6 Jenis Halusinasi dan Penyebabnya. Bukan Bisikan Gaib!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : Fairuz Fakhrana Linati, S.Psi
Berbagai jenis halusinasi yang dapat dialami melibatkan indra-indra kita - AlteaCare | Foto: Envato

Berbagai jenis halusinasi yang dapat dialami melibatkan indra-indra kita - AlteaCare | Foto: Envato

Selasa, 07 Maret 2023

Saat melihat makhluk halus, tidak perlu berspekulasi bahwa Anda memiliki indera keenam. Bisa jadi itu semua hanya halusinasi. Selain jenis halusinasi seperti ini, masih banyak juga yang lainnya, lo!

Sobat Altea sering nonton influencer atau content creator yang menceritakan pengalaman melihat makhluk halus? Atau, mungkin ada beberapa teman Anda yang juga pernah cerita pengalaman serupa?

Bagi yang mengalami, penglihatan itu rasanya begitu nyata. Tapi, terkadang bisa jadi pengalaman itu dipengaruhi oleh halusinasi.

Halusinasi adalah kondisi ketika apa yang Anda dengar, lihat, cium, cecap, atau rasakan sepertinya nyata, tapi sebenarnya hanya ada dalam pikiran saja. Orang yang mengalami halusinasi bisa menyadari atau tidak menyadari bahwa semua itu tidak nyata.

Namun, bila orang tersebut dianggap nyata, bisa jadi ini adalah gejala gangguan psikosis.

Halusinasi bisa disebabkan banyak hal, di antaranya adalah:

  • gangguan kejiwaan, seperti skizofrenia atau gangguan bipolar
  • pengaruh obat-obatan dan alkohol
  • penyakit Alzheimer atau Parkinson
  • delirium atau demensia
  • daya penglihatan atau pendengaran yang buruk
  • pengaruh anestesi saat operasi
  • gangguan epilepsi
  • demam, khususnya pada anak dan lansia
  • gangguan tidur seperti narkolepsi
  • kekurangan oksigen
  • keracunan gas monoksida
  • penyakit berat seperti gagal hati, gagal ginjal, HIV/AIDS, dan kanker otak

Nah, dari beragamnya penyebab yang mungkin dialami, jenis halusinasi yang bisa terjadi pun bisa berbeda. Yuk, simak apa saja!

6 Jenis Halusinasi yang Mungkin Dialami

Ada beberapa bentuk halusinasi yang bisa dialami oleh seseorang:

1. Halusinasi Visual

Salah satu jenis halusinasi yang paling banyak dialami adalah halusinasi visual.

Ketika mengalaminya, Anda dapat melihat berbagai hal yang tidak bisa dilihat orang lain. Wujud halusinasinya bisa berupa hantu, monster, orang terdekat, atau bahkan orang yang telah meninggal.

Selain orang, halusinasinya juga bisa berupa berbagai benda, semisal pohon, botol minum, dan lain-lain.

Halusinasi visual bisa terjadi akibat adanya kerusakan struktur otak sehingga memicu gangguan pada anatomi otak dan senyawa kimia di dalamnya. Halusinasi visual adalah hasil dari kesalahan pada sistem tersebut.

Untuk mengatasi halusinasi seperti ini, dokter biasanya memberikan obat neuroleptik, yang umumnya diberikan pada penderita psikotik. Perlu diingat, obat ini hanya diberikan oleh dokter, ya. Sebab, obat ini punya efek samping.

Baca Juga: Tips Pakar agar Orang Bipolar Bisa Hidup Berkualitas

2. Halusinasi Auditori (Pendengaran)

Banyak orang sering mendengar sesuatu, tapi tidak terlihat wujudnya. Suara tersebut bisa seperti bisikan halus dan bisa suara teriakan atau dentuman yang keras.

Inilah yang sering disalahartikan sebagai "bisikan gaib", padahal hanya halusinasi. Gejala seperti ini umum dialami oleh orang dengan gangguan skizofrenia.

Mengutip dari the Scientific World Journal, strategi yang sering dilakukan orang untuk mengatasi halusinasi auditori adalah sebagai berikut:

  • mengabaikan suara tersebut
  • meminta suara tersebut untuk pergi
  • berdebat dengan suara tersebut
  • mengalihkan perhatian ke berbagai aktivitas
  • mencatat apa yang dikatakan suara itu
  • mencoba bersantai
  • selektif dalam memilih suara yang didengar
  • bercerita kepada orang terdekat
  • menerima bahwa adanya suara tersebut
  • mengurangi konsumsi daging

Strategi ini juga bisa Anda coba. Namun sebaiknya Anda segera buat jadwal untuk terapi psikologi, ya!

3. Halusinasi Taktil (Sentuhan)

Jenis halusinasi yang satu ini membuat kita merasa disentuh orang lain atau sesuatu, padahal sebenarnya tidak ada.

Orang yang mengalami halusinasi taktil, biasanya akan berusaha menyingkirkan sentuhan tersebut dengan misalnya mengibas-ngibas tangannya.

Gejala ini umum dialami orang yang mengonsumsi obat tertentu serta penderita Alzheimer, demensia, dan Parkinson.

4. Halusinasi Olfaktori (Penciuman)

Orang yang mengalami halusinasi olfaktori biasanya mencium bau yang kurang sedap, seperti bau muntah, pesing, asap, dan lain-lain.

Sejumlah peneliti menduga, gejala ini disebabka adanya kesalahan pada saraf dan reseptor penciuman. Kesalahan inilah yang menimbulkan sensasi yang tidak tepat saat mencium sesuatu.

Selain itu, peneliti juga mencatat bahwa halusinasi ini memiliki kaitan erat dengan tingkat stres dan kecemasan dalam hidup.

5. Halusinasi Gustatori (Pengecapan)

Jenis halusinasi berikutnya menciptakan kesalahan sensor terhadap rasa.

Gangguan ini biasanya disertai dengan gangguan lainnya, semisal efek samping pengobatan skizofrenia, sklerosis, terinfeksi HIV, diabetes, Parkinson, anemia, dan depresi.

Halusinasi gustatori sangat menyiksa bagi yang mengalaminya. Sebab, seseorang bisa berpikir dirinya mengalami keracunan karena mencecap rasa yang aneh di lidahnya.

Baca Juga: 5 Ciri Khas “Panic Attack”. Berbeda Dengan Panik Biasa!

6. Halusinasi Hipnagogik

Halusinasi hipnagogik adalah halusinasi yang muncul saat tidur. Efeknya, bisa membuat seseorang merasa apa yang dialami saat tidur adalah kenyataan.

Gejala halusinasi ini dialami oleh orang yang menderita narkolepsi atau gangguan sistem saraf, yang membuat Anda mengantuk berlebihan pada siang hari.

Kondisi ini bisa membingungkan penderitanya. Jadi, bila Anda mengalaminya, segera cari pertolongan, ya!

Itulah jenis halusinasi yang harus Anda ketahui.

Gejala halusinasi yang sudah mengganggu aktivitas sehari-hari sebaiknya tidak didiamkan saja. Anda bisa berkonsultasi dengan psikiater untuk mengetahui penyebabnya. Lalu, psikiater juga dapat membantu mendampingi Anda dalam mengatasi halusinasi, misalnya lewat psikoterapi.

Sebagai langkah awal, Anda bisa lakukan video call dengan psikiater di AlteaCare. Bila dibutuhkan terapi, Anda juga bisa buat janji untuk bertemu langsung melalui aplikasi AlteaCare.

Yuk, gunakan AlteaCare dan segera buat janji dengan psikiater andalan!





Sumber:

  • National Health Service UK. Diakses pada September 2022. Hallucinations and hearing voices
  • The Stute. Diakses pada September 2022. That feeling when you’re being haunted but it’s actually just carbon monoxide poisoning
  • Teeple, R. C., Caplan, J. P., & Stern, T. A. (2009). Visual hallucinations: differential diagnosis and treatment. Primary care companion to the Journal of clinical psychiatry, 11(1), 26.
  • Ng, P., Chun, R. W., & Tsun, A. (2012). Recovering from hallucinations: A qualitative study of coping with voices hearing of people with schizophrenia in Hong Kong. The Scientific World Journal, 2012.
  • Chaudhury, S. (2010). Hallucinations: Clinical aspects and management. Industrial psychiatry journal, 19(1), 5.
  • Wehling, E., Bless, J. J., Hirnstein, M., Kråkvik, B., Vedul-Kjelsås, E., Hugdahl, K., ... & Larøi, F. (2021). Olfactory hallucinations in a population-based sample. Psychiatry Research, 304, 114117.
  • Hawkes, C. (2003). Disorders of smell and taste. In Office Practice of Neurology (pp. 102-120). Churchill Livingstone.
  • Sleep Foundation. Diakses pada September 2022. Hypnagogic Hallucinations
0 Disukai
0 Komentar