5 Manfaat Tidur untuk Bayi dan Anak. Jadi Lebih Kreatif!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Pradinianti
Kualitas tidur berpengaruh penting pada tumbuh kembang anak - AlteaCare | Foto: Envato

Kualitas tidur berpengaruh penting pada tumbuh kembang anak - AlteaCare | Foto: Envato

Rabu, 06 Juli 2022

Tidur yang cukup dan nyenyak sepanjang malam sangat bermanfaat bagi bayi dan anak. Memastikan anak memiliki waktu tidur yang ideal dapat mendukung tumbuh kembangnya secara optimal.

Dibandingkan orang dewasa, bayi dan anak memiliki jam tidur yang lebih panjang. Mengutip dari National Sleep Foundation, bayi berusia 0-3 bulan umumnya tidur selama 14-17 jam, sementara usia 4-11 bulan selama 12-15 jam.

Seiring dengan pertambahan usia, jam tidur anak akan semakin memendek. Saat masuk usia sekolah, waktu tidur ideal si Kecil hanya tinggal 9-11 jam saja.

Masalah jam tidur ini tidak boleh disepelekan. Sebab, kualitas dan kuantitas tidur yang terjaga dapat sangat memengaruhi kesehatan bayi dan anak secara menyeluruh.

Yuk, simak penjelasan mengenai sejumlah manfaat tidur untuk bayi dan anak berikut ini!

Baca juga: Tidur Berkualitas Didapat, Jantung pun Sehat!

5 Manfaat Tidur untuk Bayi dan Anak

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa didapat oleh bayi dan anak melalui jadwal tidur yang teratur setiap malam:

1. Mencegah Obesitas

Memiliki berat badan yang sesuai dengan rata-rata berat badan anak seusianya dapat menunjang proses tumbuh kembang anak secara optimal. Nah, supaya hal ini bisa tercapai, pastikan si Kecil selalu cukup tidur, ya.

Menurut penelitian jangka panjang yang disebut Rise and SHINE (Sleep Health in Infancy & Early Childhood), ada hubungan antara kualitas tidur dengan berat tubuh anak.

Disiplin orangtua dalam menidurkan bayi yang baru lahir antara Pk. 19.00-Pk. 08.00 esok harinya memperlihatkan hasil positif. Bayi didapati berisiko 26% lebih kecil untuk mengalami masalah kelebihan berat badan.

2. Kinerja Otak Optimal

Manfaat tidur untuk bayi dan anak yang berkaitan dengan peningkatan kinerja otak dibuktikan oleh penelitian yang dimuat di jurnal Nature and Science of Sleep.

Menurut studi tersebut, kualitas dan kuantitas tidur berperan penting dalam perkembangan memori, bahasa, dan fungsi eksekutif otak. Fungsi ekskutif berkaitan dengan kemampuan otak untuk mengendalikan proses berpikir dan berperilaku seseorang.

3. Mengendalikan Emosi

Penelitian dari University of Birmingham menemukan kaitan antara durasi tidur yang lebih sedikit dengan kemampuan mengendalikan diri dan emosi.

Penelitian tersebut membuktikan, seorang anak dapat mengalami masalah dalam mengendalikan diri dan emosinya saat menginjak usia 24 bulan, bila sering kurang tidur. Salah satu gangguan emosi yang ditunjukkan adalah sering mengalami tantrum.

Selain kurangnya waktu tidur, masalah lain yang juga dialami anak adalah sulit untuk tertidur dan sering terbangun di tengah malam.

4. Lebih Kreatif

Kuantitas dan kualitas tidur yang cukup juga dapat merangsang kreativitas bayi, anak, dan remaja, lo!

Pola tidur yang teratur dapat membantu anak untuk bisa berpikir lebih jernih dan mengingat lebih baik, sehingga kreativitasnya jadi lebih tinggi.

Selain itu, aktivitas bermimpi yang terjadi saat anak tidur nyenyak dapat membantu otak dalam memroses pengalaman dan pengetahuan yang didapat anak selama terjaga. Semua ini akan dapat diolah menjadi hal yang kreatif saat ia terbangun.

5. Tubuh Lebih Sehat

Mengutip dari Johns Hopkins Medicine, penelitian membuktikan bahwa anak kecil yang cukup tidur umumnya memiliki tingkat kesehatan yang baik.

Sementara itu, anak yang kekurangan tidur akan berisiko mengalami tekanan darah tinggi, obesitas, dan depresi.

4 Tips Agar Anak Tidur Nyenyak Setiap Malam

Beberapa hal ini dapat dilakukan oleh orangtua agar si Kecil bisa tidur lelap sepanjang malam tanpa gangguan:

1. Biarkan Anak Tidur Sendiri

Usahakan agar anak tidur sendiri tanpa berbagi ranjang dengan orang tua atau saudara.

Banyak orangtua berpikir, tidur bersama anak bisa membuatnya merasa lebih aman dan nyaman. Namun, menurut studi yang dimuat di Nurse Media Journal of Nursing, berbagi ranjang dapat berdampak pada masalah tidur anak.

Pasalnya, sebelum tidur anak dan orangtua cenderung melakukan aktivitas yang pada akhirnya mengganggu tidur. Contohnya seperti mengobrol atau bermain di tempat tidur.

Baca Juga: Anda Bertanya, Dokter Spesialis Tidur Menjawab

2. Jauhkan dari Gawai

Kebiasaan memainkan gawai juga akan mempengaruhi kualitas tidur anak. Para ahli merekomendasikan agar anak sudah berhenti main gadget sekitar dua jam sebelum tidur.

Sebagai gantinya, anak bisa membaca buku atau komik sebelum tidur. Jika anak belum bisa membaca, Anda bisa membacakan cerita untuknya.

3. Matikan Lampu

Salah satu cara agar anak tidur nyenyak adalah dengan mematikan lampu saat hendak tidur. Mengutip Stanford Children's Health, lampu yang terang dapat menstimulasi otak agar terus bekerja.

Selain itu, kondisi lampu yang terang juga membuat anak merasa tegang dan menghambat produksi hormon yang membuat anak mengantuk, yaitu melatonin dan serotonin.

Idealnya, lampu kamar tidur anak sudah dimatikan dalam satu atau dua jam sebelum tidur.

4. Punya Jadwal Tidur

Supaya kualitas tidur bisa didapat, anak harus tidur dan bangun di pada jam yang sama, termasuk pada akhir pekan.

Seandainya terjadi perubahan pun, pastikan pergeseran waktunya tidak banyak, yaitu sekitar 30 hingga 60 menit saja.

Pasalnya, perubahan ritme tidur dapat membuat si Kecil sulit bangun pada hari berikutnya. Ini pun akan berpengaruh pada rutinitas pada hari itu dan jam tidur berikutnya.

Itulah manfaat tidur untuk bayi, anak, dan remaja serta tips agar dapat tidur nyenyak.

Bila pola tidur anak mengkhawatirkan buat Anda, jangan ragu untuk melakukan telekonsultasi dengan dokter dari Sleep Disorder Clinic di AlteaCare!

Yuk, gunakan AlteaCare dan buat janji dengan dokter andalan segera!




Sumber:

  • Sleep Foundation. Diakses pada Maret 2022. How Much Sleep Do Babies and Kids Need?
  • National Institute of Health. Diakses pada Maret 2022. Study finds link between sleep habits and weight gain in newborns
  • Tham, E. K., Schneider, N., & Broekman, B. F. (2017). Infant sleep and its relation with cognition and growth: a narrative review. Nature and science of sleep, 9, 135.
  • Science Daily. Diakses pada Maret 2022. Poor sleep in infancy linked to behavioral and emotional problems in toddlers
  • Dreams UK. Diakses pada Juli 2022. 7 Ways Sleep And Creativity Are Linked
  • John Hopkins Medicine. Diakses pada Maret 2022. The Importance of Sleep for Kids
  • Wahyuningrum, E., Yulianti, N. R., & Gayatina, A. K. (2020). Factors Affecting Sleep Problems in Preschoolers. Nurse Media Journal of Nursing, 10(2), 107-118.
  • SCL Health. Diakses pada Maret 2022. Why It’s Time to Ditch the Phone Before Bed
  • Stanford Children's Health. Diakses pada Maret 2022. Tips for better rest
0 Disukai
0 Komentar