6 Tips Memilih Mainan untuk Anak, Begini Menurut Ahli!

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
Mainan anak perlu disesuaikan dengan usianya - AlteaCare | Foto: Envato

Mainan anak perlu disesuaikan dengan usianya - AlteaCare | Foto: Envato

Senin, 09 Januari 2023

Semua anak perlu diberi kesempatan bermain. Sebab, aktivitas ini bisa membantu meningkatkan kecerdasan dan mendukung perkembangan anak. Namun, tidak semua mainan boleh diberikan. Orangtua perlu pelajari tips memilih mainan anak yang tepat.

Sejak lahir hingga mencapai usia dua tahun, anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Di masa emas ini, otaknya berkembang dengan cepat sehingga butuh stimulasi yang tepat.

Selain memberikan asupan nutrisi dan mendampingi dengan pola asuh yang baik, orangtua juga perlu memberikan si Kecil mainan yang bisa mendorong perkembangannya.

Menurut dr. Susanti Himawan, Sp.A, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Mitra Keluarga, sebenarnya anak tidak perlu mainan yang mahal. Yang terpenting, orangtua mau luangkan waktu berkualitas selama 15-60 menit untuk bermain bersama anak.

“Lalu, di saat bermain orangtua juga harus berinteraksi secara aktif. Jadi, bermain dengan anak tidak sekadar rekreasi, tapi juga untuk bonding dan mengoptimalkan perkembangan anak,” tambahnya dalam live streaming AlteaTalk di akun Instagram AlteaCare (@alteacare.id) pada Jumat, 6 Januari 2023.

Diskusi seputar tips memilih mainan anak di AlteaTalk kali ini sangat seru, dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang sangat peduli akan tumbuh kembang anak. Salah satunya CEO dan Co-Founder AlteaCare, Mikaela Oen.

Yuk, simak selengkapnya sini!

Baca juga: 7 Manfaat Bermain Bagi Anak. Bisa Tingkatkan Prestasi!

Tips Memilih Mainan untuk Anak dari Ahlinya

Beberapa hal berikut ini perlu dipertimbangkan saat Anda mau membelikan mainan untuk si Kecil:

1. Sesuaikan dengan Usianya

Tips memilih mainan anak yang utama adalah melihat apakah mainan sesuai dengan usia si Kecil.

Menurut dr. Susanti, permainan anak dibagi berdasarkan dua tahapan usia, yaitu:

  • Pada usia 0-2 tahun, mainan yang diperlukan adalah yang bisa merangsang sensor motorik di otaknya. Contohnya, mainan dengan bentuk, warna, dan teksturnya mencolok
  • Pada usia 3-6 tahun, orangtua disarankan memberikan anak yang merangsangnya untuk berpikir dan memecahkan masalah. Sebab, pada usia ini si Kecil sudah mulai bereksperimen. Contohnya adalah permainan ular tangga, yang mengajarkan anak berhitung berdasarkan kocokan dadu. “Selain itu, anak juga belajar untuk jujur dan suportif,” imbuh dr. Susanti.

2. Pastikan Mainan Aman untuk Anak

Saat mau membeli mainan, periksa dulu apakah produk tersebut aman untuk anak dan berstandar nasional.

Dokter Susanti mengatakan, untuk anak usia di bawah 3 tahun orangtua bisa pilih mainan yang sekiranya tidak mudah membuat si Kecil tersedak.

Sebab, pada usia tersebut anak cenderung suka memasukan benda asing ke dalam mulutnya.

3. Pilih Mainan yang Multifungsi

Sekarang, ada banyak mainan yang bisa mengasah berbagai aspek kemampuan anak.

Mikaela sebagai orangtua baru, ikut memberikan tips memilih mainan anak. Ia mengaku memanfaatkan mainan donat tumpuk untuk buah hatinya. Saat bermain, si Kecil akan diajak untuk mengurutkan donat berdasarkan ukuran dan warnanya.

Dari permainan ini, anak bisa belajar mengasah motorik halus serta kemampuan kognitifnya.

4. Pahami Karakter Anak

Ada anak yang suka bermain sendiri, ada juga yang mudah bosan bila tidak ada teman. Untuk itu, orangtua perlu paham sifat si Kecil agar bisa memilihkan mainan yang tepat.

Dokter Susanti menyarankan, mengingat anak biasanya suka menurut bila bersama teman sebayanya, orangtua bisa juga mengusahakan agar si Kecil bermain bersama teman-teman sebayanya.

5. Hindari Permainan dalam Gawai

Memang, di dalam gadget ada banyak sekali permainan. Tapi, bukan berarti kita cari gampang dan memberikannya pada anak.

Ini juga yang dilakukan oleh Mikaela, yang belum memberikan gadget pada buah hatinya yang berusia 14 bulan, karena dianggap belum waktunya.

Sementara dr. Susanti menyarankan agar gawai baru diperkenalkan saat si Kecil sudah berusia di atas dua tahun. Namun, jangan lupa berikan batasan waktu. Misalnya, sehari maksimal dua jam dan dibagi menjadi satu jam di siang hari dan satu jam di sore hari.

Dengan begitu, waktu untuk bonding antara orangtua dan si Kecil tetap terjaga.

Baca juga: 7 Tips Agar Orangtua Bisa Bonding Dengan Anak

6. Sediakan Tempat Bermain yang Aman

Bermain membuat anak jadi aktif bergerak. Karena itu, orangtua perlu perhatikan ruang gerak anak.

“Jauhkan anak dari benda-benda berbahaya atau benda runcing lainnya, seperti gunting dan jarum di area tempat biasa anak bermain,” kata dr. Susanti. Jangan sampai malah benda berbahaya ini yang jadi mainan anak.

Kondisikan juga tempat bermainnya agar anak bisa nyaman. Bila perlu, gunakan playmat agar anak fokus bermain di satu tempat saja.

Itulah beberapa tips memilih mainan untuk anak dari ahli Altea.

Sobat Altea yang ingin tahu lebih jauh cara memperkenalkan mainan pada anak atau seputar tumbuh kembang anak, jangan ragu untuk video call dengan dokter spesialis di AlteaCare, ya!

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan buat janji dengan dokter andalan!

0 Disukai
0 Komentar