5 Cara Mengatasi Fobia Ketinggian Paling Efektif

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : Fairuz Fakhrana Linati, S.Psi
Beberapa terapi bisa jadi cara untuk mengatasi fobia ketinggian - AlteaCare | Foto: Envato

Beberapa terapi bisa jadi cara untuk mengatasi fobia ketinggian - AlteaCare | Foto: Envato

Kamis, 12 Januari 2023

Pesta di rooftop lantai 20, tinggal di apartemen lantai 15, atau berdiri di tepi tebing saat berwisata alam? Buat sebagian orang mungkin ini seru, tapi buat pengidap akrofobia ini adalah hal menakutkan. Lalu, adakah sebenarnya cara untuk mengatasi fobia ketinggian?

Akrofobia atau fobia ketinggian adalah rasa takut berlebihan yang dimiliki seseorang saat berada di tempat yang tinggi. Menurut Cleveland Clinic, akrofobia termasuk salah satu tipe gangguan ansietas atau kecemasan fobik.

Maka dari itu, jangan harap pengidap akrofobia mau kalau ditantang untuk bungee jumping, naik wahana bianglala, atau menyeberangi jembatan yang berada di tebing tinggi. Sebab, ini bisa bikin mereka panik dan ketakutan.

Memang, banyak dari kita pasti merasa tegang saat berada di tempat yang sangat tinggi. Namun, orang dengan akrofobia mengekspresikan rasa takutnya secara berlebihan, bahkan tidak masuk akal. Mulai dari gemetaran, deg-degan, pusing, mual, hingga sesak napas.

Buat Sobat Altea yang punya fobia ini, jangan khawatir, ya! Altea mau berbagi info mengenai cara mengatasi fobia ketinggian. Yuk, simak tips berikut!

5 Cara Mengatasi Fobia Ketinggian

Beberapa cara ini bisa membantu Anda untuk tetap tenang terkendali saat berada di tempat yang tinggi:

1. Hadapi Rasa Takut Itu

Ketika rasa takut muncul, Anda tidak punya pilihan selain menghadapinya. Rasanya memang tidak nyaman, karena jantung bisa berdetak lebih kencang, darah mengalir lebih cepat, dan irama napas jadi tidak teratur.

Namun, satu hal yang harus Anda ingat: ketakutan ini tidak berlangsung selamanya dan akan segera berlalu.

Baca Juga: 5 Ciri Khas “Panic Attack”. Berbeda Dengan Panik Biasa!

2. Terapi Virtual

Salah satu jenis terapi yang bisa Anda gunakan adalah virtual reality (VR), baik dengan alat VR, smartphone, maupun teknologi Kinect.

Terapi ini berupa simulasi yang membuat kita seolah-olah berada di tempat yang tinggi. Lalu, kita akan berlatih menghadapi ketakutan di lingkungan yang aman. Melakukan terapi ini dapat lambat-laun mengurangi level fobia kita.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Procedia Computer Science, terapi ini cukup ampuh untuk mengurangi ketakutan pada pengidap akrofobia.

3. Terapi Eksposur

Salah satu terapi yang bisa dicoba untuk mengatasi fobia ketinggian adalah terapi eksposur atau paparan.

Terapi ini bekerja dengan cara merangsang ketakutan Anda secara bertahap. Tahapannya bisa dimulai dengan yang sederhana, semisal melihat foto yang menggambarkan ketinggian, membayangkan berada di ketinggian, dan lain-lain.

Setelah fase ini terlewati, Anda bisa mencoba berdiri di dekat ketinggian, semisal di tepi eskalator mal atau sisi jendela gedung yang tinggi. Sedikit demi sedikit, level stimulasi untuk ketinggian akan ditingkatkan, hingga akhirnya Anda terbiasa.

Menurut sejumlah penelitian, terapi eksposur terbukti ampuh untuk mengatasi kecemasan dan rasa takut, termasuk fobia ketinggian. Namun, bila Anda merasa belum siap untuk lakukan terapi eksposur, coba jajaki terapi kognitif perilaku (cognitive behavioral therapy).

4. Hindari Kebiasaan yang Bikin Anda "Merasa Aman"

Ketika berada di ketinggian, kita akan refleks bergerak untuk mencari pengaman. Misalnya, dengan memejamkan mata ketika naik bianglala atau berjongkok saat menyeberangi jembatan yang tinggi.

Tindakan ini memang bisa bikin kita merasa aman. Tapi, di saat yang sama, kita bisa gagal menghadapi rasa takut.
Kita jadi tidak bisa beradaptasi dengan sensasi saat berada di tempat tinggi dan akhirnya tidak akan pernah berani menghadapi ketinggian.

Nah, untuk itu sebaiknya Anda hindari kebiasaan ini dan beranikan diri menerima sensasi pada indra-indra saat berada di ketinggian.

Baca Juga: 9 Cara Mengatasi OCD Agar Tidak Sering Kambuh

5. Obat

Sebenarnya, tidak ada obat yang secara spesifik bisa mengatasi fobia ketinggian.

Namun, dokter dapat meresepkan beberapa obat untuk pengidap akrofobia agar bisa mengurangi rasa cemas dan takut.

Berikut adalah obat yang biasa digunakan untuk meredakan kecemasan pada orang dengan fobia:

  • Beta blockers: untuk mengatasi gejala gangguan kecemasan, semisal detak jantung yang terlalu cepat
  • Benzodiazepine: obat untuk membantu Anda tetap tenang dan mengurangi kecemasan

Itulah sejumlah cara mengatasi fobia ketinggian yang bisa Anda coba.

Sobat Altea yang mengalami fobia yang membuat Anda sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk video call dengan psikolog atau psikiater di AlteaCare, ya!

Anda juga bisa manfaatkan fitur chat dengan konselor psikologis pada aplikasi.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan psikolog dan konselor andalan!





Sumber:

  • Cleveland Clinic. Diakses pada Agustus 2022. Acrophobia (Fear of Heights)
  • Psyche. Diakses pada Agustus 2022. How to overcome a fear of heights
  • Suyanto, E. M., Angkasa, D., Turaga, H., & Sutoyo, R. (2017). Overcome acrophobia with the help of virtual reality and kinect technology. Procedia computer science, 116, 476-483.
  • Craske, M. G., Treanor, M., Conway, C. C., Zbozinek, T., & Vervliet, B. (2014). Maximizing exposure therapy: an inhibitory learning approach. Behaviour research and therapy, 58, 10–23.
0 Disukai
0 Komentar