INFOGRAFIK: Perkembangan Motorik Kasar dan Halus Anak Usia Dini

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Icha Leandra Wichita
Tidak semua anak melalui periode merangkak - AlteaCare | Foto: Envato

Tidak semua anak melalui periode merangkak - AlteaCare | Foto: Envato

Jumat, 22 Juli 2022

Salah satu saraf yang vital dalam pertumbuhan anak adalah saraf motorik. Maka dari itu, sebagai orang tua, kita harus mengamati secara seksama perkembangan motorik anak, terutama di usia 1-5 tahun.

Saraf motorik adalah salah satu bagian pada sistem saraf pusat yang terhubung pada otot, kelenjar, organ lainnya di seluruh tubuh. Saraf ini sangat penting menunjang efektivitas kita dalam bergerak.

Selain itu, saraf motorik juga berperan dalam memperkuat tulang dan otot manusia.

Secara umum, terdapat dua jenis motorik, yaitu motorik halus dan kasar.

Motorik halus merujuk pada pergerakan yang melibatkan sejumlah otot kecil di beberapa bagian tubuh, semisal tangan, lengan, jari, jempol, bibir, dan lidah.

Sementara, motorik kasar berhubungan dengan aktivitas yang melibatkan otot besar. Misalnya, saat bayi mengangkat kepalanya, duduk, merangkak, berjalan, dan melompat.

Nah, kedua jenis motorik ini akan berkembang sesuai dengan perkembangan usia.

Lalu, bagaimana tahap perkembangan motorik anak pada usia 1-5 tahun? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Perkembangan Motorik Halus Usia 1-5 Tahun

Seperti ini perkembangan motorik halus anak secara bertahap, sesuai dengan pertambahan usianya. Infografik berikut ini bisa Anda jadikan panduan.

1. Usia 0-2 Tahun

Ketika usianya, sudah menginjak 5 bulan, biasanya bayi sudah bisa memegang wajah dan mengisap jempolnya.

Kemudian, pada usia 6 bulan, gerakan jarinya sudah lebih lincah dan bisa meniru gerakan jari orang dewasa.

Sementara, pada usia satu tahun, bayi sudah bisa membuat gerakan berbeda pada tangan kiri dan tangan kanan secara bersamaan.

Baca Juga: 5 Cara Mengasah Keterampilan Motorik Halus Lewat Bermain

2. Usia 2-3 Tahun

Pada usia 2 tahun, anak akan mulai bisa membuka halaman pada buku.

Selain itu, anak juga mulai belajar memegang alat tulis. Bahkan, bisa memegang alat tulis dengan hanya menggunakan jempol dan beberapa jari.

Kemudian, pada usia ini juga anak sudah mulai bisa menggambar. Otot tangannya pun sudah semakin kuat, sehingga bisa mengangkat benda-benda berbobot ringan dengan satu tangannya.

Untuk mengasah saraf motoriknya, Anda bisa memberikannya playdough atau squishy.

3. Usia 3-4 Tahun

Di usia tiga tahun, tangan anak sudah mulai lincah. Kita bisa mengajarinya cara memegang pensil, gunting, dan sendok.

Selain itu, di usia ini juga Anda sudah bisa memberikannya mainan lego. Pasalnya, pada usia 3-4 tahun, mereka sudah bisa menyusun lego dengan bentuk sederhana.

Selain itu, kemampuannya dalam menggambar pun sudah semakin baik, Anda bisa mengajarkan menggambar bentuk-bentuk sederhana, seperti lingkaran, segitiga, persegi, dan lain-lain.

Tidak hanya itu, kedua tangannya juga sudah bisa berkoordinasi secara baik. Dengan begitu, saat satu tangan kanan bekerja, tangan kirinya bisa membantu untuk melakukan sebuah pekerjaan.

Misalnya, ketika sedang menyusun balok, tangan kanannya dapat digunakan untuk mengambil balok, sedangkan tangan kirinya menjaga keseimbangan susunan balok agar tidak jatuh.

4. Usia 4-5 Tahun

Pada usia ini, sebagian anak sudah belajar di Taman Kanak-kanak dan perkembangan motoriknya pun sudah semakin bagus. Biasanya, pada usia ini, anak sudah bisa menggunting secara lurus.

Kemudian, anak juga mulai belajar berhitung dan menuliskan namanya sendiri. Lalu, kemampuannya untuk memegang dan membawa barang pun sudah semakin sempurna.

Tidak hanya itu, di usia ini, anak juga sudah bisa ganti baju sendiri.

Perkembangan Motorik Kasar Usia 1-5 Tahun

Perkembangan motorik kasar anak terjadi dengan pesat pada usia dini. Kita bisa melihat betapa luar biasanya kemampuan anak yang terjadi dari satu tahap usia ke tahap berikutnya pada infografik berikut ini.


1. Usia 0-2 Tahun

Saat menginjak usia tiga bulan, bayi akan belajar cara menyeimbangkan kepala dengan badannya saat bergerak. Lalu, di usia enam hingga 10 bulan, bayi akan belajar untuk merangkak.

Nah, di usia 10 hingga 14 bulan, biasanya bayi akan belajar cara berjalan.

2. Usia 2-3 Tahun

Karena sudah mulai bisa berjalan, bayi yang berusia 2-3 tahun biasanya akan mulai belajar caranya melompat.

Dengan gerakan kaki semakin lincah, mereka juga akan belajar cara berlari dan menendang bola.

Pada usia ini, anak juga sudah bisa menunjuk benda, namun jika belum bisa melakukannya, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.

3. Usia 3-4 Tahun

Pada usia tiga tahun, motorik kasarnya pun sudah banyak berkembang. Otot tangan yang semakin kuat, membuatnya bisa menangkap lemparan bola.

Kemudian, anak sudah mulai bisa melompat sambil melangkah ke depan dan bisa menggunakan sepeda roda tiga.

Baca Juga: 5 Permainan Untuk Mengasah Kemampuan Motorik Kasar Anak

4. Usia 4-5 Tahun

Perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun cukup pesat karena otot-ototnya telah bertambah kuat.

Pada usia ini, anak sudah bisa melompat, lari, dan memanjat. Kemudian, mereka juga sudah bisa jungkir balik dan mengendarai sepeda roda dua.

Selain itu, Anda juga sudah mulai bisa mengajarinya untuk berenang atau bermain sepatu roda.

Itulah perkembangan motorik anak usia dini yang harus Anda ketahui, baik motorik halus maupun kasarnya.

Bila Anda merasa cemas dengan perkembangan motorik si Kecil, jangan ragu untuk lakukan telekonsultasi dengan dokter spesialis anak di AlteaCare!

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan dokter andalan!




Sumber:

  • The University of Queensland. Diakses pada Mei 2022. Types of neurons
  • Hadders-Algra, M. (2018). Early human motor development: From variation to the ability to vary and adapt. Neuroscience & Biobehavioral Reviews, 90, 411-427.
  • Kid Sense Child Development. Diakses pada Mei 2022. Fine Motor Development Chart
  • Children's Hospital of Richmond at Virginia Commonwealth University. Diakses pada Mei 2022. Gross motor skills: Birth to 5 years
0 Disukai
0 Komentar