Gangguan Psikosomatik: Pahami Gejala & Cara Mengatasinya!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Prinandita Saraswati
Pikiran yang tenang bisa membantu mengatasi gangguan psikosomatis - AlteaCare | Foto: Envato

Pikiran yang tenang bisa membantu mengatasi gangguan psikosomatis - AlteaCare | Foto: Envato

Jumat, 01 Juli 2022

Ketika tubuh terlihat sehat tetapi Anda merasakan ada yang tidak beres, bisa saja itu berkaitan dengan gangguan psikosomatik. Pakar menyebut gangguan ini dipengaruhi oleh kondisi psikologis kita.

Kata “psikosomatik” terdiri atas dua kata, yaitu “psiko” yang berasal dari kata psyche (artinya pikiran) dan “soma” yang berarti tubuh.

Berdasarkan pengertian ini, psikosomatik dapat diartikan sebagai gangguan kesehatan fisik yang disebabkan atau diperparah oleh kondisi mental, seperti stres atau kecemasan.

Biasanya, orang yang mengalami gangguan ini dapat merasakan sakit atau nyeri pada beberapa bagian tubuh. Namun, dalam pemeriksaan dokter menemukan adanya kelainan atau gangguan kesehatan.

Yuk, simak lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana pikiran dapat pengaruhi kondisi kesehatan fisik, sehingga kita bisa mengalami gangguan psikosomatik!

Baca Juga: 5 Mitos dan Fakta Seputar Gangguan Jiwa

Seperti Ini Gejala Gangguan Psikosomatik

Saat mengalami gangguan ini, ada dua jenis gejala yang bisa dirasakan, yaitu:

1. Gejala yang Berkaitan Dengan Fisik

Munculnya rasa sakit pada beberapa bagian tubuh umumnya dilatari oleh adanya masalah pada kondisi kejiwaan.

Beberapa keluhan fisik yang dapat dirasakan saat kita mengalami gangguan psikosomatik adalah:

  • Gangguan pencernaan dan sakit maag
  • Sakit kepala atau migrain
  • Nyeri otot
  • Jantung berdebar
  • Tekanan darah tinggi
  • Kelelahan
  • Insomnia
  • Sulit bernapas
  • Disfungsi ereksi atau impoten
  • Muncul ruam pada kulit

2. Gejala yang Berkaitan Dengan Psikis

Sementara, secara psikologis orang dengan gangguan psikosomatik dapat menunjukkan beberapa tanda, seperti:

  • Mudah marah atau tersinggung karena tidak puas dengan hasil pemeriksaan dokter
  • Depresi atau cemas
  • Sulit untuk menjalani rutinitas seperti bekerja, belajar, atau bersosialisasi
  • Sering ke dokter untuk berkonsultasi dan berganti-ganti dokter karena tidak puas dengan hasil pemeriksaan sebelumnya

Bagaimana Pikiran dan Tubuh Bisa Terhubung?

Bila selama ini Anda berpikir urusan badan tidak ada hubungannya dengan pikiran, saat memahami gejala gangguan psikosomatik ini Anda jadi dapat wawasan baru, ya.

Mengutip Live Science, kesehatan yang sesungguhnya bersifat menyeluruh dan mencakup berbagai aspek yang saling terhubung.

Ternyata, kondisi mental kita dapat berpengaruh terhadap tubuh. Sebaliknya, kondisi tubuh yang sedang sakit pun bisa berdampak pada kejiwaan kita.

Sebagai contoh, saat kita sedang stres, otak akan memberi sinyal pada tubuh untuk fokus pada masalah yang sedang terjadi.

Memikirkan solus dapat menguras energi, baik pikiran dan fisik. Tak heran bila banyak orang jatuh sakit karena terlalu stres.
Sebaliknya, saat fisik yang mengalami gangguan terlebih dulu, kondisi mental kita juga akan terkena dampaknya.

Saat mengalami cedera dan tidak bisa bekerja, misalnya. Kita dapat merasa takut terkena PHK. Pikiran jadi terganggu karena resah, apa yang terjadi bila kita kehilangan sumber nafkah? Tidak mustahil bila kita akhirnya jatuh dalam depresi.

Baca Juga: Jurus Kerja Cerdas Anti Burnout. Jangan Takut Ambil Cuti!

Cara Mengatasi Gangguan Psikosomatik

Ketidakseimbangan antara pikiran dan fisik perlu diatasi dengan cara menyeimbangkan pola hidup kita secara keseluruhan.

Beberapa hal ini perlu Anda lakukan agar bisa mengatasi gangguan psikosomatik:

1. Benahi Pola Makan

Tahukah Anda bahwa nutrisi yang masuk ke dalam tubuh bisa berpengaruh pada energi dan pikiran?

Karenanya, mulai perbaiki pola makan dengan lebih banyak mengonsumsi makanan yang bergizi.

Tips:

  • Kurangi makanan olahan dan gula
  • Kurangi minuman mengandung alkohol dan kafein karena dapat merangsang perubahan moo
  • Perbanyak makanan berserat dan penuh nutrisi untuk meningkatkan kesehatan tubuh

2. Ayo, Berolahraga!

Menurut studi di jurnal Disability and Rehabilitation, gangguan kesehatan mental seperti depresi, erat kaitannya dengan gangguan kesehatan fisik, semisal penyakit jantung, diabetes, dan sindrom metabolik.

Berolahraga dapat menjadi cara yang efektif untuk mencegah kondisi bertambah parah. Peneliti pun menyarankan untuk Anda yang mengalami gangguan mental disertai keluhan fisik untuk berolahraga.

3. Tenangkan Pikiran Dengan Meditasi

Meditasi dapat membantu pikiran Anda lebih fokus dan tenang.

Dengan begitu, sistem saraf akan bekerja untuk memperbaiki kondisi mental dan fisik Anda.

4. Perbanyak Bersosialisasi

Meski terasa sulit, Anda yang mengalami psikosomatik mungkin perlu lebih banyak keluar rumah dan berkumpul bersama teman atau saudara.

Selain itu, rencanakanlah aktivitas fisik yang menyenangkan, semisal berolahraga bersama, hiking, dan lain-lain.

Hal ini bisa berdampak positif bagi kondisi mental, sehingga akhirnya keluhan fisik pun berkurang.

5. Coba Hobi Baru

Memiliki kesibukan baru bisa membantu meningkatkan mood. Yuk, pelajari hobi baru, semisal merajut atau melukis di rumah.

Selain itu, Anda juga bisa bergabung di komunitas atau klub di luar rumah. Contohnya, bergabung dengan komunitas pelari, komunitas sepeda motor trail, dan lain-lain.

6. Berkonsultasi Dengan Ahli

Gangguan psikosomatik terbilang kompleks karena butuh pendekatan secara fisik maupun kejiwaan.

Supaya gangguan ini tidak semakin menurunkan kualitas hidup, tidak ada salahnya Anda meminta pertolongan dari ahli.

Ada beberapa jenis terapi yang dapat Anda jalani di bawah pemantauan dokter spesialis, antara lain:

  • Obat-obatan. Pengobatan untuk gangguan psikosomatik perlu diberikan secara komprehensif dan dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Untuk itu, dokter pelu melihat kondisi mental dan fisik pasien Anda dulu sebelum memberikan obat yang tepat.
  • Sesi konseling. Berbicara dengan psikolog atau psikiater dapat membantu menemukan akar penyebab dari aspek kejiwaan. Setelahnya, Anda dapat dirujuk untuk menjalani terapi psikologis tertentu.
  • Psikoterapi. Terapi perilaku seperti cognitive behavior therapy (CBT) dapat dianjurkan bagi orang dengan gangguan psikosomatik, agar bisa menemukan akar permasalahan. Tujuan dari terapi ini adalah membantu Anda membuat tujuan hidup yang lebih realistis dan mengubah cara berpikir.


Nah, itulah berbagai hal seputar gangguan psikosomatik yang perlu Anda ketahui, mulai dari gejala hingga cara mengatasinya.

Bila Anda memiliki kemungkinan mengalami gangguan ini, jangan ragu untuk lakukan telekonsultasi dengan dokter spesialis maupun psikolog di AlteaCare.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji telekonsultasi!




Sumber:

  • Patient. Diakses pada April 2022. Psychosomatic Disorders
  • Cleveland Clinic. Diakses pada April 2022. Psychosomatic Disorder
  • Live Science. Diakses pada April 2022. How mental health affects physical health
  • Knapen, J., Vancampfort, D., Moriën, Y., & Marchal, Y. (2015). Exercise therapy improves both mental and physical health in patients with major depression. Disability and rehabilitation, 37(16), 1490-1495.
  • Fava, G. A., & Sonino, N. (2000). Psychosomatic medicine: Emerging trends and perspectives. Psychotherapy and psychosomatics, 69(4), 184-197.
  • The Center For Treatment of Anxiety and Mood Disorders. Diakses pada April 2022. Psychosomatic Disorders
0 Disukai
0 Komentar