8 Gejala Asma pada Bayi dan Cara Menanganinya

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Anindita Tathya Jati
Gejala asma pada bayi sering luput dari pengamatan orangtua - AlteaCare | Foto: Envato

Gejala asma pada bayi sering luput dari pengamatan orangtua - AlteaCare | Foto: Envato

Jumat, 06 Januari 2023

Asma dapat dialami pada usia berapa pun, termasuk oleh bayi. Sebagai orangtua, kita perlu waspada dan kenali gejala asma pada bayi, sehingga bisa melakukan penanganan yang tepat.

Asma adalah kondisi ketika saluran pernapasan menyempit dan membengkak, sehingga menghasilkan lendir berlebih. Kondisi ini membuat kita tidak bisa bernapas dengan lancar. Ini tentu tidak nyaman, terutama buat bayi.

Ada banyak faktor yang membuat bayi bisa mengidap asma. Menurut Global Allergy & Airways Patient Platform, seorang anak dapat menderita asma karena faktor keturunan dan lingkungan yang tidak sehat.

Jika salah satu orangtua mengidap asma, 25% kemungkinan anak akan menderita asma juga. Sementara, jika kedua orangtuanya asma, risikonya meningkat hingga 50%.

Yang perlu diwaspadai, bayi yang mengalami gejala asma seringkali luput dari perhatian. Sebab, bayi masih belum lancar bicara sehingga kita harus lebih saksama mengamati kondisinya.

Maka dari itu, sebelum terlambat, yuk kenali gejala asma pada bayi!

Gejala Asma pada Bayi

Secara umum, bayi yang menderita asma akan mengalami beberapa hal berikut:

  • sesak napas
  • batuk-batuk
  • saat bernapas mengeluarkan suara mengi
  • cepat capek
  • mengalami kesulitan ketika makan, minum ASI, atau mengisap dot
  • cepat mengantuk
  • warna pada membran mukosa (lidah, bibir, dan sekitar mata) serta jari dan kuku berubah jadi lebih pucat atau kebiruan

Baca Juga: Manfaat dan Jadwal Imunisasi Anak Terbaru. Jangan Terlambat!

Cara Penanganan Asma pada Bayi

Setelah mengetahui gejala asma pada anak, bagaimana cara kita mengatasinya?

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan sesuai kondisi yang dialami si Kecil:

1. Nebulizer

Nebulizer telah lama digunakan untuk mengatasi gangguan pernapasan, termasuk untuk masalah asma pada bayi.

Cara kerja nebulizer adalah dengan mengubah obat dalam bentuk cair menjadi uap. Lalu, obat itu terhirup masuk hingga ke dalam paru-paru.

Sebelum menggunakan nebulizer, sebaiknya Anda konsultasikan dulu ke dokter mengenai dosis obat yang tepat.

2. Bersihkan Rumah

Punya anak dengan asma berarti harus lebih rajin bersihkan rumah. Ini bisa mencegah bertambah banyaknya pemicu asma di rumah.

Beberapa faktor pemicu asma yang ada di rumah di antaranya adalah debu, bulu hewan peliharaan, asap rokok, jamur, dan kecoa. Selain itu, bahan kimia dari berbagai produk rumah tangga juga bisa membuat asma kambuh.

Biasanya, pemicu asma ini terdapat di seprai, mainan, karpet, ranjang bayi, dan lain-lain. Menurut penelitian, mengurangi keberadaan elemen-elemen tersebut di dalam rumah bisa membantu meningkatkan kesehatan pernapasan bayi yang menderita asma.

3. Gunakan Air Purifier

Jika bayi Anda memiliki asma, ada baiknya menggunakan air purifier di rumah.

Air purifier berfungsi membersihkan udara dan mencegah bayi terpapar alergen pemicu asma. Dengan begitu, si Kecil nantinya tidak perlu mengonsumsi terlalu banyak obat.

Bonusnya, kesehatan anggota keluarga lain pun akan ikut meningkat karena keberadaan air purifier di rumah.

4. Selektif Pilih Seprai

Seprai bisa jadi sarang bagi debu, tungau, dan berbagai jenis alergen lainnya. Jika dibiarkan, gejala asma pada bayi bisa semakin parah.

Maka dari itu, selain rajin membersihkan rumah, Anda juga harus selektif dalam memilih seprai. Pilih jenis seprai anti-alergi yang dapat mencegah debu dan tungau bersarang di tempat tidur bayi.

Baca Juga: 8 Penyebab Asma Yang Ada di Sekeliling Anda. Wajib Waspada!

5. Tetap Rajin Ajak Bayi Bergerak

Aktivitas fisik sangat penting untuk kerja paru dan stamina bayi. Sering bergerak bisa membantu bayi punya sistem pernapasan yang lebih baik.

Selain itu, aktivitas fisik dapat meningkatkan sistem imunnya sehingga tidak mudah terkena flu atau batuk yang dapat membuat gejala asma semakin parah.

Bila bayi Anda sudah mulai merangkak, dorong dia untuk lebih banyak mengeksplorasi sekitarnya. Atau, bila sudah mulai merambat atau berjalan, pancing untuk menempuh jarak lebih jauh.

Itulah gejala asma pada bayi dan cara menanganinya.

Sobat Altea yang punya anak dengan gangguan asma, jangan ragu untuk video call dengan dokter spesialis anak di AlteaCare, ya!

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan dokter andalan!





Sumber:

  • Mayo Clinic. Diakses pada September 2022. Asthma
  • Global Allergy & Airways Patient Platform. Diakses pada September 2022. Does Asthma Run in the Family?
  • Trivedi, M., & Denton, E. (2019). Asthma in children and adults—what are the differences and what can they tell us about asthma?. Frontiers in pediatrics, 7, 256.
  • Asthma and Allergy Foundation of America. Diakses pada September 2022. Asthma in Infants and Young Children
  • Sivadasan, S., Krishnan, A., Dhayalan, S. V., & Aiyalu, R. (2021). A Systematic Review on KAP of Nebulization Therapy at Home. Journal of Pharmacy Technology, 37(5), 254-259.
  • Largo, T. W., Borgialli, M., Wisinski, C. L., Wahl, R. L., & Priem, W. F. (2011). Healthy Homes University: a home-based environmental intervention and education program for families with pediatric asthma in Michigan. Public Health Reports, 126(1_suppl), 14-26.
  • Lee, G. H., Kim, J. H., Kim, S., Lee, S., & Lim, D. H. (2020). Effects of indoor air purifiers on children with asthma. Yonsei medical journal, 61(4), 310.
  • Medical News Today. Diakses pada September 2022. How to tell if your baby has asthma
  • Asthma Lung UK. Diakses pada September 2022. Help your child stay active
0 Disukai
0 Komentar