Depresi

Ditulis oleh : dr. Icha Leandra Wichita
Ditinjau oleh : dr. Rizky Amalia Sharfina
Depresi bisa disebabkan oleh faktor sosial, psikologis, dan biologis - AlteaCare | Foto: Envato

Depresi bisa disebabkan oleh faktor sosial, psikologis, dan biologis - AlteaCare | Foto: Envato

Senin, 27 Juni 2022

Definisi Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan hilangnya semangat.

Depresi seringkali ditandai oleh adanya perasaan kesedihan yang menetap, hilangnya ketertarikan terhadap aktivitas yang dulu pernah ditekuni.

Kondisi ini memengaruhi perasaan dan pikiran. Selain itu, juga dapat menyebabkan gangguan fisik dan emosi, serta menurunkan performa kerja.

Depresi harus ditangani sebagai gangguan mental serius yang membutuhkan pemahaman mendalam dan pengobatan medis. Dengan melakukan deteksi dini serta menjalani psikoterapi dan pengobatan yang tepat, depresi dapat disembuhkan.

Penyebab Depresi

Depresi dapat disebabkan oleh adanya interaksi kompleks dari faktor sosial, psikologis, dan biologis. Namun, depresi juga dapat dialami tanpa adanya alasan tertentu.

Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab depresi adalah:

1. Anatomi Otak

Studi memperlihatkan kaitan antara lobus frontal yang kurang aktif dengan orang yang mengalami depresi.

Depresi juga dapat berhubungan dengan perubahan yang terjadi pada kelenjar pituitari dan hipotalamus saat merespons stimulasi hormon.

2. Trauma Masa Kecil

Peristiwa traumatik bisa menyebabkan dampak jangka panjang pada otak dalam merespons rasa takut dan stres.

Seseorang yang pernah mengalami tindak kekerasan, baik secara fisik, emosional, maupun seksual juga dapat mengalami depresi di kemudian hari.

3. Peristiwa Besar Dalam Hidup

Kejadian tertentu seperti kehilangan pekerjaan, perceraian, masalah keuangan, melahirkan , maupun kedukaan bisa menyebabkan depresi.

4. Konsumsi Alkohol dan Penyalahgunaan Obat-obatan

Sebagian orang yang depresi dapat mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang. Sebaliknya, konsumsi alkohol dan obat-obatan juga bisa menyebabkan munculnya gejala depresi.

5. Kondisi Medis Tertentu

Beberapa gangguan kesehatan yang dialami dapat menyebabkan munculnya depresi. Misalnya saja nyeri kronis, insomnia, atau attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Selain itu, depresi juga dapat disebabkan oleh pengobatan yang dijalani untuk proses pemulihan dari suatu penyakit.

Faktor Risiko Depresi

Beberapa faktor ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi:

  • Faktor genetik. Depresi dapat menurun dalam keluarga
  • Usia. Rata-rata depresi muncul pada usia remaja, tapi umumnya setiap orang dapat mengalami depresi dalam hidupnya.
  • Jenis kelamin. Wanita lebih berisiko mengalami depresi dibandingkan pria.

Masalah yang berkaitan dengan kepribadian seseorang, seperti kurangnya rasa percaya diri atau terlalu kritis terhadap diri sendiri bisa meningkatkan risiko depresi.

Selain itu, kondisi penyakit maupun faktor lingkungan yang membuat orang harus terisolasi atau terpisah dari keluarga juga dapat meningkatkan risiko depresi.

Contohnya seperti kondisi pandemi COVID yang membatasi aktivitas dan mengharuskan isolasi mandiri bagi yang terpapar virus corona.

Gejala Depresi

Depresi memenaruhi individu dengan berbagai cara, sehingga gejala yang muncul pun dapat bervariasi.

Secara umum, depresi dapat membuat seseorang merasa tidak bahagia, putus asa hingga kehilangan semangat hidup. Banyak orang dengan depresi juga mengalami gejala kecemasan.

Sementara itu, gejala fisik juga dapat dialami oleh orang dengan depresi, antara lain adalah rasa lelah menetap, sulit tidur, nafsu makan berkurang, dan rasa nyeri pada tubuh.

Gejala depresi lainnya adalah:

  • Merasa sedih atau suasana hati buruk
  • Hilangnya minat untuk melakukan aktivitas yang sebelumnya disukai
  • Sulit tidur atau terlalu banyak tidur
  • Rasa lelah
  • Kesulitan dalam mengarahkan fokus dan berkonsentrasi, serta dalam mengambil keputusan
  • Muncul pikiran untuk bunuh diri

Diagnosis Depresi

Penegakan diagnosis depresi harus disertai dengan evaluasi menyeluruh. 

Hal ini meliputi tanya jawab dan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan adanya kemungkinan kondisi medis lainnya. Misalnya saja seperti kurangnya kadar vitamin atau gangguan fungsi tiroid, yang dapat menyebabkan gejala seperti depresi.

Menurut Pedoman Penatalaksanaan Gangguan Jiwa (PPDGJ-III), kriteria diagnosis episode depresif (F32) ditegakkan bila seseorang diamati mengalami gejala berikut dalam waktu sekurangnya 2 minggu:

  • Afek depresif
  • Kehilangan minat dan kegembiraan, dan
  • Energi yang berkurang, yang akhirnya dapat menuju kondisi mudah lelah

Selain itu, adanya gejala lainnya juga dapat menjadi pertimbangan, seperti:

  • Berkurangnya konsentrasi dan perhatian
  • Menurunnya harga diri dan kepercayaan diri
  • Mulai muncul perasaan bersalah dan tidak berguna
  • Pandangan masa depan jadi suram dan pesimistis
  • Tidur jadi terganggu
  • Nafsu makan berkurang

Pengobatan Depresi

Penanganan depresi meliputi kombinasi antara perubahan gaya hidup, terapi, dan pengobatan.

Banyak orang dengan depresi yang mendapatkan manfaat positif dari berolahraga, mengurangi konsumsi alkohol dan rokok, serta menerapkan pola makan sehat.

Selain itu, bergabung dengan support group atau berbagi cerita dengan orang yang mengalami keadaan serupa juga dapat memberikan manfaat.

Sementara itu, pengobatan depresi juga dapat dilakukan melalui psikoterapi dengan psikiater. Terapi dapat disertai dengan pengobatan psikofarmaka dengan dokter spesialis kesehatan jiwa.

Pencegahan Depresi

Sayangnya, tidak ada cara pasti untuk menghindari depresi.

Namun beberapa strategi ini dapat dilakukan untuk mengurangi resiko depresi:

  • Mengelola stres dan meningkatkan harga diri
  • Berinteraksi dengan keluarga dan teman, terutama saat menghadapi masalah berat
  • Mencari pertolongan saat mengalami tanda-tanda depresi
  • Menjalani pengobatan jangka panjang
  • Berolahraga secara teratur
  • Tidur yang cukup

Kapan Harus ke Dokter?

Segera berkonsultasi dengan dokter spesialis apabila Anda mengalami gejala yang mengarah pada depresi.

Jangan ragu untuk mencari pertolongan. Komunikasikan apa yang Anda alami dengan Psikolog atau Psikiater kesayangan di AlteaCare.




Referensi:

  • Healthline. Diakses 2021. Everything You Want to Know About Depression
  • National Alliance on Mental Health. Diakses 2021. Depression
  • Mayo Clinic. Diakses 2021. Depression (Major Depressive Disorder)
  • National Health Service UK. Diakses 2021. Clinical Depression
  • World Health Organization. Diakses 2021. Depression
  • American Psychiatric Association. Diakses 2021. Depression
  • Maslim, Rusdi. (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III dan DSM-V. Cetakan 2 – Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya. Jakarta: PT Nuh Jaya
0 Disukai
0 Komentar