Biar Tidak Jadi Depresi Berat, Inilah Cara Menghilangkan Stres

Ditulis oleh : Irene J. Meiske
Ditinjau oleh : dr. Rr. Rizki Arinda Demia Larasati
Lakukan yoga untuk rilekskan pikiran dan redakan stres - AlteaCare | Foto: Envato

Lakukan yoga untuk rilekskan pikiran dan redakan stres - AlteaCare | Foto: Envato

Kamis, 04 November 2021

Pandemi yang berkepanjangan tak pelak berdampak pada kondisi kejiwaan. Banyak orang berpotensi mengalami depresi berat akibat tidak memahami cara menghilangkan stres yang dialami akibat dampak pandemi.

“Masalah pandemi sendiri di satu sisi membuat orang merasa takut akan terpapar virus. Di sisi lain, kondisi ini juga dapat berdampak pada masalah finansial dan sosialisasi," jelas dr. Dian Tri Pagita, Sp.KJ, Psikiater dari RS Mitra Keluarga Bintaro.

Ketika dulu bisa bebas bertemu dengan orang lain, jadi harus di rumah saja, lanjutnya. Suami-istri yang sebelumnya punya aktivitas masing-masing, harus sama-sama bekerja dari rumah dengan tingkat stresnya sendiri. Ini akhirnya berpotensi membuat mereka jadi lebih sensitif, mudah bertengkar atau adu argumen. Anak-anak pun merasakan dampaknya.

Survei yang dipublikasikan oleh badan kesehatan dunia WHO menyebutkan, meningkatnya pandemi membuat semakin banyak orang membutuhkan layanan kesehatan terkait gangguan kejiwaan. Selain itu, kita juga butuh cara menghilangkan stres yang tepat agar bisa bertahan di situasi tidak normal ini dan terjauh dari risiko depresi berat.

Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Apa Perbedaan Stres dan Depresi?

Hati-hati, stres bisa jadi depresi

Melansir dari WebMD, selalu berada dalam kondisi stres kronis dapat meningkatkan respons stres fisiologis secara berlebihan, bahkan hingga melampaui kemampuan. Lama kelamaan, keadaan ini bisa berdampak pada kesehatan fisik dan jiwa kita.

Stres kronis secara fisik dapat menimbulkan gangguan kesehatan serius, seperti gangguan pada jantung, pencernaan, siklus menstruasi, obesitas atau gangguan makan lain, gangguan pada kulit dan rambut, bahkan disfungsi seksual.

Sedangkan dari sisi kejiwaan, stres jangka panjang berkontribusi pada munculnya depresi. Sebaliknya, depresi juga dapat menimbulkan stres. “Seperti fenomena bola salju, stres yang awalnya ringan akan bisa terakumulasi karena dibiarkan berkepanjangan dan lama-lama akan pecah juga dan menimbulkan depresi,” kata dr. Pagita.

Cara menghilangkan stres dan depresi

Berikut ini adalah cara menghilangkan stres yang bisa dilakukan agar Anda terlepas dari risiko depresi berat.

1. Miliki “me-time

Menurut dr. Pagita, kita perlu punya waktu untuk diri sendiri setiap hari. “Ini penting dan merupakan bentuk apresiasi diri, agar kita ingat bahwa kita yang sudah melakukan hal-hal luar biasa baik untuk diri sendiri maupun orang yang kita sayangi,” katanya. Luangkan waktu untuk jalani aktivitas yang membuat hidup Anda lebih bermakna.

2. Susun rutinitas harian

Studi memperlihatkan bahwa memiliki jadwal rutinitas dapat membantu Anda tidak mudah lepas kendali saat stres datang. Jadi, meski tengah situasi di luar yang tidak jelas, sisi dalam diri Anda tetap tertata dan dapat dikuasai dengan baik.

3. Tetapkan prioritas

“Membuat skala prioritas bisa membantu memberi pencerahan ketika pikiran Anda terasa buntu akibat banyak masalah,” anjur dr. Pagita. Paparkan masalah-masalah Anda di atas kertas, lalu di sebelahnya tulis mana yang akan diselesaikan lebih dulu.

4. Berolahraga

Lakukan aktivitas fisik ringan setidaknya 30 menit sehari, lima hari seminggu. Olahraga sangat baik untuk membantu mengatasi stres hingga depresi berat. Cara menghilangkan stres lewat latihan yang sifatnya lambat dan menenangkan seperti yoga membantu Anda rileks sekaligus berfokus pada diri sendiri.

5. Benahi pola makan

Kondisi stres dan depresi dapat memicu gangguan pola makan. Bereskan semua: beralih pada pola makan yang sehat serta batasi asupan minuman mengandung kafein yang bisa membuat Anda makin stres. Hindari alkohol yang juga bisa berdampak buruk bagi tubuh.

6. Cukup beristirahat

Memberikan waktu istirahat untuk tubuh dan pikiran bisa menjadi cara menghilangkan stres. National Sleep Foundation merekomendasikan Anda untuk tidur selama 7-9 jam setiap malamnya.

Baca juga: 5 Mitos dan Fakta Seputar Gangguan Jiwa

7. Jalin terus komunikasi

Bicaralah dengan orang terdekat seputar berbagai masalah dan beban yang Anda alami juga dapat jadi semacam terapi. Memiliki hubungan yang erat dan suportif dapat menghindarkan Anda dari depresi berat.

Bila cara menghilangkan stres dengan cara curhat dengan sahabat atau keluarga belum cukup, Anda bisa berbicara dengan ahli. Melakukan telekonsultasi dengan psikolog atau dokter spesialis jiwa di AlteaCare bisa membuat Anda bisa curhat lebih nyaman, kerahasiaan terjamin, dan risiko depresi berat pun bisa dicegah. Segera download AlteaCare dan buat psikiater atau psikolog pilihan Anda!

Sumber:

  • WHO. Diakses pada Oktober 2021. COVID-19 disrupting mental health services in most countries, WHO survey
  • WebMD. Diakses pada Oktober 2021. Stress Symptoms
  • WebMD. Diakses pada Oktober 2021. Stress and Depression
  • Yale Medicine. Diakses pada Oktober 2021. Stress, Anxiety, or Depression? Treatment Starts With the Right Diagnosis


0 Disukai
0 Komentar