Alergi Makanan

Ditulis oleh : dr. Rr. Rizki Arinda Demia Larasati
Ditinjau oleh : dr. Anindita Tathya Jati
Alergi makanan bisa menyebabkan kulit jadi gatal-gatal - AlteaCare | Foto: Envato

Alergi makanan bisa menyebabkan kulit jadi gatal-gatal - AlteaCare | Foto: Envato

Rabu, 16 Februari 2022

Definisi Alergi Makanan

Alergi makanan adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang terjadi setelah kita menyantap makanan tertentu. Meski hanya makan sedikit, makanan dapat memicu tanda dan gejala alergi, seperti masalah pencernaan, gatal-gatal, atau tertutupnya jalan napas.

Alergi makanan dapat timbul secara tiba-tiba, tetapi juga dapat bersifat kronis atau berlangsung dalam waktu yang lama.


Penyebab Alergi Makanan

Alergi makanan terjadi saat sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi makanan atau zat tertentu dalam makanan sebagai sesuatu yang berbahaya bagi tubuh.

Sebagai respons, tubuh memicu sel untuk melepaskan antibodi yang dikenal sebagai imunoglobulin E (IgE) untuk menetralkan makanan penyebab alergi (alergen). Sehingga ketika seseorang kembali mengonsumsi makanan tersebut walau hanya sedikit, IgE akan merangsang tubuh untuk mengeluarkan senyawa kimia yang disebut histamin ke aliran darah. Histamin inilah yang menyebabkan timbulnya gejala alergi.

Pada orang dewasa, sebagian besar alergi makanan dipicu oleh protein tertentu, seperti:

  • Udang, lobster, kepiting dan kerang
  • Kacang-kacangan
  • Jenis kacang pohon, seperti kenari dan pecan
  • Ikan

Sedangkan pada anak-anak, alergi makanan biasanya dipicu oleh protein, seperti:

  • Kacang-kacangan
  • Jenis kacang pohon
  • Telur
  • Susu sapi
  • Gandum
  • Kedelai

Kita sering salah mengartikan reaksi terhadap makanan yang disantap sebagai alergi makanan. Padahal, yang dialami bukanlah alergi makanan namun terkait dengan beberapa masalah kesehatan.

Yang tidak termasuk alergi makanan adalah sebagai berikut:

  • Keracunan makanan yang menyebabkan diare atau muntah. Biasanya ini disebabkan oleh bakteri dalam makanan yang basi atau makanan yang kurang matang.
  • Efek bahan tertentu, seperti kafein dalam soda atau permen, dapat membuat anak menjadi gemetar atau gelisah.
  • Iritasi kulit yang seringkali disebabkan oleh asam yang ditemukan dalam makanan, misalnya jus jeruk atau produk tomat.
  • Diare yang dialami oleh anak kecil akibat terlalu banyak asupan gula, misalnya dari jus buah.


Faktor Risiko Alergi Makanan

Faktor risiko alergi makanan meliputi:

  • Riwayat keluarga. Anda berisiko tinggi mengalami alergi makanan jika ada anggota keluarga lain yang punya masalah asma, eksim, gatal-gatal, atau alergi
  • Memiliki alergi lainnya. Jika Anda sudah alergi terhadap satu makanan, risiko untuk mengalami alergi terhadap jenis makanan lain jadi lebih tinggi
  • Usia. Alergi makanan lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama balita dan bayi. Seiring bertambahnya usia, sistem pencernaan Anda semakin matang dan tubuh cenderung tidak menyerap makanan atau komponen makanan yang memicu alergi.
  • Mengidap asma. Asma dan alergi makanan biasanya terjadi bersamaan. Jika demikian, gejala alergi makanan dan asma lebih mungkin menjadi parah.


Halaman selanjutnya: Gejala, Diagnosis, Pengobatan Alergi Makanan

0 Disukai
0 Komentar