7 Tanda Toxic Relationship dan Cara Mengatasinya

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Anindita Tathya Jati
Toxic relationship sering didasari adanya rasa tidak aman sehingga ingin mengendalikan pasangan - AlteaCare | Foto: Envato

Toxic relationship sering didasari adanya rasa tidak aman sehingga ingin mengendalikan pasangan - AlteaCare | Foto: Envato

Rabu, 22 Juni 2022

Jika Anda lebih lelah mengikuti kemauan pasangan dibanding merasa bahagia, mungkin Anda sedang terjebak dalam toxic relationship. Jangan anggap remeh, ya, karena hubungan seperti ini bisa menguras jiwa Anda!

Yang dimaksud dengan toxic relationship adalah kondisi hubungan yang tidak sehat sehingga merugikan secara mental dan fisik.

Hubungan yang beracun ini dapat dialami oleh mereka yang sedang berpacaran maupun sudah menikah. Relasi ini muncul akibat adanya rasa insecure, tingginya ego, maupun karena salah satu pasangan terlalu dominan dan ingin mengendalikan pasangannya.

Awalnya, hubungan tidak sehat ini hanya berpengaruh pada mental. Namun, tidak sedikit juga yang bisa memicu terjadinya kekerasan dalam hubungan, seperti terjadi pemukulan, rudapaksa, dan lain-lain.

Lalu, seperti apa ciri-ciri toxic relationship dan bagaimana cara mengatasinya?

Yuk, simak uraian lengkapnya berikut ini!

Ciri-Ciri Toxic Relationship

Berikut ini beberapa hal yang bisa jadi tanda bahwa Anda berada dalam hubungan yang toxic:

1. Gaslighting

Ketika berada dalam toxic relationship, tanda pertama yang Anda rasakan adalah perlakuan pasangan yang selalu berusaha memanipulasi pikiran dan pikiran Anda.

Pasangan membuat Anda selalu merasa berbeda, bersalah, putus asa, tidak berdaya, dan mempertanyakan diri sendiri. Padahal, pada kenyataannya bisa saja pasangan Anda yang melakukan kesalahan.

Perlakuan pasangan seperti ini disebut juga sebagai gaslighting. Orang yang melakukan gaslighting biasanya juga cenderung meremehkan perasaan pasangannya dan mengabaikan penderitaan yang dialami pasangannya.

Baca Juga: Mengenal Toxic Positivity dan Ciri-cirinya. Harus Waspada!

2. Tidak Ada Dukungan

Relasi pasangan yang sehat adalah yang saling memberikan dukungan untuk berkembang atau mencapai kesuksesan dalam hidup.

Namun, dalam hubungan yang toxic, hal sebaliknya yang terjadi. Pasangan tidak pernah memberikan dukungan, bahkan membuat mimpi Anda terasa kecil dan tidak penting.

Jika tidak ada dukungan dan pasangan hanya peduli pada dirinya sendiri, saat itulah hubungan Anda masuk dalam kategori beracun.

3. Berusaha Mengekang Pasangan

Pasangan yang baik akan memberi saran bagi yang lain. Tapi, bukan berarti kita boleh mengendalikan pasangan.

Jika pasangan ingin mengatur seluruh waktu Anda dan marah saat ekspektasinya tidak terpenuhi, ini bisa jadi pertanda ia berusaha mengekang kita.

Dorongan untuk mengendalikan pasangan bisa berawal dari cemburu dan minimnya kepercayaan.

4. Hubungan yang Tidak Seimbang

Apakah Anda merasa selalu memberi sementara pasangan yang selalu menerima? Ini adalah salah satu ciri toxic relationship lainnya.

Dalam hubungan yang tidak seimbang seperti ini, Anda akan cenderung untuk tunduk dan menurut, bahkan ketika perlakuan baiknya tidak berbalas.

Sebaliknya, pasangan akan merasa lebih mudah untuk mengendalikan pasangannya.

5. Tidak Jujur Terhadap Pasangan

Ketika pasangan sering berbohong mengenai apa yang dia lakukan dan siapa yang ia temui, ini juga merupakan salah satu tanda relasi yang toxic.

Tindakan berbohong ini dapat dilakukan untuk menghindari waktu bersama atau khawatir akan reaksi Anda bila mengetahui kebenarannya.

Keputusan untuk berbohong juga membuktikan bahwa pasangan tidak menghargai Anda. Padahal, sebagai pasangan seharusnya saling berkomitmen untuk terbuka satu sama lain.

6. Kekerasan Fisik

Puncak dari toxic relationship adalah ketika terjadi kekerasan fisik di dalamnya.

Orang yang tidak sehat secara emosional akan lebih mudah menyakiti pasangannya secara fisik, entah itu memukul, meninju, atau menendang.

Bila hal ini Anda alami, jangan tinggal diam dan segera hubungi pihak yang berwajib. Sebab, tindak kekerasan seperti ini merupakan tindakan kriminal.

Cara Mengatasi Toxic Relationship

Selama ada keinginan untuk berubah dari pasangan, hubungan yang toxic bisa diperbaiki. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dicoba:

1. Sama-sama Mau Berubah

Kesepakatan untuk sama-sama mau bertanggung jawab dalam hubungan perlu dibuat. Sebab, ketika satu pihak yang diberi beban untuk berubah, hubungan tidak akan membaik.

Untuk itu, Anda dan pasangan harus merefleksikan diri dan melihat situasi hubungan di masa lalu. Setelah itu, sama-sama menunjukkan perubahan sikap untuk memperbaiki hubungan.

2. Tidak Saling Menyalahkan

Kita ingat, salah satu ciri toxic relationship adalah pasangan memanipulasi yang lain dengan cara memutarbalikkan fakta.
Hal ini bisa diperbaiki dengan berhenti menyalahkan pasangan dan memperbaiki cara komunikasi.

Misalnya ketika Anda sedang kesal, hindarilah berkata, "Ini salah kamu!" atau "Kamu selalu...".

Sebagai gantinya, Anda bisa berkata, "Aku pikir kamu salah paham, karena..." atau "Aku mengerti kamu kecewa, tapi bisakah kita menyelesaikan ini bersama-sama?".

Baca Juga: 4 Dampak Stres Buat Kesehatan. Tidak Selamanya Buruk

3. Konseling

Berkonsultasi dengan konselor profesional bisa menjadi alternatif terakhir untuk memperbaiki hubungan yang toxic.

Konselor dapat membantu Anda dan pasangan memetakan masalah dan memberikan perspektif yang netral dan seobjektif mungkin. Selain itu, konselor juga bisa membantu mendampingi dalam upaya memperbaiki hubungan dan menyelesaikan konflik.

Namun, jika hubungan sudah diwarnai oleh kekerasan, Anda memerlukan solusi lebih dari sekadar konseling. Anda dapat melaporkan tindakan kekerasan ke pihak berwajib dan menempuh jalur hukum.

Itulah ciri-ciri toxic relationship dan cara mengatasinya.

Jika Anda mengalami masalah hubungan yang tidak sehat hingga menguras kesehatan jiwa, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater di AlteaCare.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan psikolog dan psikiater andalan!




Sumber:

  • Verywell Mind. Diakses pada April 2022. What Is Gaslighting?
  • Solferino, N., & Tessitore, M. E. (2021). Human networks and toxic relationships. Mathematics, 9(18), 2258.
  • Healthline. Diakses pada April 2022. Is Your Relationship Toxic? What to Look For


0 Disukai
0 Komentar