7 Tips Agar Orangtua Bisa Bonding Dengan Anak

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
Ditinjau oleh : dr. Rr. Rizki Arinda Demia Larasati
Melakukan aktivitas bersama dapat memperkuat bonding antara orangtua dan anak - AlteaCare | Foto: Envato

Melakukan aktivitas bersama dapat memperkuat bonding antara orangtua dan anak - AlteaCare | Foto: Envato

Selasa, 05 Juli 2022

Tugas orangtua bukan sekadar untuk membesarkan, menyekolahkan, dan memberi makan anak. Lebih dari itu, orangtua perlu selalu hadir dalam setiap langkah perkembangan sang buah hati. Untuk itu, bonding yang kuat perlu dibentuk antara orangtua dan anak.

Keterikatan secara emosional dan cinta kasih antara orangtua dan anak idealnya terbentuk sejak baru lahir.

Menurut penelitian, adanya bonding antara orangtua dan anak dapat berdampak positif bagi perkembangan sosial dan kognitif anak.

Si Kecil dapat tumbuh dengan memiliki rasa aman dan bisa menghargai dirinya secara positif. Perasaan ini akan terus ada hingga anak tumbuh dewasa.

Bonding yang terjalin sejak baru lahir juga dapat merangsang perkembangan sel-sel otak yang berpengaruh pada kemampuan belajar anak dan pertumbuhan tubuhnya

Namun, tidak sedikit orangtua yang tidak bisa menjalin bonding yang baik dengan anak. Tidak sedikit juga yang kemudian menjadikan materi sebagai sarana supaya bisa dekat dengan anak.

Padahal, mengutip dari London Journal of Primary Care, hadiah terbaik bagi anak bukanlah mainan termahal atau liburan mewah, melainkan cinta, waktu, dan dukungan dari orangtuanya.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Self-Talk Negatif Sebelum Jadi Overthinking

Tips Menjalin Bonding dengan Anak

Membangun ikatan emosional tidak secepat dan semudah yang kita bayangkan. Semua butuh proses yang panjang, konsisten, dan penuh komitmen, baik dari kedua orangtua maupun anak.

Berikut ini beberapa tips yang perlu dilakukan oleh orangtua supaya bisa bonding dengan anak:

1. Makan Bersama

Kebersamaan di meja makan bisa jadi hal yang sulit dilakukan bagi keluarga yang tinggal tinggal di perkotaan. Apalagi bagi kedua orangtua yang sama-sama bekerja. Sarapan bersama setiap hari pun mungkin bisa dihitung dengan jari.

Penelitian menunjukkan, jadwal makan rutin bersama anak dapat meningkatkan keterampilan mental, emosional, dan sosial yang kuat. Anak pun dapat memiliki perilaku yang lebih positif dan prestasi akademik yang lebih baik.

Tips: Sebisa mungkin luangkan waktu makan bersama anak, entah itu ketika sarapan, makan siang atau makan malam.

Selain baik untuk membangun kedekatan, makan bersama juga memiliki berbagai manfaat lain. Misalnya, membicarakan masalah yang sedang dialami anak.

2. Bermain bersama

Cara terbaik untuk menjalin kedekatan emosional dengan anak adalah melalui permainan. Anda bisa ajak si kecil bermain sepeda atau bola di luar, atau sekadar jalan-jalan santai di taman di akhir minggu.

Kalau sedang mager, Anda bisa coba board game atau permainan lain yang membutuhkan koordinasi di rumah. Selain seru, permainan tersebut juga bisa mengasah otak anak dan membantu keterampilan motorik.

Tips: Sambil atau setelah main, manfaatkan waktu untuk mengajak anak mengobrol seputar hal-hal yang sudah dilakukannya beberapa hari yang lalu.

3. Bicara dari Hati ke Hati

Meluangkan waktu untuk bicara secara khusus bisa membuat orangtua semakin mengenal anak. Selain itu, orangtua juga bisa memahami emosi apa yang dia rasakan selama ini dan apa yang ingin dicapai dalam hidup.

Dengan mengenal anak lebih mendalam, orangtua dapat membantu mengembangkan karakternya. Anak dapat diajarkan tentang pentingnya rasa syukur, imajinasi, empati, dan kepercayaan diri.

Tips: Sebenarnya, anak tidak perlu diajak bicara yang berat-berat. Pancing terlebih dahulu pertanyaan sederhana, seperti “bagaimana hari ini?” atau “belajar apa hari ini di sekolah?” atau “weekend ini kita enaknya ke mana, ya?”.

Dari situ, orangtua bisa mengajak si Kecil membicarakan hal yang lebih intim, misalnya dengan bertanya seperti ini:

  • Siapa teman terbaikmu? Kenapa dia menjadi sahabatmu?
  • Apa saja yang kamu syukuri hari ini?
  • Jika bisa punya kekuatan super untuk mengubah dunia, kamu mau jadi apa dan melakukan apa?
  • Menurut kamu, sebenarnya boleh tidak menyontek di sekolah?
  • Menurut kamu, apa kelebihan kamu?
  • Apa cita-citamu? Kira-kira bagaimana cara mewujudkannya?

4. Dengarkan Saja

Seperti halnya kita, anak pasti bisa mengalami hal-hal yang bikin dia sedih ataupun senang. Ini bisa dilihat dari tingkah lakunya di rumah. Anda bisa hampiri dia dan memintanya bercerita apa yang dirasakan.

Nah, saat dia sudah mulai terbuka, yang perlu orangtua lakukan hanyalah mendengarkan. Jangan potong pembicaraannya, apalagi menghakimi ketika anak melakukan kesalahan yang membuatnya sedih.

Bila Anda dapat jadi pendengar yang baik, anak pun merasa nyaman bercerita bila ada ganjalan dalam hati. Akhirnya, ini dapat membangun kedekatan antara orangtua dan anak.

5. Beri Pelukan

Banyak penelitian membuktikan bahwa pelukan punya kekuatan yang dahsyat, karena dapat jadi “obat” buat orang yang merasa sakit secara fisik maupun mental.

Pelukan juga bisa menjadi cara untuk merekat ikatan emosional orang tua dengan anak. Sentuhan fisik ini bisa menjadi tanda bahwa Anda dan si Kecil saling mencintai.

Baca juga: 6 Alasan Anda Butuh Pelukan Setiap Hari

6. Selalu Hadir Untuk Anak

Kehadiran orangtua bukanlah sebatas fisik, lo. Namun, saat bersama orangtua juga mau mencurahkan perhatian sepenuhnya pada anak.

Tips: Singkirkan distraksi yang ada di sekitar. Misalnya dengan tidak menerima telepon saat sedang mengobrol dengan anak. Atau bermain ponsel saat anak sedang curhat.

Nikmati detik demi detik bersamanya, sambil bermain atau mengobrol tentang banyak hal.

7. Beri Apresiasi Untuk Hal-hal Kecil

Memberi pujian saat mendapat nilai yang bagus di sekolah atau memenangkan kompetisi? Pastinya!

Tapi, bagaimana dengan hal-hal kecil yang dilakukan anak. Seperti berinisiatif mengangkat piring-piring kotor setelah makan? Atau membersihkan lantai yang kotor tanpa diminta oleh orangtua?

Nah, tindakan-tindakan ini jangan sampai luput dari mata orangtua. Dan, jangan lupa ucapkan terima kasih dan berikan pujian buatnya, ya!

Anak perlu tahu betapa baiknya tindakan dan bantuan yang ia berikan. Apresiasi dari orangtua tidak hanya akan merekatkan bonding, namun juga membantu anak tumbuh menjadi orang yang percaya diri, baik hati, dan penolong.

Itulah beberapa hal yang bisa orangtua lakukan agar bisa menjalin bonding dengan anak.

Bila hingga kini Anda masih belum bisa dekat dengan si Kecil, jangan khawatir. Selama Anda mau berupaya, perjalanan ini akan dapat berbuah manis.

Anda juga bisa lakukan telekonsultasi dengan psikolog di AlteaCare bila ingin tahu lebih lanjut cara mengasuh anak yang tepat.

Yuk, segera gunakan AlteaCare dan buat janji telekonsultasi!




Sumber:

  • Family Service. Diakses pada Maret 2022. 8 Ways to Strengthen a Parent-Child Relationship
  • Kids Health. Diakses pada Maret 2022. Bonding With Your Baby
  • Verywell Family. Diakses pada Maret 2022. How to Nurture Your Parent-Child Bond
  • Verywell Family. Diakses pada Maret 2022. 42 Conversation Starters for Kids
  • Pregnancy Birth & Baby. Diakses pada Juli 2022. Bonding with your baby
  • Winston, R., & Chicot, R. (2016). The importance of early bonding on the long-term mental health and resilience of children. London journal of primary care, 8(1), 12–14.
0 Disukai
0 Komentar