Memahami Inner Child yang Terluka dan Cara Mengatasinya

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Luka batin di masa kecil bisa membuat inner child kita terluka - AlteaCare | Foto: jcomp/Freepik

Luka batin di masa kecil bisa membuat inner child kita terluka - AlteaCare | Foto: jcomp/Freepik

Kamis, 16 Maret 2023

Hampir setiap dari kita pernah mengalami luka batin di masa kecil. Ternyata, ini bisa berdampak pada inner child kita, lo! Bila dibiarkan begitu saja, hal ini bisa pengaruhi kehidupan kita.

Yang dimaksud dengan inner child adalah bagian dari kepribadian kita yang tumbuh sejak awal kehidupan kita, bahkan sejak kita masih dalam kandungan, setelah dilahirkan, dan bertumbuh besar. Inner child kita berkembang sesuai dengan tubuh kita, mulai dari bayi, balita, anak-anak hingga menjelang remaja.

Dalam masa pertumbuhan ini, kita mengalami hal-hal yang menggembirakan dan juga yang menyedihkan. Yang terakhir bisa menimbulkan luka batin dan trauma di masa kecil.

Sisi anak-anak ini sebenarnya tidak lenyap saat kita sudah dewasa. Karena itu, bila saat kecil kita mengalami luka batin, ini juga bisa terus menghantui saat dewasa.

Dalam berbagai pembahasan, inner child lebih banyak dikaitkan dengan peristiwa traumatis atau luka batin yang dialami saat masih kecil. Bagaimana suatu kejadian buruk dapat berpengaruh saat kita mengambil keputusan..

Banyak orang yang kerap menyangkal luka batin masa lalunya dan memilih untuk menyembunyikannya. Padahal, dengan menyembunyikannya, kita justru semakin memperlihatkan sisi kepribadian tersebut.

Lalu, apa sih, tanda-tanda inner child seseorang terluka dan cara mengatasinya? Yuk, simak paparan berikut ini!

Tanda-Tanda Inner Child yang Terluka

Orang dengan kondisi inner child yang terluka kerap memperlihatkan ciri-ciri berikut ini dalam kehidupan sehari-hari:

  • sentimen atau sensitif terhadap hal-hal kecil
  • melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri, seperti sering melupakan sesuatu, menunda sesuatu yang penting, atau tidak dapat mengendalikan emosi
  • melarikan diri ke hal-hal negatif, seperti kecanduan alkohol, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, dan lain-lain
  • sulit berkomunikasi dengan anggota keluarga karena merasa takut ditolak, dikritik, dimarahi, dan lain-lain
  • rendah diri
  • perfeksionis karena selalu dikritik sejak kecil
  • terjebak dalam hubungan yang toxic karena tidak tahu cara menjalin hubungan yang sehat
  • merasa dikucilkan dari pergaulan
  • mengalami gangguan kesehatan mental, contohnya depresi, gangguan kecemasan, gangguan pola makan, PTSD, dan lain-lain

Baca Juga: Apa Itu “Quarter Life Crisis” dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Inner Child yang Terluka

Beberapa cara ini bisa dilakukan untuk memulihkan inner child yang mengalami luka batin:

1. Memahami Luka Batin yang Dialami

Cara pertama untuk mengatasi luka adalah dengan mengenal luka itu sendiri.

Coba renungkan apa yang meresahkan Anda selama ini. Kenali apa yang membuat Anda sakit hati dan trauma.
Lalu, tanyakan pada diri sendiri, apa yang sebenarnya Anda inginkan.

2. Menulis untuk "Sisi Anak" Kita

Setelah memahami keinginan sendiri, cobalah menulis surat untuk anak yang ada di dalam diri Anda. Tulis apa yang Anda rasakan saat kecil dari sudut pandang Anda saat ini sebagai orang dewasa.

Anda dapat menulis seolah-olah sedang bicara pada orang lain. Beri pengertian pada anak dalam diri kita dan minta maaf bila perlu, karena belum bisa memenuhi apa yang ia inginkan.

Hal-hal seperti akan membantu Anda dalam proses penyembuhan dari luka batin saat kecil.

3. Meditasi

Jika inner child semasa kecil terus membayangi, tidak ada salahnya mencoba meditasi.

Menurut berbagai studi, meditasi sangat ampuh untuk mengubah cara berpikir, mengendalikan pikiran, relaksasi, dan berdamai dengan diri sendiri.

Meditasi membantu kita fokus pada apa yang terjadi saat ini, bukan masa lalu atau masa depan. Dengan berpusat pada saat ini, rasa cemas jadi berkurang dan kita dapat punya kesempatan untuk lebih banyak merenung.

4. Bangkitkan Kenangan Menyenangkan

Memiliki inner child yang penuh beban memang dapat sangat melelahkan.

Maka dari itu, tidak ada salahnya Anda mencoba bersenang-senang sesaat. Coba ingat kembali, apa saja yang dapat membuat Anda senang ketika kecil. Lalu, lakukanlah kembali.

Misalnya, bermain video game, makan es krim, bercanda bersama teman, bertemu teman-teman semasa kecil dulu, dan lain-lain.

Baca Juga: 7 Tips Pola Asuh Anak Usia Prasekolah

5. Healing dengan Psikolog

Jika Anda tidak dapat memulihkan luka batin yang dialami sendirian, mintalah bantuan dari Psikolog

Melalui terapi, psikolog akan membantu Anda mengenali diri sendiri lebih jauh lagi. Menurut penelitian, terapi juga membantu Anda meningkatkan kreativitas dalam berpikir.

Nah, kreativitas berpikir ini dibutuhkan saat Anda perlu Anda beradaptasi dengan keadaan dan menemukan cara mengatasinya.

Itulah ciri-ciri dan beberapa cara mengatasi inner child yang terluka.

Sobat Altea yang merasa memiliki inner child yang terluka akibat trauma masa kecil, jangan takut bercerita dengan ahlinya di AlteaCare, ya! Anda bisa lakukan konseling dan bila diperlukan, bisa menjalani sesi Emotional Healing bersama ahli yang kompeten.

Yuk, gunakan aplikasi AlteaCare untuk dapatkan layanan Emotional Healing dengan psikolog serta dokter spesialis andalan!





Sumber:

  • Integrative Child. Diakses pada September 2022. What Is An Inner Child & What Does It Know?
  • My Therapy Assistant. Diakses pada September 2022. Do you have a wounded inner child? Here are 7 key signs
  • Healthline. Diakses pada September 2022. 8 Ways to Start Healing Your Inner Child
  • Gallegos, A. M., Crean, H. F., Pigeon, W. R., & Heffner, K. L. (2017). Meditation and yoga for posttraumatic stress disorder: A meta-analytic review of randomized controlled trials. Clinical psychology review, 58, 115-124.
  • Carr, S. M., & Hancock, S. (2017). Healing the inner child through portrait therapy: Illness, identity and childhood trauma. International Journal of Art Therapy, 22(1), 8-21.

0 Disukai
0 Komentar