Jurus Kerja Cerdas Anti Burnout. Jangan Takut Ambil Cuti!

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
Ditinjau oleh : dr. Nabilla Aliffa Aulia
Kondisi burnout yang tidak ditangani bisa menurunkan kualitas hidup kita - AlteaCare | Foto: Envato

Kondisi burnout yang tidak ditangani bisa menurunkan kualitas hidup kita - AlteaCare | Foto: Envato

Selasa, 21 Juni 2022

Sobat Altea yang bekerja di industri teknologi dan kreatif dapat mengalami level stres yang tinggi. Proyek yang tidaklah rumit, beban kerja menumpuk, sampai klien yang banyak tuntutan.

Tidak heran kalau Anda sering kerja lembur tiada henti sampai akhirnya alami kondisi burnout.

Sebenarnya, mental burnout bisa dialami oleh siapa saja. Namun, para pekerja termasuk yang paling rentan mengalaminya.

Survei yang dilakukan oleh perusahaan besar Deloitte memperlihatkan sekitar 77% tenaga kerja profesional di Amerika Serikat mengalami burnout di tempat kerja. Padahal, mayoritas pekerja ini mengaku sudah bekerja sesuai bidang yang diminatinya.

Baca juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Apa Dampaknya Bila Kita Mengalami Burnout?

Menurut WHO, burnout atau kondisi yang dialami akibat stres berkepanjangan di tempat kerja yang tidak dapat dikelola dengan baik.

Ciri-ciri yang menandakan kita mengalami burnout adalah sebagai berikut:

  • Merasa lelah, tidak bersemangat, atau tidak punya energi untuk bekerja
  • Secara mental mulai mengambil jarak dari pekerjaan, diliputi perasaan negatif atau sinis terhadap pekerjaan yang dilakukan
  • Menurunnya produktivitas dan profesionalitas

Stres tiada henti tanpa ada kesempatan untuk menurunkan atau mengelolanya dapat membuat Anda sangat lelah. Dampaknya pun bisa secara emosional namun juga fisik.

Bila terjadi dalam jangka panjang, Anda jadi mudah terkena batuk dan flu. Selain itu, secara kejiwaan kita juga jadi lebih rentan mengalami depresi. Tidak hanya itu, kondisi burnout juga dapat merusak relasi di rumah, tempat kerja, dan lingkungan sosial

Cara Mengatasi Burnout di Tempat Kerja

Beberapa cara ini dapat membantu Anda mengatasi kondisi burnout di kantor:

1. Berkomunikasi Dengan Atasan

Kalau pekerjaan sudah terlalu banyak dan tidak sanggup ditangani sendirian, jangan sungkan untuk minta bantuan pada atasan. Mengutip Verywell Mind, orang yang dapat dukungan dari atasan berpotensi 70% lebih rendah untuk mengalami burnout.

Selain itu, kita juga bisa minta masukan mana pekerjaan yang menjadi prioritas perusahaan, agar bisa menyusun rencana kerja yang lebih baik.

2. Ubah Perspektif

Viktor E. Frankl, penulis buku Man’s Search for Meaning mengajak kita untuk memaknai apa pun yang ada dalam hidup kita, termasuk urusan pekerjaan.

Melalui konsep Logotherapy yang diperkenalkannya, Frankl menyebutkan bahwa ketika tahu apa makna pekerjaan dan mengapa kita melakukannya, segala kesulitan pun akan dapat diperjuangkan dengan lebih baik.

3. Miliki Seorang Mentor

Ketika mengalami burnout, kita membutuhkan kehadiran seseorang yang dapat membantu kita berpikir jernih dan menyelesaikan masalah.

Adanya seorang mentor dapat membimbing kita agar bisa bekerja lebih produktif dan memberi arahan yang tepat. Mengutip dari Journal of Clinical Oncology seorang mentor juga bisa membantu menghadapi hal-hal yang bisa bikin kita stres berlebihan.

4. Lakukan Aktivitas untuk Mengalihkan Pikiran

Aktivitas fisik dapat mengatasi kondisi burnout dan mengalihkan fokus kita pada hal selain pekerjaan. Coba lakukan sebelum, setelah, atau di sela-sela jam kantor.

Berolahraga juga sudah terbukti dapat menurunkan level stres. Anda juga dapat mencoba kegiatan lain yang bisa menenangkan pikiran, seperti meditasi, yoga, atau tai chi.

5. Ambil Cuti Bila Perlu

Beristirahat beberapa hari bisa membuat kita lebih baik. Penelitian yang dimuat di Journal of Occupational Health menyebutkan, cuti untuk liburan bisa mengobati kelelahan dan membuat orang produktif lagi ketika kembali bekerja.

Baca juga: 6 Ide Maksimalkan Weekend. Efeknya Terasa Sampai Senin!

6. Minta Bantuan Ahli

Bila kita sudah melakukan berbagai hal untuk mengatasi burnout tetapi tidak kunjung menemukan titik terang dan semakin stres, sebaiknya cari pertolongan profesional.

Melansir dari Healthline menghadapi burnout bukanlah hal yang mudah, karena bisa merusak diri sendiri dan menurunkan kualitas hidup. Sesi konseling dengan psikolog akan membantu kita mengidentifikasikan penyebab dan menemukan solusinya..

Itulah beberapa hal yang perlu kita ketahui seputar kondisi burnout di tempat kerja dan cara mengatasinya.

Lakukan telekonsultasi dengan psikolog di AlteaCare untuk membantu mengatasi masalah ini serta untuk memantau kondisi jiwa Anda dari waktu ke waktu.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan buat janji dengan psikolog sekarang!




Sumber:

  • WebMD, Diakses pada April 2022. Burnout: Symptoms and Signs
  • WebMD, Diakses pada Juni 2022. What to Know About Burnout
  • Deloitte. Diakses pada April 2022. Workplace Burnout Survey
  • Riethof, N., & Bob, P. (2019). Burnout syndrome and logotherapy: Logotherapy as useful conceptual framework for explanation and prevention of burnout. Frontiers in psychiatry, 10, 382.
  • Healthline. Diakses pada April 2022. Burnout Recovery: 11 Strategies to Help You Reset
  • Cavanaugh, K., Belfer, B., Cline, D., Holladay, C., Pickard, T. A., Thoman, E., & Chang, S. (2021). The positive impact of mentoring on burnout: Organizational research and best practice interventions for cancer hospital employees.Journal of Clinical Oncology.
  • New York Times. Diakses pada April 2022. The Limits of Vacation
  • Verywell Mind. Diakses pada April 2022. Burnout Symptoms and Treatment
0 Disukai
0 Komentar