8 Kebiasaan Penyebab Otak Jadi Lemot. Jadi Susah Fokus!

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
Ditinjau oleh : dr. Pradinianti
Kebiasaan hidup yang buruk bisa jadi penyebab otak lemot - AlteaCare | Foto: Envato

Kebiasaan hidup yang buruk bisa jadi penyebab otak lemot - AlteaCare | Foto: Envato

Rabu, 28 Desember 2022

Aktivitas yang kita lakukan setiap hari dapat berpengaruh pada kesehatan dan fungsi otak kita. Kalau kebiasaan itu baik, manfaatnya positif buat otak. Sebaliknya, kebiasaan buruk bisa jadi penyebab otak sering lemot.

Lemot atau lemah otak adalah istilah sehari-hari yang berkaitan dengan lambatnya kemampuan berpikir. Kondisi ini membuat kita jadi sulit konsentrasi, susah memahami informasi, terkadang malah nggak nyambung saat bicara dengan orang lain.

Banyak yang bilang, otak lemot bisa karena kurang vitamin. Tapi, sebenarnya penyebabnya bisa bermacam-macam, lo!

Yuk, simak apa saja kebiasaan yang bisa jadi penyebab otak lemot berikut ini!

Kebiasaan Buruk Penyebab Otak Lemot

Beberapa hal yang sering kita lakukan ini ternyata bisa berpengaruh buruk pada fungsi otak:

1. Ngemil Malam-malam

Ngemil itu menyenangkan, apalagi kalau sedang suntuk kerja lembur atau sambil maraton nonton film yang lagi naik daun.

Nah, ternyata, kebiasaan ngemil malam-malam sampai ganggu waktu tidur ini bisa jadi penyebab otak lemot.

Studi dari University of California menemukan, makan camilan larut malam bisa berdampak pada bagian hipokampus. Bagian ini berfungsi sebagai gudang penyimpanan memori kita. Akibatnya, kita pun jadi mudah lupa dan sulit mengingat.

Terlebih, jika kondisinya sampai sangat serius lama-lama bisa berkembang jadi penyakit Alzheimer. Penyakit ini berpengaruh pada bagian otak yang berfungsi mengendalikan pikiran, daya ingat, dan berbicara.

Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Otak. Bisa Bikin Tambah Pintar!

2. Kurang Tidur

Otak kita juga ada batasnya, jadi butuh istirahat yang cukup. Salah satunya dengan cara tidur yang berkualitas. Bila hal ini tidak tercapai, fungsi otak bisa menurun sehingga tidak bisa bekerja dengan baik.

Studi yang dimuat di Nature Reviews Neuroscience mengungkapkan adanya perubahan struktur otak pada orang yang sering kurang tidur. Hal ini berpengaruh pada kemampuan untuk fokus, mengingat, serta belajar.

Selain itu, kurang tidur juga bisa berdampak pada bagian otak yang berkaitan dengan pengaturan emosi positif dan negatif.

3. Kesepian

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Jadi, kita harus saling terhubung atau terkoneksi satu sama lain. Maka, tidak berlebihan kalau kelamaan sendiri adalah salah satu penyebab otak jadi lemot.

Sejumlah riset menemukan, hidup kesepian bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan, termasuk fungsi otak kita. Apalagi kalau sampai kronis, yang bikin kita tidak mau bertemu orang lain dan hanya mengurung diri di kamar saja.

Studi di International Journal of Environmental Research and Public Health yang dilakukan pada masa pandemi COVID-19 menemukan, hidup terisolasi dan pembatasan aktivitas sosial bisa menimbulkan efek jangka panjang.

Rasa sendiri dan kesepian ini berkaitan erat dengan penurunan fungsi kognitif serta meningkatnya risiko penyakit Alzheimer dan demensia.

4. Kebanyakan Makan

Kebiasaan makan dalam porsi besar dan tinggi kalori tidak hanya bisa bikin badan kita tambah melar. Ternyata, pola makan yang tidak sehat ini juga bisa berpengaruh pada otak kita.

Makanan yang tinggi kalori bisa meningkatkan risiko penurunan daya ingat. Bahkan, menurut studi dari Harvard Medical School, bila kebiasaan ini dipertahankan dalam kurun waktu lama, kita bisa mengalami gangguan kognitif di kemudian hari.

5. Pakai Earphone

Mendengarkan musik dengan alat bantu seperti headphone, earphone, earbud, atau Airpod sebenarnya sah-sah saja. Tapi, perhatikan volumenya, ya! Pastikan tidak melebihi 60% dari volume maksimal perangkat Anda.

Melansir dari WebMD, menggunakan earphone dengan volume penuh selama 30 menit bisa merusak pendengaran Anda. Selain itu, karena terbiasa mendengar suara yang kencang, otak pun jadi sulit memahami suara di sekitar dan tidak bisa menyimpannya dalam memori.

Bukan cuma itu, saat kita tua nanti penurunan fungsi pendengaran juga bisa berkaitan dengan sejumlah masalah, seperti Alzheimer atau kerusakan pada jaringan otak.

6. Sering Multitasking

Maksudnya supaya pekerjaan cepat selesai dan produktif, ternyata multitasking bisa jadi penyebab otak jadi lemot. Sebab, melakukan banyak hal sekaligus pada saat bersamaan akhirnya bisa bikin otak kewalahan, sehingga mudah lelah dan hilang fokus.

Dampaknya tidak sampai situ saja. Menurut studi kecil yang dikutip dari Psychology Today, karyawan pria yang sering multitasking dapat mengalami penurunan angka IQ hingga 10 poin.

7. Malas Gerak

Gaya hidup sedentari atau kurang melakukan aktivitas fisik bisa berpengaruh pada fungsi otak, lo.

Jadi, meski hari libur atau weekend sebaiknya jaga tubuh tetap aktif. Minimal, cari waktu buat joging atau jalan santai. Jangan cuma dihabiskan buat rebahan.

Sebab, menurut para peneliti di Amerika Serikat, lebih memilih untuk santai, duduk-duduk, atau baring-baring saja di kasur bisa menyebabkan perubahan sel-sel di otak, terutama pada bagian yang menyimpan memori.

Baca juga: Hobi Mager Bisa Jadi Penyebab Kolesterol Tinggi, Ini Alasannya

8. Merokok

Sejauh ini, tidak ada studi yang menyebutkan manfaat dari rokok, termasuk yang berkaitan dengan kesehatan otak.

Tidak hanya berlaku untuk perokok aktif, bahkan perokok pasif pun bisa berisiko mengalami penurunan fungsi otak akibat sering terpapar asap rokok.

Itulah beberapa kebiasaan buruk yang bisa jadi penyebab otak lemot.

Sobat Altea yang punya keluhan terkait dengan penurunan fungsi otak, sebaiknya jalani pola hidup yang lebih sehat. Anda juga bisa video call dengan dokter spesialis berpengalaman di AlteaCare untuk dapatkan saran dan rekomendasi.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan buat janji dengan dokter andalan!





Sumber:

  • Harvard Medical School. Diakses pada Agustus 2022. Overeating may reduce brain function
  • Krause, A., J., Simon, E., B., Mander, B., A., Greer, S., M., Saletin, J., M., Goldstein-Piekarski, A., N., & Walker, M., P. (2017). The sleep-deprived human brain. Nature Reviews Neuroscience, 18(7): 404–418.
  • Kumar, A., & Salinas, J. (2021). The Long-Term Public Health Impact of Social Distancing on Brain Health: Topical Review. International Journal of Environmental Research and Public Health,
  • Men's Journal. Diakses pada Agustus 2022. Midnight Snacks Bad for Your Gut, Maybe Worse for Your Brain
  • National Institute of Health. Diakses pada Agustus 2022. How Secondhand Smoke Affects the Brain
  • Psychology Today. Diakses pada Agustus 2022. Is Multitasking Making Us Less Smart?
  • Science Daily. Diakses pada Agustus 2022. Sitting is bad for your brain -- not just your metabolism or heart
  • Web MD. Diakses pada Agustus 2022. Bad Habits That Can Hurt Your Brain
0 Disukai
0 Komentar