7 Dampak Dehidrasi Bagi Kesehatan. Bukan Cuma Gagal Fokus!

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
Ditinjau oleh : dr. Iustitia Septuaginta Samben
Segera atasi kondisi kekurangan cairan agar tidak berdampak buruk terhadap tubuh - AlteaCare | Foto: Envato

Segera atasi kondisi kekurangan cairan agar tidak berdampak buruk terhadap tubuh - AlteaCare | Foto: Envato

Senin, 30 Mei 2022

Hampir 60% tubuh kita terdiri atas cairan. Bila kebutuhan cairan tidak tercukupi, kita bisa mengalami dehidrasi. Kalau sudah begini, tubuh pun akan merasakan dampaknya.

Air menjadi sangat penting karena senyawa H2O yang terdapat dalam air dibutuhkan untuk mengangkut nutrisi hampir ke organ seluruh tubuh.

Sementara itu, dalam sehari tubuh kita juga kehilangan sekitar 2-3 liter cairan ketika melakukan aktivitas. Misalnya saja, lewat keringat.

Itu sebabnya, kita perlu mengganti jumlah cairan yang hilang dan menjaga kadar air di dalam tubuh agar terhindar dari dehidrasi.

Baca juga: Antisipasi Dehidrasi, Lakukan 4 Cara Mengatasi Diare Ini

Yuk, kenali tingkatan dehidrasi!

Melansir dari the Royal Children’s Hospital Melbourne, tingkatan dehidrasi tubuh bisa dibagi menjadi tiga bagian.

Pembagian ini berdasarkan berapa banyak cairan yang hilang dari tubuh:

  1. Dehidrasi ringan: Bila mengalami dehidrasi ringan, tubuh belum mengalami perubahan berarti.
  2. Dehidrasi sedang: Biasanya tubuh terasa lemas seperti kurang energi dan Anda merasa haus.
  3. Dehidrasi berat: Denyut jantung mulai tidak beraturan dan pada tahap paling berat bisa menyebabkan penurunan kesadaran.

Meskipun mengalami dehidrasi ringan, jangan dianggap sepele. Sebab, dehidrasi sifatnya dapat berakumulasi. Jadi, besar kemungkinan lama-lama kita mengalami dehidrasi berat.

Bila sudah mengalami dehidrasi berat, sebaiknya Anda segera mencari pertolongan ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Begini dampak dehidrasi bagi tubuh!

Ketika tubuh kita kekurangan cairan dan mengalami dehidrasi, dampaknya bisa dialami oleh seluruh bagian tubuh.

Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Gangguan pencernaan

Kekurangan air dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti sembelit, perut kembung, dan mual.

Hal ini disebabkan usus dan lambung tidak memperoleh air yang cukup, sehingga kinerja organ tersebut jadi terhambat.

Sedangkan minum air dapat membantu meredakan gejala naiknya asam lambung dan menetralkan kadar pH di dalam lambung sementara waktu.

2. Sakit kepala

Survei kecil yang dimuat di jurnal Headache menemukan bahwa di antara sejumlah responden, 1 dari 10 di antaranya pernah mengalami sakit kepala akibat dehidrasi.

Sakit kepala yang dialami akibat dehidrasi bisa berbeda-beda pada setiap orang. Namun, umumnya gejalanya adalah berdenyut di kedua sisi kepala.

Dari penelitian tersebut, sebagian besar responden merasakan sakit kepala perlahan reda dalam kurun waktu 30 menit hingga 3 jam setelah minum air.

3. Kinerja otak menjadi menurun

Otak sangat butuh cairan, sebab hampir 80%-nya terdiri atas air. Ketika kebutuhan tersebut tidak tercukupi, otomatis fungsi otak menjadi terganggu.

Studi dari Georgia Institute of Technology di Atlanta, menunjukkan, beberapa jam melakukan aktivitas berat di bawah teriknya sinar matahari tanpa minum dapat mempengaruhi konsentrasi.

Selain itu, kekurangan cairan juga dapat memengaruhi penurunan kognitif.

4. Mempengaruhi kerja ginjal

Rata-rata orang buang air kecil sekitar enam atau tujuh kali sehari. Jika mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan, mungkin buang air kecil lebih sedikit.

Ini karena jumlah air dalam darah lebih sedikit, sehingga ginjal pun menahan urine. Menurut National Kidney Foundation, bisa dilakukan terus-menerus, ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal secara permanen.

5. Gampang emosi

Tidak cuma berdampak secara fisik, dehidrasi atau kekurangan cairan juga berdampak pada kondisi emosional. Bahkan, saat kita hanya mengalami dehidrasi ringan.

Mengutip dari WebMD, studi memperlihatkan bahwa dehidrasi bisa membuat sekelompok perempuan yang jadi responden mengaku lebih mudah cemas dan kesal. Selain itu, suasana hatinya pun ikut terpengaruh.

6. Kulit mengalami penuaan dini

Kulit sangat membutuhkan kolagen, menurut ahli dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat. Dan, di dalam air terdapat kandungan kolagen sebesar 60%.

Kolagen ini sangat berperan dalam proses regenerasi kulit dan menjaga kulit tetap sehat dan tidak mudah kering.
Bila tidak tercukupi, kolagen dapat retak dan menyebabkan garis-garis halus. Kerutan pun muncul, sehingga bisa terjadi penuaan dini.

Baca juga: Pandemi Bisa Bikin Cepat Tua. Ini Dia 5 Penyebabnya!

7. Tekanan darah naik

Kekurangan cairan dapat memicu hipertensi dan biasanya terjadi pada orang yang mengalami dehidrasi berat.

Ketika sel-sel tubuh kekurangan air, otak mengirimkan sinyal ke hipofisis untuk mengeluarkan vasopresin.

Zat kimia ini kemudian akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat.

Itulah beberapa dampak dehidrasi bagi tubuh kita.

Jika Sobat Altea mengalami masalah kesehatan, jangan ragu untuk lakukan telekonsultasi dengan dokter spesialis.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan buat janji dengan dokter andalan sekarang!




Sumber:

  • Medical West Hospital. Diakses pada April 2022. The Dangers of Dehydration
  • Science Daily. Diakses pada April 2022. Collagen: Powerful workout with water
  • Web MD. Diakses pada April 2022. Even Mild Dehydration May Cause Emotional, Physical Problems
  • Healthline. Diakses pada April 2022. Even 2 Hours of Dehydration Can Affect Your Body and Brain
  • Healthline. Diakses pada April 2022. Recognizing a Dehydration Headache
  • Digestive Health Specialist. Diakses pada April 2022. Avoid Dehydration This Summer: Your Digestive Tract Will Thank You!
  • The Royal Children Hospital. Diakses pada April 2022. Dehydration
0 Disukai
0 Komentar