7 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan. Waspada!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Iustitia Septuaginta Samben
Tanah yang tandus adalah salah satu dampak perubahan iklim yang dapat berpengaruh pada kesehatan kita - AlteaCare | Foto: Envato

Tanah yang tandus adalah salah satu dampak perubahan iklim yang dapat berpengaruh pada kesehatan kita - AlteaCare | Foto: Envato

Jumat, 01 Juli 2022

Sobat Altea pernah perhatikan, kenapa belakangan ini musim semakin tidak menentu? Sebenarnya, ini termasuk dampak perubahan iklim.

Sejumlah ilmuwan memprediksikan, kerusakan yang terjadi di bumi dapat memicu perubahan iklim yang ekstrem. Dan, dampaknya terhadap kesehatan juga tidak main-main, lo!

Beberapa waktu lalu, aksi protes yang dilakukan sejumlah ilmuwan NASA sempat viral di media sosial. Di depan gedung JP Morgan Chase, Los Angeles, para ilmuwan menyampaikan betapa mengerikannya dampak pemanasan global yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Para ahli ini mengingatkan bahwa kematian dan penderitaan akan meningkat jika seluruh dunia tidak bertindak. Bahkan, jika gas emisi rumah kaca tidak diturunkan hingga tahun 2025, bumi tidak lagi jadi tempat yang layak untuk dihuni.

Lalu, apa saja dampak perubahan iklim terhadap kesehatan kita? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Baca Juga: 6 Cara Mencegah Demam Berdarah di Rumah

7 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan

Beberapa kondisi ini dapat kita alami sebagai bagian dari dampak perubahan iklim:

1. Heat Stroke

Perubahan iklim secara ekstrem dapat menyebabkan orang mengalami heat stroke.

Heat stroke adalah kondisi ketika suhu dalam tubuh tidak lagi dapat kita kendalikan. Kondisi ini terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem dari dingin ke panas.

Menurut Kementerian Kesehatan, ketika mengalami heat stroke, suhu tubuh dapat meningkat hingga 41 derajat Celcius hanya dalam waktu 10 hingga 15 menit.

Selain itu, saat mengalami heat stroke, tubuh kita tidak dapat mengeluarkan keringat.

Gangguan ini tidak dapat dianggap remeh. Sebab, kondisi yang semakin parah dapat menyebabkan kematian.

2. Hipotermia

Hipotermia terjadi ketika cuaca di sekeliling kita menjadi sangat dingin.

Menurut studi yang dimuat di Journal of Clinical Investigation, ketika iklim berubah menjadi sangat dingin, aliran darah dalam kulit akan berkurang. Kondisi ini dapat memicu penurunan suhu tubuh secara tidak terkendali.

Penelitian ini juga menyebut pemanasan global sebagai salah satu pemicu perubahan iklim ekstrem, yang dapat mengancam populasi manusia.

3. Penyakit Jantung

Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan juga dapat meningkatkan risiko kita terhadap penyakit jantung.

Penelitian yang dipublikasikan di Iranian Journal of Public Health mengungkap, suhu yang tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke pada orang dengan kondisi kesehatan yang sangat rentan.

Hal ini dikarenakan cuaca sangat panas dapat meningkatkan kekentalan darah. Akibatnya, beban kerja jantung jadi meningkat, serta kita dapat mengalami dehidrasi dan garam dalam tubuh berkurang.

Kondisi cuaca sangat panas ini juga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi sel darah merah dan sel darah lainnya (hemokonsentrasi), resistensi darah, serta risiko terbentuknya gumpalan darah.

4. Gangguan Saluran Pernapasan

Melansir Asthma and Allergy Foundation of America, perubahan iklim dapat meningkatkan polusi air dan udara. Kondisi ini dapat memperparah gangguan saluran pernapasan, semisal asma.

Selain itu, peningkatan temperatur secara ekstrem dapat meningkatkan level ozon di permukaan tanah. Kondisi ini kemudian dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan paru-paru.

5. Malanutrisi

Apa kaitannya antara dampak perubahan iklim dengan malanutrisi? Ternyata, kedua faktor ini justru berhubungan erat, lo!

Jadi, begini. Perubahan iklim ekstrem dalam jangka waktu panjang bisa mengancam bertampak pada tanah. Ketika kondisi tanah makin tidak subur dan pasokan air jadi sulit, hasil panen pun berkurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Bila hal ini terjadi terus-menerus, ketahanan pangan tidak dapat dicapai. Kondisi kekurangan gizi dan bencana kelaparan akan terjadi di mana-mana.

World Food Program memperkirakan, risiko bencana kelaparan dan malanutrisi dapat terjadi pada tahun 2050 jika masyarakat tidak berusaha mencegah efek perubahan iklim.

Tidak hanya itu, kesulitan makanan dan air pun bisa memicu munculnya sanitasi yang buruk. Ini pun akan menjadi masalah sendiri bagi kesehatan.

6. Diare

Menurut penelitian yang dimuat di jurnal PLOS One, perubahan temperatur akibat perubahan iklim global dapat meningkatkan risiko penyakit diare.

Masalah kekeringan akibat perubahan iklim dapat berdampak pada kualitas air. Ketika air yang terkontaminasi menguap menjadi awan dan turun melalui hujan dapat menjadi medium pengantar kuman.

Dan, bila air hujan yang turun di sungai, mata air, dan sumur ini dikonsumsi, risiko diare pun akan meningkat.

Baca Juga: Pandemi Bisa Bikin Cepat Tua. Ini Dia 5 Penyebabnya!

7. Sistem Imun Makin Rendah

Perubahan iklim dapat memicu berbagai faktor yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, semisal malanutrisi, radiasi ultraviolet, dan peningkatan stres.

Bila keseimbangan tubuh terganggu, kita pun akan mudah terserang penyakit.

Itulah sejumlah dampak perubahan iklim terhadap kesehatan.

Jika Anda mengalami keluhan kesehatan, jangan ragu untuk lakukan telekonsultasi dengan dokter spesialis di AlteaCare.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan dokter andalan!




Sumber:

  • The Independent. Diakses pada April 2022. ‘It’s critical the message makes it to the mainstream’: Nasa climate scientist speaks on his tearful protest
  • Kementerian Kesehatan. Diakses pada April 2022. Heat Stroke
  • Ahima, R. S. (2020). Global warming threatens human thermoregulation and survival. The Journal of clinical investigation, 130(2), 559-561.
  • Baaghideh, M., & Mayvaneh, F. (2017). Climate change and simulation of cardiovascular disease mortality: A case study of Mashhad, Iran. Iranian Journal of Public Health, 46(3), 396.
  • Asthma and Allergy Foundation of America. Diakses pada April 2022. Climate and Health
  • World Food Programme. Diakses pada April 2022. Climate Crisis and Malnutrition: A case for acting now
  • Azage, M., Kumie, A., Worku, A., C. Bagtzoglou, A., & Anagnostou, E. (2017). Effect of climatic variability on childhood diarrhea and its high risk periods in northwestern parts of Ethiopia. PLoS One, 12(10), e0186933.
  • Swaminathan, A., Lucas, R. M., Harley, D., & McMichael, A. J. (2014). Will global climate change alter fundamental human immune reactivity: implications for child health?. Children, 1(3), 403-423.


0 Disukai
0 Komentar