Awas, 5 Kebiasaan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Iustitia Septuaginta Samben
Merokok dan makanan manis berlebihan bisa tingkatkan risiko penyakit jantung - AlteaCare | Foto: Envato

Merokok dan makanan manis berlebihan bisa tingkatkan risiko penyakit jantung - AlteaCare | Foto: Envato

Rabu, 27 April 2022

Penyakit jantung termasuk penyebab kematian utama di Indonesia. Data dari Riset Kesehatan Dasar 2018 memperlihatkan, kematian akibat penyakit kardiovaskuler terus meningkat setiap tahunnya serta menduduki peringkat tertinggi penyebab kematian di Indonesia, terutama pada usia produktif.

Semakin banyaknya orang yang terkena penyakit jantung bisa berkaitan dengan adanya perubahan gaya hidup, seperti merokok dan pola makan tidak seimbang. Studi yang dimuat di Jurnal Kesehatan Komunitas menyebutkan, perubahan gaya hidup yang tidak sehat ini terjadi seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

Pola hidup maupun kebiasaan yang tidak sehat bisa membuat risiko kita terkena penyakit jantung jadi lebih tinggi. Bayangkan jika ini dialami oleh orang yang memang sudah punya faktor risiko penyakit jantung yang tidak bisa diubah, seperti faktor usia, jenis kelamin, maupun keturunan atau genetik. Pasti akan semakin tinggi risikonya.

Belum lagi, di masa pandemi ini orang yang memiliki gangguan penyerta memiliki risiko sangat tinggi jika sampai terpapar COVID-19. Maka itu, kita perlu memperbaiki kebiasaan buruk dan berusaha hidup lebih sehat, agar bisa mencegah penyakit jantung.

Kebiasaan apa saja yang perlu diperbaiki? Yuk, simak berikut ini!

Baca juga: Hubungan COVID-19 dan Jantung. Waspada dan Segera Vaksin!

5 Kebiasaan Yang Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Kalau Anda mau sehat dan terlindungi dari gangguan kardiovaskular, sebaiknya stop dan hindari kebiasaan ini:

1. Merokok

Para perokok perlu tahu bahwa berhenti merokok adalah solusi supaya tubuh lebih sehat. Pasalnya, salah satu dari dampak dari kebiasaan merokok adalah meningkatnya risiko terkena serangan jantung.

Mengutip Everyday Health, begitu Anda menyalakan rokok, asapnya akan masuk ke dalam pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan dan membuat detak jantung jadi tidak normal.

Seiring waktu, darah dalam tubuh akan menjadi makin kental dan menggumpal. Selain itu, merokok juga dapat menurunkan kadar kolesterol baik dan meningkatkan peradangan pada pembuluh darah.

Kombinasi tersebut sangat sempurna untuk memicu serangan jantung. Jadi, hentikan kebiasaan merokok dari sekarang, ya!

2. Makan berlebihan hingga badan makin melar

Mulai cemas melihat lingkar pinggang yang makin besar? Saatnya untuk mulai lakukan program penurunan berat badan. Pasalnya, lingkar pingang yang terlalu besar dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, lo!

Menurut Kementerian Kesehatan RI, batas aman ukuran lingkar pinggang agar terhindar dari masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung, adalah 90 cm untuk pria dan 80 cm untuk wanita.

Semakin besar lingkar pinggang menandakan semakin banyak kelebihan lemak di dalam tubuh kita. Kondisi ini membuat tubuh memompa terlalu banyak lemak dan gula di dalam darah.

Bila pertambahan lingkar pinggang makin tidak terkendali, kita bisa mengalami obesitas. Kondisi berat badan berlebihan ini bisa memicu berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung koroner dan diabetes.

3. Kurang olahraga

Penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Lifestyle Medicine memperlihatkan hubungan erat antara aktivitas fisik dan serangan penyakit jantung. Jika kita jarang, bahkan tidak pernah melakukan aktivitas fisik berskala sedang hingga berat, risiko mengalami penyakit jantung pun semakin tinggi.

Tapi, bukan berarti kita bisa langsung olahraga yang berat-berat supaya terhindar dari penyakit jantung, ya. Sebaiknya kita berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga apa yang bisa dilakukan.

Apalagi jika kita sudah lama tidak olahraga. Sebab, aktivitas olahraga dengan intensitas tinggi pada orang yang tidak terbiasa, dapat meningkatkan risiko serangan penyakit jantung bawaan (PJB).

4. Stres tak terkendali

Untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar, Anda harus pandai dalam mengelola stres. Pasalnya, hubungan stres dengan serangan jantung juga cukup erat.

Melansir British Heart Foundation, tingkat stres yang konstan sangat berkaitan dengan tingginya aktivitas otak memroses emosi. Kondisi ini dapat memicu penyakit jantung.

Ketika mengalami stres, amigdala akan mengirimkan sinyal pada hipotalamus yang memberi tahu seluruh tubuh untuk bereaksi. Menurut studi, aktivitas amigdala dapat memengaruhi gangguan jantung karena adanya peningkatan aktivitas sumsum tulang dan peradangan pembuluh darah.

5. Minum alkohol

Salah satu faktor risiko penyakit jantung lainnya yang harus Anda waspadai adalah minuman beralkohol. Terlalu banyak meminum minuman beralkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko terkena serangan jantung.

Selain itu, minuman beralkohol juga dapat meningkatkan kadar trigliserida, jenis lemak yang menjadi salah satu penyebab penyakit jantung.

Baca juga: 5 Kondisi Yang Bisa Jadi Faktor Risiko Penyakit Jantung

Apa yang harus dilakukan bila termasuk berisiko?

Bila Anda memiliki salah satu kebiasaan di atas ataupun kondisi kesehatan tertentu yang juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, kini saatnya memperbaiki gaya hidup.

Lima hal ini bisa dilakukan, terutama bagi Anda yang termasuk berisiko tinggi terhadap gangguan jantung:

  • Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang sehat seimbang. Makan lebih banyak buah dan sayuran, serta serat. Kurangi makanan yang berlemak.
  • Kurangi atau hentikan hobi minum alkohol dan merokok
  • Mulailah berolahraga dengan teratur
  • Sempatkan diri untuk lakukan cek tekanan darah secara rutin
  • Segera cari pertolongan medis apabila mengalami tanda maupun gejala serangan jantung

Pantau terus kondisi kesehatan dan jangan ragu untuk lakukan telekonsultasi dengan dokter spesialis di AlteaCare. Dokter dapat memberikan rujukan untuk pemeriksaan lanjutan bila diperlukan, serta memberi saran perbaikan pola hidup yang Anda butuhkan.

Yuk, unduh AlteaCare sekarang dan buat janji dengan dokter andalan!



Sumber:

  • Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada April 2022. Penyakit Jantung Koroner Didominasi Masyarakat Kota
  • Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada April 2022. Cek Lingkar Perut Anda
  • Suyanto, S., Sandora, N., Burhanuddin, L., & Azrin, M. (2011). Cardiovascular Diseases - Cause to Worry in Indonesia. Jurnal Kesehatan Komunitas, 1(2), 73-75.
  • Everyday Health. Diakses pada Februari 2022. The Single Best Predictor of a Heart Attack
  • British Heart Foundation. Diakses pada Februari 2022. Why Your Waist Size Matters
  • Carnethon, M. R. (2009). Physical activity and cardiovascular disease: how much is enough?. American journal of lifestyle medicine, 3(1_suppl), 44S-49S.
  • British Heart Foundation. Diakses pada Februari 2022. Feeling stressed? Research shows how stress can lead to heart attacks and stroke
  • Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Februari 2022. Know Your Risk for Heart Disease
0 Disukai
0 Komentar