5 Fakta Tentang Hepatitis Akut Pada Anak. Cermati Gejalanya!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Cynthia
Ajarkan si Kecil untuk tetap mengenakan masker dan melakukan protokol kesehatan agar terhindar dari hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya - AlteaCare | Foto: Envato

Ajarkan si Kecil untuk tetap mengenakan masker dan melakukan protokol kesehatan agar terhindar dari hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya - AlteaCare | Foto: Envato

Kamis, 12 Mei 2022

Baru saja kasus penularan COVID-19 mereda, dunia sudah dihebohkan kembali dengan penemuan kasus hepatitis misterius. Agar dapat mengantisipasi, kita harus mengetahui gejalanya terlebih dulu.

Hingga 10 Mei 2022, WHO telah mencatat 348 kasus probable untuk hepatitis berat di 21 negara di dunia. Penyakit misterius ini menyerang anak-anak, dengan kisaran usia satu bulan hingga 16 tahun.

Di Indonesia, sudah ditemukan sebanyak 15 kasus hepatitis akut pada anak. Kementerian Kesehatan RI sudah melakukan investigasi untuk mengetahui faktor risiko penyakit ini.

Melansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, hasil investigasi kontak memperlihatkan bahwa anak yang meninggal datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut. Akibatnya, tenaga kesehatan hanya punya sedikit waktu untuk melakukan tindakan pertolongan.

Dari sini, para orangtua dapat satu pesan penting. Penting sekali untuk mengenali gejala dan tidak menunda-nunda untuk membawa si Kecil ke fasilitas layanan kesehatan.

Yuk, simak sejumlah fakta mengenai hepatitis akut pada anak yang perlu diketahui.

Baca Juga: Hepatitis

5 Fakta Tentang Hepatitis Akut Pada Anak

Pahami hal-hal penting terkait dengan hepatitis akut pada anak berikut ini:

1. Dialami oleh anak-anak

Hingga hari ini penyakit hepatitis akut ditemukan pada kelompok anak-anak. Sejumlah anak juga dilaporkan harus melakukan transplantasi hati.

Bila ditelusuri, hepatitis akut ini diduga berkaitan dengan kasus di Alabama, Amerika Serikat, pada Oktober 2022-Februari 2022 lalu.

DalamMorbidity and Mortality Weekly Report yang dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention pada 6 Mei 2022 lalu, dalam kurun waktu tersebut sebanyak 9 anak dirawat di rumah sakit Children’s of Alabama, dengan indikasi hepatitis berat.

2. Penyebabnya misterius

Penyakit hepatitis akut ini disebut misterius karena penyebabnya masih belum diketahui. Sangat penting bagi orangtua untuk mencermati adanya tanda-tanda hepatitis akut pada si Kecil.

Melansir dari Kementerian Kesehatan, secara umum gejala awal hepatitis akut pada anak adalah:

  • Mual
  • Muntah-muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Kadang dapat disertai demam ringan

Jika kondisi anak memburuk, gejala yang dialami dapat berupa urine berwarna pekat seperti teh, feses atau BAB berwarna putih pucat, dan kulit berubah menjadi kuning. Segera bawa anak ke fasilitas layanan kesehatan supaya bisa mendapat diagnosis awal.

Orangtua harus segera bertindak agar anak tidak sampai mengalami perburukan hingga si Kecil mengalami penurunan kesadaran.

Ini menunjukkan bahwa kondisi infeksi hepatitis sudah sangat berat, yang disebut juga oleh dokter sebagai hepatitis fulminan. Pada tahap ini, kesempatan dokter untuk menolong anak menjadi semakin kecil.

3. Tidak ditemukan keberadaan virus hepatitis

Meski menyerang jaringan hati, dalam kasus penyakit ini tidak tidak ditemukan virus hepatitis.

Mengutip Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya No.: HK.02.02/C/2515/2022, pemeriksaan laboratorium tidak menemukan virus hepatitis tipe A, B, C, dan E.

Beberapa jenis virus justru ditemukan pada beberapa kasus.

WHO mencatat, dalam 74 kasus ditemukan adenovirus dalam tubuh pasien. Sementara itu, pada sebanyak 11,3% kasus di Inggris ditemukan adanya paparan SARS-CoV-2. Sejumlah kasus juga mendeteksi infeksi SARS-CoV-2 sekaligus adenovirus.

Kasus hepatitis berat pada anak yang dilaporkan di Morbidity and Mortality Weekly Report pun menemukan adanya paparan adenovirus. Namun, dalam kasus ini tidak ditemukan adanya paparan virus SARS-CoV-2.

Di Indonesia sendiri, hasil pemeriksaan pada tiga kasus awal juga tidak menemukan adanya virus SARS-CoV-2.

4. Diduga berkaitan dengan adenovirus

Dari banyak kasus yang terjadi di seluruh dunia, satu kesamaan yang muncul adalah temuan adenovirus tipe 41.

Secara umum, virus adenovirus utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan. Adenovirus dapat menyebar melalui kontak dengan orang lain.

Sementara adenovirus tipe F41 biasanya menyebar melalui transmisi fekal-oral, atau dari kotoran atau feses yang tersentuh tangan, kemudian masuk ke mulut. Hal ini bisa membuat anak mengalami gejala seperti diare, muntah, demam, dan terkadan juga diikuti dengan gangguan pernapasan atas.

Adenovirus tipe F41 juga sering jadi penyebab hepatitis pada anak yang punya gangguan imun (imunokompromais). Namun, para ahli masih belum bisa memastikan bahwa adenovirus punya peran pasti dalam fenomena hepatitis akut pada anak.

Baca juga: Bayi Kuning Bisa Dialami Bayi Baru Lahir, Ini Alasannya

5. Menjaga kebersihan bisa mencegah penularan

Sementara para ahli bekerja keras untuk menemukan titik terang dari hepatitis akut yang menyerang anak, WHO mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan sebagai langkah perlindungan diri.

Beberapa hal ini bisa Anda lakukan bersama seluruh keluarga, terutama anak-anak, untuk mencegah penularan hepatitis akut:

  • Ajari anak untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun
  • Ingatkan anak untuk tidak berbagi alat makan dengan orang lain
  • Pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi matang
  • Jauhkan anak dari kontak dengan orang sakit agar tidak ikut terpapar
  • Perhatikan pengolahan sampah dan kotoran di rumah
  • Jaga kebersihan rumah agar tidak menjadi sarang virus

Cegah juga penularan hepatitis akut melalui saluran pernapasan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Ajak anak untuk disiplin pakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas yang tidak perlu.
Itulah sejumlah fakta tentang hepatitis akut pada anak.

Jika si Kecil mengalami gejala yang mengarah pada penyakit misterius ini, Anda bisa lakukan telekonsultasi dengan dokter spesialis anak di AlteaCare.

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare supaya bisa segera buat janji dengan dokter andalan!



Sumber:

  • Medscape. Diakses pada Mei 2022. Mysterious Hepatitis in Kids: What We Know and Don't Know Now
  • Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya No.: HK.02.02/C/2515/2022
  • Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada Mei 2022. Pemerintah Lakukan Investigasi Kontak 3 kasus Hepatitis Akut Pada Anak
  • Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada Mei 2022. Hepatitis Akut Menular Lewat Saluran Cerna dan Saluran Pernafasan, Begini Cara Mencegahnya
  • Baker, J. M. (2022). Acute Hepatitis and Adenovirus Infection Among Children—Alabama, October 2021–February 2022. MMWR. Morbidity and Mortality Weekly Report, 71.
  • Kompas.com. Diakses pada Mei 2022. Menkes Sebut 15 Kasus Hepatitis Akut Terdeteksi di Indonesia
0 Disukai
0 Komentar