Dermatitis Seboroik

Ditulis oleh : dr. Prizka Avilia Puspa 
Ditinjau oleh : dr. Icha Leandra Wichita
Dermatitis seboroik ditandai oleh munculnya ketombe di kulit kepala - AlteaCare | Foto: Envato

Dermatitis seboroik ditandai oleh munculnya ketombe di kulit kepala - AlteaCare | Foto: Envato

Kamis, 09 Februari 2023

Definisi Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik adalah kondisi pada kulit yang ditandai dengan kemerahan, bercak bersisik, dan ketombe.

Penyakit ini paling sering terjadi di kulit kepala, namun juga dapat terjadi di area tubuh lain yang berminyak, seperti wajah, dada bagian atas, dan punggung.

Dermatitis seboroik umum dialami oleh bayi dalam beberapa minggu pertama kehidupannya. Namun, secara bertahap kondisi ini akan menghilang dalam beberapa minggu atau bulan.

Penyebab Dermatitis Seboroik

Penyebab dermatitis seboroik belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli percaya ada dua faktor utama yang berkontribusi terhadap munculnya kondisi ini.

1. Minyak Alami Kulit

Jumlah minyak yang diproduksi kulit secara berlebihan bisa menimbulkan iritasi, sehingga kulit menjadi kemerahan dan berminyak.

Tingginya produksi minyak ini dapat berhubungan dengan produksi hormon di tubuh.

2. Jamur

Jamur Malassezia adalah jamur yang secara alami terdapat di minyak alami kulit.

Terkadang, jamur ini bisa lebih banyak daripada biasanya, sehingga menimbulkan reaksi inflamasi pada kulit. Jamur ini juga bisa meningkatkan produksi minyak alami pada kulit, sehingga akhirnya menyebabkan dermatitis seboroik.

Dermatitis seboroik, yang terjadi pada bayi dapat disebabkan oleh perubahan hormon yang dialami oleh sang ibu selama kehamilan.

Kadar hormon yang berfluktuasi bisa menstimulasi kelenjar minyak pada bayi. Akibatnya, produksi minyak yang berlebihan ini bisa mengiritasi kulit.

Faktor Risiko Dermatitis Seboroik

Meski penyebabnya masih belum dapat dipastikan, faktor genetik diduga punya peran cukup besar. Risiko dermatitis seboroik cenderung meningkat bila salah satu anggota keluarga inti juga mengalaminya

Selain itu, dermatitis seboroik dapat berkaitan dengan sejumlah kondisi lainnya.

Faktor-faktor yang dapat memicu dermatitis seboroik antara lain:

  • obesitas
  • kulit yang tidak dirawat dengan baik
  • stres
  • pengaruh lingkungan sekitar, seperti polusi udara
  • adanya masalah lain pada kulit, seperti jerawat
  • penggunaan produk perawatan kulit, terutama yang mengandung alkohol
  • kondisi kesehatan tertentu, seperti HIV/AIDS, penyakit Parkinson, dan psoriasis
  • paparan deterjen dan sabun yang terlalu keras buat kulit, serta zat kimia lainnya
  • cuaca yang dingin dan kering
  • konsumsi alkohol berlebihan
  • respons sistem kekebalan tubuh
  • konsumsi obat-obatan tertentu
  • perubahan hormonal

Gejala Dermatitis Seboroik

Gejala yang dialami setiap orang dapat bervariasi dan dapat muncul di bagian tubuh yang berbeda-beda.

Dermatitis seboroik cenderung terjadi di area tubuh yang berminyak, seperti:

  • kulit kepala
  • alis
  • bagian dalam dan sekitar telinga
  • hidung
  • punggung
  • bagian atas dada

Gejala yang paling umum adalah munculnya bercak bersisik yang mengelupas. Bercak yang berwarna putih atau kekuningan ini biasa disebut dengan ketombe.

Ketombe dapat muncul di kulit kepala, rambut, alis, atau janggut. Selain itu, gejala lain dapat berupa:

  • kulit menjadi lebih berminyak
  • kulit kemerahan
  • gatal
  • rambut rontok pada bagian yang terkena

Diagnosis Dermatitis Seboroik

Untuk menentukan diagnosis, terlebih dulu dokter akan bertanya mengenai riwayat kesehatan dan melihat kondisi kulit Anda.

Selain itu, dokter mungkin akan mengambil sedikit sampel dari kulit Anda dan melihatnya di bawah mikroskop. Ini bertujuan mengeliminasi kemungkinan penyakit lain yang mungkin berpengaruh pada kulit Anda.

Penyakit tersebut di antaranya:

  • Psoriasis. Kondisi kulit yang menimbulkan sisik putih berwarna keperakan, sering pada siku dan lutut
  • Eksim (dermatitis atopik). Kondisi yang menyebabkan kulit meradang di kepala, siku, atau lutut
  • Rosacea. Kondisi ini menyebabkan ruam merah dengan sedikit atau tanpa sisik, sering kali terjadi di wajah
  • Reaksi alergi
  • Lupus eritematosus sistemik (LES). Kondisi yang dapat menimbulkan ruam berbentuk kupu-kupu di bagian tengah wajah Anda

Pengobatan Dermatitis Seboroik

Penanganan dermatitis seboroik pada bayi bisa dilakukan dengan membersihkan kulit kepalanya setiap hari dengan air hangat dan sampo bayi.

Setelah itu, untuk melembutkan sisik yang tebal Anda bisa gosokkan minyak mineral ke area tersebut dan sikatlah dengan lembut menggunakan sikat rambut bayi.

Sementara itu, untuk penanganan dermatitis seboroik untuk dewasa bisa dilakukan dengan cara berikut:

1. Bersihkan Area yang Bermasalah

Bila dermatitis seboroik terjadi di wajah atau tubuh Anda, jaga kebersihan area tersebut dan cucilah dengan sabun dan air setiap hari.

Sedangkan bila dermatitis seboroik dialami di bagian kulit kepala, gunakan sampo antiketombe yang dijual bebas di pasaran.

Beberapa bahan sampo ini bisa digunakan untuk membantu mengatasi ketombe:

  • tar batubara (coal tar)
  • ketokonazol
  • asam salisilat
  • selenium sulfida
  • zinc pyrithione

2. Gunakan Obat Oles

Selain sampo ketombe yang dijual bebas, obat yang paling umum digunakan ketika gejala dermatitis seboroik muncul adalah obat oles.

Obat oles ini mengandung kortikosteroid dan tersedia dalam bentuk gel, losion, salep, atau sampo.

Dokter biasanya hanya akan merekomendasikan obat ini untuk penggunaan jangka pendek. Sebab, kortikosteroid dapat menyebabkan penipisan kulit jika digunakan secara berlebihan.

Apabila dermatitis seboroik pada kulit kepala dipicu oleh bakteri, dokter dapat meresepkan gel antibakteri. Sampo dan krim antijamur juga dapat menjadi pilihan untuk mengatasi gejala dermatitis seboroik.

3. Terapi Cahaya

Bila dermatitis seboroik tergolong berat, dokter dapat menyarankan terapi cahaya.

Terapi cahaya ini dilakukan dokter dengan cara menyinari area kulit dengan sinar ultraviolet.

Pencegahan Dermatitis Seboroik

Beberapa hal ini dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko dermatitis seboroik kambuh:

  • ketahui apa saja faktor yang dapat memicu munculnya gejala pada kulit kepala, lalu hindari pencetus tersebut
  • hindari menggaruk karena dapat memperburuk gejala
  • biasakan untuk menggunakan air hangat saat cuci rambut dan kulit kepala
  • gunakan produk perawatan rambut yang sifatnya lembut dan sebisa mungkin bebas pewangi
  • untuk mengatasi gejala yang dipicu oleh stres, Anda bisa belajar mengelola stres, misalnya dengan latihan pernapasan, meditasi, atau menulis jurnal

Kapan Harus ke Dokter?

Tidak semua kasus dermatitis seboroik dapat diatasi hanya dengan menggunakan sampo ketombe yang dijual bebas.

Sebaiknya Anda mengatur jadwal untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami beberapa hal berikut:

  • gejala tidak membaik dengan sampo ketombe biasa
  • terdapat area kulit yang sangat merah maupun terasa sangat perih
  • bagian yang bermasalah sampai mengeluarkan nanah, cairan, hingga koreng
  • gejala pada kulit kepala bayi menetap atau bertambah berat

Jika gejala dermatitis seboroik membuat Anda khawatir, jangan ragu untuk segera lakukan video call dengan dokter kesayangan Anda di AlteaCare.





Referensi:

  • Healthline. Diakses Mei 2021. Seborrheic Dermatitis and Crib Cap
  • Medical News Today. Diakses Mei 2021. Natural Remedies for Seborrheic Dermatitis
  • WebMD. Diakses Mei 2021. Seborrheic Dermatitis

0 Disukai
0 Komentar