Gangguan Ansietas Fobik

Ditulis oleh : dr. Anindita Tathya Jati
Ditinjau oleh : dr. Nabilla Aliffa Aulia
Gangguan ansietas fobik atau fobia membuat orang takut  berlebihan terhadap hal-hal tertentu - AlteaCare | Foto: Envato

Gangguan ansietas fobik atau fobia membuat orang takut berlebihan terhadap hal-hal tertentu - AlteaCare | Foto: Envato

Selasa, 16 Agustus 2022

Definisi Gangguan Ansietas Fobik

Gangguan ansietas fobik adalah salah satu jenis gangguan ansietas atau kecemasan. Awam lebih sering menyebutnya sebagai gangguan fobia.

Karakteristik gangguan ini ditandai dengan adanya rasa takut yang irasional dan berlebihan terhadap benda, aktivitas, atau situasi tertentu.

Selain irasional, rasa takut yang dirasakan juga tidak dapat terkontrol. Akibatnya, Anda akan cenderung menghindari interaksi sosial atau pengalaman yang dapat berkaitan dengan benda, aktivitas, atau situasi tersebut.

Penyebab Gangguan Ansietas Fobik

Gangguan ansietas fobik jarang muncul ketika seseorang berusia di atas 30 tahun. Gangguan ini lebih sering terjadi pada awal masa anak-anak, saat remaja, atau ketika memasuki usia dewasa.

Secara umum, penyebab gangguan ini antara lain adalah:

  • pengalaman yang membuat sangat stres di masa lalu
  • kejadian yang menakutkan
  • ada orangtua atau anggota keluarga yang juga mengidap gangguan fobia, sehingga anak dapat “meniru”

Saat kita mengalami pengalaman buruk, menakutkan, berbahaya, atau mengancam nyawa, sejumlah area di otak akan menyimpan dan mengingatnya.

Dengan begitu, ketika kita mengalami pengalaman yang serupa, area di otak tersebut akan memunculkan kembali ingatan akan pengalaman sebelumnya.

Akibatnya, tubuh akan memberikan reaksi sama seperti yang pernah diberikan pada pengalaman sebelumnya.

Peneliti menemukan bahwa gangguan fobia berhubungan dengan amigdala, yang terletak di belakang kelenjar pituitari di otak. Salah satu fungsi amigdala adalam mengeluarkan hormon “lawan atau lari” (“fight or flight”).

Hormon akan membuat sehingga tubuh selalu berada dalam kondisi sangat waspada dan stres. Eratnya kaitan antara gangguan ansietas fobik dengan amigdala membuat tubuh dalam kondisi sangat waspada dan stres ketika pemicu gangguan fobia dirasakan.

Beberapa jenis gangguan fobia yang penting untuk diketahui adalah:

1. Fobia Spesifik

Biasanya terjadi pada anak sebelum usia 4-8 tahun. Fobia ini dapat terjadi akibat adanya pengalaman traumatis.

Contoh: anak pernah mengalami kejadian buruk di tempat tertutup, sehingga ia pun jadi klaustrofobia, atau fobia terhadap tempat tertutup.

Fobia ini juga bisa terjadi akibat melihat anggota keluarga yang fobia terhadap sesuatu. Misalnya, seorang anak yang punya ibu yang takut terhadap laba-laba (araknofobia), dapat memiliki fobia yang sama seperti ibunya.

2. Fobia Kompleks

Hingga sekarang peneliti masih belum tahu pasti apa yang menyebabkan fobia kompleks.

Namun, para ahli meyakini bahwa fobia kompleks disebabkan oleh kombinasi dari pengalaman hidup, zat kimia dalam otak, dan faktor genetik.

Contoh: orang yang mengalami agorafobia, yaitu fobia berada di tempat ramai dan penuh orang. Berada di tempat terbuka maupun tertutup yang diramaikan orang-orang tidak dikenal bisa memunculkan rasa tidak berdaya. Orang tersebut bisa merasa keselamatannya terancam.

Faktor Risiko Gangguan Ansietas Fobik

Beberapa hal yang bisa jadi faktor risiko Anda untuk mengidap gangguan ansietas fobik adalah:

  • Faktor genetik terkait gangguan ansietas
  • Faktor usia
  • Status sosioekonomi
  • Jenis kelamin

Sebagai contoh, wanita berkemungkinan lebih besar untuk fobia terhadap binatang. Sedangkan laki-laki cenderung fobia terhadap dokter atau dokter gigi.

Sementara itu, anak maupun dewasa dengan status sosioekonomi yang rendah, cenderung mengalami fobia sosial.

Gejala Gangguan Ansietas Fobik

Pada umumnya, gejala gangguan ansietas fobik tidak terlihat hingga Anda kontak langsung dengan sumber penyebab fobia.

Namun, dalam beberapa kasus, hanya memikirkan sumber fobia saja sudah dapat menyebabkan Anda mengalami kecemasan. Hal ini disebut dengan kecemasan antisipatori.

Gejalanya antara lain:

  • Gelisah, pusing dan terasa seperti ingin pingsan
  • Mual
  • Berkeringat
  • Detak jantung meningkat, terasa berdebar-debar
  • Sesak napas
  • Tubuh gemetar
  • Perut terasa tidak nyaman

Diagnosis Gangguan Ansietas Fobik

Gangguan ansietas fobik biasanya tidak dapat didiagnosis secara formal.

Kebanyakan orang dengan fobia sangat menyadari masalahnya. Sebagian dari mereka memilih untuk hidup dengan fobianya. Sehari-hari, mereka akan sangat berusaha menghindari benda atau situasi yang ditakutkan.

Jika Anda mengalami gangguan ansietas fobik, sudah berkali-kali mencoba untuk menghindari yang ditakutkan, namun kondisi Anda semakin memburuk, mintalah bantuan psikiater atau psikolog.

Pengobatan Gangguan Ansietas Fobik

Jika Anda tidak sering kontak dengan dengan sumber penyebab gangguan ansietas fobik, hidup Anda relatif tidak banyak gangguan.

Namun jika Anda mengidap fobia kompleks seperti agorafobia, menjalani kehidupan normal sehari-hari akan menjadi sangat sulit. Untuk itu, sebaiknya Anda menjalani pengobatan.

Kini, pengobatan untuk gangguan ansietas fobik sudah sangat efektif untuk mengatasi hampir semua jenis fobia dapat ditangani dan disembuhkan.

Fobia spesifik dapat ditangani dengan paparan terhadap objek, binatang, tempat atau situasi yang menakutkan secara bertahap. Hal ini disebut dengan desensitisasi atau terapi paparan.

Sementara itu, untuk menangani fobia kompleks dibutuhkan terapi yang lebih lama.

Ada beberapa terapi yang juga bisa dilakukan, yaitu:

  • Konseling
  • Psikoterapi
  • Terapi kognitif perilaku

Obat-obatan jarang diberikan untuk menangani gangguan ansietas fobik.

Namun, sesekali dokter dapat meresepkan obat untuk membantu Anda untuk mengatasi gejala. Obat-obatan yang digunakan antara lain adalah antidepresan, penghambat beta, dan tranquilisers.

Pencegahan Gangguan Ansietas Fobik

Beberapa jenis fobia, seperti fobia spesifik, tidak bisa dicegah. Namun, pengobatan awal sesudah mengalami kejadian traumatis dapat mencegah Anda mengalami gangguan ansietas fobik yang berat.

Kapan Harus ke Dokter?

Gangguan ansietas fobik bisa menimbulkan stres yang berkepanjangan. Jika Anda mengalami gangguan fobia, segeralah mencari pertolongan dari profesional.

Jangan ragu untuk komunikasikan tentang apa yang Anda rasakan dan takutkan pada psikolog ataupun psikiater yang berpengalaman. Anda bisa lakukan telekonsultasi dengan psikolog dan psikiater tepercaya di AlteaCare untuk dapatkan saran maupun rujukan untuk pemeriksaan lanjutan.




Referensi:

  • Drake Institute of Neurophysical Medicine. Diakses pada September 2021. Treating Phobic Anxiety Disorders
  • Medical News Today. Diakses pada September 2021. Everything You Need to Know About Phobias
  • NHS. Diakses pada September 2021. Phobias
  • Healthline. Diakses pada September 2021. Phobias
  • WebMD. Diakses pada September 2021. Specific Phobias


0 Disukai
0 Komentar