Insomnia

Ditulis oleh : dr. Prinandita Saraswati
Ditinjau oleh : dr. Rr. Rizki Arinda Demia Larasati
Gangguan insomnia membuat orang sulit untuk tertidur di malam hari - AlteaCar | Foto: Envato

Gangguan insomnia membuat orang sulit untuk tertidur di malam hari - AlteaCar | Foto: Envato

Senin, 04 Juli 2022

Definisi Insomnia

Insomnia adalah salah satu jenis gangguan tidur yang berkaitan dengan pola tidur seseorang.

Orang yang mengalami insomnia dapat mengalami sejumlah kondisi seperti:

  • sulit untuk tertidur, memertahankan tidurnya, atau keduanya
  • terbangun setelah beberapa jam tidur tapi tidak merasa segar
  • merasa lelah, lemas, dan sulit menjalani rutinitas seharian

Kualitas tidur berperan penting bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Karenanya, masalah kurang tidur yang berlangsung terus-menerus bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental, serta kualitas hidup kita.

Gangguan insomnia yang tidak ditangani dengan baik bisa membuat kita mengalami gangguan kesehatan kronis lainnya, seperti:

  • obesitas
  • diabetes
  • penyakit kardiovaskular
  • depresi

Selain itu, insomnia juga bisa berpengaruh terhadap produktivitas dan kinerja, baik di sekolah maupun di tempat kerja.

Penyebab Insomnia

Gangguan insomnia dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun psikologis atau psikis.

Pada sebagian orang insomnia dapat disebabkan oleh faktor gaya hidup ataupun berkaitan dengan jadwal kerja.

Penyebab insomnia yang umum dialami antara lain adalah:

  • mengalami perubahan zona waktu (jetlag), sehingga berdampak pada perubahan jam biologis
  • lingkungan sekitar yang tidak nyaman, misal kamar tidur yang terlalu panas, dingin, berisik, atau tempat tidur yang tidak nyaman.
  • kurangnya aktivitas fisik
  • sering mimpi buruk
  • sedang dalam pengaruh obat-obatan tertentu

Gangguan insomnia jarang dialami sebagai satu gangguan yang berdiri sendiri, namun lebih sering sebagai suatu gejala yang menyertai gangguan lainnya.

Gangguan kesehatan mental yang dapat membuat kita mengalami insomnia, antara lain:

  • depresi
  • gangguan cemas
  • gangguan bipolar
  • skizofrenia

Sedangkan beberapa kondisi gangguan kesehatan fisik yang dapat mengganggu tidur antara lain:

  • gangguan tiroid
  • sleep apnea
  • GERD atau refluks cairan lambung
  • penyakit paru obstruksi kronis (chronic obstructive pulmonary disease/COPD)
  • nyeri kronis lainnya

Faktor Risiko Insomnia

Dalam hidup, setiap dari kita pasti dapat mengalami masalah kurang tidur.

Namun, faktor risiko kita untuk mengalami insomnia dapat meningkat apabila kita:

  • Wanita. Faktor hormonal pada siklus menstruasi dan menopause berperan penting dalam hal ini.
  • Berusia lebih dari 60 tahun. Seiring waktu, usia dan kondisi kesehatan akan memengaruhi pola tidur.
  • Riwayat kesehatan, baik terkait kondisi mental atau medis lainnya.
  • Stres berat.
  • Jadwal tidur yang tidak menentu, seperti yang dialami oleh orang yang bekerja berdasarkan shift.

Gejala Insomnia

Beberapa keluhan yang sering dialami orang yang mengalami insomnia antara lain adalah:

  • Sulit untuk tertidur di malam hari
  • Sering terbangun di tengah waktu tidur malam
  • Sering terbangun terlalu awal
  • Badan terasa lesu ketika bangun tidur
  • Didera rasa lelah dan mengantuk pada siang hari
  • Jadi mudah marah, depresi, ataupun cemas
  • Sulit berkonsentrasi dan fokus saat beraktivitas
  • Merasa cemas dan terbebani dengan masalah tidur yang dialami
  • Menggunakan obat atau minum alkohol supaya bisa tidur

Diagnosis Insomnia

Ada beberapa jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh dokter untuk mengetahui kondisi yang Anda alami.

Pemeriksaan tersebut antara lain:

1. Pemeriksaan fisik

Jika penyebab insomnia yang Anda alami tidak diketahui, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah ada gangguan kesehatan yang dapat berkaitan dengan insomnia.

Umumnya, dokter dapa melakukan tes darah untuk melihat apakah ada masalah pada kelenjar tiroid, ataupun kondisi lainnya yang berkaitan dengan gangguan tidur.

2. Meninjau Kebiasaan Tidur

Dokter dapat juga menanyakan seputar pola tidur dan bangun Anda setiap hari. Bila Anda mengeluh sering mengantuk di siang hari, dokter akan mencatat sejauh mana kadar mengantuk yang dialami.

Selain itu, Anda juga dapat diminta membuat jurnal tidur selama beberapa minggu.

3. Pemeriksaan di Laboratorium Tidur

Bila penyebab insomnia masih belum diketahui atau Anda diduga mengalami gangguan tidur lainnya, dokter dapat menganjurkan Anda untuk menjalani pemeriksaan berikutnya.

Dalam pemeriksaan ini, Anda diminta menginap di laboratorium tidur. Selama tidur, dokter akan memantau dan mencatat aktivitas yang terjadi saat Anda sedang tidur, seperti gelombang otak, pernapasan, detak jantung, hingga pergerakan mata dan tubuh.

Pengobatan Insomnia

Berdasarkan rekomendasi American Academy of Sleep Medicine (AASM), pengobatan insomnia bertujuan untuk:

  • meningkatkan kualitas tidur
  • meningkatkan kulitas aktivitas siang hari

Penggunaan obat-obatan sedatif dapat diberikan oleh dokter sebagai salah satu bentuk pengobatan.

Sebaiknya Anda mengonsumsi obat-obatan sesuai indikasi dan hindari swamedikasi atau berusaha mengobati diri sendiri.

Insomnia dapat diatasi dengan mengubah gaya hidup. Beberapa kebiasaan ini perlu Anda perbaiki:

1. Kebiasaan tidur

  • Usahakan untuk selalu tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari
  • Hindari penggunaan gadget. Matikan ponsel dan tablet sebelum tidur
  • Jadikan ruang tidur Anda bebas perangkat elektronik, seperti televisi, laptop, maupun konsol game
  • Persiapkan tidur satu jam sebelumnya dengan melakukan kegiatan yang menenangkan, misalkan mandi air hangat
  • Kondisikan kamar tidur nyaman dengan suhu ruangan yang tepat
  • Gunakan penutup mata atau redupkan cahaya ruangan

2. Kebiasaan Makan

  • Hindari tidur dalam keadaan lapar. Makan kudapan sehat sebelum tidur bila perlu. Tapi, hindari makan berat 2-3 jam ebelum tidur
  • Batasi konsumsi kafein dan alkohol, terutama di malam hari
  • Konsumsi makanan dari bahan makanan yang sehat setiap hari

3. Kebugaran dan Relaksasi

  • Berolahraga secara teratur, namun hindari waktu latihan yang berdekatan dengan waktu tidur
  • Lakukan latihan pernapasan sebelum tidur untuk membantu menenangkan pikiran
  • Lakukan kegiatan yang ringan sebelum tidur seperti mendengar musik atau membaca buku
  • Hindari tidur di siang hari

Pencegahan Insomnia

Hidup teratur, yang meliputi jadwal makan dan tidur, rutin berolahraga, dan pola makan yang sehat dapat membantu mencegah insomnia.

Namun, kita tidak selalu bisa mencegah munculnya insomnia. Untuk itu, yang bisa kita lakukan adalah mencermati munculnya gejala dan segera berkonsultasi dengan dokter saat mulai mengalami gangguan ini.

Sempatkan diri juga untuk melakukan konseling dengan psikolog atau dokter spesialis jiwa bila Anda mengalami tanda-tanda stres dan depresi.

Kapan Harus ke Dokter?

Gangguan insomnia yang serius bisa menimbulkan kondisi berikut:

  • risiko kecelakaan saat bekerja, mengemudi, atau mengoperasikan alat berat jadi tinggi
  • penurunan prestasi belajar pada anak
  • kinerja dan produktivitas di kantor yang rendah
  • daya ingat makin lemah
  • sulit mengendalikan emosi

Anda bisa lakukan telekonsultasi dengan dokter dari Sleep Disorder Clinic, maupun Psikolog dan Psikiater di AlteaCare bila mengalam gangguan tidur yang berdampak pada aktivitas sehari-hari.

Segera gunakan AlteaCare untuk buat janji dengan dokter kesayangan Anda!




Referensi:

  • Healthline. Diakses pada September 2021. Everything You Need to Know About Insomnia
  • Medical News Today. Diakses pada September 2021. What is insomnia? Everything you need to know
  • Mayo Clinic. Diakses pada September 2021. Insomnia
  • National Alliance on Mental Illness. Diakses pada Juli 2022. Sleep Disorders
0 Disukai
0 Komentar