Tetap Sehat Meski Hidup Dengan HIV/AIDS, Ini Tips dari Dokter

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
Orang yang positif HIV/AIDS bisa tetap jalani hidup berkualitas - AlteaCare | Foto: Envato

Orang yang positif HIV/AIDS bisa tetap jalani hidup berkualitas - AlteaCare | Foto: Envato

Selasa, 13 Desember 2022

Di tahun 2022, kasus HIV mengalami peningkatan di Indonesia, baik di kelompok anak, perempuan, dan pria. Sebenarnya, HIV/AIDS dapat dideteksi dengan mudah, namun hingga kini stigma seputar gangguan ini masih tinggi di masyarakat.

Bicara soal HIV/AIDS, kita perlu mengenal apa itu virus HIV. Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4 yang merupakan sel darah putih.

Bila tidak diobati, virus HIV akan berkembang menjadi kondisi yang kita sebut acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Gangguan AIDS membuat seseorang mudah terinfeksi penyakit.

Menurut dr. Adiyana Esti dari Angsamerah Clinic, orang yang terinfeksi virus HIV bisa dikenali dari beberapa gejala. Misalnya, gampang kena flu dan berat badan turun drastis.

Asal infeksi virus tersebut bisa dari mana saja, namun peluang penularan terbesar adalah dari pertukaran cairan tubuh.

“Contohnya, lewat aktivitas seksual, jarum suntik, transfusi darah, dan dari ibu ke anak pada proses menyusui,” kata dr. Esti dalam sesi live streaming bertajuk “Pengaman dan Kesetiaan: Metode Efektif Cegah HIV” di Instagram AlteaCare (@alteacare.id), Kamis 8 Desember 2022.

Dalam acara bincang-bincang ini, hadir juga Scott Alfaz, yang menceritakan pengalamannya hidup bersama HIV/AIDS selama lebih dari 10 tahun.

Adakah Cara Mencegah Tertular Virus HIV?

Tentu ada. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kita lakukan agar bisa terhindar dari paparan virus ini:

1. Bekali Diri Dengan Pengetahuan

Kurangnya informasi tentang HIV menyebabkan seseorang gampang terinfeksi.

Hal ini dibenarkan oleh Alfaz, yang menuturkan bahwa saat terinfeksi dirinya belum menyadari dan memahami apa itu virus HIV.

Pada usia masih sangat muda, yakni 19 tahun, ia didiagnosis secara medis oleh dokter terjangkit virus HIV.

2. Rajin Cek Kesehatan

Terkadang kita tunggu sakit dulu baru ke dokter untuk cek kesehatan.

Padahal, pemeriksaan kesehatan adalah agenda wajib yang harus dilakukan, tanpa perlu menunggu jatuh sakit dulu. Selagi sehat kita pun juga perlu cek kesehatan secara berkala.

Apalagi jika kita dekat dengan faktor risiko penularan HIV. Menurut dokter Esti, setidaknya kita perlu melakukan tes HIV selama 3 atau 6 bulan sekali.

“Sekarang, tes HIV bisa dilakukan di hampir di setiap fasilitas layanan kesehatan, baik di klinik ataupun di rumah sakit,” tambah dr. Esti.

3. Gunakan Kontrasepsi

Aktivitas seksual bisa memungkinkan adanya pertukaran cairan. Maka dari itu, kita perlu menghindarinya dengan menggunakan pengaman berupa alat kontrasepsi kondom.

Menurut dokter Esti, ini cara yang paling efektif. Soalnya, melakukan aktivitas seksual bisa menyebabkan terjadi gesekan dan luka. Nah, luka ini dapat jadi pintu masuk dan keluarnya bakteri.

Penggunaan kondom dapat menurunkan risiko terjadinya luka akibat gesekan, sekaligus menurunkan risiko tertular virus HIV.

Tips Hidup Dengan HIV/AIDS

Perlu diingat, HIV bukan akhir dari segalanya. Beberapa tips ini dapat membantu untuk hidup bersama virus HIV, baik orang yang terpapar virus ini maupun keluarga dan orang terdekatnya.

1. Ubah Pola Pikir

Ketika didiagnosis terinfeksi virus, semangat hidup bisa berubah drastis. Hari-harinya mungkin menjadi gelap dan orang yang terinfeksi bisa merasa putus asa.

Menurut dokter Esti, sikap menyalahkan dan memberi stigma negatif pada diri sendiri ini perlu dihilangkan. Lebih baik, fokus untuk mengubah apa yang bisa diubah.

Ini dibenarkan oleh Alfaz, yang mengatakan bahwa yang perlu dipikirkan adalah bagaimana hidup ke depannya. Tidak perlu disesali yang sudah terjadi sebelumnya.

Mengubah mindset ke arah yang positif, menurut Alfaz, bisa membuatnya kembali punya semangat untuk hidup.

2. Cari Support System

Sebagian besar orang sulit menerima kondisi bahwa ia harus hidup dengan HIV/AIDS. Bahkan, bisa jadi mereka juga malu untuk bercerita.

Yang dilakukan oleh Alfaz pada saat itu adalah mencari orang terdekat yang bisa dipercaya dan diyakini mau mendengarkan ceritanya.

Adanya support system ini menurutnya sangat membantu saat ia harus berjuang dengan kondisi HIV.

3. Jalani Pengobatan

Sama halnya penyakit lainnya, orang dengan HIV juga perlu mendapatkan pengobatan. Bahkan, juga perlu penanganan yang khusus. Alfaz bercerita, ia secara berkala datang ke rumah sakit di daerah Jawa Tengah untuk mendapatkan pengobatan.

Orang dengan HIV/AIDS perlu mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara teratur dan tidak boleh terputus seumur hidup. Dengan menjalani pengobatan, mereka bisa hidup normal tanpa keluhan dan mencapai kualitas hidup seperti orang tanpa HIV.

4. Terapkan Pola Hidup Sehat

Hidup sehat adalah kunci bagi siapa pun, termasuk para pengidap HIV. Untuk itu, mereka perlu perhatikan pola makan yang bernutrisi, beraktivitas dan berolahraga secara teratur, serta cukup tidur.

“Tidak ada pantangan dalam berolahraga, sekalipun itu olahraga berat,” tambah dr. Esti. Menerapkan pola hidup sehat, menurutnya, bisa membantu mendegradasi virus.

Itulah beberapa tips untuk mencegah serta menjalani hidup dengan HIV/AIDS.

Sobat Altea yang butuh saran dari profesional terkait gangguan ini maupun penyakit lainnya, jangan ragu lakukan video call dengan dokter spesialis di AlteaCare, ya!

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan buat janji dengan dokter andalan!

0 Disukai
0 Komentar