
Apa Itu FOMO (Fear of Missing Out) dan Cara Mengatasinya

FOMO adalah rasa takut akan dikucilkan dari lingkungan sosial, terutama online - AlteaCare | Foto: rawpixel.com/Freepik
Siapa di antara Sobat Altea yang setiap bangun tidur langsung buka Instagram dan saat makan pun juga masih sambil scrolling Tiktok? Lalu, panik saat di zona miskin sinyal? Apa itu berarti Anda termasuk FOMO?
FOMO adalah singkatan dari fear of missing out, suatu fenomena ketika seseorang merasa takut ketinggalan tren atau berita di sekitarnya.
Orang yang mengalaminya selalu merasa dan menganggap, orang lain menjalani hidup yang lebih baik dan lebih menyenangkan daripada dirinya. Dampak dari kondisi ini bisa bikin seseorang selalu diliputi rasa iri dan self-esteem-nya pun turun.
Asal muasal FOMO bisa dibilang berangkat dari semakin gencarnya penggunaan ponsel pintar dan media sosial. Menurut studi dari Current Psychology, ketika penggunaan smartphone berlebihan dan tidak terkontrol, kehidupan sehari-hari pun bisa terganggu.
Studi menyebutkan ada beberapa dampak negatif yang muncul akibat terlalu sering mengakses smartphone. Mulai dari gangguan kecemasan, depresi, hingga terganggunya relasi sosial dengan orang sekitarnya.
Nah, supaya tidak sampai mengalami ini, kita simak apa itu FOMO dan cara mengatasinya berikut ini!
Apa Itu FOMO dan Dampaknya
Studi yang dimuat di World Journal of Clinical Cases memberi gambaran apa itu FOMO atau fear of missing out.
Menurut studi, istilah ini sudah diperkenalkan pada 2004 namun baru banyak digunakan pada tahun 2010 untuk menjelaskan fenomena yang terlihat di berbagai situs jejaring sosial.
Para Psikolog dari Inggris mendefinisikan FOMO sebagai suatu rasa cemas atau takut yang semakin besar, bahwa seseorang mungkin mendapat pengalaman yang berharga, sementara yang orang lainnya tidak demikian.
Rasa takut yang dialami oleh orang yang FOMO banyak berkaitan kekhawatiran akan dikucilkan secara sosial. FOMO pun diekspresikan dengan usaha untuk tetap terhubung dan mencari tahu apa yang orang lain lakukan.
Ketika media sosial semakin berkembang, orang semakin tidak ragu untuk mengekspos apa yang sedang mereka lakukan. Ini membuat orang semakin tidak yakin apakah yang mereka lakukan saat ini sudah cukup atau masih harus ditingkatkan lagi sampai titik tertentu.
Orang yang mengalami FOMO dapat melalui dua proses. Pertama, ia menganggap dirinya sudah ketinggalan dibanding yang lain. Kedua, ia pun lantas secara kompulsif berusaha menjaga koneksi sosialnya supaya tidak ketinggalan.
Nah, tetap menjaga ponsel agar selalu hidup dan mengakses media sosial tanpa henti adalah salah satu caranya supaya orang yang FOMO tidak ketinggalan tren.
Para ahli mengaitkan FOMO dengan berbagai dampak negatif, antara lain:
- terlalu bergantung pada media sosial
- kurang tidur
- menurunnya kompetensi hidup
- ketegangan emosional
- kesehatan fisik memburuk
- cemas berlebihan dan tidak bisa mengontrol emosi
Baca juga: Aplikasi Kencan Bisa Bikin Lelah Mental, Ini Alasannya!
Cara Mengatasi FOMO
Setelah tahu apa itu FOMO, mungkin Anda bisa menyimpulkan apakah Anda salah satu yang terjebak dalam fenomena ini. Nah berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
1. Biasakan Single-Tasking
Orang yang FOMO biasanya sering multitasking atau melakukan banyak aktivitas di waktu yang sama. Misalnya, sambil makan sambil main ponsel.
Nah, lakukan hal sebaliknya untuk mengatasinya! Biasakan untuk single-tasking atau menyelesaikan tugas atau aktivitas satu per satu. Jadi, selesaikan makan dulu, baru cek ponsel.
2. Alihkan Fokus
Bila selama ini Anda lebih banyak berfokus pada apa yang tidak dimiliki, coba alihkan.
Anda bisa mengubah setelan di feed media sosial Anda supaya hanya memperlihatkan apa yang Anda sukai.
Selain itu Anda, juga bisa mencoba menulis jurnal pribadi, ketimbang terus menulis posting di media sosial. Jurnal ini membantu mengalihkan fokus Anda dari penilaian publik, sehingga Anda jadi bisa lebih menghargai hal-hal yang sudah ada dalam hidup Anda.
3. Bersosialisasi di Dunia Nyata
Orang yang FOMO lebih sering menghabiskan waktu di media sosial, sehingga jarang bertemu langsung dengan orang lain.
Maka dari itu, coba atasi FOMO dengan janji ketemuan teman baik, olahraga atau wisata bersama, atau kegiatan sosial lain yang dilakukan di dunia nyata.
4. Lebih Aktif di Komunitas
Kalau Anda jadi FOMO karena khawatir ketinggalan berita atau tidak diajak teman, coba cari berbagai kegiatan maupun komunitas di luar. Ini bisa mempertemukan Anda dengan orang-orang baru, sehingga Anda selalu ter-update dengan tren terkini.
Sementara buat si Introver, coba atur jadwal harian Anda. Isi hari-hari dengan ikut kursus online, belajar skill baru, atau jalan pagi.
Pastikan hari-hari Anda diwarnai dengan hal-hal yang bikin happy sehingga tidak perlu takut kehilangan apa pun..
5. Coba Digital Detox
Cuti sejenak dari gadget, perangkat elektronik, atau media sosial, yang sering disebut juga digital detox, bisa membantu kita tidak terlalu bergantung pada gadget.
Melansir dari Cleveland Clinic, digital detox bisa dilakukan dalam periode waktu tertentu, misalnya beberapa hari hingga beberapa bulan.
Baca juga: “Digital Detox” Baik untuk Kesehatan Mental, Berani Coba?
6. Praktikkan Mindfulness
Kegiatan yang membawa diri Anda berada di saat sekarang, seperti misalnya meditasi, bisa membantu Anda lebih fokus pada masa kini.
Anda pun tidak perlu pusingkan lagi apa yang orang lain lakukan, karena dalam diri Anda sudah damai, fokus, dan menikmati apa yang Anda hadapi.
Itulah penjelasan seputar apa itu FOMO atau fear of missing out dan cara mengatasinya.
Sobat Altea yang terjebak dalam FOMO dan merasa sulit untuk keluar, jangan takut bercerita dengan ahlinya di AlteaCare, ya! Anda bisa lakukan konseling dan bila diperlukan, bisa menjalani sesi Emotional Healing bersama ahli yang kompeten.
Yuk, gunakan aplikasi AlteaCare untuk dapatkan layanan Emotional Healing dengan psikolog serta dokter spesialis andalan!
Sumber:
- Cleveland Clinic. Diakses pada Desember 2022. How to Do a Digital Detox for Less Stress, More Focus
- Life Hack. Diakses pada Desember 2022. What Is FOMO (And How to Get Over It and Move on)
- Psychology Today. Diakses pada Desember 2022. 10 Ways to Overcome Fear of Missing Out
- Servidio, R. (2021). Fear of missing out and self-esteem as mediators of the relationship between maximization and problematic smartphone use. Current Psychology, 12144-020-01341-8
- Very Well Mind. Diakses pada Desember 2022. How to Deal With FOMO in Your Life
- Gupta, M., & Sharma, A. (2021). Fear of missing out: A brief overview of origin, theoretical underpinnings and relationship with mental health. World journal of clinical cases, 9(19), 4881–4889.





