Terapi Cahaya, Cara Aman Atasi Depresi. Ini Cara Kerjanya!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Terapi cahaya bisa membantu mengatasi gangguan depresi - AlteaCare | Foto: jcomp/Freepik

Terapi cahaya bisa membantu mengatasi gangguan depresi - AlteaCare | Foto: jcomp/Freepik

Jumat, 31 Maret 2023

Ketika mengalami gangguan kesehatan, terapi cahaya bisa Anda coba sebagai alternatif pengobatan. Anda bisa menjalani terapi ini berbarengan dengan terapi pengobatan lainnya.

Terapi cahaya atau fototerapi adalah pengobatan melalui pemberian eksposur cahaya. Biasanya, terapi ini dijalankan oleh orang yang mengalami depresi, gangguan tidur, dan lain-lain.

Terapi ini mulai dikenal luas sejak tahun 1980-an. Saat itu, terapi cahaya digunakan sebagai pengobatan seasonal affective disorder (SAD), atau sejenis gangguan depresi yang dialami pada waktu-waktu tertentu.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang dengan gangguan ini bisa mengalami masalah konsentrasi, tidak bahagia, dan sulit bersosialisasi. Dengan menjalani terapi, gejala depresi pada orang dengan SAD berkurang.

Lalu, seperti terapi cahaya itu? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!

Prosedur Terapi Cahaya

Terapi ini tidak mengharuskan kita ke klinik dan menjalani prosedur selama beberapa jam. Anda bisa lakukan terapi ini di rumah setelah mendapat rekomendasi dari dokter.

Terapi yang direkomendasikan menggunakan alat khusus yang memancarkan cahaya LED dengan kekuatan sekira 10.000 lux.

Langkah-langkah yang perlu diingat adalah:

  • pastikan Anda terpapar cahaya dari alat selama 30 menit per hari
  • Anda bisa lakukan prosedur ini selama dua minggu
  • bila efeknya belum terasa, diskusikan dengan dokter sebelum tingkatkan intensitas paparan cahaya menjadi 60 menit per hari
  • selama menjalani terapi, Anda tetap bisa beraktivitas seperti biasa, seperti membaca, menonton, atau bekerja
  • pastikanlah Anda juga tidur teratur agar hasil terapi optimal

Baca juga: 6 Terapi Psikologi Terpopuler untuk Kesehatan Mental

Menurut penelitian yang dimuat the Einstein Journal of Biology and Medicine, terapi cahaya bisa berdampak positif pada penderita depresi. Namun, peneliti juga masih belum dapat memastikan sejauh mana pengaruh mekanisme terapi ini terhadap kesehatan mental.

Para peneliti menduga, terapi cahaya bisa berpengaruh positif karena dapat memperbaiki ritme jam biologis atau meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh.

Serotonin adalah salah satu hormon yang mengendalikan rasa bahagia. Hormon ini sangat berperan mempengaruhi pikiran, emosi, dan mood kita.

Perlu dicatat, terapi ini dilakukan dengan cara memaparkan cahaya yang terang ke mata yang dalam kondisi aktif.

Manfaat Terapi Cahaya

Terapi cahaya dapat membantu meringankan beberapa gejala gangguan kesehatan, sehingga kualitas hidup pun dapat meningkatkan.

Berikut adalah beberapa dampak positif dari terapi cahaya:

  • meningkatkan kepekaan
  • mood lebih terkendali
  • lebih energik
  • konsentrasi meningkat
  • lebih bahagia
  • mengurangi gejala depresi
  • mengurangi gejala gangguan tidur

Kelebihan Terapi Cahaya

Terapi cahaya bisa jadi salah satu alternatif terapi yang dapat Anda gunakan untuk meringankan gejala gangguan kesehatan mental dan gangguan tidur.

Keunggulan terapi ini dibandingkan jenis terapi lainnya antara lain adalah:

  • Mudah dilakukan. Anda bisa jalani terapi ini sambil bersantai di rumah.
  • Aman. Terapi tidak akan memicu berbagai penyakit parah.
    Tidak mengganggu pengobatan utama. Anda dapat menjalani terapi ini sebagai pelengkap pengobatan lain.
  • Nyaman. Anda bisa melakukannya sambil bekerja, membaca, atau makan.

Baca juga: 5 Persiapan Penting Sebelum ke Psikolog Supaya Lebih Efektif

Efek Samping Terapi Cahaya

Secara umum, terapi cahaya sangat aman digunakan untuk meringankan gejala gangguan kesehatan mental. Jika sedang menjalani berbagai pengobatan lain, terapi ini pun tidak akan mengganggu efek dari pengobatan tersebut.

Meski memberikan dampak baik untuk kesehatan, terapi ini ternyata tetap punya efek samping. Beberapa efek samping dari terapi cahaya adalah sebagai berikut:

  • sakit kepala
  • insomnia
  • merasa sangat lelah
  • mata sangat lelah
  • mual

Efek samping ini biasanya akan berakhir dalam beberapa hari. Jadi, Anda tidak perlu khawatir berlebihan, ya!

Namun, apabila rasanya tidak nyaman dengan efek samping terapi ini, Anda dapat mempersingkat durasi atau sedikit memberi jarak pada sumber cahaya saat melakukan terapi. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan terjadinya efek samping.

Itulah seluk-beluk mengenai terapi cahaya yang dipercaya dapat meringankan gejala gangguan kesehatan mental.

Sobat Altea yang ingin mengetahui terapi yang tepat untuk meningkatkan kesehatan mental Anda, langsung video call psikolog terpercaya di aplikasi AlteaCare saja, ya!

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan psikolog andalan!





Sumber:

  • Very Well Mind. Diakses pada Februari 2023. What Is Light Therapy and Is It Right For You?
  • The University of British Columbia. Diakses pada Februari 2023. Instructions for using a light box
  • Philip D. Campbell, M.Sc. (2019). Bright Light Therapy: Seasonal Affective Disorder and Beyond. The Einstein Journal of Biology and Medicine, 32: E13–E25
  • Healthline. Diakses pada Februari 2023. How Does Light Therapy Treat Depression?
  • Very Well Mind. Diakses pada Februari 2023. What Is Light Therapy and Is It Right For You?
0 Disukai
0 Komentar