5 Tips Mendidik Anak Remaja, Harus Pintar Tarik-Ulur!

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
Ditinjau oleh : dr. Pradinianti
Sikap positif dari orangtua sangat dibutuhkan dalam mendidik anak remaja - AlteaCare | Foto: Envato

Sikap positif dari orangtua sangat dibutuhkan dalam mendidik anak remaja - AlteaCare | Foto: Envato

Rabu, 27 Juli 2022

Anak yang masuk usia remaja terkadang bisa bikin orangtua sering bingung. Sikap dan suasana hatinya gampang berubah-ubah, sebab di masa ini mereka sedang transisi menuju dewasa. Untuk itu, orangtua perlu tahu cara mendidik anak remaja yang tepat.

Ada beberapa hal yang sering dikeluhkan orangtua yang punya anak remaja. Perilaku yang cenderung membangkang, sering membantah bila dinasihati, sengaja melanggar aturan di rumah, dan masih banyak lagi.

Mengutip dari MedicineNet, sulitnya perilaku remaja ini sebenarnya didasari keinginan untuk mandiri dan mengendalikan hidupnya sendiri.

Penyebab Konflik Orangtua dan Remaja

Beberapa masalah yang biasa terjadi saat orangtua mencoba untuk mendidik anak remaja antara lain adalah:

  • Sulit berkomunikasi. Si Remaja cenderung moody dan sulit diajak bicara, serta kurang sopan saat berbicara dengan orangtua. Sementara anak merasa orangtua mengganggu privasinya.
  • Berbeda pandangan. Remaja cenderung melawan orangtua karena punya opini sendiri tentang berbagai hal. Orangtua pun terkadang sulit memberi pengertian pada anak, sehingga perdebatan sering terjadi.
  • Menolak dinasihati. Orangtua sering memberi nasihat pada remaja karena menganggapnya tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Ini bikin si Remaja jengkel karena merasa tak butuh nasihat dan bisa mandiri.
  • Beda ekspektasi. Si Remaja gerah dengan ekspektasi orangtua yang menurutnya terlalu tinggi. Sedangkan mereka punya masalah sendiri, mulai dari pergaulan, hormon, hingga jerawat bandel yang ganggu penampilan.
  • Banyak komplain. Orangtua dianggap terlalu banyak mengeluh, mengkritik, atau membandingkan anak, terutama saat di acara keluarga. Akibatnya, anak pun sering protes dan ini dianggap sebagai perilaku membangkang.

Membiarkan ketegangan terus berlanjut dan berusaha untuk menang tidak akan memberi manfaat, baik bagi orangtua maupun remaja. Salah-salah, ini malah membentuk perilaku yang kurang baik pada anak.

Kita perlu tahu kalau mendidik anak remaja sebenarnya tidak ada aturan bakunya. Orangtua perlu beradaptasi dan membaca situasi serta suasana hati anak.

Dengan menerapkan pola asuh yang fleksibel, orangtua bisa merebut hati anak sehingga bisa lebih mudah diajak bekerja sama. Ingat, bekerja sama dengan anak, lo, bukannya diatur!

Lalu, apa saja yang bisa orangtua lakukan untuk mencapai semua ini?

Yuk, simak tips mendidik anak remaja berikut ini!

Baca juga: 7 Tips Agar Orangtua Bisa Bonding Dengan Anak

Tips Pola Asuh yang Tepat untuk Mendidik Anak Remaja

Sabar adalah modal utama saat harus mendampingi anak yang masuk masa remaja. Tapi, itu saja tidak cukup. Para orangtua juga harus lakukan beberapa hal berikut ini:

1. Jangan Terlalu Kaku

Saat masih anak-anak, kita boleh agak kaku pada mereka. Misalnya, jam 9 malam harus tidur, sore harus belajar, dan lain-lain.

Tapi, begitu masuk usia remaja, beri sedikit kelonggaran. Contoh, beri izin saat ia mau mengerjakan PR bersama di rumah teman. Atau, main ke mal bersama bestie-nya saat libur sekolah.

Pada usia ini anak sedang mencari jati diri atau identitasnya. Memberi kelonggaran dapat membantu memberi ruang bagi mereka untuk mengeksplorasi diri, minat, dan kemampuannya. Dari situ, si Remaja akan bisa tentukan tujuan dan jalan hidup yang ingin diambil.

2. Tunjukkan Sikap Positif

Meski ia sepertinya tak selengket saat masih anak-anak dulu, orangtua akan selalu jadi sosok yang digugu dan ditiru.

Maka dari itu ortu harus memberikan contoh dengan selalu menunjukkan sikap yang positif. Mulai dari tindakan, perkataan, dan sikap saat di rumah maupun saat beraktivitas di luar.

Hal inilah yang kemudian akan dilihat anak dan dijadikannya teladan. Seperti kata pepatah, buah yang jatuh tak akan jauh dari pohonnya.

3. Tunjukkan Respek

Konflik sering kali terjadi karena si Remaja merasa orangtua tidak menghargainya sebagai pribadi yang utuh. Padahal, ia merasa dirinya sudah besar dan mandiri, sehingga bisa melakukan apa pun sendiri, termasuk soal pilihan sekolah atau cita-cita.

Untuk itu, orangtua perlu lebih respek pada keinginan dan keputusan anak, serta memberinya kesempatan untuk mencoba apa pun yang ia inginkan. Sejauh pilihannya tidak menyerempet bahaya, kita cukup dampingi saja dan beri semangat saat ia gagal.

Menghormati keinginan anak dan tidak melulu menuntutnya buat patuh akan membuat si Remaja jadi lebih nyaman bersama orangtua. Mereka pun mau dengan percaya berbagi pengalaman dan isi hatinya dengan ayah dan ibunya.

4. Diskusikan Soal “Wajib Lapor”

Komunikasi dua arah sangat penting untuk mendidik anak remaja. Meski kita sudah beri dia kepercayaan untuk melakukan aktivitas di luar rumah bersama teman-temannya, jangan lepaskan pengawasan.

Tentu, kita tidak perlu sampai buntuti si Remaja pergi ke mana. Tapi, coba diskusikan dengannya cara supaya dia bisa secara rutin memberi tahu orangtua tentang keberadaannya saat di luar rumah.

Orangtua bisa misalnya minta anak untuk kirim pesan Whatsapp setiap mau kerja kelompok di rumah teman. Atau, buat kesepakatan dengannya untuk pasang aplikasi pengecekan lokasi di ponsel.

5. Tetap Terapkan Disiplin

Meski sudah diberi kebebasan, tapi bukan berarti orangtua biarkan anak sampai kebablasan. Sejumlah aturan tetap harus dibuat di rumah dan harus ditaati si Remaja.

Misalnya, malam minggu dia boleh pergi ke rumah teman, tapi jam 10 malam sudah pulang. Bila aturan ini dilanggar, tetapkan konsekuensinya. Dengan begitu, ia akan belajar untuk disiplin dan ikut aturan keluarga.

Baca juga: 8 Cara Memarahi Anak Biar Tidak Sampai Luka Batin

Itulah beberapa tips mendidik anak remaja yang perlu dilakukan.

Orangtua perlu pintar-pintar tarik-ulur agar anak tetap dalam koridornya tapi masih punya ruang untuk mengembangkan diri.

Bila Sobat Altea termasuk yang mengalami kesulitan dalam mengasuh anak remaja, tidak ada salahnya minta saran pada psikolog di AlteaCare.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan atur jadwal telekonsultasi segera!




Sumber:

  • Psychology Today. Diakses pada Juni 2022. 8 Tips for Parenting Teenagers
  • WebMD. Diakses pada Juni 2022. 10 Parenting Tips for Raising Teenager
  • MedicineNet. Diakses pada Juli 2022. What Are Teenager Problems with Parents?
0 Disukai
0 Komentar