6 Terapi Psikologi Terpopuler untuk Kesehatan Mental

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : Fairuz Fakhrana Linati, S.Psi
Terapi psikologi bisa membantu mengatasi masalah emosional kita - AlteaCare | Foto: pressfoto/Freepik

Terapi psikologi bisa membantu mengatasi masalah emosional kita - AlteaCare | Foto: pressfoto/Freepik

Senin, 20 Maret 2023

Seperti halnya saat tubuh kita sakit, kondisi psikologis atau mental yang sedang tidak seimbang juga perlu terapi supaya bisa dipulihkan. Ada banyak pilihan terapi psikologi yang bisa dianjurkan psikolog atau psikiater. Namun, semua tergantung pada kondisi yang dialami.

Menyempatkan diri buat konseling dengan psikolog adalah langkah pertama yang harus Anda ambil ketika merasa tidak baik-baik saja. Lalu, langkah selanjutnya bergantung pada rekomendasi sang psikolog.

Bisa saja psikolog menganjurkan beberapa metode latihan sederhana di rumah. Atau, bisa juga Anda direkomendasikan untuk menjalani terapi khusus.

Lalu, kapan saatnya Anda butuh terapi? Menurut American Psychological Association, Anda perlu jalani terapi saat kondisi psikologis sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, misalnya:

  • selalu memikirkan cara mengatasi masalah sepanjang waktu, bahkan seharian penuh
  • masalah yang dihadapi memicu rasa malu dan menghindari orang lain,
  • kualitas hidup jadi menurun, seperti kesehatan menurun, gaya hidup buruk, mengabaikan kebersihan
  • prestasi di sekolah atau kantor jadi memburuk
  • hubungan dengan orang sekitar jadi rusak
  • muncul kebiasaan buruk yang baru agar bisa "mengatasi" masalahnya

Untuk kondisi seperti ini, terapi psikologi apa yang harus dilakukan? Yuk, simak penjelasannya!

6 Pilihan Terapi Psikologi Paling Populer

Berikut adalah beberapa jenis terapi yang umum direkomendasikan psikolog untuk memulihkan kesehatan mental.

1. Cognitive Behavior Therapy (CBT)

CBT atau terapi perilaku kognitif adalah jenis terapi yang bertujuan mengubah perilaku dan sudut pandang terhadap masalah yang dihadapi.

Misalnya, saat sedang stres, kita cenderung mudah pesimis dan menjadi sulit untuk menemukan pemecahan masalah. Namun, dengan CBT, kita dilatih untuk menyeimbangkan pemikiran dan meningkatkan kemampuan untuk mengatasi stres.

Menurut penelitian di jurnal BioPsychoSocial Medicine, CBT tidak hanya mampu mengatasi stres dan gangguan kesehatan mental, tetapi juga psikosomatis. Psikosomatis adalah gangguan kesehatan fisik yang timbul karena dipicu kondisi pikiran dan emosi yang tidak stabil.

Sejumlah responden penelitian yang mengalami gejala kelelahan, iritasi saluran pencernaan, dan nyeri otot, dapat hidup lebih baik karena gangguannya berkurang.

Selain untuk mengatasi gangguan kesehatan mental, CBT juga banyak digunakan untuk mengubah kebiasaan buruk, semisal kecanduan alkohol, narkoba, atau judi.

2. Terapi Psikodinamis

Terapi ini berpusat pada evaluasi diri. Dalam praktiknya, psikolog membantu Anda mengidentifikasi akar masalah, kemudian melatih Anda berpikir positif.

Seperti CBT, terapi psikodinamis juga sering digunakan mengatasi gejala gangguan kesehatan mental dan perilaku berbahaya. Menurut penelitian di jurnal Frontiers in Psychology, beberapa gangguan yang bisa ditangani melalui terapi ini adalah:

  • gangguan kecemasan
  • depresi
  • anak yang temperamental atau gangguan emosional
  • bulimia
  • perilaku destruktif, seperti mengancam, meneriaki, dan merundung orang lain, agresif, serta perilaku sosial tidak wajar lainnya
  • perilaku menyakiti diri sendiri

3. Terapi Psikoanalisis

Psikoanalisis adalah metode terapi yang mendorong orang untuk bicara tentang pengalaman, masa kecil, serta mimpinya. Psikoanalisis bisa merujuk pada teori maupun jenis terapi yang berdasarkan keyakinan bahwa semua orang punya pikiran, pikiran, hasrat, dan ingatan bawah sadar.

Menurut American Psychoanalytic Association, psikoanalisis bisa membantu orang memahami dirinya sendiri, dengan mengeksplorasi impuls yang sebelumnya tersembunyi dalam alam bawah sadarnya.

Terapi ini biasanya dijalani oleh orang dengan obsessive compulsive disorder (OCD) atau fobia yang ingin lebih memahami pikiran bawah sadarnya.

Kita perlu beberapa kali konsultasi untuk jalani terapi ini. Selain itu, kita juga harus secara terbuka membicarakan masalah dengan psikolog. Dari situ, psikolog akan menganalisis perilaku kita berdasarkan pengalaman, pemilihan kata, pemikiran, dan perasaan kita.

4. Terapi Interpersonal

Terapi ini biasanya digunakan untuk pengobatan depresi. Dalam praktiknya, seseorang akan berkonsultasi selama satu jam per minggu dengan psikolog, dalam kurun waktu 12-16 minggu.

Apa saja yang dilakukan dalam sesi konsultasi ini?

Secara umum, mirip dengan psikoanalisis. Psikolog berusaha memetakan masalah dengan bantuan Anda. Berbekal pengalaman yang Anda ceritakan, psikolog akan membuat peringkat untuk mengurutkan masalah dari yang teringan hingga yang terberat.

Lalu, dua masalah paling berat akan jadi fokus diskusi dan dicari pemecahan masalahnya.

Menurut penelitian di Australian & New Zealand Journal of Psychiatry, terapi ini cukup efektif dalam menangani gangguan kesehatan mental yang cukup kompleks, baik pada anak-anak dan juga orang dewasa.

5. Hipnoterapi

Terapi hipnosis atau hipnoterapi ini berbeda dari praktik hipnotis yang biasa kita lihat di TV, ya!

Hipnoterapi ditujukan untuk membuat kita lebih tenang dan fokus. Caranya dengan memberikan sugesti berupa pengulangan kata dan memancing imajinasi kita.

Hasilnya, kita jadi lebih bisa memahami situasi dan mengenali hal-hal pemicu stres dalam hidup. Selanjutnya, hipnoterapi mengajarkan kita cara mengendalikan ekspektasi terhadap situasi atau masalah.

6. Terapi Holistik

Terapi holistik merupakan terapi dengan pendekatan yang menyeluruh, baik dari segi emosional, sosial, dan spiritual seseorang.

Pendekatan terapinya bisa bermacam-macam, mulai dari yang bentuk seni ekspresif (menari, musik, atau melukis), praktik teknik mindfulness seperti meditasi dan rileksasi, hingga aktivitas fisik seperti yoga atau tai chi.

Tujuan akhir dari terapi ini adalah mencapai kondisi sehat baik secara fisik maupun jiwa. Terapi ini banyak disarankan untuk orang dengan gangguan kecemasan, kecanduan obat-obatan dan alkohol, gangguan emosi, rendah diri, serta stres.

Itulah sejumlah terapi psikologi terpopuler dan sering direkomendasikan oleh psikolog.

Sobat Altea yang merasa kondisi psikologisnya sedang kurang seimbang dan butuh saran, jangan takut bercerita dengan ahlinya di AlteaCare, ya! Anda bisa lakukan konseling dan bila diperlukan, bisa menjalani sesi Emotional Healing bersama ahli yang kompeten.

Yuk, gunakan aplikasi AlteaCare untuk dapatkan layanan Emotional Healing dengan psikolog serta dokter spesialis andalan!





Sumber:

  • Good Therapy. Diakses pada Februari 2023. Why Should I Go to Therapy? 8 Signs It’s Time to See a Therapist
  • Nakao, M., Shirotsuki, K., & Sugaya, N. (2021). Cognitive–behavioral therapy for management of mental health and stress-related disorders: Recent advances in techniques and technologies. BioPsychoSocial medicine, 15(1), 1-4.
  • Saybrook University. Diakses pada Februari 2023. 5 Different Types of Therapy in Psychology
  • Midgley, N., Mortimer, R., Cirasola, A., Batra, P., & Kennedy, E. (2021). The evidence-base for psychodynamic psychotherapy with children and adolescents: A narrative synthesis. Frontiers in psychology, 12, 662671.
  • Oregon Psychoanalytic. Diakses pada Februari 2023. How Psychoanalytic Treatment Works
  • Web MD. Diakses pada Februari 2023. Interpersonal Therapy for Depression
  • Mayo Clinic. Diakses pada Februari 2023. Hypnosis
  • Sawni, A., & Breuner, C. C. (2017). Clinical hypnosis, an effective mind–body modality for adolescents with behavioral and physical complaints. Children, 4(4), 19.
  • Oxford Treatment. Diakses pada Februari 2023. Holistic Therapy: Definition, Examples, and Who Can Benefit
0 Disukai
0 Komentar