4 Tips Mengajak Anak Autis Rutin Olahraga

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
Ditinjau oleh : dr. Lindah Syafaastuti
Selalu beri semangat buat anak agar mau rajin berolahraga - AlteaCare | Foto: Envato

Selalu beri semangat buat anak agar mau rajin berolahraga - AlteaCare | Foto: Envato

Rabu, 20 Juli 2022

Seperti halnya anak-anak lain, anak yang mengalami gangguan autisme juga perlu melakukan aktivitas fisik secara teratur. Sebab, kegiatan fisik ini bisa memberi manfaat besar terhadap kesehatannya.

Menurut studi dari Oregon State University, latihan olahraga untuk anak autistik sebaiknya dimulai sejak ia berusia antara 9 hingga 13 tahun. Sebab, mengutip American College of Sports Medicine, pada rentang usia ini anak cenderung mengalami penurunan terbesar dalam aktivitas fisik.

Berolahraga bisa membuat anak jadi lebih banyak bergerak. Studi lain yang dimuat di MedicineNet menyebutkan, olahraga adalah salah satu bentuk terapi autisme yang efektif. Ini bila dibandingkan jenis terapi lainnya, seperti pemberian obat-obatan, suplemen gizi, program diet, dan terapi lainnya.

Manfaat Olahraga Untuk Anak Autistik

Melansir dari Healthline, olahraga dapat membantu anak autistik lebih terlibat dengan lingkungan sekitarnya. Tidak hanya itu, olahraga juga bisa mengurangi kecenderungan perilaku khas anak autistik, serta mengatasi masalah hiperaktif dan agresif.

Selain itu, melakukan aktivitas fisik yang menguras tenaga selama 20 menit juga bisa memberikan sejumlah manfaat lain.

Beberapa di antaranya adalah:

  • Melatih keterampilan motorik
  • Membuat tubuh anak lebih bugar dan sehat
  • Meningkatkan keterampilan fisik lain
  • Meningkatkan kemampuan sosialisasi dan komunikasi
  • Menurunkan berat badan

Baca juga: Manfaat Olahraga Buat Tumbuh Kembang Anak

Tips Mengajak Anak Autistik Mulai Berolahraga

Mengajak anak autistik berolahraga bisa dibilang gampang-gampang susah. Namun, orangtua perlu pegang kuncinya, yaitu konsistensi dan komitmen.

Berikut beberapa rekomendasi agar mudah mengajak anak rutin berolahraga:

1. Mulai dengan Hal Kecil

Sebagian besar anak dengan autism memang sulit sekali untuk diajak komunikasi, apalagi jika meminta untuk olahraga, untuk menyiasatinya cobalah untuk memulai aktivitas fisik dari hal yang kecil.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan setidaknya melakukan aktivitas fisik 1 jam dalam sehari. Tujuannya adalah membuat olahraga atau aktivitas fisik jadi bagian rutin, juga tidak terlalu lama agar mereka tidak bosan.

Berikut ini beberapa aktivitas fisik yang sekiranya bisa dijadikan rutinitas, di antaranya:

  • Jalan kaki saat pergi ke sekolah
  • Jalan-jalan ke taman dengan hewan peliharaan
  • Selipkan olahraga melompat (jumping jacks) saat menonton TV

2. Lakukan Bersama Keluarga

Menurut studi yang dimuat di Journal of Autism and Developmental Disorder, aktivitas olahraga permainan dengan keluarga bisa berkontribusi positif bagi perkembangan anak autistik.

Studi menyebutkan, saat melakukan kegiatan fisik yang dilakukan dalam bentuk permainan interaktif, orangtua dinilai lebih dapat mengajak anak bermain.

Sebaliknya, anak autistik justru lebih berinisiatif untuk memulai interaksi apabila bermain dengan kakak atau adiknya.

Bila dilakukan bersama-sama, bermain bersama keluarga akan membuat anak mengenal tantangan dan bisa melatih kemampuan komunikasi dengan orang lain.

3. Olahraga Berkelompok

Terkadang anak autisme sulit sekali untuk diajak olahraga berkelompok. Namun, kondisi ini bisa stimulasi dengan olahraga yang sifatnya koordinasi dan variasi komunikasi. Misalnya, sepak bola atau basket.

Untuk membantu mereka tertarik, ajak mereka olahraga dengan secara pasangan dengan teman sebaya.

Saat mengajak berolahraga, Anda bisa bawalah anak ke tempat pusat olahraga yang memiliki program khusus untuk anak dengan kebutuhan khusus ataupun kondisi autisme.

Baca juga: Autisme

4. Selalu Beri Semangat Pada Anak

Saat bermain bersama, umumnya anak akan berusaha supaya bisa bergerak selincah dan segesit mungkin. Sementara menurut data, sebanyak 80% anak yang autistik justru punya kelemahan dalam hal ini.

Itu sebabnya, ketika harus berolahraga bersama, mereka mungkin jadi agak kurang percaya diri.

Nah, untuk mengatasinya, orangtua bisa terlebih dulu mengajaknya melakukan beberapa jenis olahraga yang sifatnya tidak kompetitif. Misalnya, senam atau yoga di rumah.

Begitu anak sudah terlihat lebih pede dalam bergerak, barulah ajak bergabung dalam olahraga berkelompok.

Jangan lupa, selalu beri afirmasi positif dan moral support dengan berkata “Ayo, Nak, kamu pasti bisa!”. Beri pelukan dan hadiah kecil-kecilan sebagai apresiasi untuk keberhasilannya.

Dengan begitu, si Kecil pun akan merasa happy dan tidak menganggap olahraga sebagai aktivitas yang membuatnya stres dan cemas.

Itulah sejumlah beberapa manfaat olahraga bagi anak autistik dan tips mengajaknya rutin latihan.

Sobat Altea yang ingin tahu lebih banyak seputar gangguan autisme pada anak maupun jenis latihan yang bisa dilakukan anak autistik, jangan ragu lakukan telekonsultasi dengan dokter spesialis di AlteaCare.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan buat janji dengan dokter andalan!




Sumber:

  • Healthline. Diakses pada Mei 2022. 5 Important Exercises for Autistic Kids
  • MedicineNet. Diakses pada Mei 2022. Kids With Autism Can Really Benefit From Exercise
  • Psych Central. Diakses pada Juli 2022. How Sports Can Support Autistic Children
  • Psych Central. Diakses pada Mei 2022. How to Make Exercise More Fun for Children with Autism
  • El-Ghoroury, N. H., & Romanczyk, R. G. (1999). Play interactions of family members towards children with autism. Journal of autism and developmental disorders, 29(3), 249-258.
  • Raising Children. Diakses pada Mei 2022. Paying attention: autistic children and teenagers
0 Disukai
0 Komentar