Awas, 8 Hal ini Bisa Jadi Penyebab Telinga Berdengung

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Anindita Tathya Jati
Suara terlalu keras bisa jadi salah satu penyebab telinga berdengung - AlteaCare | Foto: Envato

Suara terlalu keras bisa jadi salah satu penyebab telinga berdengung - AlteaCare | Foto: Envato

Selasa, 27 September 2022

Telinga yang berdengung sering bikin khawatir, jangan-jangan pendengaran kita bermasalah. Biasanya, bunyi yang keras seperti petasan atau ledakan jadi penyebab telinga berdengung.

Tapi, kalau keluhan ini muncul saat suasana sedang sunyi, kira-kira berbahaya tidak, ya? Dilihat dari sisi medis, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan munculnya suara berdengung di dalam telinga.

Kira-kira apa saja penyebab telinga berdengung? Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini!

8 Penyebab Telinga Berdengung

Beberapa hal ini bisa jadi penyebab telinga kita terganggu suara mendengung:

1. Suara yang Terlalu Keras

Sebagian orang mengalami telinga berdengung setelah mendengar suara yang sangat keras. Ini terjadi karena suara keras tersebut merusak sel suara sensitif pada koklea.

Orang yang berisiko mengalami hal ini adalah tukang kayu, tukang las, musisi, pilot, dan pekerja konstruksi.

Baca Juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Otak. Bisa Bikin Tambah Pintar!

2. Pengaruh Obat-obatan

Dengungan juga dapat terdengar setelah Anda minum jenis obat tertentu. Contohnya adalah aspirin dengan dosis tinggi.
Gejala ini biasanya bisa diatasi setelah Anda berhenti minum obat aspirin untuk sementara waktu.

3. Telinga Tersumbat

Telinga berdengung juga bisa disebabkan adanya penyumbatan kotoran di telinga atau infeksi.

Pada sebagian orang, munculnya suara dengungan ini hanya sementara dan segera kembali seperti semula. Namun, pada sebagian orang lain penyumbatan di telinga bisa membuatnya kehilangan pendengaran secara permanen.

Sementara pada kasus yang sangat jarang, penyumbatan juga bisa disebabkan tumbuhnya tumor jinak yang mengganggu pendengaran.

4. Faktor Usia

Seiring bertambahnya usia, kemampuan mendengar kita akan menurun. Nah, menurut penelitian, gangguan telinga berdengung atau tinitus juga sering dialami orang lanjut usia.

Pada para lansia, suara dengungan bisa jadi adalah efek dari penyakit komorbid, semisal gangguan pada saraf, jantung, gigi, atau kondisi psikologi.

5. Gangguan Metabolisme

Fungsi telinga ternyata juga dipengaruhi oleh metabolisme tubuh. Saat metabolisme lancar, pasokan oksigen dan gula darah ke telinga pun baik.

Sedangkan bila metabolisme gula dalam tubuh tidak lancar, fungsi telinga pun akan terganggu. Melansir Arches, banyak orang dengan gangguan tinitus ternyata mengalami hiperinsulinemia.

Hiperinsulinemia adalah kondisi ketika kadar insulin dalam aliran darah meningkat drastis akibat gangguan metabolisme.

6. Cedera Kepala

Mereka yang pernah mengalami kecelakaan lalu lintas mungkin saja mengalami gangguan telinga berdengung. Gangguan ini biasanya langsung dirasakan setelah kejadian dan akibat cedera kepala yang ditimbulkan.

Pada sebagian orang, keluhan telinga berdengung bisa saja dialami bukan setelah kecelakaan, melainkan saat menjalani terapi pengobatan. Ini bisa jadi efek samping dari terapi kognitif, emosional, dan rasa sakit setelah kepala cedera.

7. Gangguan pada Telinga

Salah satu penyebab telinga berdengung yang tidak kita harapkan adalah adanya gangguan pada organ telinga.

Penyakit yang paling umum menyebabkan dengungan adalah meniere. Meniere adalah gangguan telinga bagian dalam yang bisa bikin kita mengalami vertigo dan kehilangan pendengaran.

Selain itu, dengungan juga bisa terasa ketika adanya luka pada saraf kranial ke delapan. Saraf ini sangat penting karena memiliki fungsi sebagai sensor pendengaran dan keseimbangan.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Penyebab Penyakit Vertigo di Usia Muda

8. Gangguan pada Pembuluh Darah

Gangguan ini dalam bahasa medisnya disebut juga tinnitus pulsatile.

Mengutip Penn Medicine, gangguan ini disebabkan adanya kelainan pembuluh darah dan arteri di sekitar organ telinga. Akibatnya, kita bisa dengar detak jantungnya sendiri dengan keras atau merasakan dengungan yang sangat bising.

Itulah sejumlah penyebab telinga berdengung yang perlu Anda ketahui.

Sobat Altea yang mengalami gangguan pendengaran ataupun gangguan lainnya pada telinga, jangan tunda-tunda untuk segera lakukan pemeriksaan.

Anda bisa lakukan video call dengan dokter spesialis THT di AlteaCare untuk mengetahui lebih lanjut apa yang menjadi penyebab gangguan yang Anda alami.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan dokter andalan!





Sumber:

  • Web MD. Diakses pada Juli 2022. Understanding Tinnitus -- the Basics
  • Grossan, M., & Peterson, D. C. (2017). Tinnitus.
  • Omaha Sinus. Diakses pada Juli 2022. What Causes Clogged or Ringing Ears
  • Negrila-Mezei, A., Enache, R., & Sarafoleanu, C. (2011). Tinnitus in elderly population: clinic correlations and impact upon QoL. Journal of Medicine and Life, 4(4), 412.
  • Arches. Diakses pada Juli 2022. Sugar Metabolism, Ketones and Tinnitus
  • American Speech Language Hearing Association. Diaksea pada Juli 2022. Tinnitus Evaluation and Management Considerations for Persons with Mild Traumatic Brain Injury
  • Mayo Clinic. Diakses pada Juli 2022. Meniere's disease
  • Penn Medicine. Diakses pada Juli 2022. Pulsatile Tinnitus
0 Disukai
0 Komentar