7 Cara Mengatasi Anak Hiperaktif Agar Tenang dan Fokus

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : Fairuz Fakhrana Linati, S.Psi
Cara mengatasi anak hiperaktif diawali dengan sikap tegas orangtua - AlteaCare | Foto: Envato

Cara mengatasi anak hiperaktif diawali dengan sikap tegas orangtua - AlteaCare | Foto: Envato

Selasa, 03 Januari 2023

Memiliki anak yang hiperaktif bisa bikin orangtua jadi kerepotan. Cara mengatasi anak hiperaktif memang tidak mudah dan butuh perjuangan, tetapi kita pasti bisa melakukannya secara konsisten.

Secara umum, yang disebut anak hiperaktif adalah anak yang memiliki perilaku sangat aktif, perhatiannya mudah teralihkan, impulsif, sulit konsentrasi, dan agresif.

Beberapa ciri-ciri anak hiperaktif yang sering terlihat antara lain selalu bergerak alias tidak bisa diam, serta sulit diajak melakukan aktivitas yang butuhkan ketenangan, seperti membaca buku.

Selain itu, anak hiperaktif juga kerap banyak bicara, sehingga orangtua sulit mengatur sang anak.

Namun, bukan berarti anak seperti ini tidak dapat diatur atau diarahkan. Kita hanya perlu pendekatan yang berbeda.

Yuk, Sobat Altea, kita simak cara mengatasi anak hiperaktif yang efektif berikut ini!

7 Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

Berikut ini beberapa tips yang bisa dicoba dalam mendampingi anak yang hiperaktif di rumah:

1. Buat Aturan

Banyak orang tua cenderung pasrah dengan perilaku anak hiperaktif, sehingga membebaskannya melakukan apa yang dimau saat di rumah.

Padahal, salah satu cara mengatasi anak hiperaktif adalah dengan membiasakannya menaati peraturan dan jadwal.

Sebagai contoh, Anda dapat membuat jadwal kegiatan seperti ini buat anak:

  • Pukul 12.00, setelah pulang sekolah langsung makan siang
  • Pukul 14.00, mengerjakan pekerjaan rumah
  • Pukul 16.00, refreshing dengan menonton TV atau main gim
  • Pukul 17.30, mandi sore
  • dan seterusnya...

Dengan adanya peraturan dan jadwal, anak akan paham apa yang orang tua harapkan darinya.

Baca Juga: 6 Dampak Broken Home pada Anak. Bisa Depresi!

2. Latih Motoriknya

Terapi motorik ternyata bisa jadi salah satu cara yang efektif untuk mengontrol perilaku hiperaktif anak.

Menurut penelitian di Health Psychology Research, sebanyak 30% hingga 50% anak hiperaktif memiliki masalah koordinasi saraf motorik.

Itu sebabnya, mereka sangat sulit melakukan tugas yang kompleks dan perlu waktu lama untuk menyelesaikannya.

Beberapa contoh latihan motorik yang dapat dilakukan anak hiperaktif di antaranya adalah bersepeda, bermain lempar-tangkap bola, bermain tenis meja, bermain kasti, dan lain-lain.

3. Perbaiki Pola Tidur

Sejumlah pakar percaya bahwa salah satu penyebab anak hiperaktif sulit konsentrasi adalah pola tidur yang berantakan.

Ketika si Kecil terlalu lama tidur atau sering terbangun pada malam hari, ada kemungkinan ia akan terlihat makin hiperaktif pada siang hari.

Namun, peneliti juga mengakui belum menemukan kaitan yang jelas antara pola tidur dengan perilaku anak hiperaktif. Masih dibutuhkan penelitian lebih mendalam lagi untuk memahami hubungan kedua hal ini.

4. Minimalkan Distraksi

Anak dengan gangguan hiperaktif sulit konsentrasi dan mudah teralih perhatiannya pada hal-hal di sekitarnya.

Karena itu, saat ia sedang harus lakukan sesuatu yang butuh konsentrasi tinggi, semisal mengerjakan PR, kondisikan ruangan setenang mungkin. Singkirkan juga benda-benda yang bisa menarik perhatiannya.

Selain itu, posisikan anak jauh dari jendela dan pintu, sehingga tidak akan teralihkan dengan sesuatu yang melewati jendela atau pintu. Perbolehkan dia untuk bergerak di dalam ruangan, tapi antisipasi hal-hal yang bisa memancing ingin tahunya.

5. Beri Terapi Perilaku Kognitif

Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT) juga kerap digunakan untuk mengatasi perilaku anak yang hiperaktif. Terapi ini juga butuh partisipasi dari orangtua.

Lewat terapi ini, anak akan belajar mengasah kemampuannya dalam bersosialisasi, membuat rencana, dan mengatur diri sendiri.

Namun, terapi ini bukanlah solusi satu-satunya. Anda tetap perlu berikan terapi lain untuk mengatasi perilaku hiperaktif anak.

6. Berolahraga Rutin

Anak yang aktif bergerak perlu disalurkan energinya. Nah, coba ajak dia joging, bersepeda, main bola, atau berenang.

Menurut penelitian di Neuropediatrics, aktivitas fisik seperti olahraga dapat berdampak baik pada perilaku anak yang hiperaktif.

Namun, sekali lagi aktivitas ini hanya bersifat tambahan dan tidak bisa dijadikan terapi utama.

Baca Juga: 5 Cara Melatih Kesabaran Anak. Cari Momen yang Tepat!

7. Rajin Beri Reward

Salah satu penyebab anak hiperaktif sulit berkonsentrasi adalah karena dia tidak memahami bahwa tugas yang dikerjakan itu sangat penting.

Untuk membuatnya tersadar bahwa tugas itu penting adalah dengan memberikan hadiah atau reward. Misalnya, ketika dia sudah menyelesaikan pekerjaan rumah, berilah hadiah kecil, semisal kue atau jajanan kesukaannya.

Jangan lupa juga berikan kata-kata pujian buatnya secara spesifik. Misalnya, “terima kasih, Nak, kamu sudah duduk tenang saat menunggu Mama”. Ini bisa membantu menanamkan perilaku dan pola pikir yang positif pada anak.

Itulah cara mengatasi anak hiperaktif yang dapat Anda coba.

Sobat Altea yang memiliki anak yang hiperaktif atau punya gangguan ADHD, jangan ragu untuk berdiskusi via video call dengan Psikolog atau dokter spesialis anak di AlteaCare, ya!

Anda juga bisa buat janji temu dokter untuk berkonsultasi langsung secara tatap muka dengan ahlinya. Caranya dengan memilih fitur “Janji Temu Dokter” yang ada di beranda aplikasi.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan dokter andalan!





Sumber:

  • MedlinePlus. Diakses pada Agustus 2022. Hyperactivity
  • Everyday Health. Diakses pada Agustus 2022. 10 Tips For Coping With A Hyperactive Child
  • Singh, A., Yeh, C. J., Verma, N., & Das, A. K. (2015). Overview of attention deficit hyperactivity disorder in young children. Health psychology research, 3(2).
  • Health X Change. Diakses pada Agustus 2022. Child Development: How to Improve Coordination and Motor Skills?
  • Drechsler, R., Brem, S., Brandeis, D., Grünblatt, E., Berger, G., & Walitza, S. (2020). ADHD: Current concepts and treatments in children and adolescents. Neuropediatrics, 51(05), 315-335.
0 Disukai
0 Komentar