7 Bahan Jamu dan Khasiatnya. Terbukti Secara Ilmiah!

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
Ditinjau oleh : dr. Farras Cantika

Senin, 22 Agustus 2022

Sebagai salah satu minuman kesehatan, jamu yang dibuat dari bahan herbal sudah dipercaya sejak lama dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Ternyata, khasiat jamu bukan sekadar mitos atau cerita turun-temurun, lo.

Seiring dengan waktu, sejumlah penelitian sudah dilakukan untuk mengamati dan membuktikan khasiat berbagai bahan herbal yang sering digunakan untuk jamu. Sebagian bahan herbal tersebut juga sering kita temukan di Indonesia.

Mengonsumsi jamu secara teratur dan dalam jumlah secukupnya bisa membantu kita menjaga kesehatan, mencegah penyakit, serta membantu dalam proses pemulihan dari beberapa penyakit tertentu.

Yuk, kita telusuri berbagai bahan jamu yang sering dikonsumsi di Indonesia dan khasiatnya buat tubuh!

Baca juga: Minum Teh Bisa Bikin Kurus? Ini Dia Rekomendasinya!

Ini Dia Bahan Jamu Khas Indonesia dan Manfaatnya

Berikut ini beberapa bahan jamu yang sering kita dengar serta khasiatnya:

1. Jahe

Bahan jamu yang satu ini sering digunakan oleh nenek moyang kita, karena dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh supaya tidak mudah sakit.

Menurut penelitian yang dimuat di jurnal Nutrients, manfaat jahe sangat dahsyat. Sebab, jahe bisa membantu mengontrol kadar gula darah dan sensitivitas insulin. Tentu ini sangat baik untuk orang dengan diabetes.

Selain itu, jahe juga bermanfaat untuk mengatasi radang lambung serta mencegah kanker.

2. Temulawak

Temulawak sering jadi andalan orangtua buat membantu meningkatkan nafsu makan anaknya. Ternyata, masih ada lagi manfaat temulawak buat kesehatan.

Mengutip dari tinjauan yang dimuat di Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, temulawak atau curcuma xanthorrhiza secara tradisional banyak digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan.

Khasiat temulawak antara lain untuk mengatasi gangguan pencernaan, gangguan liver, sembelit, artritis, rematik, hingga mengatasi demam pada anak.

3. Kunyit

Masih satu rumpun dengan temulawak, kunyit dalam ekstrak atau bubuk jamu juga bermanfaat buat tubuh kita.

Banyak orang sering mengandalkan kunyit untuk mengatasi peradangan, rasa nyeri, gangguan pencernaan, serta untuk penyembuhan luka.

Sementara menurut studi yang dimuat di Nutrition Today, kunyit dalam bentuk ekstrak dan formulasi lainnya mungkin dapat membantu mengatasi berbagai gejala yang berhubungan dengan diabetes tipe 2, sindrom metabolik, dan terutama artritis.

Namun, perlu diingat supaya kita tidak mengonsumsi terlalu banyak atau berlebihan. WHO menyarankan kita hanya 1,4 mg kunyit setiap harinya.

4. Asam Jawa

Selain digunakan sebagai bumbu dapur, asam jawa juga bisa jadi bahan jamu.

Menurut sebuah studi dari Food Science & Nutrition, asam jawa tinggi kandungan antioksidannya, serta dapat membantu menurunkan kadar gula darah atau mencegah terjadinya hiperglikemia.

Selain itu, asam jawa juga berfungsi meningkatkan imun tubuh, serta mencegah risiko kanker atau penyakit kardiovaskular.

5. Serai

Bahan jamu yang satu ini tidak asing lagi, karena sering diolah bersama masakan serta dijadikan minuman tradisional. Serai bisa diambil minyaknya, bisa juga direbus batangnya.

Yang jelas, serai bermanfaat bagi kesehatan. Mengutip dari Web MD, serai dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri jahat di tubuh.

Serai juga merupakan salah satu jenis antioksidan yang baik. Sobat Altea yang perempuan juga bisa memanfaatkan sereh untuk melancarkan haid.

6. Brotowali

Sobat Altea pernah dengan tanaman bernama brotowali? Nah, tanaman ini sering dimanfaatkan juga untuk dijadikan jamu.

Meski rasanya tidak enak dan pahit, jamu brotowali sangat baik untuk kesehatan. Menurut penelitian dari Ancient Science of Life, brotowali dimanfaatkan untuk menyembuhkan demam, nyeri, asma dan penyakit kulit.

Baca juga: 6 Khasiat Sehat Daun Salam. Ternyata Bisa jadi Obat!

7. Daun Sirih

Sejak dulu daun sirih digunakan untuk meredakan mimisan. Tapi tahu tidak, daun sirih ternyata juga punya khasiat lainnya!

Mengutip dari South Asian Journal of Cancer, ekstrak yang keluar dari rebusan daun sirih bisa membantu mengontrol tekanan darah serta kadar gula darah. Jadi, baik untuk orang dengan gangguan diabetes atau hipertensi.

Itulah sejumlah bahan jamu yang sering kita temukan di Indonesia dan khasiatnya untuk kesehatan.

Meski disebut bahan herbal alami, kita perlu mengonsumsinya secara bijak. Jangan terlalu banyak, sebab jamu tetap dapat menimbulkan efek samping.

Anda bisa berdiskusi dengan dokter apabila ingin mengombinasikan jamu dengan pengobatan medis yang saat ini sedang dijalani. Jangan ragu untuk lakukan telekonsultasi dengan dokter berpengalaman di AlteaCare untuk dapatkan saran dan rekomendasi yang bisa dipercaya.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan buat janji dengan dokter andalan!




Sumber:

  • Anh, N. H., Kim, S. J., Long, N. P., Min, J. E., Yoon, Y. C., Lee, E. G., Kim, M., Kim, T. J., Yang, Y. Y., Son, E. Y., Yoon, S. J., Diem, N. C., Kim, H. M., & Kwon, S. W. (2020). Ginger on Human Health: A Comprehensive Systematic Review of 109 Randomized Controlled Trials. Nutrients, 12(1), 157.
  • Rahmat, E., Lee, J., & Kang, Y. (2021). Javanese turmeric (Curcuma xanthorrhiza Roxb.): Ethnobotany, phytochemistry, biotechnology, and pharmacological activities. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2021.
  • Healthline. Diakses pada Juni 2022. Turmeric Dosage: How Much Should You Take Per Day?
  • Singletary, K. (2020). Turmeric: potential health benefits. Nutrition Today, 55(1), 45-56.
  • Muhammad Sajid Arshad, et al. 2019. Tamarind: A diet‐based strategy against lifestyle maladies. Food Science & Nutrition 7(11): 3378–3390
  • Rajendra Toprani and Daxesh Patel. 2013. Betel leaf: Revisiting the benefits of an ancient Indian herb. South Asian Journal of Cancer. 2(3): 140–141.
  • Soham Saha and Shyamasree Ghosh. 2012. Tinospora cordifolia: One plant, many roles. Ancient Science of Life. 31(4): 151–159.
  • Web MD. Diakses pada Juni 2022. Lemongrass - Uses, Side Effects, and More


0 Disukai
0 Komentar