Sering makan tidak teratur bisa berpengaruh buruk bagi kesehatan Anda - AlteaCare | Foto: Envato

Sering menunda-nunda waktu makan, bahkan melewatkannya? Wah, ternyata kebiasaan makan tidak teratur ini bisa berpengaruh buruk buat kesehatan Anda, lo!Apalagi kalau Anda baru dapat anjuran dari dokter buat turunkan berat badan. Atau, yang punya gangguan kronis seperti sakit maag atau GERD. Kepastian jadwal makan jadi kunci buat mengendalikan kondisi. Baca juga:<a href="https://alteacare.com/article-detail/pengidap-gerd-masih-bisa-puasa-begini-tipsnya-1648785520186" target="_blank"> Pengidap GERD Masih Bisa Puasa. Begini Tipsnya!	</a> 
<h2>Kenapa harus makan teratur?</h2>Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas di benak Anda. Lagi sibuk-sibuk begini, mana sempat berhenti sebentar buat makan? Penjelasannya begini, Sobat Altea. Mengutip dari penelitian di jurnal Trends in Endocrinology and Metabolism, tubuh kita punya semacam irama fisiologis yang setiap siklusnya berlangsung selama 24 jam.Siklus ini terpusat pada sistem saraf pusat dan sering juga disebut irama sirkadian. Nah, irama sirkadian ini menjadi semacam jam biologis yang mengatur kapan kita bangun dan kapan kita tidur. Tidak hanya itu, proses metabolisme energi dan hormon-hormon yang berkaitan dengan nafsu makan juga mengikuti irama sirkadian ini. Dengan kata lain, kalau kegiatan makan kita tidak teratur, irama sirkadian akan terganggu. Konsekuensinya, beberapa gangguan kesehatan pun bisa terjadi.<h2>Dampak Makan Tidak Teratur Buat Tubuh</h2>Kebiasaan makan yang baik bukan hanya memerhatikan porsi yang seimbang. Bukan juga sebatas kita makan tiga kali sehari. Namun, kita juga perlu makan sesuai jadwalnya. Ini dia beberapa dampak kalau waktu makan kita sering tidak menentu, bahkan terkadang masih sempat-sempatnya “ngemil” mi instan di tengah malam (ups!):<h3>1. Perasaan dan mood tidak terkontrol</h3>Skip atau menunda makan bisa berdampak serius pada kesehatan mental. Studi yang dimuat di International Journal of Environmental Research and Public Health menemukan, remaja sering skip sarapan lebih rentan alami stres dan depresi dibandingkan yang rutin sarapan.Hal ini disebabkan terjadinya ketidakseimbangan kadar gula darah, sehingga tubuh memroduksi dan melepaskan hormon kortisol. Kita tahu, hormon yang satu ini adalah hormon penyebab stres.Tidak cuma bikin orang gampang cemas dan stres, hormon ini juga bikin suasana hati jadi mudah murung dan mudah tersinggung.<h3>2. Badan tidak berenergi</h3>Tidak adanya asupan makanan sama sekali membuat tubuh Anda tidak dapat memproses kalori menjadi energi. Tidak heran kalau Anda merasa begitu lelah dan kurang berenergi, padahal sudah cukup tidur. Pangkal dari kondisi ini adalah karena Anda tidak mendapatkan asupan kalori dari makanan. Melansir dari Verywell Health, keluhan lain yang bisa Anda alami karena melewatkan waktu makan adalah merasa kedinginan, sakit perut atau kembung, hingga gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare. Bila kondisi ini selalu terjadi setiap hari, otomatis produktivitas Anda pun akan menurun. <h3>3. Kekurangan gizi</h3>Buat Anda yang karena kesibukan hanya sempat makan besar satu kali sehari, sebaiknya lakukan perubahan Sebab, seharusnya Anda makan setidaknya tiga kali sehari agar mendapat asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.Ketika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, Anda bisa mengalami kekurangan gizi. Ini berarti tubuh tidak memiliki kalori, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dalam jumlah yang cukup. Efek dari kekurangan gizi mungkin tidak Anda alami langsung, melainkan bertahap. Beberapa kondisi yang bisa Anda alami adalah:<ul><li>	Berat badan turun, tapi tidak dengan cara yang sehat</li><li>
	Rambut mulai menipis</li><li>
	Massa dan kekuatan otot berkurang</li><li>
	Wajah tampak pucat</li><li>
	Jika dialami wanita bisa menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi</li><li>
	Sistem kekebalan tubuh lemah sehingga mudah terpapar infeksi</li></ul><h3>4. Berat badan tidak terkendali</h3>Penelitian yang dimuat di jurnal Nutrients memperlihatkan pentingnya waktu makan teratur untuk mengendalikan berat badan. Menurut studi tersebut, orang yang rutin sarapan punya risiko lebih kecil untuk mengalami pertambahan berat badan, dibanding yang sering lewatkan sarapan. Selain itu, orang yang porsi makan siang atau makan malamnya paling banyak dibanding waktu makan lainnya lebih berisiko mengalami peningkatan indeks massa tubuh.Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/cara-menghitung-berat-badan-ideal-hitung-lemaknya-juga-ya-1652460580971" target="_blank">Cara Menghitung Berat Badan Ideal. Hitung Lemaknya Juga, ya!</a>Selain itu, kebiasaan makan di tengah malam juga berkaitan dengan tingginya risiko mengalami obesitas dan gangguan jantung. Begitu juga jika punya kebiasaan makan tidak teratur, sehingga selalu makan kapan pun lapar tanpa memikirkan waktunya. Ini berpotensi membuat kita cenderung mengonsumsi kalori secara berlebihan dan masih makan di tengah malam.<h3>5. Terkena gangguan pencernaan</h3>Apa yang kita makan akan diolah dalam proses metabolisme. Namun, jika asupan makanan tidak diterima secara teratur, metabolisme pun akan terganggu. Akibatnya, sistem pencernaan pun bisa terpengaruh.Dampak makan tidak teratur bisa menimbulkan beberapa keluhan pada sistem pencernaan kita. Salah satunya adalah dispepsia fungsional, yaitu gangguan pencernaan yang ditandai dengan rasa sakit pada perut bagian atas atau ulu hati. Gangguan ini umum dialami banyak orang. Menurut studi dari jurnal Medical Science Monitor: International Medical Journal of Experimental and Clinical Research, kebiasaan makan tidak teratur bisa jadi salah satu penyebab dispepsia fungsional. Itulah beberapa dampak makan tidak teratur buat tubuh kita.Sebaiknya Sobat Altea mulai membiasakan diri memiliki jadwal makan yang teratur agar kesehatan lebih optimal dan hidup lebih berkualitas. Jika ada keluhan terkait dengan pola makan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis. Coba lakukan telekonsultasi dengan dokter spesialis yang sudah bergabung di AlteaCare untuk dapatkan solusi buat masalah kesehatan Anda.Yuk, unduh aplikasi <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">AlteaCare </a>sekarang dan buat janji dengan dokter andalan! Sumber: <ul style=""><li style="">
Zarrinpar, A., Chaix, A., &amp; Panda, S. (2016). Daily Eating Patterns and Their Impact on Health and Disease. Trends in endocrinology and metabolism: TEM, 27(2), 69–83. </li><li style="">
Eating Well. Diakses pada Maret 2022. 8 Scary Things That Could Happen to Your Body When You Skip Meals</li><li style="">
Very Well Health. Diakses pada Maret 2022. An Overview of Malnutrition</li><li style="">
Very Well Health. Diakses pada Maret 2022. Symptoms of Not Eating</li><li style="">
Paoli, A., Tinsley, G., Bianco, A., &amp; Moro, T. (2019). The Influence of Meal Frequency and Timing on Health in Humans: The Role of Fasting. Nutrients, 11(4), 719. </li><li style="">
Xu, J. H., Lai, Y., Zhuang, L. P., Huang, C. Z., Li, C. Q., Chen, Q. K., &amp; Yu, T. (2017). Certain Dietary Habits Contribute to the Functional Dyspepsia in South China Rural Area. Medical science monitor : international medical journal of experimental and clinical research, 23, 3942–3951.</li></ul>

Stop Skip, Ini 5 Dampak Makan Tidak Teratur Buat Tubuh Anda!

Minimalkan hidangan bersantan agar menu lebaran Anda lebih sehat - AlteaCare | Foto: Envato

Saat Hari Raya Idul Fitri tiba, menu makanan berbahan santan seolah-olah sudah menjadi tradisi. Tidak heran kalau banyak orang beranggapan menu lebaran sehat itu mustahil.
Padahal, di saat kita berkumpul bersama keluarga, makan-makan pasti akan jadi bagiannya. Menu yang dihidangkan pun berbeda dengan hari biasa, karena lebaran adalah hari yang spesial. 
Berbagai menu menggugah selera tersedia di atas meja makan. Tapi, beberapa jenis lauk dapat mengancam kesehatan, seperti yang dibuat dari santan atau terlalu berminyak dan berlemak. Tidak sedikit juga makanan yang punya kandungan gula dan garam yang tinggi. Tolong!
Lantas, bisakah kita menyajikan santapan lebaran sehat di rumah?
Tentu bisa, dong! Yuk, simak sejumlah menu lebaran sehat berikut ini!
Baca Juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/pola-makan-pembasmi-emotional-eating-perlu-ditiru-1643366563940" target="_blank">Pola Makan Pembasmi Emotional Eating, Perlu Ditiru!</a> 

<h2>8 Menu Lebaran Sehat dan Lezat yang Bisa Anda Sajikan</h2>
Beberapa menu ini bisa jadi alternatif sedap dan sehat untuk keluarga di hari raya: 
<h3>1. Ayam tanpa kulit</h3>
Yang satu ini bisa jadi menu sehat dan lezat yang digemari oleh seluruh keluarga. Melansir Healthline, satu potong daging sayap ayam dengan kulit saja sudah mengandung 99 kalori. Sementara sayap ayam tanpa kulit punya kandungan 42 kalori. Jadi, sebanyak 60% dari kalori tersebut berasal dari lemak. 
Nah, solusinya jika ingin olahan ayam, masaklah tanpa kulitnya. Anda bisa balut dengan tepung roti lalu digoreng. Atau, kalau ingin yang berkalori rendah, masak dengan cara dipanggang.
<h3>2. Tom Yam</h3>
Hidangan khas dari Thailand ini bisa jadi alternatif menu saat lebaran. Kuah berwarna merah yang hangat dan menyegarkan, tentu sangat nikmat disantap saat hari kemenangan tiba.
Selain nikmat, tom yam juga memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan. Pasalnya, tom yam terbuat dari bumbu dan rempah-rempah yang memiliki banyak nutrisi. Misalnya saja serai, ketumbar, lengkuas, cabai, yang mengandung vitamin A, B1, B2, B3, C, dan antioksidan.
<h3>3. Rawon</h3>
Kuah berwarna hitam, gurih, dan menyegarkan, adalah ciri khas rawon. Di dalam kuah ini terdapat berbagai jenis rempah-rempah. Mulai dari keluak, sereh, jahe, laos, salam, dan daun jeruk.
Melansir laman Kementerian Kesehatan, daging sapi yang digunakan sebagai bahan utama rawon juga kaya akan protein hewani, zat besi, dan vitamin B12. Tak heran bila hidangan ini direkomendasikan sebagai alternatif menu untuk memperkaya zat besi dan mencegah kekurangan darah.
Meski begitu, Anda yang punya tekanan darah tinggi sebaiknya tidak terlalu banyak mengonsumsi rawon, ya! Sebab, rawon menggunakan bahan daging yang berlemak, sehingga tidak baik&nbsp;jika dikonsumsi berlebihan.
<h3>4. Sop buntut</h3>
Sop buntut yang dimasak bersama sayuran bisa Anda sajikan untuk keluarga di rumah sebagai menu lebaran sehat. 
Melansir Live Strong, dalam satu porsi sop buntut seberat 100 gram memang terdapat 14,34 gram lemak dan 141 mg kolesterol. Namun, satu porsi ini tidak akan mengganggu program diet Anda karena tidak melampaui batas 300 mg kolesterol per harinya.
Selain itu, satu porsi sop buntut juga mengandung 233 mg sodium dan 30,93 gram protein. Jumlah tersebut sangat baik terutama untuk Anda yang sedang menjalankan program diet. 

<h3>5. Sate</h3>
Menu lebaran sehat dan lezat selanjutnya adalah sate. Hidangan yang terdiri dari potongan daging kecil yang ditusuk ini tentu tidak boleh dilewatkan saat perayaan besar tiba.
Selain nikmat saat disantap bersama teman dan keluarga, ternyata sate baik untuk dikonsumsi. Menurut Health Promotion Board, 10 tusuk sate ayam mengandung 27 gram protein dan 5 gram lemak. Sementara 10 tusuk sate sapi, mengandung 24 gram protein dan 7 gram lemak.
Meski kandungan proteinnya tinggi, Anda harus berhati-hati dengan lemak di dalamnya. Kandungan lemak jenuh pada sate ayam sebesar 20%, sate sapi 40%, dan sate kambing sebesar 60%.
<h3>6. Kurma</h3>
Tidak hanya jadi andalan saat berbuka puasa, kurma juga bisa jadi camilan lebaran yang sehat. Melansir dari Healthline, kurma punya banyak kandungan nutrisi.
Selain itu, menurut penelitian di International Journal of Clinical and Experimental Medicine, kurma dapat mencegah kanker dan diabetes. Sebab, di dalamnya terdapat kandungan antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-tumor.
Baca Juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/begini-cara-diet-sehat-ala-anak-kos-1642429777327" target="_blank">Begini Cara Diet Sehat Ala Anak Kos!</a> 

<h3>7. Buah-buahan</h3>
Buah bisa jadi sajian penutup menu lebaran sehat. Berbagai jenis buah-buahan, mulai dari anggur, apel, jeruk, hingga pisang, bisa Anda sajikan di meja makan atau meja ruang tamu.
Kandungan serat, vitamin, dan mineral yang ada dalam buah bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan peradangan. 
Anda juga bisa mengolahnya jadi jus tanpa ditambah gula. Pasti segar saat diminum di siang hari. Bila suka, Anda bisa kombinasikan berbagai jenis buah dan sayur dalam satu jus supaya semakin kaya nutrisi. 
<h3>8. Salad</h3>
Salad perlu harus masuk dalam menu lebaran sehat karena terdiri atas beragam buah-buahan dan sayuran. Mengutip Web MD, salad kaya akan serat yang baik untuk tubuh, karena dapat menurunkan kolesterol dan mencegah konstipasi.
Salad juga bisa jadi hidangan pembuka ideal buat Sobat Altea yang sedang diet. Studi membuktikan, mengonsumsi makanan rendah kalori seperti salad sebelum hidangan utama bisa bikin Anda lebih cepat kenyang sehingga setelahnya tidak makan terlalu banyak.
Itulah menu lebaran sehat yang bisa Anda sajikan hari kemenangan tiba.
Jika memiliki keluhan seputar masalah kesehatan, jangan ragu lakukan telekonsultasi dengan dokter spesialis di aplikasi AlteaCare! 

Yuk, unduh aplikasi <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">AlteaCare </a>dan segera buat janji dengan dokter andalan! 

 
 
Sumber:
<ul>
 <li>Healthline. Diakses pada Februari 2022. How Many Calories in Chicken? Breast, Thigh, Wing and More</li>
 <li>
 Dr Health Benefits. Diakses pada Februari 2022. Benefits of Tom Yum Thai Soup in Daily Basis (Tasty and Healthy)</li>
 <li>
 Kementerian Kesehatan. Diakses pada Februari 2022. Rawon, Si Hitam nan Gurih</li>
 <li>
 Live Strong. Diakses pada Februari 2022. Nutritional Value of Oxtails</li>
 <li>
 Health Xchange. Diakses pada Februari 2022. Satay: Not Just a Sinful Indulgence</li>
 <li>
 Healthline. Diakses pada Februari 2022. Top 13 Lean Protein Foods You Should Eat</li>
 <li>
 Healthline. Diakses pada Februari 2022. 8 Proven Health Benefits of Dates</li>
 <li>
 Rahmani, A. H., Aly, S. M., Ali, H., Babiker, A. Y., &amp; Srikar, S. (2014). Therapeutic effects of date fruits (Phoenix dactylifera) in the prevention of diseases via modulation of anti-inflammatory, anti-oxidant and anti-tumour activity. International journal of clinical and experimental medicine, 7(3), 483.</li>
 <li>
 Orlando Health. Diakses pada Februari 2022. Top 10 Reasons to Eat More Fruits and Vegetables</li>
 <li>
 Web MD. Diakses pada Februari 2022. 4 Healthy Reasons to Eat a Salad Today</li>
</ul>

8 Menu Lebaran Sehat dan Lezat. Minim Santan & Kolesterol!

Segelas air ternyata bisa punya banyak manfaat untuk kesehatan - AlteaCare | Foto: Envato

Minum segelas air di saat sedang haus-hausnya, rasanya begitu menyegarkan. Ternyata, manfaat minum air putih lebih dari sekadar memuaskan dahaga. Air putih juga sangat berperan dalam menjaga kesehatan organ-organ tubuh kita. Dengan kondisi tubuh yang 60%-nya terdiri dari cairan, setiap sel, jaringan, hingga organ vital kita butuh cairan agar bisa bekerja optimal. Kotoran dari tubuh dibuang melalui cairan yang kita keluarkan, baik dalam bentuk urine, keringat, dan buang air besar. Jantung pun perlu banyak cairan agar bisa bekerja dengan baik memompa darah ke seluruh tubuh.Itu sebabnya, kita harus memenuhi kebutuhan cairan setiap harinya. Cara paling utama untuk memenuhi kebutuhan cairan adalah dengan air mineral.<h2>8 Manfaat minum air putih untuk kesehatan</h2>Ingin tahu lebih lengkap apa saja manfaat minum air putih setiap hari untuk kesehatan kita? Yuk, simak penjelasan berikut ini!<h3>1. Mengatur suhu tubuh</h3>Tahukah Anda bahwa cairan sangat penting untuk menjaga temperatur tubuh? Cairan yang dikeluarkan dari tubuh lewat keringat berfungsi supaya tubuh kita tidak kepanasan saat melakukan aktivitas fisik atau cuaca sedang panas.Sementara itu, kondisi dehidrasi membuat suhu tubuh akan cenderung tinggi, sehingga kita pun jadi tidak nyaman.Baca Juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/jadwal-minum-air-putih-terbaik-pastikan-tidak-dehidrasi-1646883372756" target="_blank">Jadwal Minum Air Putih Terbaik. Pastikan Tidak Dehidrasi! </a> 
<h3>2. Mencegah penurunan kognitif</h3>Kurang minum ternyata bisa pengaruh pada performa otak, lo! Studi yang dimuat di jurnal Nutrition Reviews menyebutkan, dehidrasi ringan dapat pengaruhi mood dan menurunkan fungsi kognitif. Akibatnya? Kita jadi sulit konsentrasi, kurang waspada, dan mudah lupa.<h3>3. Mencegah sembelit </h3>Sedang bermasalah dengan buang air besar alias sembelit? Bisa jadi Anda kurang minum air putih. Sebab, kekurangan cairan adalah penyebab umum terjadinya sembelit, di samping akibat pola makan kurang serat, konsumsi obat, atau penyakit lainnya.Kondisi ini jangan dibiarkan saja, sebab bisa memicu banyak penyakit lain. Ayo, perbanyak minum air putih! 
<h3>4. Memelihara fungsi ginjal</h3>Ginjal adalah organ paling penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan tekanan darah dalam tubuh. Organ ini juga berperan membuang kotoran dari dalam tubuh, termasuk urine.Kekurangan cairan bisa membuat urine kita jadi punya kandungan mineral lebih tinggi. Hal ini bisa memicu terbentuknya kristal pada ginjal, sehingga kita lebih rentan mengalami gangguan batu ginjal.<h3>5. Menjaga kesehatan jantung</h3>Kondisi dehidrasi bisa mengakibatkan volume darah dalam tubuh ikut berkurang. Akibatnya, jantung bisa berdebar lebih kencang dan tekanan darah pun akan meningkat. Selain itu, kekurangan cairan juga akan membuat darah mengental dan membuatnya semakin sulit bersirkulasi dalam tubuh. Nah, minum air putih yang cukup bisa memudahkan kerja jantung dalam memompa darah, sehingga sirkulasi oksigen dalam tubuh juga lancar.<h3>6. Menjaga kesehatan orang lanjut usia</h3>Sejalan dengan bertambahnya usia, para lanjut usia semakin kurang sensitif dalam mengenali rasa haus. Akibatnya, mereka jadi semakin sedikit minum. Padahal, kebutuhan cairan mereka sebenarnya sama dengan orang muda.Dehidrasi yang dialami para lansia bisa berdampak buruk terhadap kesehatannya. Apalagi jika mereka sudah memiliki kondisi penyerta, misalnya saja diabetes. Ddehidrasi dapat memperparah kondisinya.Jika masih serumah dengan orang tua, Anda harus sering mengingatkan mereka untuk minum air putih, ya!<h3>7. Menjaga kekuatan otot</h3>Menurut penelitian yang dimuat di jurnal Nutrients, kekurangan cairan juga bisa memperkecil massa otot. Tidak hanya itu, air terbukti punya peranan penting dalam proses penuaan dan kelemahan tubuh.Supaya otot tetap berfungsi prima, kita perlu minum air putih setidaknya 1,5 liter hingga 2 liter setiap hari agar kebutuhan cairan dalam tubuh terpenuhi. 
<h3>8. Menurunkan berat badan</h3>Sedang diet? Minum sebanyak mungkin! Menurut penelitian di the American Journal of Clinical Nutrition, air putih dapat membantu menurunkan berat badan pada orang dalam program diet.Dalam penelitian, responden mengganti minuman diet, seperti jus atau teh, dengan air mineral. Hasilnya, terjadi penurunan berat badan secara signifikan. Ini bisa terjadi karena banyak minum membuat konsumsi kalori dan karbohidrat jadi berkurang. 
Baca Juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/infografik-7-jurus-anti-dehidrasi-selama-berpuasa-catat-supaya-puasa-lancar-1650270546641" target="_blank">INFOGRAFIK: 7 Jurus Anti Dehidrasi Selama Berpuasa. Catat supaya Puasa Lancar!	</a> 
<h2>Minum air dingin atau panas?</h2>Sebenarnya belum ada penelitian yang dapat memastikan, jenis air manakah yang lebih baik di antara air dingin atau panas.Namun, berdasarkan penelitian di Journal of Food Science dari the Institute of Food Technologist, temperatur air minum yang optimal buat tubuh adalah sekitar 71°Celcius.Melansir dari Healthline, manfaat minum air panas adalah sebagai berikut: <ul><li>	Meredakan hidung tersumbat </li><li>
	Membantu proses pencernaan </li><li>
	Meningkatkan fungsi saraf pusat </li><li>
	Meredakan konstipasi </li><li>
	Menjaga tubuh terhidrasi </li><li>
	Mengurangi rasa kedinginan ketika sedang flu </li><li>
	Melancarkan peredaran darah </li><li>
	Menurunkan level stres </li><li>
	Dapat membantu proses detoksifikasi </li><li>
	Membantu meringankan akalasia atau kondisi otot kerongkongan yang tidak bisa mendorong makanan dan minuman masuk ke lambung </li></ul>Itulah sejumlah manfaat minum air putih untuk kesehatan yang wajib Anda perhatikan.Jika Anda memiliki masalah kesehatan, konsultasikan saja dengan dokter spesialis di AlteaCare! Yuk, unduh aplikasi <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">AlteaCare </a>dan segera buat janji dengan dokter andalan Anda! Sumber:<ul><li>The Heart Foundation. Diakses pada Maret 2022. The Importance of Water</li><li>
Popkin, B. M., D'Anci, K. E., &amp; Rosenberg, I. H. (2010). Water, hydration, and health. Nutrition reviews, 68(8), 439-458</li><li>
Kidney Research UK. Diakses pada Maret 2022. Hydration for kidney health</li><li>
The Heart Foundation. Diakses pada Maret 2022. The Importance of Water</li><li>
Lorenzo, I., Serra-Prat, M., &amp; Yébenes, J. C. (2019). The role of water homeostasis in muscle function and frailty: a review. Nutrients, 11(8), 1857.</li><li>
John Hopkins University Hub at Work. Diakses pada Maret 2022. Yes, drinking more water may help you lose weight</li><li>
Healthline. Diakses pada Februari 2022. Benefits of Drinking Hot Water</li></ul>

8 Manfaat Minum Air Putih Untuk Kesehatan. Tak Cuma Atasi Haus

Ganti hilangnya cairan selama berpuasa dengan minum air putih lebih banyak saat berbuka dan sahur - AlteaCare | Foto: Envato

Tidak minum hampir seharian tentu akan membuat tenggorokan kering. Tidak hanya itu, tubuh kita juga mungkin bisa mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan saat berpuasa.Dehidrasi bisa dialami di bulan Ramadan, saat kita tidak minum air seharian dan tetap menjalan rutinitas seperti biasa. Efek dehidrasi biasanya tidak berat, namun tetap saja mengganggu aktivitas.Menurut penelitian di International Journal of Environmental Research and Public Health, dehidrasi bisa memengaruhi kemampuan kognitif, seperti daya ingat jangka pendek dan konsentrasi. Begitu juga dengan kemampuan memecahkan masalah dan menghitung.Untuk itu, kita perlu cari cara hindari dehidrasi supaya tidak menggangu ibadah puasa dan rutinitas sehari-hari, seperti dalam infografik kali ini. <img src="https://elasticbeanstalk-ap-southeast-1-270086613765.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/uploads/1650270503126-7%20Jurus%20Anti%20Dehidrasi%20Selama%20Berpuasa-AlteaCare.jpg" style="position: relative; inset: 0px; box-sizing: border-box; border: none; width: 500px; height: auto; min-width: 100%; max-width: 100%; min-height: 100%; max-height: 100%;"> <h2>7 Jurus Anti Dehidrasi Selama Berpuasa</h2>Sobat Altea yang sedang berpuasa bisa mencoba kiat ini untuk menghindari dehidrasi saat berpuasa: <h3>1. Atur jadwal minum</h3>Tidak bisa bebas minum selama berpuasa bukan berarti kebutuhan cairan lantas terabaikan. Idealnya, kita minum delapan gelas sehari. Lalu, bagaimana kita mengatur waktu minum saat berpuasa? Coba gunakan rumus 2-4-2, yaitu minum dua gelas air saat berbuka puasa, empat gelas air di malam hari, dan dua gelas air lagi saat sahur. Perlu diingat, rumus ini adalah jumlah minimalnya. Jadi, kalau mau minum lebih banyak silakan saja. Baca Juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/antisipasi-dehidrasi-lakukan-4-cara-mengatasi-diare-ini-1632557989399" target="_blank">Antisipasi Dehidrasi, Lakukan 4 Cara Mengatasi Diare Ini</a> 
<h3>2. Kurangi aktivitas berat</h3>Aktivitas maupun olahraga di bulan puasa perlu disesuaikan. Sebaiknya, hindari olahraga berat dengan intensitas tinggi. Kok, begitu?Pasalnya, aktivitas berat seperti olahraga berintensitas tinggi, dapat memakan banyak energi tubuh dan memicu peningkatan keluarnya cairan melalui keringat. Hal ini akhirnya bisa menyebabkan dehidrasi. Sementara, selama berpuasa asupan cairan jadi terbatas dan tidak bisa dipenuhi kapan saja. Maka dari itu, sebaiknya Anda pilih jenis olahraga maupun aktivitas yang lebih ringan.<h3>3. Tidur harus cukup</h3>Sesuaikan waktu tidur Anda selama bulan Ramadan ini, sehingga meski harus bangun lebih awal Anda tidak kurang tidur. Melansir dari Sleep Foundation, orang yang tidur enam jam setiap malam lebih berisiko mengalami dehidrasi dibandingkan orang yang tidur delapan jam per malam. Penyebabnya? Saat tidur kita akan kehilangan cairan saat bernapas, tapi irama sirkadian dalam tubuh akan mengatur tingkat hidrasi dengan memroduksi vasopressin untuk meningkatkan retensi air. Vasopressin biasanya diproduksi pada bagian waktu terakhir kita tidur. Jika kita sering terbangun di malam hari atau kurang tidur, proses produksi vasopressin juga akan terganggu. Akibatnya, kita pun mengalami dehidrasi.<h3>4. Hindari makanan terlalu asin</h3>Rasa asin yang pas bikin makanan nikmat. Tapi kalau terlalu asin? Tubuh malah bisa dehidrasi. Pasalnya, makanan yang terlalu asin bisa membebani kerja ginjal. Untuk mengatasinya, tubuh akan menarik cairan dari sel-sel tubuh. Dampak yang kita rasakan adalah rasa kehausan. Karenanya, cegah dengan mengurangi konsumsi makanan yang terlalu asin.<h3>5. Makan buah</h3>Selain menyegarkan makan buah saat berbuka juga bisa mengembalikan cairan yang hilang selama berpuasa seharian. Supaya buah-buahan yang kita makan juga bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuh, sebaiknya pilih jenis buah yang mengandung banyak air. Misalnya, semangka, melon, atau jeruk.<h3>6. Kurangi minum kopi</h3>Sebenarnya kopi tidak secara langsung menyebabkan kita dehidrasi. Namun, menurut penelitian yang dimuat di jurnal Urology Annals, kafein dalam kopi bisa menimbulkan efek diuretik pada ginjal. Efek diuretik menyebabkan kita pun jadi lebih sering buang air kecil. Inilah yang membuat kita lebih berpeluang mengalami dehidrasi.Baca Juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/7-menu-sahur-sehat-dan-lezat-pasti-kuat-puasa-seharian-1649305886915" target="_blank">7 Menu Sahur Sehat dan Lezat. Pasti Kuat Puasa Seharian!</a><h3>7. Minum Susu</h3>Mengonsumsi susu saat sahur dan setelah berbuka puasa juga dapat menjadi alternatif mencegah dehidrasi. Pasalnya, susu mengandung dua elektrolit penting untuk tubuh, yaitu natrium dan kalium. Dua elektrolit ini berperan dalam menjaga keseimbangan hidrasi dalam tubuh.Dengan adanya keseimbangan hidrasi dalam tubuh, kita pun dapat terhindar dari dehidrasi.Itulah sejumlah cara menghindari dehidrasi saat puasa.Jika Anda mengalami keluhan kesehatan selama bulan Ramadan ini, langsung saja lakukan telekonsultasi dengan dokter andalan di AlteaCare! Yuk, unduh <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">AlteaCare </a>dan segera buat janji dengan dokter andalan Anda! Sumber:<ul><li>Zhang, N., Du, S. M., Zhang, J. F., &amp; Ma, G. S. (2019). Effects of dehydration and rehydration on cognitive performance and mood among male college students in Cangzhou, China: a self-controlled trial. International journal of environmental research and public health, 16(11), 1891.</li><li>
Mayo Clinic. Diakses pada Maret 2022. Water: How much should you drink every day?</li><li>
Korey Stringer Institute University of Connecticut. Diakses pada Maret 2022. This is How Being Dehydrated Impacts Your Worksouts</li><li>
Sleep Foundation. Diakses pada Maret 2022. Hydration and Sleep</li><li>
Vital Record, Texas A&amp;M Health Science Center. Diakses pada Maret 2022. You Asked: What Happens to Your Body When You Eat Too Much Salt?</li><li>
Everyday Health. Diakses pada Maret 2022. The 10 Top Hydrating Fruits</li><li>
Lohsiriwat, S., Hirunsai, M., &amp; Chaiyaprasithi, B. (2011). Effect of caffeine on bladder function in patients with overactive bladder symptoms. Urology annals, 3(1), 14.</li><li>
Healthline. Diakses pada Maret 2022. Should You Drink Milk If You're Dehydrated?</li></ul>

INFOGRAFIK: 7 Jurus Anti Dehidrasi Selama Berpuasa. Catat supaya Puasa Lancar!

Salad buah bisa jadi salah satu pilihan menu berbuka puasa yang sehat dan segar - AlteaCare | Foto: Envato

Saat menjalankan ibadah puasa, penting sekali memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi, baik saat sahur maupun berbuka. Perut kenyang sebaiknya jangan jadi tujuan utama. Kita pun harus perhatikan kandungan gizi dan nutrisi dalam setiap suapan. Setelah lebih dari 8 jam menahan haus dan lapar, makanan dan minuman yang sehat perlu jadi suatu keharusan. Dengan begitu, kondisi tubuh kita bisa tetap fit dan sehat selama bulan Ramadan hingga hari lebaran.<h2>Makanan seperti apa yang dibutuhkan saat berbuka?	</h2>Dilansir oleh British Nutrition Foundation, kita direkomendasikan untuk makan yang tinggi serat dan rendah lemak saat berbuka puasa. Dan, pastikan juga makanan atau minuman yang kita nikmati mengandung gula alami.Selain itu, karena tubuh kita terdiri dari 60% air, sangat penting menjaga stabilitas cairan dalam tubuh. Untuk itu, konsumsi air mineral harus cukup, supaya dapat terhindar dari dehidrasi dan menjaga kelancaran metabolisme. Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/jadwal-minum-air-putih-terbaik-pastikan-tidak-dehidrasi-1646883372756" target="_blank" rel="nofollow">Jadwal Minum Air Putih Terbaik. Pastikan Tidak Dehidrasi!</a> 
<h2>7 Rekomendasi menu sehat buat buka puasa</h2>Berikut ini menu sehat rekomendasi Altea untuk berbuka puasa bersama keluarga di rumah saat adzan magrib tiba:<h3>1. Kurma</h3>Buah khas Timur Tengah ini kini mudah didapat di mana saja. Bentuknya memang kecil, tapi ternyata banyak sekali manfaatnya. Dalam satu butir kurma sudah terdapat kandungan nutrisi lengkap, mulai dari protein, vitamin, mineral, dan serat. Dilansir dari Medical News Today, kurma juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, yaitu polifenol, yang dapat mencegah kanker dan infeksi. Bahkan, kandungan polifenolnya lebih tinggi daripada buah-buahan lain.Selain itu, kurma juga punya rasa manis alami, sehingga bisa jadi alternatif takjil yang sehat. <h3>2. Air kelapa muda</h3>Mendekati waktu berbuka bisa jadi tenggorokan kita semakin kering. Nah, minum air kelapa begitu beduk buka puasa terdengar seperti bisa jadi ide yang segar buat melepas dahaga.Air kelapa muda termasuk jenis minuman sehat, karena mengandung elektrolit. Selain itu, manfaat lainnya adalah membantu meningkatkan kesehatan ginjal. Tentu saja, semua ini bisa didapat kalau kita minum air kelapa asli. Sebaiknya hindari mengonsumsi yang dalam kemasan karena sudah mengandung pemanis buatan.<h3>3. Teh hijau</h3>Ingin buka puasa dengan yang hangat-hangat dan tidak terlalu manis? Teh hijau bisa Anda coba.Dilansir oleh Healthline, teh hijau adalah salah satu minuman sehat, karena kaya akan antioksidan. Manfaatnya untuk tubuh antara lain:<ul><li>	Meningkatkan fungsi otak</li><li>
	Meluruhkan lemak</li><li>
	Melindungi dari kanker</li><li>
	Menurunkan risiko penyakit jantung</li></ul>Nah, ini bisa jadi pilihan buat Sobat Altea yang punya masalah berat badan. Daripada minum yang manis-manis, ganti dengan teh hijau supaya program diet selama bulan puasa bisa maksimal.<h3>4. Gado-gado</h3>Khasiat sehat kuliner khas Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Pasalnya, dalam satu porsi gado-gado sudah terdapat berbagai jenis sayuran yang kaya nutrisi.Kangkung, kacang panjang, toge, bayam, timun, labu siam, serta tambahan tempe dan tahu adalah sederet sumber vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.Kalau Anda mau buat sendiri di rumah, perhatikan waktu merebus sayuran. Jangan terlalu lama sampai sayurannya terlalu lembek. Sebab, ini pertanda sayuran kelewat matang dan nilai nutrisinya sudah banyak berkurang.<h3>5. Kentang tumbuk (mashed potato)</h3>Bosan makan nasi? Anda bisa jadikan kentang sebagai makanan pokok berbuka puasa. Seperti dilansir dari WebMD, kentang memiliki kandungan serat yang baik untuk kesehatan. Menu makanan yang tinggi serat bisa membantu mencegah penyakit jantung, serta menjaga kadar kolesterol dan gula darah Anda. Selain itu, kentang juga bisa bikin Anda kenyang lebih lama sehingga mencegah makan berlebihan.<h3>6. Jus buah</h3>Mau yang segar-segar untuk berbuka puasa? Anda bisa makan buah potong atau menikmati segelas jus buah. Tinggal pilih buah yang disuka, lalu masukkan ke dalam blender. Mau tambahkan sedikit es boleh. Tapi kalau gula, sebaiknya jangan ya. Perlu diingat, jus buah memang sehat. Tapi kalau dikonsumsi terlalu banyak, apalagi pakai tambahan gula dan kental manis, ini malah buruk buat kadar gula darah Anda. Salah-salah malah badan tambah melar usai lebaran! <h3>7. Salad buah</h3>Kelewat sibuk kerja, begitu menjelang buka puasa belum masak apa-apa? Tenang. Salad buah bisa jadi solusi praktis dan sehat.Siapkan buah-buahan, cuci bersih, lalu potong kecil-kecil. Tambahkan yogurt, dan.. tadaaa! Hidangan buka puasa sudah siap disantap. Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/7-menu-sahur-sehat-dan-lezat-pasti-kuat-puasa-seharian-1649305886915" target="_blank">7 Menu Sahur Sehat dan Lezat. Pasti Kuat Puasa Seharian!</a>Salad buah juga bisa dikonsumsi setiap hari bersama makanan lainnya. Menurut studi, kebiasaan makan buah setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 10%. Buat Sobat Altea yang ingin makan sehat selama berpuasa tapi punya kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, hipertensi, atau berat badan berlebih, jangan cemas. Anda bisa diskusikan pola makan yang tepat supaya ibadah puasa bisa lancar. Yuk, lakukan telekonsultasi dengan dokter di <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">AlteaCare </a>supaya bisa dapat saran dan rekomendasi dari dokter spesialis yang berpengalaman. Segera unduh aplikasinya di sini dan buat janji dengan dokter pilihan Anda! 
 Sumber:<ul><li>Healthline. Diakses pada Maret 2022. Should You Eat Salad for Breakfast?</li><li>
Medical News Today. Diakses pada Maret 2022. Types of fruit juice, their benefits, and how much to drink</li><li>
WebMD. Diakses pada Maret 2022. Health Benefits of Potatoes</li><li>
Queensland Health. Diakses pada Maret 2022. Does how you cook veggies change how good they are for you?</li><li>
Healthline. Diakses pada Maret 2022. 10 Evidence-Based Benefits of Green Tea</li><li>
Healthline. Diakses pada Maret 2022. 7 Science-Based Health Benefits of Coconut Water</li><li>
Medical News Today. Diakses pada Maret 2022. Are dates healthful?</li><li>
Cleveland Clinic. Diakses pada Maret 2022. 3 ways to fuel your body and stay fit while fasting</li><li>
British Nutrition Food. Diakses pada Maret 2022. A healthy Ramadan</li></ul>

7 Menu Sehat Buat Buka Puasa. Wajib Dicoba!

Buat Sobat Altea yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan, jangan sampai lupa sahur, ya! Pasalnya, menu sahur sehat sangat penting supaya kesehatan tetap terjaga selama bulan suci ini.
Sayangnya, banyak orang kerap lupa sahur sebelum memulai puasa. Akibatnya, seharian ia harus menahan lapar dan haus tanpa asupan energi yang cukup. Awalnya mungkin tidak terasa ada masalah. 
Tapi, melansir dari Healthline, bila ini jadi kebiasaan respon tubuh pun akan buruk. Misalnya, metabolisme melambat dan sistem imun melemah. Ujung-ujungnya, kesehatan mental pun terpengaruh.
Maka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk mengawali puasa hari ini dengan makan sahur. Dan, jangan lupa. Perhatikan juga jenis makanan yang disantap saat sahur.
<h2>Rekomendasi Menu Sahur Sehat di Bulan Puasa</h2>
Ingin tahu apa saja makanan yang sebaiknya disantap saat sahur? Ini dia rekomendasi menu sahur sehat Altea! Yuk, dicoba!
<h3>1. Sup sayuran</h3>
Semangkuk sup sayuran yang hangat pastinya nikmat disantap saat sahur. Tidak hanya itu, cara membuatnya juga sangat mudah. Cukup masukkan berbagai jenis sayuran ke dalam kuah kaldu di panci, tambah dengan bumbu—anti gagal!
Sup sayuran mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat, serta rendah lemak dan kalori. Mengawali santap sahur dengan sup dapat membawa dampak baik untuk kesehatan Anda.
Selain itu, studi yang dimuat di jurnal Appetite menyebutkan, sup dapat lebih mengenyangkan perut dibandingkan jenis makanan lainnya. Dan, karena isinya macam-macam, total kalori yang Anda dapatkan saat sahur dengan sup dan lauk lainnya bisa lebih banyak daripada tanpa makan sup.
Baca Juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/pola-makan-pembasmi-emotional-eating-perlu-ditiru-1643366563940" target="_blank">Pola Makan Pembasmi Emotional Eating, Perlu Ditiru!</a> 

<h3>2. Capcay</h3>
Sayur capcay juga bisa menjadi alternatif menu sahur sehat. Menu yang terbuat dari tumisan sayur-sayuran dan potongan daging ini dapat memenuhi kebutuhan protein dan serat Anda.
Selain itu, capcay juga mengandung vitamin A dan C yang dibutuhkan tubuh. Anda pun siap menjalankan ibadah puasa! 
<h3>3. Oatmeal atau havermut</h3>
Bangun terlambat dan tidak bisa masak? Kalau begitu, semangkuk oatmeal atau havermut bisa jadi pilihan menu sahur cepat cepat. Selain praktis, juga sangat bermanfaat untuk kesehatan, terutama saat puasa!
Mengonsumsi oatmeal dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan kadar gula darah, serta memelihara bakteri baik dalam usus. Havermut juga kaya serat sehingga bisa mencegah sembelit dan menurunkan peluang terkena kanker usus besar.
Buat yang sedang jaga berat badan, havermut bisa jadi pilihan karena bisa mengenyangkan sehingga Anda tidak gampang lapar. Penelitian yang dimuat di Journal of the American College of Nutrition menyebutkan, kandungan beta glukan dalam oatmeal berperan menimbulkan rasa kenyang.
<h3>4. Tumis brokoli dan udang</h3>
Tidak hanya sehat, tumis brokoli dan udang juga sangat mudah dibuat di rumah. Tidak perlu lama-lama, Anda hanya perlu menumis brokoli, udang, bawang putih dengan gula, garam, merica, dan bumbu. Lalu, jadilah menu sahur sehat dan lezat.
Dari segi gizi, brokoli mengandung banyak vitamin, serat, dan antioksidan. Kandungan tersebut sangat membantu Anda saat menjalankan ibadah puasa. Serat bisa membuat perut kenyang lebih lama karena proses pencernaannya lebih lambat.
Perpaduan dengan udang membuat lauk ini makin sehat dan lengkap nutrisinya. Udang diketahui mengandung vitamin B12, zinc, omega-3, dan antioksidan. Anda bisa kenyang dan sehat selama puasa seharian!
<h3>5. Telur orak-arik</h3>
Ini dia satu menu sahur sehat instan lain yang bisa jadi solusi buat Anda. Meski lauknya simpel, Anda bisa dapat banyak nutrisi dari telur. Mulai dari protein, kalsium, hingga berbagai vitamin seperti vitamin A, B3, B12, D, EK, K, dan B6. Kandungan protein dalam telur bisa bikin kita merasa kenyang lebih lama.
<h3>6. Bubur kacang hijau</h3>
Tidak terbiasa makan berat di pagi hari? Bubur kacang hijau dapat menjadi alternatif menu sahur sehat. Meski bukan nasi, bubur kacang hijau dapat mengenyangkan kita, lo!
Mengutip Healthline, kandungan serat dan protein dalam kacang hijau bisa menurunkan kadar si hormon lapar, yaitu ghrelin. Sementara itu, kacang hijau juga dapat meningkatkan kadar hormon peptida dan kolesistokinin, yang menimbulkan rasa kenyang.
Dengan mengonsumsi bubur kacang hijau, rasa lapar Anda pada siang hari dapat berkurang dan puasa pun bisa berjalan lancar.
Baca Juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/begini-cara-dapatkan-makanan-tinggi-serat-setiap-hari-1640143958660" target="_blank">Begini Cara Dapatkan Makanan Tinggi Serat Setiap Hari</a> 

<h3>7. Buah-buahan</h3>
Tidak perlu repot masak dan mengolah, buah-buahan bisa jadi menu sahur sehat Anda. Seperti yang telah diketahui, buah-buahan mengandung banyak vitamin dan serat. Ini baik untuk menjaga daya tahan tubuh Anda selama berpuasa.
Selain itu, melansir Web MD, mengonsumsi buah-buahan sebelum beraktivitas juga dapat mengurangi rasa lapar dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Itulah sejumlah menu sahur sehat yang bisa Anda coba selama Bulan Ramadan ini.
Jika Anda memiliki keluhan seputar kesehatan selama berpuasa, jangan ragu untuk lakukan telekonsultasi dengan dokter tepercaya melalui aplikasi <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">AlteaCare</a>!
Yuk, unduh aplikasinya, registrasi, dan segera buat janji dengan dokter andalan Anda! 

 
 
Sumber:
<ul>
 <li>Healthline. Diakses pada Maret 2022. Why Starving Yourself Isn’t a Good Idea for Weight Loss</li>
 <li>
 Healthline. Diakses pada Maret 2022. Is Soup Healthy, and Which Types Are Best?</li>
 <li>
 Flood, J. E., &amp; Rolls, B. J. (2007). Soup preloads in a variety of forms reduce meal energy intake. Appetite, 49(3), 626-634. </li>
 <li>
 InLivo. Diakses pada Maret 2022. Cap Cay</li>
 <li>
 Rebello, C. J., Johnson, W. D., Martin, C. K., Han, H., Chu, Y. F., Bordenave, N., ... &amp; Greenway, F. L. (2016). Instant oatmeal increases satiety and reduces energy intake compared to a ready-to-eat oat-based breakfast cereal: a randomized crossover trial. Journal of the American College of Nutrition, 35(1), 41-49.</li>
 <li>
 Healthline. Diakses pada Maret 2022. Top 14 Health Benefits of Broccoli</li>
 <li>
 Eatingwell. Diakses pada Maret 2022. Is Shrimp Healthy? Here's What a Dietitian Says</li>
 <li>
 Keck Medicine of USC. Diakses pada Maret 2022. 9 Health Benefits of Eating Eggs for Breakfast</li>
 <li>
 Healthline. Diakses pada Maret 2022. 10 Impressive Health Benefits of Mung Beans</li>
 <li>
 Web MD. Diakses pada Maret 2022. Foods That Curb Hunger</li>
</ul>

7 Menu Sahur Sehat dan Lezat. Pasti Kuat Puasa Seharian!

Pengganti susu sapi antara lain bisa didapat dari susu yang terbuat dari kacang-kacangan - AlteaCare | Foto: Envato

Saat si Kecil alergi terhadap susu sapi, bisa jadi kita akan khawatir. Apakah nanti kebutuhan nutrisinya tercukupi? Apakah ada pengganti susu sapi yang terbaik untuk anak?Banyak orangtua sering memberikan susu sapi untuk anak-anaknya, terutama yang sudah melewati masa ASI Eksklusif. Tujuannya supaya anak bisa dapat asupan yang bernutrisi. Selain karena bisa didapatkan dengan mudah, susu sapi juga mengandung banyak vitamin dan nutrisi. Beberapa di antaranya adalah vitamin A, omega-3, kalsium, dan antioksidan. Susu sapi juga sangat penting untuk perkembangan gigi dan tulang anak.Sayangnya, tidak semua anak bisa minum susu sapi karena alergi. Mungkin anak Anda termasuk salah satunya. Tapi, tidak perlu panik. Pasalnya, masih ada sejumlah produk pengganti susu sapi yang kaya akan nutrisi. Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/alergi-susu-sapi-1644985774628" target="_blank">Alergi Susu Sapi</a> 
 <h2>9 Produk pengganti susu sapi untuk anak </h2>Sebelum mulai pilih-pilih dari daftar produk alternatif pengganti susu sapi, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Karena beberapa produk di bawah ini terbuat dari kacang, sebaiknya pastikan dulu si Kecil tidak memiliki alergi terhadap kacang-kacangan, ya! <h3>1. Susu tanpa laktosa</h3>Penyebab anak tidak bisa minum susu sapi bisa jadi akibat kondisi intoleransi laktosa. Hal ini menyebabkan anak tidak bisa mencerna laktosa, atau sejenis gula yang banyak terdapat dalam susu dan produk olahannya, termasuk susu sapi.Sebagai solusinya, anak Anda bisa mencoba produk susu yang tidak mengandung laktosa. Dengan begitu, anak Anda akan tetap mendapat nutrisi yang sama seperti pada susu sapi biasa.<h3>2. Susu kedelai</h3>Menurut Harvard Health Publishing, kebutuhan kalsium harian pria dan wanita berusia di bawah 50 tahun adalah 1.000 mg. Ini dapat dipenuhi melalui tiga gelas susu, sehingga kesehatan dan kekuatan tulang pun terjaga.Sebagai pengganti susu sapi, Anda dapat memberikan anak tiga gelas susu kedelai setiap harinya. Sebab, susu kedelai memiliki kandungan kalsium yang sama dengan susu sapi. Meski begitu, Anda juga harus memastikan si Kecil tidak alergi terhadap susu kedelai, ya!Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/intoleransi-laktosa-1645155222045" target="_blank">Intoleransi Laktosa</a> 
 <h3>3. Susu almon</h3>Jika mencari produk pengganti susu, sebaiknya hindari susu yang berasal dari hewan, karena jenis ini banyak mengandung laktosa. Coba berikan susu almon pada anak, yang juga mengandung banyak nutrisi.Melansir dari Medical News Today, susu almon memiliki kandungan protein lebih rendah dibanding susu sapi, namun kandungan lainnya lebih tinggi dibanding susu sapi, lo! Misalnya saja, kandungan vitamin E dan kalsiumnya. Selain itu, susu almon juga masih mengandung vitamin D, potasium, magnesium, dan riboflavin, dan fosfor.<h3>4. Keju</h3>Untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan protein, Anda juga bisa memberikan keju untuk anak. Meski berasal dari fermentasi susu, kandungan laktosa dalam keju sangat sedikit.Beberapa contoh keju yang bisa diperoleh di supermarket adalah keju Swiss, parmesan, dan keju biru (blue cheese), yang mengandung 2 gram laktosa per 28 gramnya. Anda juga bisa memadukan keju dengan kudapan yang disukai anak, seperti keju dan biskuit kraker, atau diolah dengan daging panggang.<h3>5. Susu beras (rice milk)</h3>Susu yang terbuat dari sari beras rasanya terbilang manis, tapi bisa jadi alternatif buat anak. Mengingat kandungan gizinya lebih rendah dari susu biasa, Anda juga harus memberikan anak asupan lainnya yang kaya nutrisi.<h3>6. Susu gandum (oatmilk)</h3>Susu gandum adalah susu yang terbuat dari campuran air dan gandum. Biasanya, produsen juga akan menambahkan bahan lainnya, semisal minyak dan garam untuk memperkaya rasa.Anak Anda pasti menyukai susu gandum karena rasanya yang manis. Selain itu, susu gandum juga kaya akan nutrisi. 
Dalam satu cangkir susu gandum, mengandung 140-170 kalori, 4,5-5 gram lemak, 2,5-5 gram protein, dan 19-29 gram karbohidrat. Selain itu, susu gandum juga kaya akan serat dan beta glukan. Menurut penelitian yang dimuat di Nutrition Reviews, kandungan beta glukan dari gandum terbukti mengurangi kadar kolesterol plasma dan mencegah penyakit jantung.<h3>7. Susu kacang mete</h3>Susu kacang mete terbuat dari campuran kacang mete dengan air. Tekstur susunya sangat creamy dan rasanya manis, sehingga pasti disukai oleh anak.Mengutip Healthline, satu cangkir susu kacang mete mengandung 25-50 kalori, 2-4 gram lemak, 0-1 gram protein, dan 1-2 gram karbohidrat.Karena kandungan proteinnya yang rendah, susu kacang mete bukanlah opsi terbaik untuk anak yang mengalami masalah kekurangan protein. Untuk menambal kekurangan protein tersebut, mungkin Anda bisa memberikan susu kedelai atau susu gandum kepada anak.<h3>8. Susu kelapa</h3>Produk yang satu ini sudah mulai marak di Indonesia. Anak Anda juga pasti menyukai susu yang terbuat dari campuran air dan kelapa ini. Pasalnya, susu kelapa memiliki tekstur yang creamy dan rasa yang manis.Menurut Healthline, satu cangkir susu kelapa mengandung 45 kalori dan 4 gram lemak. Sayangnya, susu kelapa tidak mengandung protein dan karbohidrat. Jadi, Anda perlu memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, dan kalsium anak lewat makanan.Susu kelapa bisa jadi pilihan pas buat anak yang punya masalah berat badan. Hal itu dikarenakan susu kelapa mengandung trigliserida rantai menengah, yang menurut penelitian di jurnal Nutrients bisa dapat memberikan efek rasa kenyang.Baca Juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/begini-cara-lakukan-responsive-feeding-untuk-mpasi-bayi-1640936159119" target="_blank">Begini Cara Lakukan Responsive Feeding Untuk MPASI Bayi</a> 
<h3>9. Susu kacang macadamia</h3>Susu yang satu ini punya tekstur paling lembut di antara susu non-hewani lainnya. Kandungan nutrisnya juga tinggi. Dalam satu cangkir susu kacang macadamia, terdapat 50-55 kalori, 4,5-5 gram lemak, 1-5 gram protein, dan 1 gram karbohidrat.Selain itu, susu kacang macadamia juga mengandung lemak tak jenuh tunggal sebanyak 3,8 gram per 240 ml. Menurut penelitian, jenis lemak ini dapat menurunkan kolesterol buruk, tekanan darah, serta risiko penyakit jantung.Itulah sejumlah makanan dan minuman pengganti susu sapi untuk anak yang paling enak.Perlu diingat, produk-produk di atas direkomendasikan jika anak Anda sudah berusia di atas 5 tahun. Bila masih balita, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis anak langganannya! Dan jika si Kecil memiliki gangguan kesehatan yang dapat terkait dengan susu yang dikonsumsinya, langsung lakukan telekonsultasi dengan dokter spesialis anak di AlteaCare saja!Yuk, unduh <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">AlteaCare </a>dan segera buat janji dengan dokter andalan! 
 Sumber:<ul><li>Everyday Health. Diakses pada Februari 2022. 8 Food Substitutes for Lactose Intolerance</li><li>
Harvard Health Publishing. Diakses pada Februari 2022. How much calcium do you really need?</li><li>
Medical News Today. Diakses pada Februari 2022. 7 benefits of almond milk</li><li>
The Global Diabetes Community. Diakses pada Februari 2022. Milk Alternatives</li><li>
Healthline. Diakses pada Februari 2022. The 9 Best Nondairy Substitutes for Milk</li><li>
Othman, R. A., Moghadasian, M. H., &amp; Jones, P. J. (2011). Cholesterol-lowering effects of oat β-glucan. Nutrition reviews, 69(6), 299–309. </li><li>
Maher, T., Sampson, A., Goslawska, M., Pangua-Irigaray, C., Shafat, A., &amp; Clegg, M. E. (2019). Food intake and satiety response after medium-chain triglycerides ingested as solid or liquid. Nutrients, 11(7), 1638.</li></ul>

9 Produk Pengganti Susu Sapi Buat Anak. Tetap Enak & Bergizi!

Sebagian isi kulkas kita ternyata bisa menggagalkan diet - AlteaCare | Foto: Envato

Sobat Altea yang niat mau lebih kurus tahun ini, mana suaranya?? Nah, kalau memang serius mau menurunkan berat badan, Altea mau kasih satu tips jitu, nih. Gampang saja, periksa makanan yang ada di kulkas Anda di rumah. Lho, memangnya kenapa?Ternyata, makanan (dan minuman!) yang sering Anda stok di dalam kulkas seringkali jadi alasan kegagalan program diet. Selain tinggi kalori, sebagian makanan tersebut juga mungkin tinggi gula atau tinggi garam. Padahal, semua inilah yang perlu dihindari ketika kita mau menurunkan berat badan.Nah, supaya bisa sukses kurus, yuk kita lakukan inspeksi isi kulkas. Singkirkan yang tidak sehat, ganti dengan yang lebih menyehatkan. Simak daftarnya berikut ini!Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/makanan-junk-food-tidak-sehat-yuk-ganti-dengan-ini-1641182000718" target="_blank">Makanan Junk Food Tidak Sehat, Yuk Ganti Dengan Ini!</a> 
<h2>Makanan yang harus disingkirkan dari kulkas Anda</h2>Berikut ini beberapa makanan dan minuman yang perlu Anda tolak kehadirannya di kulkas rumah: <h3>1. Mayones</h3>Siapa yang tidak suka rasa gurih makanan setelah dicampur mayones? Kalau dulu segala makanan diberi kecap, zaman sekarang semua makanan mungkin kita kasih mayones. Kalau tidak pakai mayones, sepertinya ada yang kurang.Mohon maaf, kebiasaan ini sebaiknya Anda stop mulai hari ini. Pasalnya, mayones itu termasuk makanan tinggi kalori. Bila Anda masih ingin menikmatinya, batasi hingga maksimal 2 sendok makan saja dalam sehari.<h3>2. Sosis</h3>Yang satu ini memang selain favorit anak-anak, juga bisa jadi solusi ketika tiba-tiba lapar di malam hari. Belum lagi, sosis juga mudah dibeli di supermarket atau mini market dekat rumah.Sayangnya, sosis termasuk jenis makanan yang perlu Anda hindari. Sebab, makanan yang super gurih ini mengandung banyak sodium dan lemak, sehingga dapat tidak baik untuk kesehatan.<h3>3. Kentang goreng beku</h3>Saat sedang bosan makan nasi, kentang sering jadi pilihan pengganti sumber karbohidrat. Boleh-boleh saja, sebenarnya. Tapi pertanyaannya, bagaimana cara Anda mengolahnya? Sebab, bila kentang digoreng dengan banyak minyak (deep fried), tentu akan manfaat sehatnya akan berkurang. Yang ada, kolesterol malah terancam naik. Selain itu, bila Anda sering mengonsumsi kentang beku, sebaiknya pertimbangkan lagi. Sebab, biasanya produsen menambahkan lemak jenuh dan natrium, sehingga produk ini menjadi tidak sehatBaca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/mau-masak-sehat-5-teknik-ini-perlu-dipelajari-1643169528385" target="_blank">Mau Masak Sehat? 5 Teknik Ini Perlu Dipelajari</a> 
<h3>4. Mentega atau margarin</h3>Akui saja, memasak dengan mentega (butter) atau margarin pasti rasanya lebih gurih dibandingkan dengan minyak, bukan? Tapi bisa jadi ini bukan pilihan bijak. Pasalnya, kedua produk ini mengandung banyak lemak jenuh. Beberapa produk margarin bahkan mengandung lemak trans (trans fat) yang tidak baik buat kesehatan. Jadi, sebaiknya ucapkan selamat tinggal pada mentega dan margarin. Untuk memasak, Anda bisa gunakan minyak canola atau minyak zaitun. Sementara untuk olesan roti, Anda bisa pilih mentega yang rendah lemak.<h3>5. Susu full cream</h3>Sering minum susu di pagi hari? Ternyata, tidak semua susu punya manfaat sehat. Termasuk susu full cream yang punya kandungan gula, lemak, dan kalori dalam jumlah banyak.Apabila Anda tetap ingin minum susu, cobalah produk susu dari olahan nabati seperti susu almon atau susu kedelai.<h3>6. Es krim</h3>Sesekali makan es krim satu stik atau satu mangkuk tidak masalah. Tapi kalau lupa diri dan terlalu banyak, ini tidak baik buat kesehatan. Perlu diingat bahwa es krim termasuk jenis makanan yang tinggi lemak, gula, kolesterol, dan kalori. Suka dengan sensasi dinginnya? Coba beralih ke pilihan yang lebih sehat seperti sorbet yang dibuat dari buah-buahan dan minim lemak. <h3>7. Yogurt rasa buah </h3>Yogurt memang salah satu makanan yang mengandung bakteri baik (probiotik). Tapi, kalau sudah dalam kemasan rasa buah, manfaat baiknya pun bisa berkurang.Pasalnya, produk yogurt rasa buah tersebut rasanya jauh lebih manis karena sudah ada tambahan gulanya. Sementara yogurt asli rasanya lebih ke arah asam. Supaya manfaat yogurt untuk kesehatan pencernaan bisa didapat, Anda bisa pilih yogurt tanpa rasa (plain) atau kefir.Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/5-makanan-sumber-probiotik-ini-manfaatnya-buat-kesehatan-1646117570428" target="_blank">5 Makanan Sumber Probiotik, Ini Manfaatnya Buat Kesehatan!</a> 

Demikian daftar makanan dan minuman yang harus disingkirkan dari kulkas rumah karena bisa menggagalkan diet Anda. Bila Anda serius ingin menguruskan badan, konsultasi saja dengan dokter. Manfaatkan telekonsultasi dari rumah saja dengan dokter spesialis gizi AlteaCare yang sudah berpengalaman bertahun-tahun. Anda bisa dapat rekomendasi dan saran dari dokter supaya berat badan bisa turun dengan cara yang aman dan sehat. Yuk, pakai <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">AlteaCare </a>dan buat janji dengan dokter Anda sekarang! 
 Sumber:<ul><li>U.S. Department of Agriculture, Agricultural Research Service. FoodData Central, 2019</li><li>
Medical News Today. Diakses pada Februari 2022. How many calories should I eat a day?</li><li>
MedicineNet. Diakses pada Februari 2022. Diet &amp; Nutrition: The 10 Worst Foods in Your Fridge</li><li>
WebMD. Diakses pada Februari 2022. 13 Worst Foods in Your Fridge</li></ul>

Awas, 7 Makanan Ini Bisa Gagalkan Diet Anda. Ayo, Cek Kulkas!

Gula tersembunyi banyak terdapat pada minuman kekinian yang  banyak digemari - AlteaCare | Foto: Envato

Meski rasanya tidak manis, sejumlah makanan yang Anda konsumsi setiap hari, ternyata mengandung gula, lo! Inilah yang sering disebut sebagai hidden sugar atau gula yang tersembunyi dalam produk makanan.
Keberadaan gula ini sering kurang disadari. Namun, jika produk mengandung hidden sugar ini dikonsumsi berlebihan, tentu bisa berdampak buruk pada kadar gula darah dalam tubuh.&nbsp;Beberapa jenis penyakit bisa mampir, misalnya: 
<ul>
 <li> diabetes mellitus</li>
 <li>
 penyakit jantung</li>
 <li>
 perlemakan hati non-alkohol</li>
 <li>
 penurunan fungsi kognitif</li>
 <li>
 kanker</li>
 <li>
 obesitas</li>
</ul>
Untuk mencegah dampak buruk tersebut, kita harus kendalikan konsumsi gula sehari-hari, termasuk gula yang tersembunyi. 
Dalam live streaming AlteaTalk Episode 18 bertajuk "Mengenal Hidden Sugar: Penderita Diabetes Perlu Waspada", pada 18 Maret 2022, dr. Adrianus Gatot Sugiharto, Sp.PD dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru, Jawa Timur, membagikan tips mengenali hidden sugar pada makanan dan minuman yang sering kita konsumsi.
Menurut dr. Gatot, demikian sapaannya, kita perlu mewaspadai kandungan gula dalam produk-produk makanan, meski kadarnya kecil. "(Kandungan) gula itu mungkin jumlahnya kecil, tapi kalau secara akumulatif dalam jumlah besar, tentu itu akan menjadi sumber gula yang diperhitungkan juga," jelasnya.
Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/ini-dia-bahaya-hidden-sugar-hati-hati-bisa-diabetes-1648037626831" target="_blank">Ini Dia Bahaya Hidden Sugar. Hati-hati Bisa Diabetes!</a> 

<h2>6 Contoh produk yang mengandung hidden sugar</h2>
Sobat Altea ingin tahu, produk favorit apa saja yang ternyata bisa mengandung gula tersembunyi? Ini dia beberapa di antaranya:
<h3>1. Saus sambal dan tomat</h3>
Rasa pedas mungkin membuat kita tidak sadar kalau sebenarnya ada tambahan gula. Produsen pun tidak menyembunyikan fakta tersebut, karena sudah tertera di label keterangan di kemasan produk.
Dalam AlteaTalk, dr. Gatot memberi contoh produk saus sambal dalam kemasan botol. Pada label kemasan tertulis kandungan gulanya sebanyak 6 gram.
"(Enam gram) Bukan dalam satu botol. Ini di dalam 10 cc. Jadi, kalau kita mengambil saus sambal 10 cc saja, kita sudah memakan 6 gram gula," ujarnya.
<h3>2. Minuman vitamin C berdosis tinggi</h3>
Kita setuju, vitamin C sangat baik untuk tubuh. Tapi, menurut dr. Gatot, produk minuman vitamin C berdosis tinggi yang banyak dijual di pasar punya kandungan gula yang lumayan tinggi. 
"Dalam 500 cc (minuman vitamin C), bahkan terdapat 40 gram gula," kata dr. Adrianus. Wow! Sementara mengutip anjuran dari Kementerian Kesehatan RI, asupan gula yang dianjurkan dalam satu hari adalah 50 gram. 
<h3>3. Saus Barbeku</h3>
Sering pesta barbeku bersama teman-teman? Anda juga harus memperhatikan jumlah gula dalam saus yang digunakan.
Ternyata, jika meneliti label kemasannya ada tulisan bahwa produk tersebut mengandung gula. Sayangnya, beberapa merek saus barbeku tidak menuliskan secara jelas berapa besarannya.
<h3>4. Kecap Asin</h3>
Produk ini pasti sering Anda gunakan untuk menambah rasa pada beberapa jenis makanan, 'kan? Meski rasanya asin, ternyata mengandung gula juga, lo! "Di dalam kecap asin, terkandung gula 2 gram per satu sendok makan," ujar dr. Gatot.
<h3>5. Soft Drink</h3>
Suka minuman berperisa, seperti rasa melon, leci, atau sirsak? Dokter Gatot kembali mengingatkan kita berhati-hati. Pasalnya, minuman berperisa ini sebenarnya manis rasanya. Namun, produsen menambahkan gula lagi untuk memperkuat rasanya. Jadi, sebisa mungkin kurangi konsumsinya, ya!
<h3>6. Minuman boba</h3>
Beberapa tahun terakhir berkembang minuman kekinian dengan tambahan boba atau bola-bola kecil dari tepung tapioka yang teksturnya kenyal. "Minuman seperti itu pun terdapat kandungan gula yang lumayan (banyak). Kalau kita konsumsi berlebihan tentu tidak baik," ujar dr. Gatot.
<h2>Tips kendalikan konsumsi gula</h2>
Supaya tidak sampai diabetes, kita harus cermat kendalikan asupan gula maupun hidden sugar dari produk yang dikonsumsi setiap hari. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan: 
<ul>
 <li> Selalu baca label kemasan. Cari tahu jumlah kandungan gula yang terkandung dalam produk yang ingin Anda konsumsi.</li>
 <li>
 Hindari bila tidak perlu. Bila ada makanan atau minuman yang bisa dikonsumsi tanpa gula, lakukan. "Misalnya, kenapa teh harus manis? Kalau bisa tanpa gula, kenapa tidak? Kalau bisa hindari gula, hindari!" ujar dr. Gatot.
 </li>
 <li>
 Bila tidak bisa dihindari, batasi jumlahnya. Jika setiap hari Anda minum kopi dengan dua sendok gula, kurangi jadi satu sendok saja.
 </li>
 <li>
 Ganti konsumsi gula dengan asupan lain. Bila Anda senang yang manis-manis, beralihlah dari makanan atau minuman tinggi gula ke buah-buahan yang juga manis namun tinggi serat.
 </li>
</ul>
Tujuan mengerem konsumsi gula adalah menghindari diabetes. Namun, perlu diingat bahwa penanganan diabetes harus dilakukan secara menyeluruh.
Kalau kita mengatasi gula, perhatikan kolesterolnya bagaimana, tensinya bagaimana, atau ada penyakit lainnya bagaimana," ujar dr. Gatot.
Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/seperti-ini-perbedaan-prediabetes-dan-diabetes-1648005188999" target="_blank">Seperti Ini Perbedaan Prediabetes dan Diabetes</a> 

Lakukan pemeriksaan kesehatan dan konsultasikan hasilnya dengan dokter spesialis supaya bisa dapat rekomendasi makan yang sesuai. "(Termasuk) Diet mana yang harus diatur, obat mana yang dikurangi, jadwal konsumsi jam berapa," kata dr. Gatot.
Anda bisa lakukan telekonsultasi di AlteaCare untuk bicara dengan dokter spesialis diabetes yang berpengalaman. Sudah unduh AlteaCare di ponsel hari ini? Klik <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">di sini</a>! 
 
 
Sumber: 
 Rippe, J. M., &amp; Angelopoulos, T. J. (2016). Relationship between Added Sugars Consumption and Chronic Disease Risk Factors: Current Understanding. Nutrients, 8(11), 697.

6 Produk Mengandung "Hidden Sugar", Mana Favorit Anda?

Kondisi kaki berdampak pada kesehatan kita secara menyeluruh - AlteaCare | Foto: Envato

Cara menjaga kesehatan kaki adalah salah satu hal terpenting yang harus kita tahu. Pasalnya, kesehatan kaki memegang peranan vital dalam mobilitas kita sehari-hari. 
 
Menurut The Pharmaceutical Journal, rata-rata orang berjalan kaki sekitar 160 ribu kilometer sepanjang hidupnya. Sayangnya, tampaknya kita jarang memberi perhatian pada kaki sebagaimana bagian tubuh lainnya. 
 
Ketika kaki mengalami gangguan kesehatan, dampaknya tidak hanya pada fisik. Seperti disampaikan peneliti dari Royal College of Psychiatrist, kehilangan mobilitas dapat menimbulkan dampak psikologis yang besar. 
Orang dapat kehilangan kemandirian, pekerjaan, bahkan kepercayaan dirinya. Selain itu, gejala depresi dan gangguan kecemasan lebih sering dijumpai pada orang yang kehilangan mobilitas dibanding orang dengan penyakit fisik lain. 
 
Karena kesehatan kaki itu penting, kita perlu menjaganya lewat berbagai makanan bergizi. Asupan nutrisi ternyata juga bisa membantu mengatasi gangguan kesehatan lain yang kemudian dapat berdampak pada kesehatan kaki. 
<h2>Makanan khusus untuk kesehatan kaki</h2>Yuk, simak berbagai jenis makanan yang perlu dikonsumsi untuk menurunkan risiko gangguan kesehatan yang bisa berdampak pada kaki! 
<h3>1. Makanan untuk mengatasi artritis</h3>Artritis atau gangguan peradangan pada bagian sendi bisa merepotkan apabila mengenai area persendian kaki. 
 
Jika mengalami artritis, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan yang membantu meredakan peradangan dan nyeri pada persendian. Jenis yang direkomendasikan adalah yang kaya asam lemak Omega-3 dan antioksidan yang punya efek anti-inflamasi. 
Coba ini:<ul><li>	Ikan salmon, kembung, dan sarden</li><li>
	Sayuran hijau seperti bayam atau brokoli</li><li>
	Buah kelompok beri (stroberi, blackberry, dan blueberry) atau anggur</li><li>
	Bawang putih</li><li>
	Jahe</li><li>
	Kacang kenari</li><li>
	Minyak zaitun (olive oil)</li></ul>Baca juga:&nbsp;<a href="https://alteacare.com/article-detail/kiat-hindari-radang-sendi-lutut-lakukan-sejak-muda-1638956973158" target="_blank">Kiat Hindari Radang Sendi Lutut, Lakukan Sejak Muda!</a><a href="https://alteacare.com/article-detail/kiat-hindari-radang-sendi-lutut-lakukan-sejak-muda-1638956973158" target="_blank"> </a>
<h3>2. Makanan untuk mencegah osteoporosis</h3>Sobat Altea bisa mencegah osteoporosis dengan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin D, vitamin C, kalsium, dan Omega-3. 
 
Kandungan tersebut dipercaya dapat memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis di masa mendatang. Mulailah sejak Anda masih muda, karena bila tulang sudah telanjur keropos, tidak bisa mencegahnya lagi. 
 
Coba ini:<ul><li>	Susu</li><li>	Sayuran hijau, semisal pakcoy, sawi, lobak hijau, okra, brokoli</li><li>	Kentang</li><li>	Jeruk atau jeruk bali merah</li><li>	Ikan salmon</li><li>	Kacang almon</li><li>	Tahu</li></ul>







 <h3>
3. Makanan untuk mencegah penyempitan pembuluh darah ke kaki</h3>Gangguan peripheral arterial disease (PAD) adalah gangguan yang terjadi akibat adanya penyempitan pembuluh darah ke kaki. Penyempitan ini umumnya disebabkan penumpukan plak lemak di pembuluh darah. 
 
Melansir WebMD, PAD dapat dicegah dan diatasi dengan pola makan yang berfokus untuk meningkatkan lemak baik dan mengurangi lemak jahat. Studi di Journal of the American Medical Association menemukan bahwa pola makan seperti ini efektif mengurangi risiko penyakit PAD. 
 
Dalam penelitiannya, faktor risiko maupun gejala PAD yang didapati pada kelompok lansia cenderung menurun ketika menerapkan pola makan ini. 
Coba ini: minyak zaitun, makanan mengandung gandum utuh, buah dan sayuran, ikan yang mengandung lemak baik, kacang-kacangan,dan polong-polongan. Anda boleh mengonsumsi produk susu, tapi sebaiknya membatasi makan daging merah dan olahannya. 
<h3>4. Makanan untuk mengendalikan diabetes</h3>Tahukah Anda, komplikasi diabetes bisa terjadi di kaki? Kadar gula darah yang tidak terkendali dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan pada sistem saraf atau biasa disebut neuropati. 
 
Menurut penelitian dari National Institute of Health, 70% pengidap diabetes mengalami gejala neuropati, seperti nyeri seperti terbakar, kesemutan, dan lemas di area kaki. 
 
Untuk mencegahnya, orang dengan diabetes perlu mengendalikan kadar gula darah lewat pola makanan sehat. Seperti makanan yang mengandung fitonutrien, Omega-3, gandum utuh, vitamin B-12, dan asam lipoat. 
 
Coba ini:<ul><li>	Sayuran seperti wortel, tomat, bayam, dan pakcoy</li><li>	Ikan salmon, ikan kembung, dan sarden</li><li>	Oats atau havermut</li><li>	Jagung</li><li>	Hati sapi</li><li>	Kerang yang dimasak</li><li>	Yogurt polos tanpa rasa</li><li>	Ubi</li></ul>Baca juga:&nbsp;<a href="https://alteacare.com/article-detail/bagaimana-cara-mencegah-penyakit-diabetes-lewat-makanan-1638202293191" target="_blank">Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Diabetes Lewat Makanan?</a>








<h3>5. Makanan untuk menjaga berat badan</h3>Nafsu makan tidak terkendali dan pilihan makanan tidak sehat tidak hanya menambah berat badan, tetapi juga mengganggu mobilitas. 
 
Ya, berat badan bisa menimbulkan masalah pada kesehatan kaki. Peneliti dari Des Moines University, Iowa, menyebut bahwa kenaikan sekitar 11 kg saja dapat membebani kaki dan pergelangannya. 
 
Maka dari itu, kita perlu turunkan berat badan dengan pola makan yang rendah kalori, namun juga kaya akan serat dan protein. 
 
Coba ini:<ul><li>	Telur</li><li>	Sayur-sayuran, semisal bayam, kale, sawi, brokoli, kubis</li><li>	Daging, seperti ikan salmon, ikan tuna, dada ayam, dan daging merah tanpa lemak</li><li>	Kentang</li><li>	Kacang-kacangan</li><li>	Avokad</li></ul>






 
Bila Anda memiliki keluhan seputar kesehatan kaki, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis di AlteaCare! Ayo segera unduh <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">AlteaCare </a>dan daftarkan diri Anda! 
 
 Sumber: 
<ul><li>Everyday Health. Diakses pada Februari 2022. How Nutrition Can Affect Your Feet</li><li>
The Pharmaceutical Journal. Diakses pada Februari 2022. A Strong Base: The Importance of Foot Health</li><li>
Healthline. Diakses pada Februari 2022. The 10 Best Foods to Eat If You Have Arthritis</li><li>
WebMD. Diakses pada Februari 2022. Slideshow: Super Foods for Your Bone</li><li>
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Februari 2022. Peripheral Arterial Disease (PAD)</li><li>
Web MD. Diakses pada Februari 2022. What to Know About a Diet for Peripheral Artery Disease</li><li>
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Diakses pada Februari 2022. Diabetic Neuropathy</li><li>
Piedmont Physical Medicine &amp; Rehabilitation. Diakses pada Februari 2022. Foods That Are Great for Diabetic Neuropathy</li><li>
Healthline. Diakses pada Februari 2022. 18 of The Best Foods For Your Healthy Weight Journey</li></ul>

Daftar Makanan Andalan Untuk Kesehatan Kaki. Yuk Dicoba!

Beberapa pilihan teh bisa bantu program diet Anda - AlteaCare | Foto: Envato

Sobat Altea sedang ingin menurunkan berat badan? Selain mengatur pola makan dan berolahraga, ternyata minum teh juga bisa membantu, lo!Ada beberapa jenis teh yang mengandung bahan herbal dengan beragam khasiat untuk membantu program penurunan berat badan Anda. Tentu saja, Anda tidak boleh lantas minum sebanyak-banyaknya dan lupa minum air putih, ya! Konsumsi teh dalam batas sewajarnya dan jangan lupa juga melakukan upaya sehat lainnya untuk mencapai berat badan yang ideal. Ingat, segala yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan!<h2>6 Rekomendasi teh untuk basmi lemak tubuh berlebih</h2>Yuk, simak daftar teh penurun berat badan terbaik berikut ini!<h3>1. Teh hijau</h3>Kita pasti sudah kenal banget dengan jenis teh yang satu ini. Teh hijau termasuk jenis teh yang dapat membantu memaksimalkan metabolisme tubuh.Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Physiology &amp; Behavior, teh hijau atau ocha yang sering kita pesan di restoran makanan Jepang ini bisa membantu menjaga berat badan. Kandungan sejenis flavonoid yang disebut katekin dalam teh hijau bisa menghancurkan lemak berlebih. Sementara itu, kandungan kafein yang juga ada dalam teh ini bila dikombinasikan dengan katekin dapat meningkatkan energi dalam tubuh.<h3>2. Teh oolong</h3>Teh yang satu ini adalah salah satu jenis teh tradisional khas China yang sering disajikan setelah makan. Tentu saja, ini bukan tanpa alasan. Sebab, teh oolong dipercaya bisa menyegarkan setelah kita menyantap makanan yang berminyak atau berlemak.Studi yang dimuat diChinese Journal of Integrative Medicine menyebutkan bahwa teh oolong dapat memangkas lemak dengan cara meningkatkan proses metabolisme lemak di dalam tubuh. Kebiasaan minum teh oolong dapat membantu mencegah obesitas pada mereka yang punya masalah berat badan.<h3>3. Teh earl grey</h3>Nah, teh penurun berat badan selanjutnya berasal dari Inggris, yaitu teh earl grey. Teh ini dikenal karena warnanya yang hitam dan aromanya yang khas.Melansir WebMD, berdasarkan penelitian, ada beberapa khasiat yang dimiliki oleh teh ini untuk kesehatan. Teh earl grey dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Selain itu, teh hitam ini baik untuk menurunkan berat badan. Ini dikarenakan kandungan dalam teh ini dapat membasmi lemak dan meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga dapat mencegah obesitas.<h3>4. Teh rooibos</h3>Teh rooibos berasal dari Afrika Selatan dan dikenal sebagai teh yang tidak punya kandungan kalori sama sekali. Jadi, bisa menjadi opsi kalau Anda sedang berdiet.Berdasarkan studi yang di jurnal Phytomedicine, teh rooibos dapat membantu melawan obesitas. Selain itu, teh ini juga dapat meningkatkan kadar hormon leptin. Hormon ini bertugas mengirim sinyal ke otak ketika kita sudah kenyang makan. <h3>5. Teh putih</h3>Selanjutnya, ada teh putih yang warnanya putih namun memiliki khasiat sama seperti teh hijau. Seperti dimuat di International Journal of Obesity, teh putih bisa mempercepat metabolisme sebesar empat hingga lima persen.Kandungan kafein dan katekin dapat memicu pembakaran lemak tubuh menjadi lebih efisien. Dengan begitu jumlah lemak bisa menyusut lebih cepat hingga 70-100 kalori per hari.<h3>6. Teh herbal</h3>Selain beberapa jenis teh yang sudah ada di pasaran, ada juga beberapa jenis teh yang dibuat dari bahan rempah, bunga, dan buah-buahan yang dikeringkan. Dibandingkan dengan jenis teh lain, teh herbal tidak mengandung kafein.Ada banyak variasi yang bisa kita coba, mulai dari teh jahe, teh hibiscus atau kembang sepatu, teh bunga telang, teh bunga rosella, dan lain-lain.Anda juga bisa mencampur beberapa jenis bahan untuk membuat teh herbal. Misalnya, teh masala dari India yang terbuat dari rempah kapulaga, cengkih, kayu manis, dan jahe.Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/tidak-cuma-minum-begini-cara-mengatasi-tenggorokan-kering-1632154781901" target="_blank">Tidak Cuma Minum, Begini Cara Mengatasi Tenggorokan Kering</a>Nah, itulah enam jenis teh penurun berat badan yang membantu program diet Anda. Jika Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut seputar program penurunan berat badan dan pola makan yang sehat, segera buat janji dengan dokter spesialis gizi di AlteaCare! Fitur telekonsultasi melalui video call akan menghubungkan Anda dengan banyak dokter andalan yang berpengalaman. Yuk, segera unduh <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">AlteaCare </a>di ponsel Anda! 
 
 Sumber:<ul><li>	Medical News Today. Diakses pada Februari 2022. Does green tea help weight loss?</li><li>
	Healthline. Diakses pada Februari 2022. The 6 Best Teas to Lose Weight and Belly Fat</li><li>
	Web MD. Diakses pada Februari 2022. Earl Grey Tea: Is It Good For You?</li><li>
	Healthline. Diakses pada Februari 2022. 7 Benefits of Rooibos Tea</li><li>
	Healthline. Diakses pada Februari 2022. 10 Impressive Benefits of White Tea</li><li>
	Web MD. Diakses pada Februari 2022. The 6 Best Teas to Lose Weight and Belly Fat</li><li>
	Westerterp-Plantenga, M. S. (2010). Green tea catechins, caffeine and body-weight regulation. Physiology &amp; Behavior, 100(1), 42-46. </li><li>
	He, R. R., Chen, L., Lin, B. H., Matsui, Y., Yao, X. S., &amp; Kurihara, H. (2009). Beneficial effects of oolong tea consumption on diet-induced overweight and obese subjects. Chinese journal of integrative medicine, 15(1), 34-41. </li><li>
	Sanderson, M., Mazibuko, S. E., Joubert, E., de Beer, D., Johnson, R., Pheiffer, C., ... &amp; Muller, C. J. (2014). Effects of fermented rooibos (Aspalathus linearis) on adipocyte differentiation. Phytomedicine, 21(2), 109-117. </li><li>
	Hursel, R., &amp; Westerterp-Plantenga, M. S. (2010). Thermogenic ingredients and body weight regulation. International journal of obesity, 34(4), 659-669.</li></ul>

Minum Teh Bisa Bikin Kurus? Ini Dia Rekomendasinya!

Lebih memilih makanan laut daripada daging olahan bisa jadi salah satu solusi untuk mencegah migrain - AlteaCare | Foto: Envato

Sakit kepala sampai berdenyut-denyut, pandangan jadi kabur, sensitif saat lihat cahaya, bawaan mudah lelah, tapi malah sulit tidur nyenyak. Semua ini sering dikeluhkan mereka yang sedang didera migrain. 
Sepintas, gejalanya hampir mirip dengan sakit kepala. Namun, keduanya memiliki perbedaan. Seperti dilansir oleh Medical News Today intensitas gejala yang ditimbulkan oleh migrain jauh lebih sering dan sakit. 
<h2>Apa yang membuat Anda lebih berisiko terkena migrain?</h2>Siapa saja bisa mengalami migrain. Melansir dari WebMD, secara umum ada beberapa faktor risiko yang dapat menentukan: 
<ul><li>	Usia. Migrain lebih sering dialami oleh orang yang berusia 10-40 tahun.</li><li>	Faktor genetik atau keluarga. Empat dari lima orang dengan migrain memiliki anggota keluarga yang juga mengalami problem serupa. Orangtua yang punya riwayat migrain dapat mewariskannya ke anak-anaknya. Bila salah satu orangtua mengalami migrain, anak berisiko 50% untuk juga terkena. Sementara bila kedua orangtua punya riwayat migrain, risiko anak jadi 75%.</li><li>	Jenis kelamin. Perempuan lebih berisiko terkena migrain dibandingkan pria. Ini dapat berkaitan dengan perubahan hormon yang terjadi saat menstruasi, hamil, menopause, ataupun karena penggunaan kontrasepsi oral.</li><li>	Kondisi medis lain. Gangguan depresi, kecemasan, dan epilepsi bisa meningkatkan risiko migrain.</li></ul>



Selain itu, migrain juga dapat dipicu oleh beberapa faktor dari luar, di antaranya: 
<ul><li>Faktor lingkungan, seperti cahaya terang, asap rokok, perubahan cuaca, hingga aroma yang tidak sedap</li><li>
	Faktor obat-obatan yang dikonsumsi, misalnya obat tidur atau obat untuk terapi pengganti hormon</li><li>
	Faktor gaya hidup, seperti perubahan pola tidur atau sering bepergian jarak jauh sehingga mengalami jetlag</li></ul>
Faktor pemicu migrain yang tidak kalah penting adalah makanan. Siapa sangka, makanan yang setiap hari kita konsumsi ternyata punya kandungan yang bisa menyebabkan migrain! Untuk itu, kita perlu tahu apa saja makanan yang bisa jadi pemicu migrain. Dengan begitu, kita bisa menghapusnya dari menu sehari-hari di rumah atau menghindarinya diundang makan ataupun membeli makanan dari luar.Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/migrain-1645434531901" target="_blank">Migrain</a> 
<h2>Ini dia makanan yang bisa memicu migrain</h2>Berikut ini beberapa makanan dan minuman yang perlu Anda hindari supaya migrain tak bertandang: 
<h3>1. Makanan dan minuman pencetus</h3>Beberapa jenis makanan ini bisa jadi pencetus pada sebagian orang, meskipun Anda belum tentu mengalaminya:<ul><li>	yang terbuat dari ragi, seperti roti atau donat</li><li>	cokelat </li><li>	olahan susu yang difermentasi, seperti yogurt dan kefir</li><li>	beberapa jenis buah, seperti jeruk, pisang, pepaya, kurma, tomat</li><li>	kacang-kacangan</li><li>	yang terbuat dari kacang kedelai, seperti miso atau kecap</li><li>	sayuran seperti bawang bombay dan jagung</li><li>	mengandung cuka</li></ul>







<h3>2. Beberapa jenis keju</h3>Dalam proses pembuatannya beberapa jenis keju didiamkan hingga “tua”, sehingga dapat mengandung tiramin (tyramine), yaitu bahan alami yang terbentuk dalam makanan kaya protein seiring dengan waktu. 
Keju yang banyak mengandung tiramin ini dapat memicu munculnya migrain. Contohnya adalah blue cheese, brie, cheddar, feta, mozzarella, parmesan, dan keju swiss, yang sering dijual di supermarket. 
<h3>3. Makanan dengan zat aditif</h3>Beberapa zat kimia ditambahkan ke dalam makanan untuk memperkaya rasa atau agar tahan lebih lama. Tapi, zat aditif seperti malah bisa memicu migrain, contohnya seperti MSG atau pemanis buatan yang mengandung aspartam. 
<h3>4. Minuman beralkohol atau berkafein</h3>Mengonsumsi wine bisa membuat sebagian orang mengalami migrain, begitu juga dengan bir dan sampanye. Tak ketinggalan, minuman berkafein seperti kopi juga bisa menjadi pemicu bila dikonsumsi secara berlebihan. Jangan lupa, kafein bukan cuma ada di kopi, tapi juga pada cokelat. 
<h2>Makanan yang baik untuk mencegah migrain</h2>Sobat Altea yang sering repot karena migrainnya kambuh sebaiknya menghindari makanan dan minuman yang disebut di atas. Selain itu, imbangi juga dengan mengonsumsi makanan yang sehat seimbang, serta mengandung mineral dan vitamin 
Berikut ini beberapa makanan yang baik untuk mencegah terjadinya migrain:<ul><li>	yang kaya magnesium, seperti sayur-sayuran, avokad, dan ikan tuna</li><li>	mengandung asam lemak Omega 3, termasuk ikan salmon, biji-bijian, dan kacang-kacangan</li><li>	menu makanan yang rendah karbohidrat dan tinggi lemak baik, seperti makanan laut, telur, serta sayuran kaya serat. </li></ul>


Upaya mencegah migrain perlu disertai dengan perubahan pola hidup. Misalnya berhenti atau menjauhi rokok, rajin berolahraga dan mengelola stres agar tidak berlebihan. 
Selain itu, Anda yang menderita migrain juga bisa membuat semacam jurnal yang mencatat kapan Anda merasakan gejala, seberapa parah gejalanya, dan makanan atau minuman apa yang dikonsumsi. 
Jurnal ini akan bermanfaat saat Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi migrain agar tidak berkepanjangan. Lakukan telekonsultasi dengan AlteaCare untuk bicara dengan dokter spesialis saraf untuk mendapatkan saran pengobatan serta rekomendasi perubahan gaya hidup yang dibutuhkan. 
Sudah ada AlteaCare di ponsel Anda? Kalau belum, segera unduh aplikasinya, lakukan registrasi, dan buat janji konsultasi! 
 Sumber:<ul style=""><li style="">
Medical News Today. Diakses pada Februari 2022. Which foods help prevent migraines?</li><li style="">
Healthline. Diakses pada Februari 2022. What Foods Can You Eat to Prevent Migraine Attacks? </li><li style="">
Healthline. Diakses pada Februari 2022. 10 Foods That Trigger Migraine </li><li style="">
Mayoclinic. Diakses pada Februari 2022. Migraine</li><li style="">
Medical News Today. Diakses pada Februari 2022. What is the difference between a headache and a migraine?</li><li style="">
National Health Service UK. Diakses pada Februari 2022. Migraine: Causes</li><li style="">
WebMD. Diakses pada Februari 2022. Food Triggers for Migraines</li><li style="">
WebMD. Diakses pada Februari 2022. What is Migraine?</li></ul>

Rekomendasi Makanan Untuk Migrain, Teliti Adalah Kunci

Kefir adalah salah satu contoh makanan yang kaya probiotik - AlteaCare | Foto: Envato

Mendengar kata bakteri, sebagian besar dari kita menganggapnya tidak baik untuk kesehatan. Padahal, ada juga, lo, bakteri yang sangat bermanfaat.Supaya pencernaan selalu sehat, keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat perlu dijaga. Bakteri jahat bisa masuk ke pencernaan lewat berbagai cara, Sobat Altea. Bila jumlahnya terlalu banyak, kita bisa alami gangguan pencernaan. Nah, bakteri baik ini bertugas melawan bakteri jahat dan mencegah kita sakit.Probiotik adalah jenis bakteri atau mirkoorganisme baik yang bisa menjaga keseimbangan bakteri. Bakteri baik ini terdapat dalam berbagai jenis makanan fermentasi. 
Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/5-cara-mengatasi-sembelit-pada-ibu-hamil-1635389625987" target="_blank">5 Cara Mengatasi Sembelit Pada Ibu Hamil</a><h2>Ini dia makanan yang mengandung probiotik!</h2>Berikut ini adalah beberapa makanan dan minuman sumber probiotik yang bisa dicoba:<h3>1. Yogurt</h3>Terbuat dari susu yang difermentasi, yogurt merupakan salah satu sumber probiotik terbaik. Di dalamnya terdapat asam laktat, yang merupakan hasil pemecahan karbohidrat oleh tubuh menjadi energi di saat kadar oksigen dalam tubuh sedang rendah. Misalnya saat berolahraga atau ketika Anda terpapar infeksi yang menurunkan suplai oksigen ke jaringan tubuh.&nbsp;Dua jenis bakteri yang sering digunakan dalam pembuatan yogurt adalah Lactobacillus bulgaricus (L. bulgaricus) dan Streptococcus thermophiles (S. thermophiles). Selain itu, ada juga kandungan bakteri lainnya. Saat memilih produk yogurt untuk mengatasi gangguan pencernaan, perhatikan kandungan gulanya. Pastikan tidak terlalu tinggi sehingga manfaat sehat tetap didapat.<h3>2. Tempe 
</h3>Makanan khas Indonesia yang kini populer di mancanegara ini terbuat dari fermentasi kacang kedelai. Hasil riset yang dimuat di jurnal IOP Conference Series: Earth and Environmental Science menyebutkan, tempe mengandung sejumlah bakteri probiotik. Tempe kaya protein karena bentuknya yang lebih padat daripada produk kacang kedelai lainnya, seperti tahu. Tempe juga mengandung vitamin seperti B12 dan tinggi kalsium, sehingga bisa menjadi pengganti susu sapi bagi yang alergi susu maupun vegetarian. <h3>3. Acar mentimun</h3>Terbuat dari hasil fermentasi mentimun dalam larutan air garam, acar juga merupakan makanan sumber probiotik yang sehat. Makan acar dapat membantu menyehatkan pencernaan dan memberi asupan vitamin K yang baik untuk pembekuan darah.Sering bikin sendiri di rumah? Sebaiknya larutannya jangan dicampur cuka, karena malah membuat bakteri probiotik tidak dapat hidup. Perhatikan juga porsinya, karena kandungan garamnya cukup tinggi.<h3>4. Kefir</h3>Seperti halnya yogurt, kefir terbuat dari fermentasi susu. Cara pembuatannya dengan menambahkan bibit kefir atau kultur bakteri ke dalam susu sapi atau susu kambing. Saat bercampur dengan gula yang terdapat dalam susu, bibit kefir aktif dan menjadi banyak, kemudian susu akan difermentasi. Kefir punya kandungan vitamin B, kalsium, dan protein yang tinggi.<h3>5. Kimchi</h3>Sering lihat orang makan kimchi di serial drama Korea? Makanan yang satu ini juga kaya probiotik dan terbuat dari fermentasi berbagai sayuran, seperti sawi, kubis, hingga mentimun. Kimchi mengandung bakteri asam laktat Lactobacillus kimchii dan beberapa jenis bakteri lainnya. Kimchi sawi punya kandungan vitamin dan mineral yang tinggi, seperti vitamin K, vitamin C, vitamin B6, protein, dan serat. Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/begini-cara-diet-sehat-ala-anak-kos-1642429777327" target="_blank">Begini Cara Diet Sehat Ala Anak Kos!</a><h2>Manfaat mengonsumsi probiotik</h2>Beberapa gangguan kesehatan bisa dicegah dengan mengonsumsi probiotik, antara lain: <h3>1. Hipertensi</h3>Tekanan darah tinggi bisa meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke. Gangguan ini merupakan penyebab kematian utama di dunia, termasuk di Indonesia. Mengonsumsi produk probiotik seperti yogurt dapat membantu mengatasi hipertensi. <h3>2. Mual atau muntah saat hamil</h3>Saat alami mual muntah di awal kehamilan, mengonsumsi makanan atau minuman yang rasanya agak asam bisa membantu. Produk probiotik mungkin bisa dilirik, nih, Sobat Altea. Apalagi, studi yang dimuat di jurnal Nutrients menyebutkan, apabila Anda rutin mengonsumsi probiotik, intensitas mual dan muntah saat hamil muda bisa turun hingga 16-33%.<h3>3. Obesitas pada anak</h3>Obesitas tak hanya sebatas masalah berat badan berlebih. Banyak risiko penyakit lain yang bisa menghantui anak di kemudian hari, misalnya saja penyakit jantung.Hasil studi yang dipaparkan pada forum European Society of Endocrinology tahun 2020 lalu mengungkap manfaat probiotik bagi anak obesitas. Pemberian makanan probiotik selama 8 minggu disertai diet rendah kalori pada anak obesitas berusia 6-18 tahun ternyata dapat membantu menurunkan berat badan. <h3>4. Kesehatan mental</h3>Para ahli yang meneliti relasi antara otak dan pencernaan menemukan, keberadaan bakteri baik dalam sistem pencernaan bisa pengaruhi sistem saraf di otak serta bagaimana cara kita berpikir. Dengan kata lain, asupan probiotik secara tidak langsung juga bisa membantu kita dalam mengelola stres. Penelitian ini yang dimuat di Journal of Neuroinflammation ini masih perlu didukung oleh sejumlah studi lainnya. Yang jelas, kita perlu solusi untuk mengatasi stres berlebihan yang dialami setiap hari. Termasuk berbicara dengan ahli profesional jika dibutuhkan.Nah, bila Sobat Altea sering alami gangguan pencernaan, tidak ada salahnya untuk coba makanan dan minuman fermentasi. Bila masih membutuhkan saran dan dari profesional jangan ragu konsultasi ke dokter spesialis di AlteaCare. Yuk download <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">AlteaCare </a>sekarang! 
 Sumber:<ul style=""><li>Medical News Today. Diakses pada Februari 2022. Everything you need to know about yogurt</li><li>
Medical News Today. Diakses pada Februari 2022. Benefits of probiotics</li><li>
Novarina, I., Dinoto, A., Julistiono, H., Handayani, R., &amp; Saputra, S. (2020, September). Assessment of Potential Probiotic Lactic Acid Bacteria from Tempe and Tape. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 572, No. 1, p. 012026). IOP Publishing.</li><li>
Healthline. Diakses pada Februari 2022. Why Tempeh Is Incredibly Healthy and Nutritious</li><li>
Science Daily. Diakses pada Februari 2022. Probiotics may help manage childhood obesity</li><li>
Science Daily. Diakses pada Februari 2022. Probiotics improve nausea and vomiting in pregnancy, study finds</li><li>
Science Daily. Diakses pada Februari 2022. A daily dose of yogurt could be the go-to food to manage high blood pressure</li><li>
Healthline. Diakses pada Februari 2022. 9 Surprising Benefits of Kimchi</li><li>
Healthline. Diakses pada Februari 22. 11 Probiotic Foods That Are Super Healthy</li><li>
Ma, Q., Xing, C., Long, W., Wang, H. Y., Liu, Q., &amp; Wang, R. F. (2019). Impact of microbiota on central nervous system and neurological diseases: the gut-brain axis. Journal of neuroinflammation, 16(1), 1-14.</li></ul>

5 Makanan Sumber Probiotik, Ini Manfaatnya Buat Kesehatan!

Dengan belanja di pasar, Anda bisa temukan banyak bahan pangan lokal sehat dengan harga terjangkau - AlteaCare | Foto: Envato

Sobat Altea pastinya selalu semangat buat hidup lebih sehat. Segala usaha ditempuh, termasuk mengonsumsi makanan yang berkualitas setiap hari.American Heart Association menyebutkan, kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat bisa meningkatkan risiko diabetes, sakit jantung, kanker, dan gangguan kesehatan lain. Namun sayangnya, tidak sedikit dari kita yang mengeluh kalau diet sehat itu butuh biaya banyak.Riset yang dimuat di Journal of Consumer Research menemukan orang umumnya menganggap makanan yang sehat itu lebih mahal daripada yang kurang sehat. Menurut penelitinya, salah satu masalahnya adalah karena sebagian dari kita mengasosiasikan kata “sehat” dengan produk atau bahan makanan lain yang memang dibuat khusus, seperti bahan organik atau bebas gluten.Sementara penelitian lainnya menyebutkan, faktor harga juga jadi pertimbangan saat orang memilih bahan makanan, selain soal rasa dan nutrisi. Makanan yang lebih sehat dianggap lebih mahal, sementara bahan yang lebih murah sebenarnya tinggi kalori dan minim gizinya.Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/begini-cara-diet-sehat-ala-anak-kos-1642429777327" target="_blank">Begini Cara Diet Sehat Ala Anak Kos!</a><h2>Apa kita harus kuras uang supaya sehat? </h2>Makanan dengan label khusus seperti bebas gluten atau organik dibutuhkan oleh mereka yang punya kondisi kesehatan khusus. Namun, kalau tidak ada keluhan, kita bisa hidup sehat dengan mengonsumsi bahan yang ada di sekitar kita. Rahasianya ada pada pilihan makanan. Kalau Sobat Altea selama ini banyak bergantung pada makanan olahan, sebaiknya mulai beralih ke bahan makanan utuh yang lebih sehat. Selain itu, ikut juga tips berikut ini: <h3>1. Rencanakan menu dan acara belanja</h3>Sering beli banyak buah dan sayur di supermarket, tapi lupa dimakan sehingga membusuk di kulkas? Mungkin ini karena Anda tidak punya rencana saat berbelanja. Lakukan ini: Kalau ingin diet sehat tanpa memboroskan banyak uang, sebaiknya mulai dengan perencanaan yang baik. Anda bisa buat menu makanan sekaligus untuk seminggu, lalu belanja sekaligus. Jangan lupa, setelahnya harus dimasak dan diolah sesuai rencana, ya. <h3>2. Pilih jenis protein yang lebih murah</h3>Banyak yang mengeluh, pengeluaran terbesar adalah saat membeli bahan protein seperti daging. Padahal, sumber protein bukan hanya dari daging merah, ikan, atau ayam, tapi juga bisa yang nabati seperti kacang-kacangan dan polong-polongan. Lakukan ini: Alternatifkan menu Anda antara sumber protein hewani dan nabati, sehingga anggaran belanja makanan sehat jadi lebih rendah.<h3>3. Yuk, masak sendiri!</h3>Sobat Altea yang biasa beli makanan jadi atau pesan online tentu tahu kalau menu makanan sehat harganya lebih mahal. Padahal, memasak jenis makanan yang sama sendiri di rumah bisa jadi lebih ekonomis biayanya. Kalau begitu, kenapa tidak belajar masak dan coba siapkan sendiri menu diet sehat Anda? Lakukan ini: Coba cari menu sehat yang mudah dan pelajari cara memasaknya. Dengan masak sendiri, Anda bisa mengatur bahan apa yang akan digunakan. Plus, Anda juga bisa mengurangi takaran gula, garam, dan bahan tambahan di masakan.Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/mau-masak-sehat-5-teknik-ini-perlu-dipelajari-1643169528385" target="_blank">Mau Masak Sehat? 5 Teknik Ini Perlu Dipelajari</a> <h3>4. Coba pola makan plant-based</h3>Pola makan yang satu ini juga sering disebut diet nabati. Sesuai namanya, komposisi makanan yang disajikan sebagian besar berasal dari sayuran. Diet yang satu ini kaya protein, serat, serta beragam vitamin dan mineral. Selain itu, bahan-bahannya juga bisa diolah jadi berbagai resep mudah, seperti sup, salad, atau tumisan.Lakukan ini: Tidak perlu berpikir rumit. Ada banyak sayuran khas Indonesia yang bisa jadi sumber protein nabati lezat saat diolah dan dikonsumsi. Sebut saja tahu, tempe, kacang polong, kacang tanah, kacang merah, buncis, ubi, wortel, kembang kol, terong, dan masih banyak lagi. Yuk, dicoba!<h3>5. Beli bahan lokal</h3>Kita bisa, lo, temukan bahan makanan sehat dan bernutrisi di pasar atau tukang sayur keliling. Bisa jadi sayur dan buah-buahan yang dijual lebih sehat karena baru dipanen atau dipetik. Bandingkan dengan makanan impor yang harus lalui proses pengiriman berhari-hari hingga akhirnya sampai di supermarket. Lakukan ini: Berbelanja di pasar banyak manfaatnya. Selain harganya lebih murah, dengan berbelanja di pagi hari sebelum kita bisa dapat bahan yang masih segar. Selain itu, terkadang kita juga bisa temukan jenis sayuran khas Indonesia yang jarang dijual di supermarket. 
Masih ada banyak trik untuk bisa menjalankan diet sehat tanpa harus dibebani oleh harga yang mahal. Belum tahu jenis atau pola makan apa yang sesuai dengan kebutuhan dan status kesehatan Anda saat ini? Coba telekonsultasi saja dengan dokter spesialis gizi di AlteaCare. Yuk, <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">download </a>AlteaCare sekarang! 
 Sumber:<ul><li>American Heart Association. Diakses pada Januari 2022. Eating well can benefit both your health and your bank account</li><li>Haws, K. L., Reczek, R. W., &amp; Sample, K. L. (2017). Healthy diets make empty wallets: The healthy= expensive intuition. Journal of Consumer Research, 43(6), 992-1007.</li><li>WebMD. Diakses pada Januari 2022. Is Healthy Food Really More Expensive?</li><li>Kern, D. M., Auchincloss, A. H., Stehr, M. F., Diez Roux, A. V., Moore, L. V., Kanter, G. P., &amp; Robinson, L. F. (2017). Neighborhood prices of healthier and unhealthier foods and associations with diet quality: Evidence from the multi-ethnic study of atherosclerosis. International journal of environmental research and public health, 14(11), 1394.</li><li>Healthline. Diakses pada Januari 2022. Healthy Eating Doesn’t Have to Be Expensive: 14 Cost-Cutting Tips</li><li>Healthline. Diakses pada Januari 2022. 7 Fantastic Benefits of Eating Local</li></ul>

Diet Sehat Tak Harus Mahal, Ini Triknya

Ganti snack manis dengan buah supaya tidak terpancing buat emotional eating - AlteaCare | Foto: Envato

Di masa sekarang, kita tidak lagi makan demi bertahan hidup tapi juga demi kenikmatan. Rasanya senang kalau bisa makan yang disukai. Rasanya nyaman kalau makan yang hangat saat tidak enak badan. Rasanya tenang kalau makan saat stres.Sayangnya, dampaknya bisa buruk kalau kita terbiasa menghubungkan makan dengan faktor-faktor eksternal, seperti emosi, pikiran, atau lingkungan. Sejatinya, kegiatan makan itu dipicu oleh sinyal lapar dan kita berhenti ketika sudah ada sinyal kenyang. Menurut studi yang meneliti seputar stres dan emotional eating, dorongan makan berlebihan saat stres terjadi akibat kita tidak bisa mengenali emosi. Kita tidak bisa bedakan antara luapan emosi dan sinyal lapar. Saat kondisi emosional terganggu, kita cenderung merespons dengan makan lebih banyak.<h2>Apakah Anda pelaku emotional eating?</h2>Yuk, coba cek apakah Anda…<ul><li>	makan lebih banyak saat sedang stres?</li><li>	makan saat tidak lapar atau tetap makan padahal sudah kenyang?</li><li>	makan supaya lebih tenang, misalnya saat sedang sedih, marah, bosan, cemas?</li><li>	sering menjadikan makanan sebagai reward untuk diri sendiri?</li><li>	makan sampai sekenyang-kenyangnya?</li><li>	menganggap makanan sebagai pemberi rasa aman?</li><li>	tidak bisa mengendalikan diri kalau melihat makanan?</li></ul><h2>Pola makan sehat, emotional eating&nbsp;lewat</h2>Kalau Anda ingin putus hubungan dengan kebiasaan makan tak terkendali saat emosi sedang terganggu, ada dua cara yang perlu ditempuh. Pertama, perbaiki gaya hidup Anda. Kedua, perbaiki pola makan Anda, dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini.Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/pola-hidup-sehat-bisa-atasi-emotional-eating-begini-caranya-1642997046601" target="_blank">Pola Hidup Sehat Bisa Atasi Emotional Eating, Begini Caranya</a><h3>1. Belajar menerima perasaan</h3>Banyak orang lari ke makanan karena tidak bisa mengatasi emosi negatif dalam dirinya. Untuk mengatasinya, belajarlah validasi perasaan diri dulu. Izinkan diri untuk mengalami emosi yang mungkin menyebabkan tidak nyaman. Ketika tidak berusaha menekan emosi negatif dan mau mengungkapkannya, kita akan merasa lebih baik. Begitu emosi mereda, diri kita lebih terkendali tanpa harus melampiaskannya dengan makan.<h3>2. Cek dulu apa Anda benar-benar lapar</h3>Tiba-tiba ingin makan es krim? Stop! Tanyakan dulu ke diri sendiri, “Saya sedang lapar atau cuma kepingin saja?”. Coba lakukan beberapa hal ini untuk menunda keinginan makan:<ul><li>	melakukan hal lain, seperti jalan di sekitar rumah atau telepon teman</li><li>	minum segelas air. Terkadang rasa haus bisa disalahartikan sebagai sinyal lapar</li><li>	ukur rasa lapar dengan skala 1 sampai 5. Kalau skalanya antara 1-2, itu tandanya Anda tidak lapar. Sementara dalam skala 3-4, Anda bisa cari camilan sehat atau makan besar dengan pilihan yang sehat. Kalau skala 5? Anda jelas lapar berat. </li></ul><h3>3. Lakukan mindful eating</h3>Mindful eating adalah kegiatan makan yang melibatkan semua indera, baik fisik maupun emosional. Kegiatan makan menjadi suatu pengalaman yang dinikmati secara seutuhnya. Anda bisa coba praktikkan mindful eating dengan membiasakan diri berfokus pada kegiatan makan, dengan cara:<ul><li>	Singkirkan hal-hal yang bisa ganggu waktu makan, seperti ponsel, buku, dan televisi. </li><li>	Makan dengan perlahan dan sadari momen ketika mengunyah makanan dan menelannya</li><li>	Kenali dan nikmati aroma, rasa, dan tekstur dari makanan. Apa saja bahan yang digunakan? Apakah makanan ini sehat?</li><li>	Berhenti makan saat perut sudah penuh dan tidak lapar lagi, meski isi piring belum habis.</li></ul>Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/stres-bisa-bikin-badan-tambah-melar-ini-alasannya-1641562298847" target="_blank">Stres Bisa Bikin Badan Tambah Melar, Ini Alasannya!</a><a href="https://alteacare.com/article-detail/stres-bisa-bikin-badan-tambah-melar-ini-alasannya-1641562298847" target="_blank"> 
</a><h3>4. Buat jurnal makanan</h3>Sering tidak sadar apa yang dimakan? Mungkin ada baiknya Anda punya semacam jurnal makanan, yang bisa jadi tempat mencatat kebiasaan dan pola makan sehari-hari. Dari jurnal makanan ini, kita bisa meninjau apakah pilihan atau kebiasaan makan selama ini sudah baik atau butuh perbaikan.<h3>5. Siasati camilan</h3>Masalah camilan ini bisa jadi masalah pelik, terutama kalau Anda termasuk yang sering kecolongan makan snack berlebihan. Supaya tidak sampai bablas saat ngemil, ganti dengan yang lebih sehat. Sering makan gurih-gurih seperti keripik? Ganti dengan popcorn yang rendah kalori. Suka manis-manis? Ganti dengan buah.<h3>6. Sehatkan menu favorit</h3>Modifikasi makanan atau minuman favorit Anda jadi menu yang lebih sehat. Seperti memilih pizza yang lebih banyak sayurnya, mengganti es krim dengan yogurt rendah lemak, atau beralih dari jus avokad super manis ke avokad kerok dengan sedikit madu. 
Kalau Sobat Altea punya masalah dengan pola makan dan sering jadi pelaku emotional eating, sebaiknya jangan coba-coba diet tapi berkonsultasi dengan ahlinya. Coba telekonsultasi dengan dokter spesialis gizi di AlteaCare supaya bisa dapat rekomendasi pola makan yang sesuai dengan kebutuhan. Ayo, <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">download </a>AlteaCare hari ini! 
 Sumber:<ul><li>Tan, C. C., &amp; Chow, C. M. (2014). Stress and emotional eating: The mediating role of eating dysregulation. Personality and Individual Differences, 66, 1-4.</li><li>Help Guide. Diakses pada September 2021. Emotional Eating and How to Stop It</li><li>Cleveland Clinic. Diakses pada Januari 2022. 5 Strategies to Help You Stop Emotional Eating</li><li>Harvard School of Public Health. Diakses pada September 2021. Mindful Eating</li><li>WebMD. Diakses pada Januari 2022. How to Stop Emotional Eating From Stress</li></ul>

Pola Makan Pembasmi Emotional Eating, Perlu Ditiru!

Cukup gunakan sedikit minyak saat memanggang di wajan grill - AlteaCare | Foto: Envato

Niat hidup sehat lebih gampang tercapai kalau kita mau menyiapkan makanan sendiri di rumah. Ada banyak manfaat sehatnya kalau kita mau mulai belajar masak hari ini. Kita jadi lebih tahu lebih banyak seputar bahan makanan sehat di sekitar, serta jadi lebih menghargai kekayaan pangan lokal. “Resep masakan tradisional dari zaman nenek moyang kita banyak yang sehat dan pakai bahan alami. Dan, bahannya pun pasti segar,” kata Kushandari Arfanidewi, Healthy Lifestyle Content Creator &amp; Passionate Cook saat bergabung di AlteaTalk Episode 11, pada 20 Januari 2022 lalu.Dalam demo masak live di akun Instagram AlteaCare, pemilik akun @kelincitertidur yang akrab disapa Kinci ini mengajak Sobat Altea untuk belajar masak. Dengan tema “Kreasi Bekal Sehat dan Nikmat di Tanggal Tua”, demo masak AlteaTalk kali ini menjadikan sate lilit, salah satu resep khas Bali, sebagai pilihan menu sehat, nikmat, sekaligus hemat.“Makanan sehat itu sebenarnya bukan hanya dari bahan. Tapi juga butuh cara masak dan alat masak yang tepat,” kata Kinci. “Selain itu, kebiasaan menyiapkan bahan masakan sebelumnya bisa bantu kita masak lebih cepat. Jadi, tidak pakai alasan waktu lagi buat malas masak!<h2>Seperti apa teknik masak yang sehat?</h2>Tenang, masak makanan sehat itu tidak lantas berarti kita harus menguasai jurus masak ala Master Chef atau beli alat masak yang mahal, kok! Berikut ini adalah beberapa teknik dasar yang bisa kita pelajari:<h3>1. Merebus</h3>Ini teknik paling mudah dan bisa menghasilkan masakan berkuah seperti sup, semur, atau kari. Beberapa resep butuh teknik merebus dengan api kecil, sehingga bahan yang diolah bisa matang menyeluruh dan empuk. Tutup panci saat merebus sehingga Anda tak perlu banyak air untuk melembutkan bahan yang dimasak.Masak dengan cara merebus bisa menghilangkan kandungan vitamin C dan B pada sayuran. Tapi, pada beberapa jenis sayuran kandungan karotenoidnya justru jadi meningkat begitu direbus.<h3>2. Blansir</h3>Blansir atau blanching dalam bahasa Inggris adalah teknik memasukkan bahan makanan ke dalam air mendidih dalam waktu singkat, kemudian langsung diangkat dan ditiriskan dari air. Teknik ini banyak digunakan untuk merebus sayur-sayuran, supaya tidak terlalu matang dan lembek, serta warnanya pun tetap cerah. Karena waktu memasaknya sangat singkat, kandungan nutrisi yang hilang pun terbilang minim dibanding bila direbus.<h3>3. Menumis</h3>Cara memasak yang satu ini menggunakan api besar dan tidak butuh banyak minyak. Hasilnya, masakan bisa disiapkan dengan cepat dan kandungan nutrisinya pun tidak banyak yang hilang. Minimnya minyak membuat masakan tumisan bergizi sekaligus rendah kalori.Teknik menumis banyak dipakai dalam masakan Asia dan mudah dipelajari. Yang perlu diperhatikan adalah memilih wajan yang tepat, menyiapkan bahan makanan dalam potongan-potongan kecil, dan sering mengaduk masakan agar matang merata. <h3>4. Mengukus</h3>Yang satu ini juga sangat simpel, karena Anda hanya butuh alat pengukus dan mengisi air secukupnya untuk memasak. Masakan akan dimatangkan oleh uap air, sehingga kandungan nutrisinya tidak banyak hilang. <h3>5. Memanggang</h3>Teknik memanggang bisa digunakan untuk mengolah daging, ikan, sayuran, dan telur. Anda bisa memanggang di dalam oven dengan suhu tinggi, atau bisa juga menggunakan alat grill atau roaster. Memanggang di grill yang diposisikan langsung di atas api bisa membuat bahan makanan mudah gosong. Lebih baik kalau Anda menggunakan wajan grill sehingga sensasi panggangannya bisa didapat, lebih mudah dalam memasak, dan bahan makanan juga tidak gosong.Yang perlu diperhatikan, teknik memanggang—baik dengan oven maupun panggangan—bisa merusak vitamin C dan B dalam makanan. 
<h2>Tips bikin masakan jadi lebih sehat lagi</h2>Apa pun teknik yang Sobat Altea pilih, coba lakukan langkah-langkah ini supaya bisa menyelamatkan lebih banyak kandungan gizi selama memasak:<ul><li>	Saat merebus atau menumis, tidak perlu memasak sampai sayuran jadi sangat lembek.</li><li>	Segera sajikan makanan. Jangan biarkan terlalu lama di wajan atau panci dengan pikiran biar tetap hangat. Ini malah bisa menghilangkan lebih banyak kandungan vitamin C.</li><li>	Karena sudah makan lauk yang dimasak dan kandungan nutrisinya sudah berkurang, Anda bisa siapkan juga salad atau lalapan sebagai lauk tambahan. Pastikan Anda juga makan buah setiap hari supaya bisa dapat tambahan vitamin.</li><li>	Butuh tambahan minyak untuk masak? Pilih jenis yang sehat, seperti minyak zaitun atau minyak canola.</li></ul> Sumber:<ul><li>Verywell Fit. Diakses pada Januari 2022. The Healthiest Cooking Method</li><li>Mayo Clinic. Diakses pada Januari 2022. Healthy-cooking techniques: Boost flavor and cut calories</li></ul>

Mau Masak Sehat? 5 Teknik Ini Perlu Dipelajari

Mengelola stres dan olahraga bisa bantu atasi emotional eating - AlteaCare | Foto: Envato

Sesekali menghibur diri dengan makan, seperti waktu ulang tahun atau saat lulus kuliah, bukan hal yang buruk. Tapi kalau makanan jadi solusi saat emosi sedang galau, ini baru masalah. Kalau Anda ingin capai pola hidup sehat, terlebih dulu siklus kesal-makan-capek-makan-bosan-makan ini harus diputus.Lapar yang sifatnya emosional atau emotional eating sebenarnya bukan lapar yang sebenarnya. Memang, setelah makan hati rasanya lebih ringan, pikiran juga jadi lebih tenang. Tapi akar masalah yang bikin Anda lari ke makanan belum terselesaikan. Pola hidup sehat makin jauh di awang-awang. Yang ada badan malah makin melar. Menurut studi di jurnal Proceedings of the Nutrition Society, mereka yang akrab dengan emotional eating paling sering makan yang tinggi kalori. Akibatnya, mereka lebih berisiko mengalami obesitas.Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/stres-bisa-bikin-badan-tambah-melar-ini-alasannya-1641562298847" target="_blank">Stres Bisa Bikin Badan Tambah Melar, Ini Alasannya!</a> 
<h2>Kebiasaan yang mendukung pola hidup sehat</h2>Kalau mau lepas dari masalah emotional eating, cara terbaik adalah mengenali dulu penyebabnya. Setelah itu, ada dua jalan yang bisa Anda lakukan. Bisa dengan memperbaiki pola makan, atau perubahan pola hidup secara menyeluruh. Seperti diungkap dalam satu studi di Journal of Eating Disorder, kombinasi keduanya bisa membantu mengatasi dampak yang disebabkan oleh emotional eating. Terutama, mereka sampai punya masalah berat badan berlebih. Nah, kali ini kita simak, yuk apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengubah kebiasaan serta cara pikir, sehingga bisa memiliki pola hidup sehat dan terhindar dari emotional eating. <h3>1. Kelola respons terhadap stres</h3>Diomeli bos di kantor atau bertengkar dengan pacar, dampak stresnya mungkin sementara. Sementara emotional eating bisa jangka panjang. Akarnya antara lain bisa dari stres berkepanjangan atau emosi negatif yang dipendam. Ada satu studi yang memaparkan, tingginya level stres bisa berhubungan dengan kemampuan kita mengenali sinyal rasa lapar. Ketika perbedaan antara lapar karena emosi atau memang lapar fisik tidak bisa dirasakan, ujung-ujungnya kita bisa terbiasa makan berlebihan. Nah, supaya stres yang dialami tidak sampai menggagalkan pola hidup sehat, kita perlu pintar-pintar mengelolanya. Misalnya, dengan ambil cuti saat sedang butuh&nbsp;healing atau curhat dengan sahabat atau anggota keluarga. <h3>2. Lakukan meditasi</h3>Yang paling ditakutkan dari stres yang berlarut-larut adalah depresi. Kompleksnya depresi juga bisa bikin pola makan jadi berantakan. Studi menemukan, orang yang depresi berat cenderung mengalami emotional eating yang parah.Daripada menjadikan makanan tinggi lemak atau camilan manis sebagai “obat” depresi, lebih baik lakukan aktivitas lain yang bermanfaat. Misalnya, mencoba meditasi atau teknik relaksasi lainnya untuk mengelola stres sekaligus mengusir keinginan emotional eating. Aktivitas ini juga baik untuk menurunkan tekanan darah serta denyut jantung. <h3>3. Ayo, olahraga</h3>Jadikan olahraga sebagai bagian pola hidup sehat. Aktif bergerak bisa bikin mood jadi lebih baik dan kita pun lebih energik. Berolahraga teratur bisa menurunkan tingkat depresi, gangguan kecemasan, dan insomnia. Selain itu, kita juga terlepas dari keinginan emotional eating. Ini karena selama kita bergerak, tubuh melepaskan endorfin yang kemudian berinteraksi dengan otak, sehingga kita jadi lebih tenang dan rileks. <h3>4. Jangan sampai kurang tidur</h3>Ketika kurang tidur di malam sebelumnya, kita pasti akan merasa lemas tidak berenergi. Tak heran bila kita jadi kepengin makan yang manis-manis, supaya bisa dapat energi tambahan. Tapi, bukan begini caranya supaya energi bisa seimbang. Sebab, di satu sisi kekurangan tidur tetap tidak terbayarkan, lalu ditambah lagi berat badan bisa makin bertambah. Lebih baik perbaiki pola tidur, sehingga dengan sendirinya nafsu makan jadi terkontrol. <h3>5. Dapatkan dukungan yang tepat</h3>Memiliki teman dan keluarga bisa bikin kita semangat untuk punya pola hidup sehat. Kehadiran mereka bisa membantu kita mengatasi stres maupun dorongan makan yang tidak terkendali. Riset menunjukkan, orang dengan pekerjaan yang level stresnya tinggi bisa punya kesehatan mental yang baik. Syaratnya? Punya support system yang kuat dan yang selalu kasih semangat.Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/emosi-bikin-lapar-dan-makan-berlebihan-ini-penyebabnya-1642088680433" target="_blank">Emosi Bikin Lapar dan Makan Berlebihan? Ini Penyebabnya!</a> 
 Bila beban stres Anda begitu berat sehingga tidak bisa mengatasi gangguan emotional eating sendirian, tidak ada salahnya minta bantuan profesional. Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis gizi, psikolog, ataupun psikiater bisa membantu menemukan akar stres. Selain itu, para ahli juga bisa memberi saran seputar makanan dan pola hidup sehat lainnya. Sudahkah Anda bicarakan masalah kesehatan Anda dengan ahlinya? Yuk, lakukan telekonsultasi dengan para dokter spesialis hits andalan AlteaCare. Langsung saja <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">unduh AlteaCare </a>hari ini di ponsel Anda! 
 Sumber:<ul><li>Konttinen, H. (2020). Emotional eating and obesity in adults: the role of depression, sleep and genes. Proceedings of the Nutrition Society, 79(3), 283-289.</li><li>Frayn, M., Livshits, S., &amp; Knäuper, B. (2018). Emotional eating and weight regulation: a qualitative study of compensatory behaviors and concerns. Journal of Eating Disorders, 6(1), 1-10.</li><li>Cleveland Clinic. Diakses pada Januari 2022. 5 Strategies to Help You Stop Emotional Eating</li><li>Tan, C. C., &amp; Chow, C. M. (2014). Stress and emotional eating: The mediating role of eating dysregulation. Personality and Individual Differences, 66, 1-4.</li><li>MedicineNet. Diakses pada September 2021. Emotional Eating</li><li>WebMD. Diakses pada Januari 2022. How to Stop Emotional Eating From Stress</li><li>Help Guide. Diakses pada September 2021. Emotional Eating and How to Stop It</li></ul>

Pola Hidup Sehat Bisa Atasi Emotional Eating, Begini Caranya

Memasak sendiri bisa jadi trik diet sehat buat anak kos - AlteaCare | Foto: Envato

Apa yang Sobat Altea bayangkan tentang diet sehat? Makan yang bersih-bersih? Yang organik? Beli bahan impor? Kalau bisa, silakan. Tapi bagaimana dengan anak kos yang budget-nya terbatas tiap bulan? Apa diet sehat itu cuma mimpi?Ternyata tidak. “Sehat bukan berarti harus mewah. Tapi, makanannya punya kualitas nutrisi yang baik,” kata dr. Kristina Joy Herlambang, B.Med.Sci (Hons), M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik Mitra Keluarga, saat bicara di AlteaTalk Episode 10 pada 13 Januari 2022 lalu. AlteaTalk kali ini mengambil tema “Diet Efektif Ala Budget Anak Kos? Bisa Dong!”Menurut dr. Joy, supaya makanan bernutrisi tinggi, pilih bahan yang bagus. “Masaknya tidak perlu rumit. Resep tidak perlu yang sulit. Asal bahannya segar, cara masaknya bisa dengan ditumis atau dikukus sebentar. Itu saja sudah sehat,” katanya.Sementara Teresia Novia Purnama, Co-Founder SKITCHEN Indonesia, menambahkan bahwa makan yang sehat itu yang penting sustainable. Artinya, kita harus bisa makan seperti itu secara berkelanjutan. “Dan, yang penting itu harus mindful. Kita tahu apa yang kita makan,” katanya.<h2>Tips Diet Sehat Buat Anak Kos</h2>Memahami kalau anak kos punya budget, waktu, hingga ruang yang terbatas, dr. Joy dan Novia berbagi tipsnya:<h3>1. Komposisi makanan harus tepat</h3>Biar gampang, ikuti panduan “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan. Dalam satu piring, separuh porsi berisi sayur dan buah. Lalu, seperempat porsi diisi dengan karbohidrat kompleks, dan seperempat lainnya protein. “Dengan begitu, kita bisa dapat gizi yang cukup. Banyak dari kita cuma berfokus buat kenyang, padahal asupan proteinnya kurang. Lebih banyak makan karbohidrat, seperti nasi goreng, dan gorengan. Padahal, pola makan seperti ini kurang gizi, vitamin, dan mineral,” jelas dr. Joy.<h3>2. Tahu cara makan yang benar</h3>Menurut dr. Joy, orang kegemukan atau obesitas biasanya makan dengan cepat, sehingga tidak sadar berapa banyak yang dimakan. Coba kurangi kecepatan makan dengan ganti alat makan. Pakai garpu atau sumpit, jadi lebih lama.Hal penting lainnya adalah membedakan sinyal lapar dengan haus. Kebanyakan orang obesitas kurang minum, kata dr. Joy, sehingga ketika haus otaknya berpikir sedang lapar. Akibatnya, makan pun jadi berlebihan. “Minum air putih sekitar 15 menit sebelum makan. Setelah itu baru mulai makan,” sarannya.<h3>3. Orientasi harus ke sayuran</h3>Sering beli makan di luar? Pastikan ada sayurannya. Terutama yang selama ini tidak terbiasa makan sayur. Ada banyak menu makanan dengan sayuran di sekitar kos yang bisa Anda lirik, mulai dari capcay, gado-gado, pecel, hingga lalapan.Selain sayur, perhatikan juga protein. Usahakan pilih menu ayam atau ikan yang tidak digoreng. Jangan lupa juga buah. Tidak perlu sampai beli buah impor. Beli buah potong atau rujak buah di dekat kos juga bisa dicoba karena harganya cukup terjangkau.<h3>4. Masak sendiri lebih baik</h3>Masak di kos bisa jadi alternatif supaya bisa makan sehat setiap hari. Anda bisa pilih menu yang simpel, terutama kalau sebelumnya jarang makan sayur. “Mulai dengan tumis ayam dan brokoli sedikit saja. Setelah terbiasa dengan rasanya, baru tambah porsinya,” Novia memberi tipsnya.Atau, manfaatkan bumbu makanan setengah jadi, seperti bumbu soto atau rawon. “Kita bisa pilih jenis sayuran yang tahan lama, seperti wortel, kentang, umbi-umbian. Pastikan sayurannya warna-warni supaya nutrisinya tinggi,” kata dr. Joy.<h3>5. Pilih alat masak yang tepat</h3>Kalau mau mulai masak di kos, tidak perlu beli banyak alat masak. “Mulai dari yang simpel seperti skillet atau wajan, dan sutil,” anjur Novia. Setelahnya, baru beli panci atau dutch oven, yang bisa untuk membuat sup atau menumis. Sebaiknya kita beli alat masak dari bahan yang bagus, seperti dari besi cor atau cast iron. Bahan seperti ini tidak pakai lapisan buatan dan mudah dibersihkan. Jadi, lebih ekonomis, tahan lama, dan tidak berbahaya bagi kesehatan.Siapa pun bisa sehat, termasuk anak kos. Ayo, mulai berubah hari ini dan buat komitmen untuk selalu makan sehat, sebab sehat itu tidak bisa tercapai dalam waktu singkat. Kalau Sobat Altea ingin makan sehat tapi tidak tahu harus mulai dari mana, yuk lakukan telekonsultasi dengan dokter spesialis gizi di AlteaCare! Segera <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">download </a>AlteaCare hari ini, ya!

Begini Cara Diet Sehat Ala Anak Kos!

Emotional eating adalah rasa lapar yang muncul berbarengan luapan emosi - AlteaCare | Foto: Envato

Makan saat lapar? Normal. Pertanyaannya, laparnya karena apa? Kalau memang sudah waktunya makan dan perut keroncongan, silakan. Tapi karena sedang emosi, kesal, marah, atau sedih? Jangan. Ini bukan lapar betulan! Kalau Sobat Altea sering lapar kepengin makan saat emosi sedang menjadi-jadi, ini pertanda Anda suka emotional eating. Kebiasaan makan ini bukan untuk penuhi kebutuhan fisik, melainkan emosional.<h2>Yuk, bedakan lapar fisik dan lapar emosi</h2>Sesekali makan banyak di acara keluarga? Tidak masalah. Tapi, sebagian orang sulit kendalikan emotional eating dan efeknya tidak baik buat kesehatan. Pertama, makan berlebihan tidak lantas memenuhi kebutuhan emosional. Selain itu, terbiasa lari dari jeratan emosi ke makanan malah bisa bikin badan tambah gemuk.Kalau kita mau lepas dari emotional eating, sebaiknya bedakan dulu antara lapar fisik dan lapar emosi.Ciri-ciri lapar fisik:<ul><li>	Munculnya sedikit demi sedikit dan bisa ditunda kalau Anda sedang tanggung kerja</li><li>	Setelah isi perut dengan makanan yang tersedia, Anda kenyang</li><li>	Begitu kenyang, Anda berhenti makan dan kembali beraktivitas</li><li>	Tidak ada rasa bersalah karena baru makan</li></ul>Sementara ciri-ciri lapar emosi:<ul><li>	Munculnya mendadak dan mendesak harus segera makan</li><li>	Yang diinginkan jenis makanan yang spesifik, misalnya yang manis atau gurih</li><li>	Makannya lebih banyak dari biasanya dan sulit berhenti</li><li>	Merasa bersalah selesai makan</li></ul>Tanda-tanda lain kalau Anda mengalami emotional eating adalah:<ul><li>	Makan bukan pada jam makan, tapi karena sedang stres</li><li>	Dalam kondisi lapar maupun kenyang, Anda tetap makan</li><li>	Makan sebagai pelampiasan perasaan tidak enak, seperti sedih, kesal, atau bosan</li><li>	Menjadikan makanan sebagai reward buat diri sendiri, misalnya karena sukses presentasi proposal</li></ul><h2>Penyebab Anda mengalami emotional eating</h2>Mungkin Anda bertanya, “Dulu saya makannya normal, kok. Kenapa sekarang bawaannya mau makan kalau lagi emosi?”Perubahan dalam hidup adalah akar utama penyebab kita jadi gampang lapar emosi. Berikut ini beberapa pemicunya:<h3>1. Stres</h3>Termasuk yang sering scrolling makanan di layanan antar online atau mendadak mau kunyah yang manis-manis saat stres kejar deadline? Kesalahan bukan cuma di pikiran Anda. Faktanya, saat stres tubuh memproduksi hormon kortisol. Hormon ini bisa bikin kita craving makanan yang gurih, manis, atau gorengan. Kenapa jenis makanan ini? Karena bisa kasih energi sekaligus sensasi menyenangkan ke tubuh. Orang yang alami stres kronis, misalnya karena masalah kerja, sekolah, kuliah, sampai problem rumah tangga, biasanya punya level hormon kortisol yang tinggi dalam tubuhnya. Semakin tidak bisa kontrol stres, kita semakin cenderung lari ke makanan supaya bisa dapat pelampiasan emosi, bukan karena lapar. 
Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/stres-bisa-bikin-badan-tambah-melar-ini-alasannya-1641562298847" target="_blank">Stres Bisa Bikin Badan Tambah Melar, Ini Alasannya!</a>

<h3>2. Memendam emosi</h3>Sebagian dari kita sering memendam rasa marah, takut, sedih, cemas, malu, atau kesepian. Setelah tak tahan lagi, yang dilakukan malah makan.Secara psikologis, orang cenderung menghubungkan makanan dengan rasa nyaman. Makanan tidak lagi jadi pemuas lapar, tapi penyaluran emosional. Kegiatan makan dilakukan tanpa sadar apa yang dimakan. Pokoknya, makan sampai perasaan jadi lebih enak. Efeknya buat emosi cuma sementara. Tapi berat badan bisa naik bablas.<h3>3. Bosan</h3>Inilah yang sering kita rasakan saat harus di rumah saja selama pandemi. Emotional eating muncul untuk mengisi waktu. Kalau sebelumnya kita sibuk bergerak sana-sini, saat pandemi mulut kita yang sibuk mengunyah.Bila dilakukan sesekali saja, boleh saja. Tapi kalau selama berbulan-bulan pandemi Anda terbiasa ngemil padahal tidak lapar, coba deh&nbsp;cek berat badan dan status kesehatan.<h3>4. Kebiasaan sejak kecil</h3>Apa orangtua sering beri hadiah es krim, permen, atau kue kalau Anda bersikap manis, nilai rapor bagus, atau menangis karena jatuh? Anda bisa jadi terbiasa jadikan makanan sebagai solusi emosi.Menurut studi yang dimuat di jurnal Eating and Weight Disorders-Studies on Anorexia, Bulimia and Obesity, emotional eating sering dilakukan anak untuk menghalau emosi negatif serta rasa bosan.Makannya cenderung berlebihan dan pilihannya makanan berkalori tinggi serta snack tidak bernutrisi. 
Ini ternyata bisa terbawa sampai dewasa. Anda terbiasa jadikan makanan sebagai hadiah kalau berhasil mencapai sesuatu. Penyebab emotional eating bisa diatasi dengan minta bantuan ahli. Daripada Anda coba-coba diet yang bisa bahayakan diri sendiri, lebih baik bicara dengan psikolog, psikiater, atau dokter spesialis gizi. Para ahli ini akan bantu Anda menemukan penyebab sering makan saat dilanda emosi padahal tidak lapar. Yuk, coba telekonsultasi di AlteaCare dengan dokter spesialis andalan yang sudah berpengalaman. <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">Unduh </a>AlteaCare sekarang dan daftarkan diri di sini, ya! 
 Sumber:<ul><li>Help Guide. Diakses pada September 2021. Emotional Eating and How to Stop It </li><li>Kids Health. Diakses pada September 2021. Emotional Eating</li><li>University of Michigan Health. Diakses pada September 2021. Emotional Eating</li><li>MedicineNet. Diakses pada September 2021. Emotional Eating</li><li>Healthline. Diakses pada September 2021. 13 Ways to Stop Eating When Bored</li><li>Rhee, K. E., Boutelle, K. N., Jelalian, E., Barnes, R., Dickstein, S., &amp; Wing, R. R. (2015). Firm maternal parenting associated with decreased risk of excessive snacking in overweight children. Eating and Weight Disorders-Studies on Anorexia, Bulimia and Obesity, 20(2), 195-203.</li></ul>

Emosi Bikin Lapar dan Makan Berlebihan? Ini Penyebabnya!

Atasi dorongan emotional eating dengan tahan diri buat tidak makan saat sedang stres - AlteaCare | Foto: Envato

Saat kerja di kantor sedang hectic, hati sedang kesal, atau perasaan sedang galau karena ada masalah dengan pasangan, apa yang Sobat Altea lakukan? Makan? Bisa jadi. Setelah makan, rasanya jadi lebih tenang. Eits, tapi lama-lama kalau lihat timbangan, kok, berat badan makin bertambah, ya? Jangan-jangan ada yang salah, nih. Secara psikologis, ternyata makan bisa punya efek menenangkan. Tidak heran, ada istilah comfort food, yaitu makanan yang bisa bikin sensasi rasa nyaman di hati.“Saat sedang stres, ada sistem tubuh yang bikin kita seperti ingin makanan tertentu. Ini bisa karena kita sejak kecil terbiasa menghubungkan makanan dengan perasaan tertentu. Sayangnya, pilihan makanan kita kadang kurang bernutrisi,” kata Saskhya Aulia Prima, M.Psi, Psikolog dan co-founder @tigagenerasi, dalam live streaming AlteaTalk Episode 9 pada 6 Januari 2022 lalu.AlteaTalk yang kali ini bertemakan “Badan Melar Karena Stres, Apa Hubungannya?” juga menghadirkan dokter spesialis gizi klinik, dr. Claresta Diella, M.Gizi, Sp.GK dari RS Mitra Keluarga Kemayoran. 
<h2>Apa efeknya kalau terbiasa makan saat stres?</h2>Menurut dr. Diella, kebiasaan makan saat kondisi emosional sedang tak menentu bisa menandakan kita mengalami emotional eating. “Kondisi stres bisa berpengaruh pada hormon, yang kemudian berkaitan dengan pengaturan makan. Kalau stresnya jangka pendek atau sesekali, hormon stres menekan selera makan, sehingga kita tidak nafsu makan,” jelas dr. Diella. Sebaliknya, kalau stres terjadi berkelanjutan dan kronis, selera makan justru makin meningkat. “Yang dicari biasanya antara makanan yang tinggi lemak atau tinggi gula. Karena kedua makanan ini bisa menaikkan mood. Tapi, akhirnya berat badan kita malah tambah naik, bahkan obesitas,” lanjutnya. Saskhya menambahkan, pengaruh lingkungan juga bisa bikin kita alami emotional eating. “Mudahnya, cek saja kulkas dan rak di rumah. Makanan apa yang disetok di sana,” katanya. “Selain itu, coba cek juga timeline di media sosial Anda. Apakah banyak berisi makanan kurang sehat tapi kelihatannya menggiurkan, sehingga kita jadi ingin makan?”<h2>Cara mengatasi dorongan makan saat stres</h2>Orang yang mengalami emotional eating biasanya mendahulukan makanan yang rasanya enak dan makan ketika ingin. Padahal, lebih baik kita pilih makanan yang sehat dan makan sesuai kebutuhan. “Normalnya, kita punya waktu makan yang sama, karena lambung secara berkala akan kosong kemudian memberi sinyal untuk makan,” kata dr. Diella. Makan sesuai kebutuhan artinya kita makan tiga kali sehari, ditambah selingan. Sebelum lambung kosong, kita sudah makan. Tapi, secukupnya saja. “Kalau habis makan Anda masih ingin makan lagi, bisa jadi komposisi makanannya tidak benar. Jangan asal makan saja. Kalorinya harus cukup, gizinya seimbang, dan tinggi serat, sehingga kita bisa kenyang lebih lama,” anjur dr. Diella. Khusus buat Sobat Altea, Saskhya dan dr. Diella memberikan tips untuk mengalahkan dorongan emotional eating: <h3>1. Jangan lampiaskan stres dengan makan </h3><ul><li>	Masih banyak aktivitas lain yang bisa Anda lakukan untuk atasi stres, seperti olahraga, mengobrol dengan orang terdekat, janji bertemu dengan teman, atau nonton di bioskop.</li><li>	Miliki support system. Telepon atau kirim pesan Whatsapp ke teman setiap kali kita stres. Jangan hadapi stres sendirian. </li><li>	Latih diri untuk kelola stres. Alihkan fokus dengan membereskan rumah, melihat sesuatu yang berwarna-warni. </li><li>	Eksplorasi minat lainnya supaya kita tidak hanya fokus pada makanan. Misalnya, ikut kursus atau menekuni hobi.</li></ul><h3>2. Bereskan pola makan</h3><ul><li>	Biasakan untuk makan pada waktu makan. Dan, saat makan jangan sambil mengerjakan hal lainnya. Dengan begitu, kita jadi lebih menghargai makanan yang masuk ke dalam mulut. Inilah yang disebut sebagai mindful eating.</li><li>	Ketahui apa yang kita makan: mulai dari bahannya, manfaatnya, hingga kandungan gizi dalam makanan tersebut.</li><li>	Siapkan makanan sendiri di rumah agar&nbsp;lebih sadar apa yang kita makan.</li><li>	Nikmati waktu makan bareng keluarga. Duduk bersama di meja makan dan santap makanan dari piring, supaya kita tahu apakah komposisi makanan sudah seimbang.</li><li>	Setop kebiasaan makan harus sampai habis. Berhentilah saat sudah kenyang.</li></ul><h3>3. Atur lingkungan yang lebih kondusif</h3><ul><li>	Simpan jenis makanan yang lebih sehat di kulkas dan rumah</li><li>	Bersihkan timeline media sosial kita dari makanan yang tidak sehat. Ganti dengan makanan atau inspirasi hidup sehat.</li></ul>Kalau Sobat Altea ingin tahu pola makan yang lebih sehat atau selama ini punya problem terkait stres atau emotional eating, sebaiknya minta saran ahlinya. Anda bisa lakukan telekonsultasi dengan dokter spesialis gizi, psikolog, atau psikiater di AlteaCare supaya dapat solusi hidup sehat dari sumber yang tepercaya. Ayo, <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">download </a>AlteaCare sekarang!

Stres Bisa Bikin Badan Tambah Melar, Ini Alasannya!

Kemudahan yang ditawarkan makanan junk food ternyata tidak menyehatkan tubuh kita - AlteaCare | Foto: Envato

Apa yang bikin makanan junk food begitu disukai orang? Harga murah? Relatif. Rasanya enak? Jangan disangkal. Solusi cepat saat lapar? Betul banget. Anda pasti masih bisa tambahkan sederetan alasan lainnya.Jadi, tidak heran, ‘kan, kalau restoran penjual makanan junk food makin menjamur. Nyatanya, bertambahnya restoran cepat saji berjalan beriringan dengan bertambahnya penderita diabetes. Apa sebabnya? Tingginya kandungan lemak, gula, dan garam dalam setiap porsi junk food yang kita santap. Belum lagi bicara soal minimnya serat, vitamin, dan mineral. Tambahan lagi, kalau Sobat Altea termasuk sering beli makanan cepat saji, kemungkinan besar anggota keluarga Anda punya kebiasaan sama. Ini berarti, risiko diabetes atau gangguan kesehatan lain yang diakibatkan oleh diabetes bisa dialami sekeluarga, termasuk anak-anak. <h2>Mau kurangi makan junk food mulai besok?</h2>Kenapa besok? Hari ini saja! Mumpung masih tahun baru, yuk kita bikin perubahan tipis-tipis untuk kurangi konsumsi makanan junk food: Baca juga:&nbsp;<a href="https://alteacare.com/article-detail/tahun-baru-semangat-baru-pola-hidup-sehat-ini-harus-ditiru-1640972739058" target="_blank">Tahun Baru, Semangat Baru, Pola Hidup Sehat Ini Harus Ditiru!</a><h3>1. Bye-bye, layanan drive thru!</h3>Sobat Altea tahu tidak, beberapa negara di Amerika Utara, seperti Amerika Serikat dan Kanada, sudah mulai membatasi layanan drive thru di restoran cepat saji. Banyak ahli menganggap, maraknya layanan drive thru yang disediakan oleh restoran ikut menyebabkan bertambahnya orang yang kegemukan. Apa saja faktor yang bikin gemuk? Pertama, menu restoran cepat saji yang berkadar lemak dan gula tinggi, serta minim gizi. Kedua, kenyamanan memesan dari dalam kendaraan, sehingga Anda tidak perlu banyak bergerak untuk beli makanan. Lakukan ini: Pembatasan layanan drive thru di restoran penjual makanan junk food dianggap dapat mendukung pola hidup masyarakat yang lebih sehat. Meski di negara kita belum ada aturan seperti ini, Anda bisa ambil langkah pertama dengan mengurangi kunjungan ke drive thru. Pilih jenis makanan lain yang lebih sehat.<h3>2. Bijak saat belanja bahan makanan</h3>Saat ke supermarket, apa yang jadi pertimbangan Anda sewaktu beli bahan makanan? Yang praktis? Yang cepat dibuat? Atau yang pas dengan kantong? Atau, Sobat Altea termasuk yang comot ini dan itu dari rak?Eits, kalau niatnya mau sehat, pastinya Anda perlu kuasai jurus belanja bijak, ya. Lakukan ini saat menelusuri lorong-lorong supermarket langganan:<ul><li>	Cermat beli frozen food. Kalau kurang teliti, judulnya Anda malah beli makanan junk food juga. Hindari frozen food olahan, yang biasanya tinggi kandungan garam, gula, MSG, dan kalorinya. Misalnya ayam goreng, pizza, dan camilan yang dilapisi tepung roti. Makanan tinggi garam bisa bikin tekanan darah melonjak, sehingga Anda lebih berisiko kena stroke dan penyakit jantung. Pilih frozen food tanpa tambahan bumbu dan pengawet, seperti filet dada ayam, udang, filet ikan, dan sayuran. </li><li>	Batasi makanan instan atau siap saji (ready-to-eat). Menurut penelitian, pergeseran pola makan ke jenis makanan instan yang praktis tinggal dihangatkan dapat meningkatkan risiko obesitas. </li><li>	Pilih sereal rendah gula agar manfaat serat dan sehat bisa sekaligus didapat.</li></ul><h3>3. Yuk, masak di rumah!</h3>Kalau mau setop makanan junk food, mulailah dari rumah sendiri. Menurut penelitian, orang yang masak makanannya sendiri di rumah cenderung punya mood&nbsp;positif dan tidak gampang cemas. Sebab, ia tahu apa saja bahan-bahan yang digunakan di dalam makanannya. Setelah sukses masak makanan sehat sendiri, Anda pasti makin semangat melakukannya terus-menerus. Dengan sendirinya, frekuensi ke restoran cepat saji akan berkurang atau berhenti. Apalagi, penelitian mengonfirmasi bahwa kebiasaan makan di luar rumah berkaitan dengan penambahan berat badan.Lakukan ini: Pastikan menu harian Anda lengkap nutrisinya. Ikuti panduan “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan, yaitu satu piring makanan berisi separuh bagian sayur dan buah, dan separuhnya lagi karbohidrat dan protein. Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/bagaimana-cara-mencegah-penyakit-diabetes-lewat-makanan-1638202293191" target="_blank">Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Diabetes Lewat Makanan?</a><h2>Makan di luar boleh saja, asalkan…</h2>Ikuti petunjuk ini supaya Anda dan keluarga bisa makan di luar tanpa harus mengonsumsi makanan junk food.<ul><li>	Kurangi konsumsi makanan tinggi gula atau garam pada hari Anda berencana makan di luar.</li><li>	Pilih daging atau ikan yang dipanggang, dikukus, atau dipepes. Hindari yang digoreng.</li><li>	Lewati menu makanan ada mentega, mayones, atau aneka macam saus.</li><li>	Pesan minuman yang bebas gula. Bila Anda sedang ingin minuman dengan rasa tertentu, pilih yang ukuran kecil.</li></ul>Nah, setelah tahu bagaimana cara kurangi&nbsp;makanan junk food, Sobat Altea bisa lebih sehat. Kalau&nbsp;Anda punya keluhan kesehatan lain, jangan ragu untuk lakukan telekonsultasi dari rumah dengan AlteaCare, ya! Segera <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">unduh </a>aplikasi AlteaCare, daftarkan diri, lalu buat jadwal dengan dokter spesialis hits andalan AlteaCare. Sehat selalu! 
 Sumber:<ul><li>Kanchi, R., Lopez, P., Rummo, P., Lee, D., Adhikari, S., &amp; Schwartz, M. et al. (2021). Longitudinal Analysis of Neighborhood Food Environment and Diabetes Risk in the Veterans Administration Diabetes Risk Cohort. JAMA Network Open, 4(10), e2130789 </li><li>Nykiforuk, C., Campbell, E. J., Macridis, S., McKennitt, D., Atkey, K., &amp; Raine, K. D. (2018). Adoption and diffusion of zoning bylaws banning fast food drive-through services across Canadian municipalities. BMC Public Health, 18(1), 137</li><li>Eat This, Not That! Diakses pada Desember 2021. Dangerous Side Effects of Eating Frozen Foods, According to Experts.</li><li>Very Well Fit. Diakses pada Desember 2021. How to Incorporate Frozen Foods Into a Healthy Diet.</li><li>Alkerwi, A., Crichton, G. E., &amp; Hébert, J. R. (2015). Consumption of ready-made meals and increased risk of obesity: findings from the Observation of Cardiovascular Risk Factors in Luxembourg (ORISCAV-LUX) study. The British Journal of Nutrition, 113(2), 270–277</li><li>Lu, J., Huet, C., &amp; Dubé, L. (2011). Emotional reinforcement as a protective factor for healthy eating in home settings. The American Journal of Clinical Nutrition, 94(1), 254–261</li><li>Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada Desember 2021. Isi Piringku.</li><li>National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses pada Desember 2021. Tips for Eating Out.</li></ul>

Makanan Junk Food Tidak Sehat, Yuk Ganti Dengan Ini!

Mie shirataki bisa jadi pilihan makanan tinggi serat sekaligus rendah kalori - AlteaCare | Foto: Envato

Makanan tinggi serat tidak hanya bisa membantu melancarkan buang air besar. Asupan tinggi serat juga punya manfaat lain bagi kesehatan, seperti menjaga kesehatan usus, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah dan peradangan, membantu mengontrol kadar gula darah, dan menjaga berat badan tidak berlebih.Sobat Altea tahu tidak, serat ternyata termasuk jenis karbohidrat. Ya, karbohidrat! Berbeda dengan jenis karbohidrat lain, serat tak bisa dicerna tubuh dan dipecah menjadi molekul gula. Serat berfungsi membantu mengatur penggunaan gula oleh tubuh serta mengendalikan rasa lapar dan gula darah agar tidak berlebihan. Karena kebutuhan hariannya lebih tinggi, pria perlu makan lebih banyak makanan tinggi serat. Setiap hari, pria dewasa di bawah 50 tahun perlu mengonsumsi sekitar 38 gram serat. Sementara wanita dewasa pada kelompok usia sama perlu mengonsumsi 25 gram per hari.Bagaimana dengan anak-anak? Anak laki-laki usia 9–13 tahun perlu asupan serat 31 gram per hari, sedangkan anak perempuan di usia yang sama perlu 26 gram per hari. 
Baca juga: <a href="https://alteacare.com/article-detail/bagaimana-cara-mencegah-penyakit-diabetes-lewat-makanan-1638202293191" target="_blank">Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Diabetes Lewat Makanan?</a><a href="https://alteacare.com/article-detail/bagaimana-cara-mencegah-penyakit-diabetes-lewat-makanan-1638202293191" target="_blank"> 
</a><h2>Mau tahu cara memperbanyak makanan tinggi serat?</h2>Sebenarnya mudah. Anda cukup ikuti konsep “Isi Piringku”. Melansir dari <a href="https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/062511-isi-piringku" target="_blank">Kementerian Kesehatan RI</a>, konsep ini&nbsp;adalah pengganti panduan makan “4 Sehat, 5 Sempurna” yang telah kita kenal sebelumnya. Aturannya simpel: satu porsi makanan yang sehat terdiri atas 50% buah dan sayuran, dan 50% sisanya karbohidrat dan protein.Lalu bagaimana caranya supaya ada makanan tinggi serat dalam menu sehari-hari? Sobat Altea bisa lakukan ini:<h3>1. Variasikan jenis sayuran </h3>Semakin banyak jenis sayuran yang Anda konsumsi dalam sekali makan, manfaatnya akan lebih banyak bagi kesehatan. Sebab selain tinggi serat, sayuran juga kaya akan vitamin dan mineral. <h3>2. Tambahkan kacang-kacangan </h3>Kacang polong, kacang merah, lentil, dan edamame adalah contoh kacang-kacangan yang tinggi serat. Masukkan kacang-kacangan ke dalam masakan Anda untuk membantu memenuhi kebutuhan serat harian. <h3>3. Ngemil buah</h3>Semua buah kaya serat, jadi pastikan Anda makan buah tiap hari, ya! Caranya? Jadikan buah sebagai camilan. Buah seperti apel (makan beserta kulitnya!), jeruk, pir, pisang, salak, dan anggur dapat langsung dimakan. Sementara itu, Anda juga dapat siapkan potongan pepaya, nanas, mangga, buah naga di wadah, lalu simpan di kulkas. Santap saat keinginan ngemil muncul. <h3>4. Sarapan sarat serat</h3>Menyantap makanan tinggi serat di pagi hari, misalnya sereal, lebih baik ketimbang nasi uduk atau nasi goreng yang tinggi karbohidrat dan lemaknya. Sereal tinggi serat terbuat dari gandum utuh. Kalau Sobat Altea lihat label di kemasan, biasanya ada tulisan “whole grain”, “bran”, atau “fiber”. Setiap porsi sereal tinggi serat mengandung minimal 5 gram serat.Lengkapi juga menu sarapan dengan buah supaya manfaat&nbsp;serat, vitamin, dan mineralnya lebih padat. Sebaiknya, konsumsi buah utuh ketimbang jus. Sebab, kandungan serat, vitamin, dan mineral pada jus umumnya sudah berkurang banyak. Jadi, manfaatnya tidak optimal.<h3>5. Coba mie shirataki, yuk!</h3>Mie kekinian yang sedang populer belakangan ini disebut lebih sehat dibandingkan mie biasa. Benarkah?Mie shirataki yang berwarna putih termasuk jenis makanan tinggi serat, karena terbuat dari glucomannan, sejenis serat yang berasal dari akar tanaman konyaku. Glucomannan punya sifat dapat menahan air dan memperlambat pencernaan. Kelebihan lainnya, serat ini dapat berfungsi sebagai probiotik yang memelihara bakteri baik di usus.Dengan kandungan 97% air dan 3% glucomannan, mie shirataki rendah kalori dan tidak mengandung karbohidrat yang dapat dicerna (karbohidrat sederhana dan kompleks). Wah, ini pas buat Sobat Altea yang sedang ingin turunkan berat badan.Ketika kebutuhan harian dari makanan tinggi serat sulit didapat, bantuan suplemen bisa dimanfaatkan. Namun, sebaiknya Anda konsultasi dulu dengan dokter untuk tahu sejauh mana kebutuhan serat Anda sudah terpenuhi setiap hari. Ayo, unduh <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">AlteaCare </a>dan lakukan&nbsp;telekonsultasi dari rumah saja lewat panggilan video dengan dokter spesialis gizi!
 

Sumber:<ul><li>Mayo Clinic. Diakses pada Desember 2021. Dietary fiber: Essential for a healthy diet. </li><li>Harvard School of Public Health. Diakses pada Desember 2021. The Nutrition Source.</li><li>Help Guide. Diakses pada Desember 2021. High-Fiber Foods</li><li>Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada Desember 2021. Isi Piringku.</li><li>Healthline. Diakses pada Desember 2021. 16 Easy Ways to Eat More Fiber</li><li>Healthline. Diakses pada Desember 2021. Shirataki Noodles: The Zero-Calorie ‘Miracle’ Noodles</li></ul>

Begini Cara Dapatkan Makanan Tinggi Serat Setiap Hari

Komposisi makan seimbang adalah salah satu cara mencegah penyakit diabetes - AlteaCare | Foto: Envato

Penyebab umum diabetes tipe 2 adalah pola makan yang kurang baik. Cara mencegah penyakit diabetes dapat dilakukan dengan membenahi kebiasaan makan. Sebab, mengabaikan apa yang kita makan bisa bikin kadar gula darah berisiko naik.“Kalau kita pilih makanan berkalori tinggi, gula darah bisa naik. Sementara jika kita biasa makan yang berkalori rendah, kadar gula darah akan terjaga dan tidak naik terlalu tinggi,” kata Dr. dr. Luciana Budiati Sutanto, MS, Sp.GK, dokter spesialis gizi. Dalam live streaming AlteaTalk Episode 4, Jumat 26 November 2021 lalu, Dr. Luciana yang praktik di AlteaCare dan RS Mitra Keluarga Kemayoran ini memberikan tips praktisnya seputar makan. Menurutnya, hal pertama yang perlu dilakukan saat mau mencegah atau mengendalikan diabetes adalah mengatur porsi makan.Baca juga:&nbsp;<a href="https://alteacare.com/article-detail/3-kunci-utama-seputar-perawatan-dan-obat-diabetes-1637292833008" target="_blank">3 Kunci Utama Seputar Perawatan dan Obat Diabetes</a><h2>Kendalikan porsi, kendalikan diabetes</h2>Porsi makan yang ideal dan sehat dapat jadi cara mencegah penyakit diabetes. Kementerian Kesehatan menganjurkan kita untuk mengisi piring dengan karbohidrat, sayuran, serta lauk dan buah, dengan komposisi::<ul><li>Sepertiga bagian berupa karbohidrat, yang berasal dari makanan pokok. Contohnya adalah nasi, mi, roti, bihun, ubi, singkong, makaroni, ketan, atau jagung.</li><li>Sepertiga bagian kedua berisi sayuran. Banyaknya sayuran harus sama seperti makanan pokok. “Kalau hanya makan karbohidrat karena tidak suka sayuran, kita cenderung makan lebih banyak karbohidrat supaya bisa kenyang. Akibatnya, asupan kalori bisa naik dua kali lipat dibandingkan jika kita juga makan sayuran. Inilah yang bikin gula darah naik,” jelas Dr. Luciana.</li><li>Sepertiga bagian lainnya terdiri atas lauk-pauk dan buah. “Lauk mengandung protein yang berfungsi untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Jumlahnya cukup 1-3 potong, tergantung berat badan,” urai Dr. Luciana, “sementara untuk buah cukup satu potong. Artinya, kalau buah mangga dan apel cukup ½ buah. Sedangkan anggur bisa 10 biji.”</li></ul>Perlu diingat, sayuran dan buah adalah kelompok makanan yang berbeda. Jika Sobat Altea termasuk yang suka memilih makan buah saja lantas tidak makan sayuran atau sebaliknya, sebaiknya stop kebiasaan ini. Keduanya harus dikonsumsi tiap hari, ya!<h2>Membenahi kebiasaan makan</h2>Setelah tahu tentang komposisi porsi makanan, mengoreksi kebiasaan makan sehari-hari dapat jadi cara mencegah penyakit diabetes selanjutnya. Berikut ini beberapa tips makan yang bisa Sobat Altea lakukan:<h3>1. Makan porsi kecil tapi sering</h3>Untuk jaga kesehatan, pengidap diabetes bisa makan hingga enam kali sehari, yang terdiri tadi 3 kali makan utama dan 3 kali selingan. “Total kalori yang kita butuhkan dalam satu hari bisa dibagi menjadi porsi kecil-kecil, sehingga gula darah tidak naik terlalu tinggi,” jelas Dr. Luciana. Ini berbeda dengan bila hanya makan 2-3 kali sehari, yang berarti porsinya lebih banyak, kalorinya tinggi, sehingga peningkatan kadar gula darah juga tinggi. <h3>2. Miliki pola makan yang teratur</h3>Adanya jadwal makan membantu agar kadar gula darah para diabetesi tidak mudah turun-naik secara drastis. Bagi yang ingin mencegah diabetes, kebiasaan makan teratur baik untuk menunjang produktivitas. “Kadar gula darah normal bisa bikin kita bekerja dengan lebih baik. Sementara kalau rendah, kita bisa gemetaran, pusing, dan performa kerja jadi terganggu, apalagi kalau kita harus kerja fisik. Apalagi kalau ditambah jadi mudah tersinggung. Orang lapar itu mudah tersinggung,” kata Dr. Luciana. <h3>3. Perhatikan pengolahan makanan</h3>Tidak ada pantangan makan untuk pengidap diabetes. Jadi, mereka tetap boleh makan nasi, asalkan porsinya jangan berlebihan.Namun, lebih baik kurangi jenis makanan berlemak tinggi, misalnya ayam goreng kremes. Menurut Dr. Luciana, makanan yang digoreng tepung umumnya tinggi kalori. Dan, tepung adalah bentuk karbohidrat sehingga harus dibatasi supaya tidak berlebihan.<h3>4. Jangan lupakan aktivitas fisik</h3>Luangkan waktu untuk berolahraga, karena makanan yang dikonsumsi setiap hari harus dikeluarkan lewat aktivitas fisik. Kita dianjurkan berolahraga sedikitnya 30 menit sehari, 5 hari dalam seminggu.Baca juga:&nbsp;<a href="https://alteacare.com/article-detail/pola-hidup-sehat-jauhkan-anda-dari-penyakit-diabete-1637750941616" target="_blank">Pola Hidup Sehat Jauhkan Anda Dari Penyakit Diabetes</a><h3>5. Bila perlu, rencanakan pola makan bersama ahli</h3>Jika Sobat Altea atau anggota keluarga mengidap diabetes, sebaiknya tidak sembarangan ikut diet yang beredar dan minta rujukan makanan dari ahli. “Perencanaan makan untuk diabetes sifatnya lebih detail, dengan memperhitungkan tinggi dan berat badan, pola aktivitas, hingga penyakit lain yang diderita. Kebutuhan kalori dan gizi setiap orang pasti berbeda-beda, sehingga perlu dihitung dan dipantau oleh dokter,” kata Dr. Luciana.Cara mencegah penyakit diabetes jadi tidak terkendali adalah dengan pemantauan dan pemeriksaan rutin. Dengan AlteaCare, Anda bisa lakukan telekonsultasi untuk mendapat saran, rujukan, dan rekomendasi menu makanan dari dokter spesialis gizi. Fitur video call bisa memudahkan dokter memberi contoh makanan yang dapat dikonsumsi. Yuk, segera <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">download</a> AlteaCare di ponsel Anda sekarang!

Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Diabetes Lewat Makanan?

Jauhi makanan berkolesterol tinggi agar terhindar dari risiko penyakit kronis - AlteaCare | Foto: Envato

Buat yang sedang cemas dengan ukuran pinggang yang semakin melar, saran yang paling sering Anda dengar mungkin adalah menghindari makanan berkolesterol tinggi. Mengoreksi pola makan sepintas terasa berat, karena makanan yang mengandung kolesterol tinggi itu justru yang rasanya enak. Tidak sedikit dari kita yang memilih minum obat untuk turunkan kolesterol. Padahal, obat kolesterol bukannya tanpa efek samping, lo. <h2>Apa saja yang menyebabkan kolesterol tinggi?</h2>Seperti dilansir oleh <a href="http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/apa-penyebab-kolesterol-tinggi" target="_blank">Kementerian Kesehatan</a>, tingginya kolesterol dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:<ul><li>Kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat (mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi)</li><li>Kurang berolahraga atau beraktivitas</li><li>Kebiasaan merokok</li><li>Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol</li><li>Obesitas</li><li>Memiliki penyakit tertentu, seperti hipertensi dan diabates</li><li>Pertambahan usia</li></ul>Selain itu, kondisi lain yang dapat meningkatkan kadar kolesterol adalah faktor genetik yang diturunkan dalam keluarga.Di antara sejumlah faktor di atas, makanan berkolesterol tinggi perlu jadi perhatian utama jika Sobat Altea ingin hidup lebih sehat. <h2>Makanan berkolesterol tinggi apa yang paling harus dihindari?</h2>Banyak ahli sepakat, kalau kita ingin menurunkan kolesterol LDL alias kolesterol jahat yang jadi penyebab banyak penyakit, jenis makanan yang nomor satu harus dihindari adalah daging merah, terutama daging merah yang berlemak.Daging merah yang berlemak&nbsp;mengandung banyak lemak jenuh dan tinggi kolesterol. Bila dikonsumsi secara berlebihan, bisa bikin kadar kolesterol dalam tubuh jadi tinggi. Tidak hanya itu, risiko Anda mengalami gangguan jantung juga meningkat. Tinjauan riset yang dimuat di jurnal Cochrane Database of Systematic Reviews menyebutkan, mengurangi asupan lemak jenuh bisa menurunkan kolesterol. Selain itu, risiko gangguan jantung dan stroke bisa dipangkas hingga 17%. <h2>Pola makan yang baik untuk kolesterol</h2>Selain ucapkan selamat tinggal pada daging merah, Sobat Altea bisa pilih ini sebagai pengganti makanan berkolesterol tinggi:<h3>1. Makanan yang tinggi serat</h3>Memperbanyak asupan serat, termasuk jenis serat mudah larut seperti dalam buah-buahan dan kacang-kacangan bisa menurunkan kadar kolesterol. Selain itu mengonsumsi makanan dari gandum utuh seperti oat atau havermut juga bisa menurunkan si Kolesterol Jahat. Anda bisa makan saat sarapan dengan menambahkan potongan pisang atau stroberi supaya seratnya makin sarat.<h3>2. Mengandung jenis lemak yang baik</h3>Jenis asam lemak omega 3 yang banyak terdapat dalam ikan sebenarnya tidak berpengaruh pada kadar kolesterol LDL. Namun, jenis asam lemak ini baik untuk jantung serta dapat menurunkan kondisi tekanan darah serta penyumbatan pada pembuluh darah. Kondisi ini dapat berdampak pada gangguan kolesterol tinggi yang sedang Anda alami.Selain ikan, Anda juga bisa makan avokad yang bernutrisi tinggi sekaligus kaya akan asam lemak tidak jenuh tunggal. Riset membuktikan, menambahkan avokado dalam menu makanan sehari-hari bisa memperbaiki kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Hal ini juga bermanfaat bagi mereka yang punya masalah berat badan.<h3>3. Diolah jadi berkuah atau dipanggang</h3>Gorengan termasuk jenis makanan berkolesterol tinggi yang perlu dihindari. Untuk itu, sebaiknya Anda ganti cara pengolahan daging putih maupun sayuran dengan dijadikan sup atau dipanggang.Kedua cara memasak ini menggunakan sedikit minyak sehingga lebih rendah kolesterol. Kaldu yang dihasilkan oleh daging terasa enak dan semakin kaya rasa jika ditambahkan sayuran. Pastikan Anda juga tidak banyak gunakan garam sehingga manfaat sehatnya lebih didapat.<h3>4. Disertai dengan banyak minum air putih</h3>Tahukah Anda, minum yang manis-manis juga ternyata dapat berpengaruh pada kadar kolesterol. Studi menyebutkan, mengonsumsi sekitar 350ml minuman manis satu kali sehari saja bisa menurunkan kadar kolesterol baik atau HDL. Padahal, jenis kolesterol ini akan lebih baik jika tinggi levelnya. Selain dari berbagai jenis minuman kekinian, minuman manis juga bisa berasal dari minuman bersoda, jus buah dalam kemasan, minuman olahraga, hingga kopi dan teh manis. Jadi, sebaiknya Sobat Altea lebih pilih minum air putih saja, ya, kalau sedang haus!Mengubah pola makan dan menghindari makanan berkolesterol tinggi bisa menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan melancarkan sirkulasi darah. Pemeriksaan kolesterol rutin bisa membantu memantau kondisi kesehatan Anda. Bila hasilnya kurang menggembirakan, coba konsultasi dari rumah saja dengan AlteaCare. Gunakan fitur panggilan video untuk berkomunikasi langsung dengan dokter spesialis penyakit dalam pilihan. Yuk, <a href="http://onelink.to/alteacare" target="_blank">download </a>di ponsel Anda! 
Sumber:<ul><li>Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada November 2021. Apa penyebab Kolesterol tinggi ?</li><li>Hooper, L., Martin, N., Jimoh, O. F., Kirk, C., Foster, E., &amp; Abdelhamid, A. S. (2020). Reduction in saturated fat intake for cardiovascular disease. Cochrane Database of Systematic Reviews, (8).</li><li>Mayo Clinic. Diakses pada November 2021. Cholesterol: Top foods to improve your numbers</li><li>Everyday Health. Diakses pada November 2021. 8 Ways to Cook for a Cholesterol-Lowering Diet</li><li>Boston University School of Public Health. Diakses pada November 2021. Added Sugar Affects Cholesterol. </li><li>Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada November 2021. Apa itu Kolesterol?</li></ul>