Gejala Radang Usus, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
dr. Andy Darma, Sp.A (K)Dokter Spesialis Anak
Konsultasi dengan Dokter
Ilustrasi radang usus pada anak (sumber: Freepik.com)

Ilustrasi radang usus pada anak (sumber: Freepik.com)

Jumat, 18 Agustus 2023

Orangtua kadang berpikir sakit perut yang dialami anak itu tanda salah makan atau masuk angin. Padahal, bisa jadi itu adalah gejala radang usus pada anak.

Penyakit radang usus adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menjelaskan dua kondisi peradangan pada sistem pencernaan. Dalam bahasa medis, gangguan ini sering disebut juga inflammatory bowel disease (IBD).

Secara umum, ada dua jenis penyakit yang termasuk IBD, yaitu Crohn’s disease dan kolitis ulseratif.Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru, dr. Andy Darma, Sp. A(K), gejala IBD pada anak kecil tidak hanya satu, tetapi diikuti oleh gejala lainnya.

Penyebab utama IBD adalah adanya gangguan pada sistem imun, yang menimbulkan reaksi tidak wajar terhadap bakteri, virus, atau makanan tertentu. Akibatnya, terjadi peradangan pada sistem pencernaan dan kita pun mengalami sejumlah gejala yang tidak nyaman.

Penyakit radang usus bisa dialami oleh siapa saja, termasuk juga anak-anak berusia kurang dari 6 tahun. Jenis IBD yang dialami oleh anak balita ini termasuk jarang tetapi tergolong serius. Gejalanya lebih berat dan perawatan standar yang diberikan untuk IBD terkadang tidak efektif.

Untuk itu, orangtua perlu waspada dan sigap mengenali perubahan kondisi pada anaknya. Selain itu, orangtua juga perlu memahami apa saja ciri dan tanda radang usus pada anak. 

Yuk, simak selengkapnya di sini!

Gejala Radang Usus Pada Anak yang Bisa Dikenali

Berikut beberapa gejala yang sering muncul ketika si Kecil mengalami kondisi radang usus. 

1. Sakit Perut 

Ciri yang paling umum dari radang usus pada anak adalah nyeri atau kram di bagian perut. Keluhan ini mungkin lebih terasa pada sisi kiri dan kondisi ini bisa berkepanjangan. 

Rasa sakit ini juga bisa disertai dengan perubahan pada buang air besarnya, seperti diare atau sembelit. 

2. Lelah

Gangguan radang usus juga bisa membuat anak sering tampak kelelahan. 

Faktor peradangan, kekurangan vitamin dan mineral, anemia, serta perubahan metabolisme diduga ikut berkontribusi pada gejala yang satu ini. 

Studi dari World Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa kelelahan akibat radang usus bisa menurunkan kualitas tidur. 

Sehari-hari, anak tidak bisa beraktivitas secara optimal, baik saat bermain dengan temannya maupun saat belajar. Ia pun bisa sulit berkonsentrasi dan mengingat, serta emosinya cenderung tidak stabil.

3. Penurunan Berat Badan

Studi dari ISRN Pediatrics menyebutkan bahwa radang usus pada anak bisa membuatnya mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan. Sebagian anak juga memiliki berat badan yang rendah untuk anak seusianya.

Salah satu penyebab turunnya berat badan adalah hilangnya nafsu makan. Masalah hilangnya selera untuk makan bisa dipengaruhi oleh gejala lain yang dialami pengidap IBD, seperti mual, sakit perut, kembung, dan diare. 

Selain itu, rasa lelah yang berkepanjangan juga bisa bikin anak jadi malas makan. Sementara itu, rendahnya nafsu makan ini tidak hanya berdampak pada berat badan, tapi juga bisa membuat anak jadi kekurangan gizi.

4. Warna Feses yang Tidak Normal

Orangtua juga bisa dengan mudah mengenali adanya gejala radang usus dengan melihat feses atau kotoran anaknya. Menurut dr. Andy mengecek warna feses adalah tahap klinis pertama yang harus dilakukan.

Selanjutnya, feses tersebut akan dimasukkan ke lab untuk pemeriksaan kadar kadar fecal calprotectin. “Jika angkanya melebihi 50 dan berkisar antara 100 sampai dengan 200, maka kemungkinan besar mengalami IBD,” kata dr. Andy Darma.

Selain itu, kemungkinan lainnya si Kecil terinfeksi IBD adalah dari warna feses yang kecokelatan dan pada fesesnya bisa terdapat darah dan lendir.

Darah yang keluar bisa berwarna cerah, yang berarti berasal dari usus besarnya. Atau, bisa juga berwarna cokelat gelap atau kehitaman, yang menandakan banyaknya darah di sistem pencernaan.

Cara Mengatasi Radang Usus pada Anak

sumber: Freepik.com

Menurut dr. Andy, penanganan anak yang mengalami gangguan radang usus bisa cepat dan lambat, tergantung dengan tingkat keparahannya. Umumnya, akan mendapat penanganan seperti berikut dari dokter:

1. Pemberian Obat

“Untuk mengatasi radang usus pada anak, dokter akan memberikan obat sesuai dengan gejala yang dialami. Pilihan obat yang dikonsumsi oleh si Kecil juga berbeda” kata dr. Andy

Beberapa jenis obat yang mungkin perlu dikonsumsi anak antara lain adalah obat untuk mengatasi nyeri, peradangan, diare, dan muntah. Selain itu, dokter juga bisa meresepkan obat untuk mencegah infeksi dan menghentikan reaksi imun yang berlebihan.

Perlu diingat, obat-obat yang akan diberikan pada anak harus dengan petunjuk dan pengawasan dokter, untuk memastikan dosisnya tepat dan mencegah efek samping yang tidak diinginkan.

2. Pemantauan Pola Makan

Anak dengan gangguan IBD perlu memiliki pola makan yang khusus, sebab ada sejumlah makanan yang tidak boleh dimakan. 

Orangtua perlu memastikan menu makanan yang disantap oleh anak tidak memicu gejala radang usus. Dokter dapat merekomendasikan diet FODMAP untuk membantu mengatasi peradangan. 

Diet FODMAP adalah pola makan dengan menghindari makanan yang mengandung karbohidrat dengan struktur kimia yang pendek. Saat lakukan diet ini, makanan yang harus dihindari adalah susu sapi, keju, apel, pir, semangka, brokoli, kembang kol, dan lain-lain.

Tujuan diet ini adalah mengurangi jenis makanan yang bisa sudah masuk ke dalam pencernaan akan mengalami proses fermentasi dan menghasilkan gas. Untuk menjalani pola makan ini, orangtua perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak maupun ahli nutrisi.

Selain itu, berikan juga anak makanan dengan nutrisi yang baik agar anak bisa lebih berenergi dan berat badannya mencapai angka yang normal. Dengan begitu, tumbuh kembang anak juga menjadi lebih optimal.

Baca Juga: Pola Makan Anak Berantakan? Ortu Ternyata Punya Pengaruh

3. Meningkatkan Nafsu Makan

Berikut ini beberapa tips untuk meningkatkan selera makan anak sehingga berat badannya terjaga:

  • Dorong anak untuk makan sedikit tapi lebih sering. Ini bisa membantu menjaga level energinya sekaligus mencegah anak mengalami kembung

  • Biasakan anak makan yang sehat dan bebaskan dia memilih sejauh itu bisa ditoleransi dengan baik oleh pencernaannya

  • Ingatkan anak untuk banyak minum 

4. Nutrisi Enteral Eksklusif

Nutrisi enteral eksklusif (NEE) adalah makanan dan minuman yang diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, termasuk kalori protein, vitamin, dan mineral.

NEE direkomendasikan dengan pertimbangan anak dapat mengalami malnutrisi akibat tidak tercukupinya nutrisi tubuh harian. Dengan pemberian NEE selama 6-12 minggu, diharapkan kondisi anak menjadi lebih baik. 

5. Konsumsi Probiotik

Bakteri baik pada suplemen, minuman, dan makanan yang mengandung probiotik bisa membantu mengurangi gejala radang usus pada anak.

Penelitian menunjukkan, pemberian probiotik pada anak dengan kondisi radang usus bisa membantu menurunkan gejalanya secara signifikan. Selain itu, mengonsumsi probiotik selama pengobatan juga tidak menimbulkan efek samping.

6. Tindakan Operasi

Dokter dapat menganjurkan pembedahan bagi anak untuk menghindari komplikasi radang usus pada anak. Umumnya, operasi disarankan jika kondisi  radang usus sudah termasuk serius, semisal:

  • terdapat lubang di usus,

  • usus tersumbat, dan

  • pendarahan tidak berhenti

Pembedahan tidak bisa menyembuhkan IBD, namun bisa membantu mengelola kondisi penyakit serta mencegah efek samping yang bisa mengancam nyawa maupun menimbulkan komplikasi.

***

Itulah beberapa ciri radang usus pada anak serta cara penanganannya.

Sobat Altea yang memiliki anak dengan gangguan radang usus, jangan ragu segera berkonsultasi dengandokter spesialis anak terpercaya di AlteaCare, ya!

Yuk, segera buat janji konsultasi dengan dr. Andy Darma, Sp.A (K) dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru!


Sumber:

UChicago Medicine Comer Children’s. Diakses pada April 2023. Pediatric Inflammatory Bowel Disease (IBD)

Boston Children’s Hospital. Diakses pada April 2023. Inflammatory Bowel Disease

Healthline. Diakses pada April 2023. Understanding Pediatric Inflammatory Bowel Disease

Kids Health. Diakses pada April 2023. Inflammatory Bowel Disease

De Vijver, E., V., Gils, A., V., Beckers, L., Driessche, Y., V., Moes, N., D., & Rheenen, P., F. (2019). Fatigue in children and adolescents with inflammatory bowel disease. World Journal of Gastroenterology, 25(5): 632–643

Moeeni, V., & Day, A., S. (2011). Impact of Inflammatory Bowel Disease upon Growth in Children and Adolescents. ISRN Pediatrics, 365712.

Healthline. Diakses pada April 2023. Understanding Pediatric Inflammatory Bowel Disease

Medical News Today. Diakses pada April 2023. Foods to eat and avoid with ulcerative colitis

Medscape. Diakses pada April 2023. Ulcerative Colitis in Children Treatment & Management

Queensland Health. Diakses pada April 2023. Crohn’s disease and exclusive enteral nutrition

Balestrieri, P., Ribolsi, M., Guarino, M., P., L., Emerenziani, S., Altomare, A. & Cicala, M. (2020). Nutritional Aspects in Inflammatory Bowel Diseases. Nutrients, 12(2): 372.

Medical News Today. Diaskes pada April 2023. Inflammatory bowel disease in children: What to know

Medical News Today. Diakses pada April 2023. Crohn's disease surgery: What to know

Crohn's and Colitis Canada. Diakses pada April 2023. Fatigue

Crohn's and Colitis Canada. Diakses pada April 2023. Loss of Appetite

Crohn's and Colitis Canada. Diakses pada April 2023. Types of Diet in IBD




0 Disukai
0 Komentar