9 Cara Mengatasi OCD Agar Tidak Sering Kambuh

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Cynthia
Menulis jurnal bisa menjadi cara mengatasi gangguan obsesi kompulsif - AlteaCare | Foto: Envato

Menulis jurnal bisa menjadi cara mengatasi gangguan obsesi kompulsif - AlteaCare | Foto: Envato

Kamis, 02 Juni 2022

OCD atau obsessive compulsive disorder adalah jenis gangguan mental yang bisa mengganggu rutinitas dan keseharian pengidapnya. Tanpa penanganan yang tepat, orang dengan OCD bisa alami kesulitan dalam hidupnya.

Hingga kini, masih banyak orang yang salah kaprah seputar gangguan OCD. Ketika ada teman yang sering berkali-kali mengecek pintu atau bolak-balik cuci tangan, kita langsung mengecap dia mengalami OCD.

Padahal, gangguan mental yang satu ini tidak dapat dinilai dengan semudah itu.

Mengutip dari American Psychiatric Association, OCD adalah gangguan mental yang membuat seseorang memiliki pikiran atau ide-ide yang tidak diinginkan, yang disebut juga obsesi.

Hal ini kemudian membuatnya terdorong untuk melakukan sesuatu secara berulang atau kompulsi.

Pada orang dengan OCD, obsesi dan kompulsi yang dialami di luar keinginannya. Dan, kondisi ini juga pada akhirnya mengganggu rutinitas dan produktivitasnya sehari-hari.

Bahkan, tidak sedikit pengidap OCD yang mengalami gangguan kesehatan mental lainnya.

Mengutip International OCD Foundation, 25%-50% orang yang menderita OCD mengalami depresi berat.

Mereka pun sulit menikmati aktivitas, nafsu makan berkurang, kehilangan gairah seksual, sulit tidur, putus asa, dan merasa tidak berharga.

Lalu, bagaimana cara mengatasi OCD agar tidak sering kambuh?

Yuk, simak uraian lengkap di bawah ini!

Baca juga: Gangguan Obsesif Kompulsif

9 Cara Mengatasi Gangguan OCD

Gangguan OCD sangat sulit disembuhkan. Pada sebagian orang, dibutuhkan pengobatan jangka panjang. Ada juga yang intensitas pengobatannya harus ditingkatkan karena gejalanya makin parah.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa ditempuh bila Anda mengalami OCD:

1. Jalani psikoterapi

Terapi yang satu ini dilakukan setelah berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Jenis terapi yang disarankan biasanya adalah cognitive behavioral therapy (CBT).

Dalam terapi ini, Anda akan dihadapkan pada objek yang ditakuti, misalnya barang kotor, atau susunan barang yang tidak teratur. Lalu, Anda belajar cara menahan dorongan untuk melakukan sesuatu secara kompulsif atau berulang.

2. Minum obat resep dari dokter spesialis secara teratur

Beberapa jenis obat dapat diberikan oleh dokter spesialis untuk membantu mengatasi gangguan OCD yang Anda alami.

Anda tidak disarankan untuk mengobati diri sendiri, karena hanya dokter yang memahami jenis obat yang dibutuhkan dan dosisnya. Jenis obat yang sering diberikan adalah obat antidepresan.

3. Bergabung dengan support group

Hidup dengan gangguan OCD dapat sangat menyulitkan. Adanya dukungan dari orang yang memiliki gangguan serupa bisa membantu menguatkan dan juga mendukung proses terapi.

Dengan bergabung di komunitas, Anda juga bisa bertukar informasi dan saran untuk mengatasi gangguan OCD.

Di Indonesia kini sudah ada sejumlah support group yang aktif di media sosial dan kerap menggelar pertemuan. Beberapa di antaranya adalah Jakarta OCD Support Group, Support Cirlce Indonesia, Kata Djiwa, dan lain-lain.

4. Menulis jurnal

Salah satu cara mengatasi OCD yang paling efektif adalah dengan menulis jurnal setiap hari.

Kegiatan ini bisa membantu menuangkan semua yang Anda pikirkan dan lakukan setiap hari secara tertulis. Termasuk semua aktivitas yang Anda lakukan secara kompulsif.

Menulis juga bisa menyibukkan pikiran Anda sehingga bisa teralihkan dari obsesi pikiran yang sering muncul. Di samping itu, menulis bisa membantu meredakan rasa cemas.

5. Pahami gangguan Anda

Setiap pengidap OCD memiliki pemicu yang berbeda-beda. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengenali gangguan yang dialami.

Pelajari apa saja yang bisa memicu gejala OCD Anda dan catat dalam jurnal. Selanjutnya, berlatihlah juga untuk menahan diri saat pemicu tersebut muncul. Tunggu setidaknya selama 10 detik sebelum mengikuti dorongan kompulsif tersebut.

Lambat laun, tambah terus waktu penundaan dari munculnya pikiran hingga terjadinya tindakan kompulsif.

6. Dapatkan dukungan dari keluarga

Bila Anda mengalami gangguan OCD, libatkanlah keluarga dalam semua sesi terapi dan pengobatan.

Menurut penelitian di jurnal Cognitive Behaviour Therapy, intervensi dari keluarga dapat mengurangi respon terhadap pemikiran obsesif yang dialami pengidap OCD.

Selain itu, keluarga juga dapat menemani selama sesi perawatan jangka panjang hingga akhirnya gangguan jadi lebih terkendali. Di rumah, keluarga dapat berperan sebagai terapis pendamping untuk mengurangi gejala OCD yang muncul.

7. Berolahraga

Studi yang dimuat di jurnal General Hospital Psychiatry menyebutkan, olahraga dapat meningkatkan kesehatan fisik, sekaligus mengurangi gejala gangguan kesehatan mental. Ini bisa mencakup gangguan OCD, depresi, maupun kecemasan.

Studi tersebut juga menyarankan olahraga aerobik sebagai terapi olahraga terbaik untuk pengidap OCD. Menurut studi, setelah melakukan olahraga aerobik secara rutin selama 12 minggu, gejala OCD yang dialami responden berkurang sekitar 35%.

8. Belajar mengelola stres

Mengidap OCD bisa membuat seseorang gampang stres. Sementara itu, stres yang tidak terkelola dengan baik bisa membuat pengidap OCD akhirnya mengalami gangguan kesehatan mental lainnya.

Maka dari itu, carilah cara untuk mengurangi stres. Bisa dengan beristirahat atau melakukan hal yang menyenangkan, seperti main sepakbola, main gim, membaca buku, menonton film, dan lain-lain.

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja

9. Kembalikan fokus Anda

Obsesi yang dialami orang dengan OCD bisa mengaburkan fokus akan hal yang sebenarnya penting.

Karenanya, upayakan untuk selalu fokus pada hal penting. Anda bisa melatih daya fokus ini dengan cara:

  • melompat-lompat
  • berjalan kaki di rumah atau di sekitar rumah
  • menyenandungkan lagu
  • bermain dengan hewan peliharaan, semisal kucing atau anjing
  • menulis daftar hal-hal yang Anda lihat
  • mengeja nama Anda dan teman secara terbalik
  • menyebutkan alfabet dari urutan terakhir ke paling awal
  • menulis ulang kembali lirik lagu favorit Anda

Itulah sejumlah cara mengatasi OCD yang bisa Anda lakukan.

Bila Anda mengalami gejala OCD, jangan ragu untuk mendapatkan bantuan profesional. Anda bisa lakukan telekonsultasi dengan psikiater di AlteaCare.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan psikiater andalan!




Sumber:

  • American Psychiatric Association. Diakses pada Maret 2022. What Is Obsessive-Compulsive Disorder?
  • International OCD Foundation. Diakses pada Maret 2022. OCD and Depression
  • Mayo Clinic. Diakses pada Maret 2022. Obsessive-compulsive disorder (OCD)
  • NHS. Diakses pada Maret 2022. Overview - Obsessive compulsive disorder (OCD)
  • Healthy Place. Diakses pada Mei 2022. OCD Help and OCD Self Help
  • Family Psychiatry & Therapy. Diakses pada Mei 2022. 7 Strategies to Cope With OCD
  • Renshaw, K. D., Steketee, G., & Chambless, D. L. (2005). Involving family members in the treatment of OCD. Cognitive Behaviour Therapy, 34(3), 164-175.
  • Abrantes, A. M., Brown, R. A., Strong, D. R., McLaughlin, N., Garnaat, S. L., Mancebo, M., ... & Greenberg, B. D. (2017). A pilot randomized controlled trial of aerobic exercise as an adjunct to OCD treatment. General hospital psychiatry, 49, 51-55.
0 Disukai
0 Komentar