Diabetes Melitus Tipe 2

Ditulis oleh : dr. Prinandita Saraswati
Ditinjau oleh : dr. Anindita Tathya Jati
Diabetes melitus tipe 2 adalah tipe diabetes yang banyak dipengaruhi oleh gaya hidup - AlteaCare | Foto: Envato

Diabetes melitus tipe 2 adalah tipe diabetes yang banyak dipengaruhi oleh gaya hidup - AlteaCare | Foto: Envato

Senin, 19 September 2022

Definisi Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes melitus adalah kelainan metabolisme yang bersifat kronik dengan kondisi kadar gula dalam darah yang selalu tinggi.

Kelainan ini bisa terjadi akibat kegagalan produksi insulin dalam sistem tubuh, atau insulin yang diproduksi tidak berfungsi semestinya.

Insulin adalah hormon yang dibuat di pankreas, yang bertugas mengantar gula di dalam darah agar dapat masuk ke sel tubuh, untuk kemudian digunakan sebagai sumber energi.

Diabetes melitus dibagi menjadi dua yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 kerap dihubungkan dengan kondisi autoimun atau gangguan pada sistem imun. Sementara diabetes tipe 2 lebih banyak berkaitan dengan faktor gaya hidup dan pola makan.

Penyebab Diabetes Melitus Tipe 2

Normalnya, pankreas melepaskan insulin untuk membantu tubuh menyimpan dan menggunakan gula dan lemak dari makanan yang kita santap.

Diabetes dapat terjadi ketika:

  • pankreas tidak memproduksi insulin sama sekali
  • pankreas memproduksi insulin tetapi terlalu sedikit
  • sel-sel tubuh tidak memberi respons terhadap insulin sebagaimana mestinya. Kondisi ini disebut juga resistensi insulin

Gangguan diabetes melitus tipe 2 lebih banyak berkaitan dengan kondisi resistensi insulin.

Resistensi insulin dapat menyebabkan gula dalam darah jadi tinggi, sehingga kemudian dapat membahayakan tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Penyebab diabetes melitus tipe 2 dapat berkaitan dengan faktor gaya hidup atau pola makan. Namun, diabetes tipe ini juga dapat berkaitan dengan faktor genetik. Ketika faktor genetik ini dikombinasikan dengan faktor lingkungan atau gaya hidup, seseorang dapat mengalami diabetes.

Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2

Beberapa faktor berikut ini membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena diabetes melitus tipe 2:

  • Usia: anak, remaja hingga dewasa muda bisa terkena diabetes melitus tipe 2, namun gangguan ini lebih sering dialami mereka yang berusia di atas 45 tahun
  • Kondisi prediabetes: kondisi ini terjadi saat kadar gula darah lebih tinggi dari normal namun belum cukup tinggi disebut sebagai diabetes
  • Riwayat diabetes: pernah mengalami diabetes saat hamil maupun ada riwayat diabetes dalam keluarga
  • Berat badan: memiliki badan yang overweight atau obesitas
  • Pola aktivitas: termasuk jarang melakukan aktivitas fisik
  • Kondisi kesehatan: memiliki gangguan tekanan darah tinggi, kadar kolesterol baik yang rendah dan trigliserida yang tinggi
  • Ada penyakit lainnya: mengidap penyakit jantung, stroke, polycystic ovary syndrome, atau depresi

Gejala Diabetes Melitus Tipe 2

Pada diabetes melitus tipe 2, tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara maksimal untuk membawa gula masuk ke dalam sel.

Hal ini menyebabkan energi yang didapatkan jaringan, otot dan organ-organ tubuh hanya sedikit, sehingga fungsinya pun menurun.

Berikut gejala-gejala yang dapat dialami:

  • terus-menerus merasa lapar
  • kurang berenergi
  • badan terasa lemah
  • penurunan berat badan
  • haus yang berlebihan
  • sering berkemih
  • mulut kering
  • kulit gatal
  • penglihatan buram

Diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2

Saat berkonsultasi dokter terkait keluhan yang mengarah ke diabetes melitus tipe 2, dokter akan melakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah.

Ada beberapa jenis tes kadar gula darah yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Tes HbA1c test: tes ini akan mengukur rata-rata kadar gula darah Anda dalam 3 bulan terakhir
  • Gula darah puasa: bertujuan mengukur kadar gula darah Anda saat ini. Anda perlu berpuasa sekitar delapan jam sebelum pemeriksaan
  • Gula darah sewaktu: tes ini dilakukan ketika Anda memiliki gejala diabetes melitus dan tenaga medis ingin langsung memeriksa kadar gula darah pada saat itu juga.

Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2

Pada sebagian orang, mengubah gaya hidup saja sudah cukup untuk mengontrol gangguan diabetes melitus tipe 2.

Namun, bila kadar gula darah tidak dapat dikendalikan, dokter dapat menganjurkan pemberian obat-obatan anti-diabetes. Jenis obat yang diresepkan oleh dokter akan disesuaikan dengan indikasi.

Beberapa jenis obat anti diabetes ini diberikan sesuai dengan kondisi kesehatan, antara lain:

  • Obat untuk menurunkan gula darah dan meningkatkan respon tubuh terhadap insulin. Obat ini banyak digunakan sebagai terapi untuk diabetes melitus. Namun, penggunaan dan dosisnya harus sesuai indikasi supaya tidak menimbulkan dampak buruk
  • Obat untuk membantu tubuh menghasilkan insulin lebih
  • Obat untukmembantu tubuh lebih sensitif terhadap insulin

Setiap obat diabetes melitus memiliki fungsi yang berbeda-beda dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi medis setiap orang.

Tidak disarankan untuk membeli secara mandiri dan mengonsumsi obat anti diabetes tanpa pemantauan dari dokter.

Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2

Gangguan diabetes melitus dapat meningkatkan risiko kerusakan pada organ-organ tubuh seperti jantung, ginjal, bahkan otak. Sedangkan gaya hidup yang tidak sehat berhubungan erat dengan meningkatnya kadar gula dalam darah.

Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang disarankan untuk mencegah diabetes melitus:

1. Perbaiki Pola Makan

Selalu pilih jenis makanan sehat dan makanlah sesuai kebutuhan tubuh.

Orang dengan diabetes disarankan untuk memperbanyak makan buah, sayur dan gandum. Selain itu, kurangi konsumsi susu dan produk olahannya, seperti keju dan yogurt

2. Rutin Berolahraga

Pastikan Anda rajin melakukan aktivitas fisik agar bisa menjaga kondisi kadar gula darah tetap terkendali.

Anda bisa lakukan latihan fisik selama 30 menit dengan intensitas yang tetap dalam seminggu. Tambahkan beban latihan sedikit demi sedikit setiap minggunya.

3. Lakukan Pemeriksaan Rutin Secara Berkala

Periksakan kesehatan Anda secara menyeluruh, mulai dari tekanan darah, kadar gula darah, profil lemak, dan lain lain. Lakukan medical check up setidaknya dua kali setahun

4. Kendalikan Stres

Saat Anda stres, kadar gula dalam darah akan meningkat. Pelajari teknik manajemen stres dan cara mengatur emosi.

5. Jauhi Kebiasaan Buruk

Berhenti merokok dan hindari paparan asap rokok di sekitar Anda. Stop juga konsumsi minuman beralkohol.

Kapan Harus ke Dokter?

Seiring perjalanan penyakit, gejala diabetes melitus dapat memberat dan membahayakan.

Kondisi gula darah yang tinggi dalam waktu yang lama bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti:

  • infeksi jamur
  • luka yang sulit atau lama untuk sembuh
  • muncul bercak kehitaman pada kulit
  • rasa nyeri pada kaki
  • sensasi kebas pada anggota tubuh

Jika Anda mengalami dua atau lebih gejala di atas, segeralah datangi fasilitas kesehatan terdekat.

Anda juga dapat lakukan telekonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di AlteaCare untuk mendapat rujukan pemeriksaan yang dibutuhkan.




Referensi:

  • Goyal R, Jialal I. Diabetes Mellitus Type 2. [Updated 2022 Jun 19]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
  • Centers for Disease Control and Prevention Diakses Juni 2021. Diabetes-Basics
  • MedlinePlus. Diakses 2021. Diabetestype2
  • Healthline. Diakses 2021.Health-type2diabetes
  • Toharin, S. N., Cahyati S.KM, M.Kes, W., & Zainafree MH.Kes., dr I. (2015). Hubungan Modifikasi Gaya Hidup dan Kepatuhan Konsumsi Obat Antidiabetik dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Rs Qim Batang Tahun 2013. Unnes Journal of Public Health, 4(2).
  • Webmd. Diakses Juni 2021.Diabetes-lifestyle
  • WebMD. Diakses pada November 2021. Diabetes Basics
0 Disukai
0 Komentar