Kenali Insomnia pada Anak dan Cara Mengatasinya

Ditulis oleh : Dewi Pertiwi
Ditinjau oleh : dr. Iustitia Septuaginta Samben
Main gadget di tempat tidur adalah salah satu penyebab insomnia pada anak - AlteaCare | Foto: Envato

Main gadget di tempat tidur adalah salah satu penyebab insomnia pada anak - AlteaCare | Foto: Envato

Rabu, 01 Februari 2023

Di masa yang begitu riuh dengan permainan, hiburan, maupun tontonan, waktu tidur anak bisa jadi berantakan. Padahal, keteraturan itu kunci utama supaya jangan sampai gangguan tidur seperti insomnia terjadi pada anak.

Sobat Altea mungkin termasuk yang sering mengeluh anaknya susah tidur. Anda tidak sendiri! Banyak orangtua yang berharap, masalah ini bisa hilang seiring dengan bertambah besarnya anak.

Itu kalau memang kita mau berupaya supaya anak punya rutinitas tidur yang teratur, ya. Tapi, membiarkannya begitu saja tidak akan memperbaiki pola tidur si Kecil, lo. Bahkan, lama-lama anak malah bisa alami insomnia!

Insomnia adalah kondisi saat seseorang susah tidur di malam hari. Padahal, saat itu semestinya ia beristirahat dan terlelap.

Yang dimaksud dengan susah tidur di sini bisa berarti susah untuk tidur. Atau, bisa juga sudah tidur, lalu terbangun tengah malam dan sulit untuk bisa tidur lagi.

Sementara itu, para ahli selalu mengingatkan agar anak berusia 6–18 tahun perlu waktu tidur yang lebih banyak, yaitu antara 9 hingga 11 jam per malam. Untuk anak usia balita tentu saja perlu waktu lebih lama.

Lalu, dari mana kita tahu kalau anak mengalami insomnia? Simak berikut ini!

Ini Dia Tanda-tanda Insomnia pada Anak

Sama seperti orang dewasa yang kurang tidur, ada beberapa ciri khas yang diperlihatkan oleh anak yang mengalami insomnia.

Biasanya si Kecil jadi mudah marah karena suasana hatinya tidak stabil.

Selain itu, beberapa tanda ini juga menandakan adanya kemungkinan insomnia pada anak:

  • tidak mau tidur walau sudah waktunya
  • butuh waktu lama hingga akhirnya bisa terlelap pada malam hari
  • cari-cari alasan untuk keluar kamar dan tidak tidur, misalnya bilang lapar atau minta dibacakan cerita
  • terlihat lelah tapi langsung terjaga begitu di tempat tidur
  • sering terbangun di tengah malam dan tidak bisa tidur lagi
  • susah bangun pagi
  • tidur lama di siang hari, anak-anak yang sudah sekolah kadang bisa tertidur di kelas
  • jam tidurnya berubah-ubah setiap hari
  • mengeluh capek di pagi dan siang hari
  • sulit konsentrasi, baik saat belajar maupun melakukan aktivitas lain

Baca juga: 5 Manfaat Tidur untuk Bayi dan Anak. Jadi Lebih Kreatif!

Apa Saja Penyebab Insomnia pada Anak?

Seseorang disebut mengalami gangguan insomnia apabila sulit tidur setidaknya tiga hari dalam seminggu kemudian ini sudah terjadi selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Umumnya, gangguan insomnia pada anak erat kaitannya dengan aktivitas yang ia jalani sajak pagi hingga menjelang waktu tidur.

Bisa jadi, kegiatan anak pada pagi hingga sore hari terlalu padat. Atau, menjelang jam tidur, anak malah main gawai, main game, nonton televisi, atau makan banyak.

Selain itu, faktor lain yang juga bisa memicu insomnia pada anak adalah:

  • punya gangguan asma
  • sering mengonsumsi minuman mengandung kafein
  • sering stres, cemas, atau mudah khawatir
  • mengidap gangguan tidur lainnya, seperti sleep apnea atau restless leg syndrome
  • kondisi kamar tidak kondusif untuk tidur, misalnya lampu terlalu terang, suhu terlalu panas, atau suasana di luar kamar berisik
  • mengonsumsi beberapa jenis obat dari dokter, seperti antidepresan, kortikosteroid, antikonvulsan (obat untuk mengatasi kejang), yang salah satu efek sampingnya adalah tidak bisa tidur

Pola tidur buruk yang tidak diatasi sejak anak masih kecil bisa terbawa terus hingga ia dewasa, sehingga akan menurunkan kualitas hidupnya.

Studi menyebutkan gangguan tidur seperti insomnia juga bisa berdampak pada prestasi akademis anak. Selain itu, anak pun lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan lain, seperti depresi, diabetes, obesitas, hipertensi, penyakit jantung koroner, dan stroke.

Sementara itu, anak perempuan juga berisiko mengalami gangguan siklus menstruasi di kemudian hari.

Cara Mengatasi Insomnia Pada Anak

Beberapa tips ini bisa dilakukan oleh orangtua untuk mengatasi gangguan insomnia yang dialami oleh anak:

1. Punya Jadwal Tidur yang Teratur

Biasakan anak tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari, termasuk saat libur.

Awalnya mungkin sulit, tapi lama-lama si Kecil akan terbiasa. Ia akan mulai mengantuk pada jam tertentu, lalu di pagi hari bisa bangun dengan badan segar, bahkan tanpa bantuan alarm.

2. Dorong Anak Aktif Bergerak

Aktivitas fisik yang cukup bisa membantu agar waktu tidurnya teratur.

Anda bisa ajak anak berolahraga satu jam pada siang atau sore hari. Beri jarak minimal tiga jam dari jam tidurnya.

Mulai dari yang ringan, seperti bersepeda keliling komplek, main lompat tali atau lempar bola di halaman.

3. Jangan Lewatkan Makan Malam

Lapar bikin anak susah tidur. Jadi, pastikan ia sudah cukup makan di malam hari.

Tidak masalah kalau anak masih mau ngemil. Tapi pastikan sekitar 1-2 jam sebelum tidur ia tidak makan berat agar bisa tidur nyenyak.

4. Ciptakan Ritual Sebelum Tidur

Jadikan tidur sebagai kegiatan menyenangkan buat anak. Anda buat semacam ritual persiapan tidur. Ini bisa sekaligus jadi pengingat buatnya untuk segera istirahat.

Ritualnya bisa dengan sikat gigi dan cuci kaki, pakai piyama, dilanjutkan baca buku cerita, menyanyi, berdoa, atau sekadar bercerita dengan orangtua.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Minat Baca Anak. Biasakan Sejak Kecil!

5. Jauhkan Gawai

Ingatkan anak bahwa tempat tidur hanya untuk tidur. Jadi, bukan tempat main gawai, main mobil-mobilan, atau mengerjakan PR.

Lagi pula, cahaya dari gawai juga bisa bikin anak malah semakin terjaga, bukannya mengantuk.

Itulah hal-hal terkait dengan ciri-ciri dan penyebab insomnia pada anak serta cara mengatasinya.

Sobat Altea yang sedang bingung karena anak sering sulit tidur di malam hari, jangan ragu untuk video call dengan dokter spesialis anak di AlteaCare, ya!

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan buat janji dengan dokter andalan!





Sumber:

  • Verywell Family. Diakses pada Agustus 2022. Childhood Insomnia Causes and Treatment.
  • Raising Children. Diakses pada Agustus 2022. Suitable for 2-18 years-Insomnia.
  • Help Guide. Diakses pada Agustus 2022. Childhood Insomnia and Sleep Problems.
  • Science Daily. Diakses pada Agustus 2022. Children with insomnia likely to continue to suffer as adults, long-term study finds
  • Cleveland Clinic. Diakses pada Agustus 2022. Insomnia.
0 Disukai
0 Komentar